Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dessy Hapsari
"Home, bagi anak prasekolah, tidak hanya berfungsi sebagai sebuah naungan tempat tercukupinya kebutuhan primer anak, tapi juga suatu lingkungan tempat anak prasekolah ini dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Inilah yang harus dipenuhi oleh Taman Penitipan Anak (TPA). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana fungsi home bagi anak prasekolah itu terpenuhi. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu mengetahui apa sebenarnya home itu dan apa saja unsur pembentuknya; karakter anak prasekolah, yang meliputi perkembangan dan kebutuhan di periode tersebut; dan beberapa panduan desain tentang suatu lingkungan fisik anak, dalam hal ini day care center, yang baik.
Berdasarkan analisis studi kasus yang telah dilakukan terhadap tiga TPA di lingkungan kantor melalui observasi dan wawancara, diperoleh kesimpulan bahwa tidak semua TPA yang menjadi objek studi kasus dapat memenuhi fungsi home sampai dengan hierarkinya yang tertinggi, yaitu sebagai pengaktualisasian diri, karena ada kalanya TPA-TPA tersebut hanya suatu home yang memenuhi kebutuhan mendasar saja. Pemenuhan kebutuhan akan home bagi anak prasekolah ini membutuhkan pengetahuan yang cukup dan menyeluruh dengan disertai definisi yang jelas mengenai peruntukan dan fungsinya, yang disertai dengan pengelolaan yang menunjang fungsi TPA sebagai home bagi anak prasekolah.

Home for preschool children is not only a shelter where their basic needs are fulfilled but also a place where their developmental needs can be met. Taman Penitipan Anak (TPA) - or day care center - should be able to function as a home for preschool children. The purpose of this writing is to examine to what extent the function of home for preschool children is fulfilled. It becomes necessary to know exactly the meaning of home and the elements that create a home; the charactercisics of preschool children, including the development and needs in that period; and some design guidelines for good physical environment, in this case, of day care center.
Based on the analysis of case study on three TPAs in offices through observation and personal interview methods, a conclusion is obtained that not all of the case study objects can fulfill the highest function of home, that is self- actualization; sometimes TPA only fulfills the basis needs of preschool children. The fulfillment of the functions of home for preschool children need a whole knowledge on the clear definition of TPA's purpose and function, and also the design and management of the physical elements that support the function of TPA as a home for preschool children.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52279
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nedra Wati Zaly
"[ABSTRAK
Usia prasekolah merupakan masa persiapan anak untuk masuk sekolah. Pada usia
ini perkembangan sosial, emosi, dan kognitif anak berkembang dengan cepat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kesiapan anak usia prasekolah untuk mulai bersekolah. Desain penelitian ini
menggunakan studi deskriptif. Dengan pengumpulan data kesiapan sekolah
menggunakan pemeriksaan Nijmeegse Schoolbekwaanheids Test (NST) pada 206
anak. Hasil penelitian ini menjelaskan sebesar 42,3% anak sudah siap masuk
sekolah. Hasil regresi logistik multinomial menunjukkan jenis kelamin anak,
pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga, dan perilaku orang tua
merupakan faktor yang mempengaruhi kesiapan masuk sekolah. Penelitian ini
merekomendasikan perawat dapat memberikan edukasi tentang pentingnya peran
ibu dalam mempersiapkan anak masuk sekolah terutama pada anak usia
prasekolah.

ABSTRACT
Preschool age is the perfect time for children to get ready for school as rapid
children growth of social, emotional, and cognitive happened at this time round.
This research seeks the factors that affect the children?s readiness for school. Prior
the data collection an NST was conducted on 206 children. Then a descriptive
study was used to collect the NST result 42,3% children are found ready to
school. On multinomial logistic regression test have showed that gender of
children, mother?s education, family income, mother?s occupation, and parents
behavior were factor that affect the school readiness. This study implied the
importance of mother?s roles an preparing their children for school and for nurses
to enhance that roles.;Preschool age is the perfect time for children to get ready for school as rapid
children growth of social, emotional, and cognitive happened at this time round.
This research seeks the factors that affect the children?s readiness for school. Prior
the data collection an NST was conducted on 206 children. Then a descriptive
study was used to collect the NST result 42,3% children are found ready to
school. On multinomial logistic regression test have showed that gender of
children, mother?s education, family income, mother?s occupation, and parents
behavior were factor that affect the school readiness. This study implied the
importance of mother's roles an preparing their children for school and for nurses
to enhance that roles.;Preschool age is the perfect time for children to get ready for school as rapid
children growth of social, emotional, and cognitive happened at this time round.
This research seeks the factors that affect the children?s readiness for school. Prior
the data collection an NST was conducted on 206 children. Then a descriptive
study was used to collect the NST result 42,3% children are found ready to
school. On multinomial logistic regression test have showed that gender of
children, mother?s education, family income, mother?s occupation, and parents
behavior were factor that affect the school readiness. This study implied the
importance of mother?s roles an preparing their children for school and for nurses
to enhance that roles.;Preschool age is the perfect time for children to get ready for school as rapid
children growth of social, emotional, and cognitive happened at this time round.
This research seeks the factors that affect the children’s readiness for school. Prior
the data collection an NST was conducted on 206 children. Then a descriptive
study was used to collect the NST result 42,3% children are found ready to
school. On multinomial logistic regression test have showed that gender of
children, mother’s education, family income, mother’s occupation, and parents
behavior were factor that affect the school readiness. This study implied the
importance of mother’s roles an preparing their children for school and for nurses
to enhance that roles., Preschool age is the perfect time for children to get ready for school as rapid
children growth of social, emotional, and cognitive happened at this time round.
This research seeks the factors that affect the children’s readiness for school. Prior
the data collection an NST was conducted on 206 children. Then a descriptive
study was used to collect the NST result 42,3% children are found ready to
school. On multinomial logistic regression test have showed that gender of
children, mother’s education, family income, mother’s occupation, and parents
behavior were factor that affect the school readiness. This study implied the
importance of mother’s roles an preparing their children for school and for nurses
to enhance that roles.]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T43665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helwiah Umniyati
"ABSTRAK
Obesity has become a significant public health problem of the twenty first century. An increasing number of preschool
children are becoming overweight. Although many risk factors have been identified for school-age children, less is
known about this young age group. This study was aimed to determine factors associated with overweight among
preschool children. Study design was a cross sectional survey. Sample in this study was 90 children aged 3?6 years old
in Bina Putik Kindergarten School in Cempaka Putih District (total sampling). The prevalence of overweight and
obesity in this sample were 24.4% and 13.3% respectively. There were significant relationships between overweight
and some variables using chi-square test such as: age of the children, having overweight parents, nutritional knowledge
of the mother, duration of breast feeding, frequency of fast food consumption (p < 0.05). In Cox Regression analysis,
only the age of children and nutritional knowledge of mothers were found as determinant factors influencing childhood
overweight after adjusting other variables. Younger aged children (<5 years) had a greater risk of being overweight than
older children (>5 years old). It could be concluded that mother?s knowledge on nutrition played an important role in
preventing overweight children. Suggested recommendation in order to prevent overweight since childhood was by
increasing mother?s knowledge through optimizing relevant programs in the Puskesmas.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelebihan Berat Badan pada Anak Usia Taman Kanak Kanak.
Obesitas menjadi masalah kesehatan umum yang signifikan dari abad kedua puluh. Nampak terjadi peningkatan jumlah
anak-anak prasekolah yang memilki kelebihan berat badan. Walaupun telah banyak diidentifikasi faktor risiko yang ada
untuk anak-anak usia sekolah, masih sedikit yang diketahui tentang kelompok usia muda ini. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan kelebihan berat badan di kalangan anak-anak prasekolah. Model
penelitian ini adalah melalui survei penampang silang. Sampel dalam studi ini adalah 90 anak berusia 3 sampai 6 tahun
di Taman Kanak Kanak Bina Putik di daerah Cempaka Putih (total sampel). Prevalensi kegemukan dan obesitas dalam
contoh ini masing-masing adalah 24,4% dan 13,3%. Ada hubungan yang signifikan antara kelebihan berat badan dan
beberapa variabel yang menggunakan tes Chi-kuadrat seperti: usia anak-anak, memiliki orangtua yang kelebihan berat
badan, pengetahuan ibu tentang gizi, durasi menyusui, frekuensi konsumsi makanan cepat saji (p < 0,05). Dalam
analisis regresi Cox, hanya usia anak dan pengetahuan gizi ibu ditemukan sebagai faktor-faktor penentu yang
mempengaruhi anak-anak yang kelebihan berat badan setelah menyesuaikan variabel-variabel lainnya. Anak-anak usia
muda (<5 tahun) memiliki risiko yang lebih besar daripada anak-anak lebih tua (>5 tahun). Dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan ibu tentang gizi memainkan peranan penting dalam mencegah anak-anak kelebihan berat badan.
Rekomendasi yang disarankan untuk mencegah kelebihan berat badan sejak masa kanak-kanak adalah dengan
meningkatkan pengetahuan ibu melalui optimalisasi program-program yang terkait di Puskesmas."
University of YARSI. Faculty of Medicine, 2014
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Girsang, Bina Melvia Rexi Yuniati
"Penelitian tentang hubungan aktifitas bermain puzzle dengan kemampuan kognitif anak prasekolah di TK Modern Tadika Puri Griya Asri Depok di laksanakan pada tanggal 4-13 Desember 2004 dengan jumlah responden 30 orang.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kohort dengan tujuan untuk mengetahui hubungan aktifitas bermain puzzle dengan kemampuan kognitif anak prasekolah. Pengumpulan data di lakukan dengan cara observasi, wawancara dan test kemampuan IQ secara langsung terhadap responden. Hasil penelitian menunjukkan dengan meningkatnya kemampuan bermain puzzle klien, kemampuan responden juga meningkat. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis Chi Square. Secara keseluruhan didapatkan nilai korelasi (r) = -0,30122. Hal ini dapat di simpulkan bahwa tidak ada hubungan antara aktifitas bermain puzzle dengan tingkat kognitif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5408
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Mengompol (enuresis) merupakan salah satu jenis gangguan pola eliminasi yang sering ditemukan pada anak-anak. Keadaan ini dapat menimbulkan masalah bagi anak, orangtua, keluarga, maupun petugas kesehatan yang menanganinya (Suwardi, 1990). Sehubungan dengan hal tersebut maka penelitian berupaya mengidentifikasi hubungan pola asuh orangtua terhadap perilaku mengompol pada anak usia pea sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di RW 012, Kelurahan Kemiri Muka, Depok dan merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasi. Jumlah responden 40 orang yang terdiri dari orangtua dengan anak usia 3-5 tahun. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik purpose sampling dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi clan Chi square untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis pola asuh orangtua dengan anak usia pra sekolah terhadap perilaku mengompol (p value = 0.892, α=0.005). Tidak ada perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan orangtua terkait tugas perkembangan anak usia pra sekolah dengan perilaku mengompol (p value = 0.301, α=0.005). Saran bagi penelitian selanjutnya adalah perlu dikembangkannya penelitian tentang kebiasaan mengompol (enuresis) pada anak Indonesia dengan catatan wilayah observasi diperluas dan disertai instrumen penelitian yang lebih spesifik (misal : pemeriksaan urin, wawaneara, kultur urin dan pemeriksaan radiologis)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5568
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Rahmi
"Salah satu tugas perkembangan pada masa prasekolah adalah berkembangnya kemampuan motorik kasar anak. Pada saat ini tubuh anak berkembang pesat, terutama perkernbangan otot-otot besar yang memungkinkan perkembangan motorik kasarnya. Anak juga sangat aktif dan energik, sehingga membutuhkan latihan kegiatan motorik kasar. Kemampuan motorik kasar ini memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan kognitif, emosi dan sosial pada anak. Pentingnya perkembangan motorik kasar sudah menjadi perhatian para pendidik sejak lama. Sayangnya, di Indonesia, perkembangan motorik kasar anak prasekolah belum mendapat perhatian yang sesuai. Penelitian pada 212 Taman Kanak-kanak (TK) di DKI Jakarta pada tahun 2002, ditemukan bahwa hanya 57,3 % sekolah yang memberi kesempatan bagi murid untuk melakukan kegiatan motorik kasar.
Program Pendidikan Rumah Bagi Orangtua Dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak Prasekolah ini disusun sebagai alternatif pendidikan untuk anak prasekolah. Pada masa prasekolah anak tidak harus mengikuti pendidikan di sekolah atau institusi tertentu di luar rumah. Kebutuhan anak adalah memperoleh Stimulasi yang kaya dan beragam, sehingga dapat mengembangkan dirinya dengan optimal. Stimulasi tersebut dapat diberikan sendiri oleh orangtua rnelalui pendidikan rumah. Dengan peran aktif orangtua sebagai guru di rumah dapat terjalin hubungan yang lebih akrab antara anak dengan orangtua.
Dengan demikian, program ini disusun agar anak dapat mencapai perkembangan motorik kasar yang optimal. Program ini menggunakan teori perkembangan motorik dari Gallahue dan Ozmun yang dirangkum dengan teori-teori dari ahli-ahli lainnya, seperti Berk, Miller dan Feldman. Perkembangan motorik kasar disebut juga perkembangan gerak, dibagi menjadi tiga aspek, yaitu stabilitas, lokomosi dan manipulasi. Masing-masing aspek terdiri dari beberapa kemampuan yang nantinya akan dilatihkan pada anak.
Di dalam program ini terdapat kegiatan-kegiatan yang sederhana, material yang mudah didapat Serta tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga aplikatif untuk digunakan oleh orangtua. Untuk penyempurnaan program ini selanjutnya dapat dilakukan dengan uji coba di lapangan serta evaluasi. Perbaikan terhadap hasil evaluasi akan menghasilkan program baru yang telah teruji. Kemudian diberikan pelatihan untuk orangtua."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winona Maolidya
"Perilaku picky eater merupakan fenomena yang sering ditemukan pada anak prasekolah dan hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pola asuh dan pengetahuan ibu tentang gizi dengan perilaku picky eater pada anak prasekolah di Jakarta Selatan. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan instrumen Parenting Styles and Dimensions Questionnaire–Shot Form (PSDQ-SF), instrumen pengetahuan ibu tentang gizi, dan instrumen Child Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ). Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 159 responden yang dipilih dengan teknik multistage sampling di Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan 23,3% anak mengalami perilaku picky eater dan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh (p value<0,05) dan pengetahuan ibu tentang gizi (p value<0,05) dengan perilaku picky eater pada anak prasekolah. Pola asuh yang tepat dan pengetahuan ibu yang baik tentang gizi akan berhubungan dengan perilaku picky eater pada anak, begitupun sebaliknya oleh karena itu diperlukan penerapan pola asuh yang tepat dan memiliki pengetahuan ibu tentang gizi yang baik untuk mendukung perkembangan pola makan sehat anak.

Picky eater behavior is a phenomenon that often occurs in preschool children and this may caused by many factors both internal and external. This study aims to identify the relationship between parenting patterns and maternal knowledge about nutrition with picky eater behavior in preschool children in South Jakarta. The design of this study was cross-sectional and use Parenting Styles and Dimensions Questionnaire - Shot Form (PSDQ-SF) instrument, maternal knowledge about nutrition instrument, and Child Eating Behavior Questionnaire (CEBQ) instrument. This study was conducted involving 159 respondents who where selected by multistage sampling technique in South Jakarta. The results showed that there were 23.3% of children with picky eating behavior and there was a significant relationship between parenting style (p-value <0.05) and maternal knowledge about nutrition (p-value <0.05) with picky eater behavior in preschool children. Approptiate parenting style and good maternal knowledge about nutrition will be associated with picky eater behavior in children, and vice versa. There fore, it is necessary to apply approptiate parenting style and have good maternal knowledge about nutrition to support the development of healthy eating patterns in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denia Putri Prameswari
"[Perceraian tidak hanya berdampak pada orang tua, melainkan juga pada anak dalam keluarga. Anak usia prasekolah merupakan mereka yang paling tertekan dalam menghadapi peristiwa tersebut. Dampak negatif perceraian pada anak dapat diminimalisir dengan pemberian pengetahuan sebelumnya. Pengetahuan mengenai perceraian, salah satunya dapat disampaikan melalui buku cerita bergambar. Sayangnya, di Indonesia peneliti belum menemukan buku cerita bergambar mengenai perceraian untuk anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas buku cerita bergambar dalam meningkatkan pengetahuan anak usia prasekolah mengenai perceraian. Penyusunan buku cerita bergambar dalam penelitian ini berdasar pada 3 sumber informasi, yaitu (1) studi literatur, (2) analisis buku cerita bergambar, dan (3) need assessment. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pre dan post test terhadap 5 partisipan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Partisipan merupakan anak usia prasekolah yang orang tuanya sedang menjalani proses perceraian. Hasil analisa dengan paired sample t-test menunjukkan bahwa buku cerita bergambar secara signifikan meningkatkan pengetahuan anak usia prasekolah mengenai perceraian. Sebagai hasil analisa tambahan, orang tua partisipan mengaku lebih mudah menjelaskan perceraian kepada anaknya dengan menggunakan buku cerita. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dibuat buku cerita bergambar mengenai perceraian untuk anak pada tahapan usia yang berbeda atau dalam menghadapi peristiwa menantang lain;The impacts of divorce are not only felt by parents but also by children. Preschool children are the most distressed for facing parental divorce. The negative impacts of divorce on children can be minimized when children had pervious knowledge about the event. One of the method to give knowledge about divorce to children is through picture book. Unfortunately, in Indonesia, researchers have not found picture books for preschoolers about divorce. This study aims to test the effectiveness of picture book in increasing knowledge of preschool children about divorce. Formulation of picture books in this study is based on three sources of information: (1) the study of literature, (2) analysis of picture books, and (3) need assessment. This picture book that have been prepared, then used to test its effectiveness for increasing knowledge of preschool children about divorce. The test was conducted using pre and post test on 5 participants. The statistical method used in this study is paired sample t-test. The purposive sampling method was used to select the participants. The participants for this study are preschool children with parents that is undergoing divorce proceedings. The result shows that picture books in this study significantly increase preschool children's knowledge about divorce. As an additional result, parents find it easier to explain divorce to their children using the picture book from this study. For further study, researcher can make another picture book about divorce for children at different age or to face another challenging situation in life.
, The impacts of divorce are not only felt by parents but also by children. Preschool children are the most distressed for facing parental divorce. The negative impacts of divorce on children can be minimized when children had pervious knowledge about the event. One of the method to give knowledge about divorce to children is through picture book. Unfortunately, in Indonesia, researchers have not found picture books for preschoolers about divorce. This study aims to test the effectiveness of picture book in increasing knowledge of preschool children about divorce. Formulation of picture books in this study is based on three sources of information: (1) the study of literature, (2) analysis of picture books, and (3) need assessment. This picture book that have been prepared, then used to test its effectiveness for increasing knowledge of preschool children about divorce. The test was conducted using pre and post test on 5 participants. The statistical method used in this study is paired sample t-test. The purposive sampling method was used to select the participants. The participants for this study are preschool children with parents that is undergoing divorce proceedings. The result shows that picture books in this study significantly increase preschool children's knowledge about divorce. As an additional result, parents find it easier to explain divorce to their children using the picture book from this study. For further study, researcher can make another picture book about divorce for children at different age or to face another challenging situation in life.
]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metsy Wendhiani
"Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya riwayat penyakit infeksi sebagai faktor dominan kejadian stunting pada siswa kelas 1 SD di Jakarta Pusat tahun 2016. Penelitian ini menggunakan penelitian dengan desain studi cross-sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 160 responden di 6 sekolah dasar negeri di Jakarta Pusat. Hasil penelitian menunjukkan sebesr 18,8% siswa mengalami stunting. Pada penelitian ini ditemukan bahwa kejadian stunting memiliki perbedaan yang bermakna secara statistik kepada riwayat penyakit infeksi, riwayat ASI eksklusif, status imunisasi, suplementasi vitamin A, pemanfaatan pelayanan kesehatan, frekuensi konsumsi makanan sumber protein, frekuensi konsumsi makanan sumber zinc, frekuensi konsumsi makanan sumber zat besi, frekuensi konsumsi makanan sumber vitamin A, pengetahuan Ibu tentang gizi dan kesehatan, pola asuh makan, pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga. Hasil pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa riwayat penyakit infeksi sebagai faktor dominan kejadian stunting pada siswa kelas 1 SD di Jakarta Pusat tahun 2016. Peneliti menyarankan pada pemerintah dan sekolah agar diadakan pendidikan gizi terkait gizi seimbang, penyakit infeksi, sosialiasi terkait sanitasi total yang baik dan pemantauan status gizi anak secara berkala.

This thesis aims to determine that history of infectious disease as a dominant factors of stunting among first grades of elementary school in Central Jakarta Region in 2016. This research used cross-sectional research design. The respondence of this research were 160 respondence from six elementary school in Central Jakarta Region. The research resulted that 18,8% of those students are stunting. In this research, found that stunting among children had significantly related to such factors: infectious disease, exclusive breastfeeding, immunization, frequently consumption protein, frequently consumption zinc, frequently consumption iron, frequently consumption vitamin A, mother's nutrition and health knowlegde, feeding practices, and family income. The most dominant factor in this thesis was infectious disease. Researcher suggest to government and school to educate the parents and students about nutrition, infectious disease, sanitary and hygiene and periodically check the linear growth for children."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>