Dewasa ini terdapat berbagai macam alat tes diagnostik. Alat-alat tes diagnostik tersebut sangat membantu para psikolog untuk melakukan pemeriksaan psikologis bagi individu yang membutuhkan jasa profesi psikologi. Dari berbagai macam alat tes diagnostik yang telah ada, penulis tertarik untuk mendalami dan mengembangkan salah satu diantata alat tes diagnostik tersebut, adalah Hand Test. Salah satu fenomena yang menarik bagi penulis adalah keberadaan individu berbakat intelektual. Selama ini keberadaannya masih jarang menjadi kajian bagi profesi psikologi klinis Sebagaimana individu pada kelompok lain, mereka juga memiliki masalah, hambatan dan konflik-konf1ik yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari Karena kemampuan intelektualnya yang unggul tersebut maka permasalahan yang munculpun bisa saja berbeda. Tapi mungkin juga walaupun masalah yang harus dihadapi sama, namun penanganan dan pendekatan yang dilakukan terhadap masalah oleh individu berbakat intelektual dan kreatif sangat boleh jadi berheda dengan individu lainnya. Jadi remaja berbakat intelektual dapat memiliki konsep diri yang baik dan hidup bahagia atau sebaliknya mereka juga tidak lepas dari masalah sosial, cemas dan depresi. Remaja berbakat intelektual memiliki suatu kondisi yang berbeda dengan kelompok remaja lainnya baik secara kognitif, afektif maupun psikomotoriknya Perbedaan ini dapat melahirkan suatu kepribadian yang khas dan unik Karena remaja berbakat dan kreatif tidak hanya hidup sendiri dan tentunya mereka menempati posisi dalam lingkungan kehidupannya, maka dengan menggunakan Hand Test penulis ingin mengetahui lebih jauh bagaimana pola interaksi yang dikembangkan oleh remaja berbakat intelektual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk dapat menganalisis dan mengolah data. Peneliti membandingkan jumlah respon Hand Test pada kelompok remaja berbakat intelektual dan mereka yang tidak diidentifikasi sebagai remaja berbakat intelektual. Subyek penelitian yang digunakan adalah 60 siswa SMUN 8 dan Labschool Jakarta. Hasil pengolahan dan analisis data secara statistik, didapat bahwa jumlah total respon, respon affection, communication, direction, acquisition, active, tension, dan fear pada remaja berbakat intelektual lebih banyak dari mereka yang selama ini tidak diidentifikasi sebagai remaja berbakat inteiektual Selain itu karena remaja berbakat intelektual telah mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya maka respon crippled tidak cukup menonjol jika dibandingkan dengan mereka yang selama ini tidak diidentifikasikan sebagai remaja berbakat intelektual. Begitu pula dengan kecenderungan remaja berbakat intelektual yang memilili gagasan-gagasan yang berbeda dengan lingkungannya masih berada dalam batas-balas realita yang ada sehingga tidak memunculkan respon bizarre. Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan saran-saran kepada penelitian selanjutnya agar ada penelitian lain tentang Hand Test pada remaja berbakat intelektual yang dikaitkan dengan variabel Iainnya dan juga diharapkan ada penelitian lain tentang Hana test pada kelompok individu normal lainnya yang memiliki ciri khusus.