Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Aulia
"Mahasiswa dihadapkan pada berbagai macam hambatan dalam proses mengerjakan skripsi sehingga menyebabkan mahasiswa menjadi stress. Tingkat stres mahasiswa erat kaitannya dengan kondisi kesejahteraan psikologis yang dialaminya di kehidupan kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kesejahteraan psikologis dan tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 108 mahasiswa tingkat akhir FIK UI yang sedang mengerjakan skripsi dengan menggunakan metode pengampilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Ryffs Scale of Psychological Well-being dan Student Nurse Stress Index SNSI. Analisis uji statistik menggunakan uji korelasi gamma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kesejahteraan psikologis dengan tingkat stres dengan korelasi negatif r= -0,649; p= 0.000. Pendidikan kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan psikologis perlu dilakukan sebagai cara untuk menurunkan tingkat stres yang dialami mahasiswa tingkat akhir.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Desyanti
"Latar Belakang : Telah diketahui bahwa stres merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya Temporomandibular Disorder ( TMD ), dan "Home Stress", yang merupakan bagian dari stres psikososial perlu diperhatikan. Selama ini, fenomena tersebut belum pernah diteliti sebelumnya pada aircrew di Indonesia.
Tujuan : Menganalisis korelasi stres dengan TMD pada aircrew.
Metode : Cross Sectional pada 318 aircrew maskapai komersial nasional di Jakarta. Subjek mengisi dua jenis kuesioner, yaitu Indeks Diagnostik TMD untuk mendiagnosis TMD dan Modifikasi Sloan and Cooper’s Questionnaire untuk mendiagnosis stres, yang terdiri dari "Home Stress" dan "pengaruh Home Stress pada pekerjaan", kemudian dilakukan uji hipotesis korelatif numerik distribusi data tidak normal.
Hasil Penelitian : Hasil uji Spearman menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara "Home Stress" dan "pengaruh Home Stress pada pekerjaan" dengan TMD pada aircrew (p=0.000). Korelasi tersebut juga didapatkan pada cockpit crew (p=0.000) maupun cabin crew (p = 0.000). Nilai korelasi (r) yang didapat berturut-turut adalah 0.363,0.387, 0.345, 0.341, 0.393 dan 0.346.
Kesimpulan : Terdapat korelasi yang sedang antara stres dengan TMD pada aircrew.

Background : It is known that stress is one of the risk factor for Temporomandibular Disorder (TMD), and "Home Stress" as part of a psychological stress should get more attention. Until so far, this phenomenon in Indonesian aircrew had never been studied yet.
Objectives : The aim of this study was to analyze the correlation between stress and Temporomandibular Disorder in aircrew.
Methods : A cross sectional study was performed towards 318 commercial aircrew of national company in Jakarta. The subjects were asked to fill two kinds of questionnaire, first was TMD Diagnostic Index to assess the TMD and the other was Modification of Sloan and Cooper’s Questionnaire to examine the stress which was consisted of two sections, "Home Stress" and "Effect Home Stress at Work". Then the correlative numerical hypothetic analysis was done.
Results : Spearman test showed that there was a correlation between "Home Stress" , "Effect Home Stress at Work" and TMD in aircrew (p=0.000). This correlation was also found in cockpit crew (p=0.000) and cabin crew (p = 0.000). The Spearman rank correlation coefficients (r) were 0.363, 0.387, 0.345, 0.341, 0.393 and 0.346.
Conclusion : There is a fair degree of correlation between stress and TMD in aircrew.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Junita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan dari tingkat stres dengan strategi emotion-focused coping: fangirling/fanboying pada mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik cluster random sampling. Penelitian ini melibatkan 439 mahasiswa di Universitas Indonesia, Data analisis dengan menggunakan Chi-Square untuk mengetahui hubungan yang bermakna antara tingkat stres dan strategi emotion-focused coping: fangirling/fanboying berdasarkan bentuk, waktu, dan durasi kegiatan. Hasil uji statistik diperoleh p=0,019 berdasarkan bentuk kegiatan dan <0,001 berdasarkan durasi kegiatan, artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan strategi emotion-focused coping: fangirling/fanboying pada mahasiswa berdasarkan bentuk dan durasi kegiatan. Sedangkan untuk waktu kegiatan, didapatkan p=0,814, artinya tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan strategi emotion-focused coping: fangirling/fanboying pada mahasiswa berdasarkan waktu kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres pada mahasiswa Universitas Indonesia berada pada tingkat sedang (73,8 %), tingkat ringan (11,8%), dan tingkat tinggi (14,4%). Kesimpulannya, mahasiswa harus menemukan bentuk kegiatan strategi koping yang tepat bagi dirinya yang dilakukan dalam durasi waktu yang tepat dan terbatas agar tidak memberikan dampak yang buruk bagi tingkat stres mahasiswa.

This research aims to identify the relationship between stress levels and emotion-focused coping strategies: fangirling/fanboying in students, especially University of Indonesia students. This study used a cross-sectional design with cluster random sampling technique. This research involved 439 students at the University of Indonesia. Data analysis used Chi-Square to determine the significant relationship between stress levels and emotion-focused coping strategies: fangirling/fanboying based on the form, time and duration of the activity. The statistical test results obtained p=0.019 based on the form of activity and <0.001 based on the duration of the activity, meaning that there is a significant relationship between stress levels and emotion-focused coping strategies: fangirling/fanboying in students based on the form and duration of the activity. Meanwhile, for activity time, p=0.814 was obtained, meaning that there was no significant relationship between stress levels and emotion-focused coping strategies: fangirling/fanboying in students based on activity time. The research results showed that the stress level of University of Indonesia students was at a moderate level (73.8%), mild level (11.8%), and high level (14.4%). In conclusion, students must find the right form of coping strategy activity for themselves which is carried out in the right and limited time duration so that it does not have a bad impact on the student's stress level."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library