Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
H. Nasril
Abstrak :
Pembangunan kesehatan bertujuan memasyarakatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat agar terwujud derajat kesehatan bagi setiap orang. Salah satu pembangunan kesehatan itu adalah memelihara Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Untuk mendukung usaha kesehatan ibu dan anak ini di Kabupaten Padang Pariaman sejak Maret 1999 telah dilaksanakan proyek penggunaan Buku KIA, dimana Buku KIA ini sangat bermanfaat untuk memelihara kehamilan, kesehatan bayi dan balita. Buku KIA ini hams selalu dibawa oleh ibu hamil kalau berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Di Puskesmas Padang sago Kepatuhan ibu hamil membawa Buku KIA ke tempat pelayanan kesehatan masih rendah jika dibandingkan dengan Puskesmas lain di Kabupaten Padang Pariaman. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil membawa "Buku KIA" ke tempat pelayanan kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan disain Crossectional untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kapatuhan ibu hamil membawa Buku KIA ke tempat pelayanan kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan ibu hamil membawa Buku KIA ke tempat pelayanan kesehatan di Puskesmas Padang Sago adalah dorongan petugas kesehatan, dorongan keluarga, pengetahuan ibu hamil tentang manfaat Buku KIA, pengalaman melahirkan dengan penyulit, pengalaman sakit dan persepsi ibu hamil tentang penampilan Buku KIA dan yang paling dominan hubungannya adalah dorongan petugas kesehatan. Agar kepatuhan ibu hamil ini bisa ditingkatkan perlu dilakukan berbagai upaya antara lain : * Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dan jajarannya agar meningkatkan pembinaan dan evaluasi kepada petugas kesehatan baik yang ada di rumah sakit, puskesmas dan prkatek swasta dokter maupun bidan.
* Melakukan pelatihan kepada petugas kesehatan supaya kemampuan petugas memberikan penyuluhan kepada ibu hamil bisa ditingkatkan.
* Petugas kesehatan diharapkan dapat menjangkau semua ibu hamil yang ada di wilayahnya untuk dibina agar memahami manfaat Buku KIA.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T5146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinkin Yuliaty Subarsa P.
Abstrak :
Penelitian ini mengadopsi konsep ideation pada komunikasi kesehatan yang dilakukan oleh Kincaid (1997&2000). Peneliti kemudian menggabungkan dengan dua variabel lain, yaitu modal sosial dan interaksi dengan peer grup sebagaimana pernah dilakukan sebelumnnya oleh Putnam (1996) dan Thomas J. Dishion, et. al., yang merupakan penggabungan perspektif sosial dan komunikasi dalam konteks kesehatan. Penggabungan dua perspektif tersebut didasarkan atas pertimbangan untuk memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi program kesehatan.

Model dasar kemudian oleh peneliti diturunkan menjadi variabel umur, jumlah anak, pengeluaran, pendidikan, modal sosial, interaksi dengan peer group, ideation, communication campaign recall dan intensitas kunjungan terhadap program use and intention. Pemahaman responden terhadap tahapan perubahan perilaku diharapkan dapat mendukung program pemeriksaan ibu hamil dan bersalin yang dicanangkan oleh pemerintah.

Studi ini merupakan crosssectional survey, menggunakan seratus responden, (terbagi kedalam dua kelompok, ibu bersalin dan ibu hamil, masing-masing 47 dan 53) yang diperoleh melalui simple random sampling, dari populasi puskesmas yang berada di kecamatan Tebet dan sekitarnya, berusia 19-38 tahun dengan jumlah anak yang dimiliki 0-4 anak.

Uji reliabilitas untuk melihat konsistensi jawaban responden Menghasilkan alpha cronbach sekitar 0,6 - 0,9. Uji validitas ditempuh melalui dengan confirmatory factor analysis untuk mengetahui apakah indikator-indikator benar-benar mengukur konsep yang diukur.

Path analysis dilakukan untuk melihat pola hubungan kesalingtergantungan antara variabel-variabel independen dan variabel dependen dalam model analisa. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan model akhir penelitian antara ibu hamil dan ibu bersalin. Terdapat empat variabel yaitu modal sosial, ideation, communication campaign recall dan intensitas kunjungan untuk ibu hamil sementara ibu bersalin hanya ada tiga yaitu modal sosial, interaksi dengan peer group dan ideation. Hasil pengujian fit coeficient secara pasti menunjukan bahwa pada responden ibu bersalin, model yang disesuaikan (X2m = 12,59) lebih baik daripada model dasar . Sementara pada responden ibu hamil hasil pengujian fit coeficient secara pasti menunjukan bahwa model yang disesuaikan (X2m = 14,0671) lebih baik daripada model dasar.

Model umum pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan program kesehatan menunjukan adanya pengaruh pada level individu yang digambarkan dalam tiga variabel prediktor, yaitu modal sosial (total efek 0,489), ideation (total efek 0,539), interaksi dengan peer group (total efek 0,509) untuk ibu bersalin. Sedangkan untuk kelompok ibu hamil, terdapat tiga variabel prediktor modal sosial (total efek 0,287), ideation (total efek 0,507), communication campaign recall (total efek 0,634).

Sebagai implikasi teoritis, model penelitian Kincaid, Putnam dan Thomas J. Dishion tidak bisa diterapkan untuk konteks dimana penelitian ini dilakukan. Walaupun demikian Ideation sebagai tahapan perubahan perilaku, dan communication campaign recall dapat diterapkan pada penelitian ini; demikian juga dengan faktor modal sosial dan interaksi dengan peer group.

Kelemahan penelitian ini adalah jumlah responden yang kurang mencukupi, apabila hasil penelitian ini akan digeneralisasikan ke populasi. Belum dimasukkannya faktorlvariabel isi dari media komunikasi dalam analisa juga merupakan suatu kelemahan studi ini. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan di waktu mendatang.
The Correlation Pattern among Factors Influencing Health Program (Survey of Pregnancy and Post Delivery Examination at Tebet Subdistrict Health Service Center)This Research adopt "ideation" concept of health communication from Kincaid (1997, 2000). Then, researcher include two other variables, : social capital and interaction in the peer group to combine social perspective and communication in heath context which is done before by Putnam (1996) and Thomas J. Dishion, et al, which is. This combination aimed to get more clear view about correlation pattern among factors influencing health program.

Based on the basic model, researcher describe the variable into : age, number of children, expense, education, social capital, interaction in the peer group, ideation, communication campaign recall and intensity of visiting to the program use and intention. Respondents awareness about the stage of behavior change expect to be an effort for developing pregnancy and post delivery examination program is issued by government

It is crossectional survey using 100 respondents which is devided into two groups : 53 for pregnant women and 47 post delivery women. This research sampling technique is simple random sampling from all population ever to use Tebet subdistrict health service center, who has 0 - 4 children and their age : 19 -- 38 years old.

By using alpha cronbach as reliability test to test consistency of respondent answers, is shows that 0.6 - 0.9. Confirmatory factor analysis is usesd to test validity in order to get to know if indicator are able to measure the concept.

Path analysis is used to get to know if the concept model is still the same with model based on this research result. The path analysis is used to see the dependent relationship between the dependent and independent variables from analysis model. This research result shows that there's a different model between the concept model and the research result model. There are four variables : social capital, ideation, communication campaign recall and intensity of visiting) for pregnant women. And there are only three variables (social capital, interaction in the peer group and ideation). Fit coefficient results shows that the adopted/adjusted model is better than the basic model (X2m = 12.59) in the post delivery women. So for the pregnant women (X2m = 14.0671).

General model of correlation pattern factors influencing the use of health program shows there's a significant correlation in the three predictor variables : social capital (0.489), ideation ( 0.539), interaction in the peer group (0.509) at the individual level for the post delivery women. And there are a significant correlation in the three predictor variables : social capital (0.287), ideation ( 0.507) and communication campaign recall (0.634).

Not all of the Kincaid, Putnam and Thomas J. Dishion model cannot be implicate to this research only communication campaign recall, ideation, social capital, and interaction in the peer group could be implicate to this research.

Weaknesses of this result is unsufficientlinadequate number of respondents, it will be generalize to the population. The other weakness is not considerize the content of communication media in the analysist. This research could be a refferences for the similar research in the future.
2002
T5626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ning Sulistiyowati
Abstrak :
Salah satu indikator yang sensitive untuk mengetahui derajat kesehatan suatu negara bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa adalah angka kematian bayi pada umumnya dan angka kematian perinatal pada khususnya. Angka Kematian perinatal belum menunjukkan penurunan yang berarti. A.KP sebesar 46 per 1000 kelahiran dihasilkan oleh SKRT tahun 1980, sedangkan SKRT 1995 diperoleh AKP sebesar 48,6 per 1000 kelahiran hidup. Progam Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan (ANC) disarankan fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik serta menjangkau semua kelompok sasaran yang setingi-tingginya. Tujuan sasaran dari program tersebut adalah untuk meningkatkan deteksi dini risiko tinggi ibu hamil dan melaksanakan rujukkannya serta meningkatkan pelayanan neonatal dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi-tingginya. Kematian dan kesakitan perinatal dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pelayanan kesehatan, penolong persalinan, tempat bersalin, pendidikan ibu, penyakit ibu, keadaan sosial ekonomi, lingkungan dan kebiasaan tradisional. Tinggi. rendahnya risiko yang timbul pada bayi sangat bergantung pada besar kecilnya faktor di atas. Sebagian besar kematian perinatal dapat dicegah dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir dan meningkatkan keamanan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor praktik kesehatan ibu selama kehamilan dengan kematian perinatal di Kotamadya Bekasi tahun 2001. Sebagai variable kovariat yaitu, umur ibu, pendidikkan, paritas, jarak kehamilan, riwayat merokok, keluhan kehamilan, jenis kelamin bayi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metoda kasus kontrol Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak sudah meninggal dalam periode perinatal, dan sebagai kontrolnya adalah ibu dengan anak yang masih hidup mulai umur 7 hari (83 kasus dan 83 kontrol), Penelitian dilakukan di Kodya Bekasi, penelusuran langsung kemasyarakat dengan wawancara berstruktur dan wawancara tcrbuka. Analisa data dilakukan dengan uji regresi logistik sederhana untuk bivariat, dan regresi logistik ganda dengan model faktor risiko untuk multivariate. Secara statistik hubungan antara praktik kesehatan ibu hamil dengan kematian perinatal tidak bermakna setelah dikontrol oleh variabel jarak kehamilan, keluhan kehamilan, dan umur ibu, dengan (p = 0,29), OR 2,33 (95 % CI: 0,89 - 3,99). Hal ini barangkali disebabkan karena jumlah sampel terlalu kecil, sehingga besar sampel tidak mencukupi ketika harus memprediksi hubungan praktik kesehatan ibu hamil secara besama-sama/setelah dikontrol oleh konfounder. Disimpulkan bahwa ibu yang pada waktu kehamilan praktik kesehatannya tidak adekuat, mempunyai risiko sebesar 2,33 kali untuk terjadinya kematian perinatal dibandingkan dengan ibu yang praktik kesehatannya adekuat, setelah dikontrol oleh variabel umur ibu, jarak kehamilan dan keluhan kehamilan. Untuk itu perlu diupayakan lebih memberdayakan dan memberikan pendidikan kepada ibu agar melakukan kunjungan pemeriksaan minimal 1,1,2 dan kepada petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan minimal 5T, dan pemohaman tentang kehamilan berisiko. Daftar bacaan : 46 (1975 - 2001)
The Relation between Maternal Health Practical during Pregnancy with Perinatal Mortalitiy, in Kota Bekasi, 2001One of sensitive indicators to find out health degree of a country, even to measure progression level of a country, is infants mortality rate generally and specially perinatal mortality rate. Perinatal mortality rate did not showed the decreasing to be valued. Household Survey 1980 resulted PMR within 46 per 1000 of mortality, while Household survey in 1995 resulted PAIR of 48,6 per 1000 of mortality. Mother and Child Health is one of health programs to promote serviced (ANC) in while service with appropriate quality and cover the most of target. The purpose of the program is to decrease early detection of high risk of pregnancy and to increase neonatal service with appropriate quality. Perinatal Mortality are influenced by several factors such as health service, birth aid, birth place, maternal education, maternal sickness, social-economy status, environmental and traditional behavior. The risk appears within infant period depends on factors mentioned above. Most of perinatal mortality could be prevented by promoting health service for new born infant and promoting birth safety. The research is to find out the relation between Health maternal practical during pregnancy with perinatal mortality in Kota Bekasi 2001. As covariate variables are : Mother age, education, parity, pregnant range, smoking history, pregnancy complaining, and sex of infant. This is an observational research with case - control method. The respondents are Mother who experienced with children passed away during perinatal period, and as the control is mother with alive children status age of>7 days (83 case and 83 control). The research is conducted in Kota Bekasi by retrieving the community with structured interview. Data is analyzed by simply logistic regression test for bivariate, and multiple logistic regression with risk factor model for multivariate. Statistic analysis test showed the not significant relationship between health practical for mother during pregnancy period with perinatal mortality have not connection each other, and after being controlled by pregnant range variable, pregnant complining and mother age with p 0,029 IR 2,33 CI 95% : 0,89 - 3,99. This result may be caused by number of sample is too small. This is concluded that maternal health practical during pregnancy period has significant relationship with perinatal mortality. Pregnant mother with health practical is inadequate, has risk of 2,33 times for perinatal mortality occurrence than mother with adequate health practical. It needs to endeavor and administer education to mother, and also to perform minimal care visiting 1, 1,2 and health officer should serve 5T, and to understand the risk of pregnancy.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 11665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsiah Zaehri
Abstrak :
Pada tahun 1995 ( SKRT ) Angka Kematian lbu ( AKI ) di Indonesia sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup (SDK1, 1997) (Cholil, 1999). Kematian ini umumnya dapat dicegah bila komplikasi kehamilan dan keadaan risiko tinggi lainnya dapat dideteksi sejak dini dan kemudian mendapatkan penanganan yang akurat pada saat persalinan. Oleh karena itu diperlukan tempat dan pertolongan persalinan yang dapat mengantisipasi risiko yang mungkin timbul. Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil risiko tinggi pada 36 puskesmas yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan rujukan persalinan ibu hamil risti oleh puskesmas ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang yang dilakukan dengan metode rancangan cross sectional. Dalam penelitian ini tidak dilakukan sampling tapi diambil seluruh ibu hamil risiko tinggi trimester 111 pada bulan Januari sampai Desember 2001 yang berjumlah 200 orang. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan alat ukur kuisioner terhadap 112 (56 %) responden yang tidak memanfaatkan rujukan persalinan ke RSMH dan 88 (44 %) responden yang memanfaatkan rujukan ke RSMH Palembang. Dari 14 variabel yang diteliti, terdapat 6 variabel yang terbukti bermakna secara statistik yaitu umur ibu hamil, paritas, pengetahuan, penanggung biaya, jarak ke fasilitas pelayanan dan riwayat persalinan yang lalu, dan yang paling dominan berhubungan dengan pemanfaatan rujukan persalinan ibu hamil risiko tinggi oleh puskesmas ke RSMH adalah penanggung biaya. Untuk meningkatkan rujukkan ibu hamil risiko tinggi oleh puskesmas ke RSMH maka perlu ditingkatkan pemerataan dana Jaringan Pengaman Sosial Bidang Kesehatan ( 3PSBK ), penyuluhan kesehatan pada ibu-ibu hamil tentang faktor risiko dan risiko tinggi pada kehamilan, persalinan dan nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya. Memberikan informasi seiengkap-lengkapnya tentang jalur rujukan. ......Analize The Factors that Have Been Correlated With Reference Utilization Labor to High Risk Pregnant Mother by Public Health Centre to General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang In 2001 In 1995 (SKRT), the number of the death of women (AKI) in Indonesia was high, that is 373 per 100.000 life birth become 334 per 100.000 Life birth (SDKI, 1997) (Cholil, 1999). Generally, the death could be avoided if pregnant complication and high risk condition could be detected earlier, and accurate care could be given at the critical period - the time of giving birth - therefore, the place need to prepare and infra partum care could he anticipate the mother's death and their infants. This research was done to the mother with high risk pregnant in 36 Public Health Centers in Palembang, to find out the factors concerning to the medical recommendation given to the women with high risk pregnant by Public Health Center To General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang by using cross sectional design. In this research wasn't done sampling but taken from total population to the women with high-risk pregnancy trimester III in January - December 2001. The data was collected with interview by using questionnaire to 112 (56 %) respondent who came to RSMH and 88 (44 %) respondent was not go to RSMH Palembang. From 14 variables studied, there were 6 variables, which were proved statistically significant. These variables were: pregnant women, how many times pregnancy, knowledge, cost, the distance and the condition of previous pregnancy. From these six variables, cost variable was the most dominant reason for having the recommendation to have medical care to the general hospital. To increase the use of medical care recommendation to the general hospital especially for women with high risk pregnancy, it is necessary to spread the social fund for medical care; to give a guide on medical care to pregnant women about the high risk factors on pregnancy and bearing that may cause the death for both the mother and her infant; and to give clear and complete information for getting medical care to the general hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T11505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana
Abstrak :
Anemia gizi ibu hamil yang disebabkan karena kekurangan zat besi merupakan satu dari empat masalah gizi utama di Indonesia SKRT tahun 1995 menunjukkan bahwa secara nasional 50,9 % ibu hamil menderita anemia. Mengingat dampak anemia terhadap tingginya angka kematian ibu maka pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Kesehatan sejak tahun 1975 melakukan upaya penanggulangan dengan pemberian suplementasi tablet besi yang didistribusikan melalui Puskesmas dan Posyandu. Berdasarkan Survey Cepat Anemia Gizi Ibu Hamil Tahun 2001 di Kota Palembang Sumatera Selatan, prevalensi anemia ibu hamil di Kecamatan Sako sebesar 25,42% sedangkan cakupan pendistribusian sangat tinggi yaitu Fe1 102% dan Fe3 101%.Hal ini menunjukkan bahwa belum semua ibu hamil yang mendapatkan tablet besi Bari puskesmas dan posyandu secara patuh meminumnya secara teratur setiap hari Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi dan faktor-faktor yang berhubungan di Puskesmas Sako dan Puskesmas Multi Wahana Kecamatan Sako Palembang tahun 2004. Unit analisisnya adalah ibu-ibu hamil trimester II dan III yang telah mendapatkan tablet besi, penelitian dilaksanakan pada bulan April 2004. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan rancangan desain Cross Sectional. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan di ke dua Puskesmas Bari seluruh responden 64,44% patuh dan 35,56% yang tidak patuh. Hasil analisis bivariat ditemukan hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan, pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi sedangkan variabel penyuluhan tidak bermakna. Dari hasil uji analisis multivariat dengan menggunakan metode Logistic Regression menunjukkan bahwa dari enam variabel bebas hanya empat variabel saja yang masuk sebagai kandidat model multivariat yaitu umur,pendidikan, pengetahuan dan dukungan keluarga. Setelah dianalisis ternyata variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan adalah tingkat pendidikan OR 5,969 artinya responden yang berpendidikan tinggi cenderung untuk patuh mengkonsumsi tablet besi 5,969 kali dibandingkan responden yang berpendidikan rendah. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan konseling mengenai anemia gizi dan tablet besi terutama pada kelompok ibu hamil berisiko yaitu umur <20 th dan >35 th, serta mengadakan supervisi dan monitoring untuk melihat apakah tablet besi betul-betul diminum oleh ibu hamil.
Factors Related to Compliance of Pregnant Women Consumed Iron Tablet at Puskesmas Sako and Puskesmas Multi Wahana in the Sub-district of Sako, the City of Palembang Year 2004.Nutrition anemia of pregnant women which caused of iron deficient is one of main nutrition problems in Indonesia. Household Health Survey (SKRT) in 1995 indicated that nationally 50.9% of pregnant women suffered anemia. Considering anemia impact to the high maternal mortality, the government of Indonesia through the Minister of Health since 1975 has been striving to overcome with providing iron tablets supplement that distributed through Puskesmas and Posyandu. According to Rapid Survey of Nutrition Anemia in Pregnancy in 2001 in the City of Palembang, South Sumatra, the prevalence of pregnant women in Sub-district of Sako was equal to 25.42% while the coverage of distribution was very high, Fe 1 (102%) and Fe3 (101%), respectively. It indicated that not yet all pregnant women which got iron tablets from Puskesmas and Posyandu obediently taking them regularly every day. This study aimed to obtain the description of Ievel of compliance of pregnant women who consumed iron tablets and its related factors at Puskesmas Sako and Puskesmas Multi Wahana in Sub-district of Sako, Palembang in 2004. Unit of analysis in this study were 2nd and 3`d trimester pregnant women which had got iron tablets. It conducted during April 2004. The study was survey research using cross sectional design. Data analysis included univariate, bivariate, and multivariate analysis. This study resulted that level of compliance in both of Puskesmas showed 64.44% of respondents were compliant and the rest (35.56%) were not compliant. Bivariate analysis showed that age, education, family support as well as knowledge had significant relation with the compliance of pregnant women. In the other hand, counseling did not have significant relation statistically. Multivariate analysis using Logistic Regression Method indicated only 4 out of 6 variables that become as candidate of multivariate model. They were age, education, family support, and knowledge. The most dominant variable related to the level of compliance was education (OR 5,969). It meant that respondent whose higher education tended to be obedient in taking iron tablets 5,969 times compared to those whose lower education. It is suggested to the health officer to provide counseling about nutrition anemia and iron tablet, especially for risky pregnant women groups e.g. <20 years old and >35 years old, and also to perform monitoring and supervision to make sure that iron tablets are really taken by pregnant women.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herie Firmaningsih
Abstrak :
ABSTRAK Cakupan keluarga rawan dibina yang hanya mencapai 30 % dengan frekuensi kunjungan rata- rata 0,58 serta belum dilaksanakannya tugas formal perawat dibidang promotif dan preventif, menunjukkan belum efektifnya pelaksanaan manajemen Puskesmas terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan keluarga rawan. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi mendalam tentang pelaksanaan fungsi manajemen kegiatan pembinaan keluarga ibu hamil risiko tinggi secara faktual, serta komponen pengetahuan petugas Puskesmas, pengetahuan kader dan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan keluarga bumil risti di Puskesmas. Menggunakan metoda kualitatif dengan unit analisis petugas Puskesmas, serta kader dasawismal posyandu. Sumber data: 2 orang kepala Puskesmas, 2 orang seksi Perkesmas, 4 orang tenaga keperawatan Puskesmas, 6 orang bidan desa, 16 orang leader posyandu serta informasi dari dokumen Puskesmas. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan kajian dokumen. Analisis data menggunakan content analysis, dibantu dengan matrix data kualitatif. Sedang penafsiran data dilakukan dengan tujuan dekriptif analitik melalui cara menemukan hubungan yang muncul dari data. Keterbatasan- penelitian; karena keabsahan data hanya menggunakan triangulasi sumber data dan metoda, kemungkinan terjadinya recall bias serta hasil penelitian yang tidak dapat digeneralisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan petugas termasuk kepala Puskesmas tentang pembinaan keluarga bumil risti- masih bervariasi, pengetahuan kader masih terbatas untuk mendukung keterlibatan aktif dalam pembinaan keluarga bumil risti, pelaksanaan kegiatan Puskesmas sangat tergantung gebrakan yang bersifat instruksi Nasional serta penyebarluasan pedoman Purkesmas yang terhambat sampai ke Puskesmas, tidak dibuatnya perencanaan pembinaan- keluarga sesuai dengan PTP karena dianggap kegiatan rutin dan bukan prioritas, pengorganisasian pembinaan keluarga bumil risti yang tidak efektif, kepermimpinan kepala-Puskesmas-yang kurang efektif; pengendalian pembinaan keluarga bumil risti yang belum seragam dan hambatan biaya pembinaan- keluarga rawan. Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa pengetahuan petugas maupun kader belum memadai untuk dapat dilaksanakannya pembinaan-keluarga- bumil risti- secara. optimal, serta fungsi manajamen yang berkaitan dengan pembinaan keluarga bumil risti belum dilaksanakan seeara konsisten-oleh- kepala Ptrskesmas. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, saran yang diajukan adalah Puskesmas lebih proaktif dalam ; memperkenalkan fungsi Puskesmas, ldustrinya dalam upaya promotif dan preventif termasuk kegiatan pembinaan keluarga bumil risti ; Dinas kesehatan Dati II lebih konsisten dalam mengaplikasikan kebijakan Depkes .yang berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan termasuk pembinaan- keluarga bumil- risti; Departemem kesehatan lebih mengoperasionalkan model pembinaan keluarga rawan dan mengupayakan forum keperawatan di berbagai tingkat administraf yang bertanggung jawab secara teknis peningkatan kualitas pelayanan keperawatan di Puskesmas serta dilakukannya penelitian lanjutan untuk kualitas pelayan keperawatan kesehatan masyarakat khususnya pembinaan keluarga bumil risti.
ABSTRACT Management Analysis for Family Health Nursing Activity of High Risk Pregnant Mother in Karawang Health Center, West Java, 1998 The coverage of the risk family that is taken care, which only 30 % with the family visit frequency only 0, 58 ( average )-and nurses formal task in promotive and preventive program not yet implemented, indicate that the management of the health center in effectively implemented- especially is related to family health- nursing activity. The objective of this study is to get the factual information regarding the implementation of helath center management function for family health nursing activity of high-risk pregnant mother. Also to have knowledge component of health center personel, the knowledge of cadre and the policies that are related to family health nursing activity of high-risk pregnant mother in-health center. The design of the study is a qualitative research with analysis unit of health center personel and posyandul dasawisma- cadre Resource data : 2 head- of health centers, 2 Community Health Nursing Section, 4 health center nurses/ midwives, 6 villages midwives, 16 posyandu cadre- and- information from health center's documents. Data collection using interviews technique, group discussion and documents analysis. In analysis data uses content analysis, with the qualitative-matrix data. Data interpretation is done by analytic descriptive objective through the inter relation which appears from the- data. The-limitation- of this study are since validity of the data has just using triangulation of data source and method, therein possibility of recall bias and also the result of this study that can not be generalized. The. result of this study shows that knowledge of health personel including the head of health center regarding the family halt}]- nursing activity of high-risk pregnant mother still_ vary. The. knowledge of cadre still limited in order to support actively in family health nursing activity of high risk pregnant mother. The implementation of health center activities depend entirely on the policies that have national capacity and also depend on the spread distribution of community health nursing manuals, which are late arrived to health center. There is no planning for family health nursing in the- health center planning (PTP), because the program]- is assumed as routine activity and not priority one. The management of family health nursing is still not effective. The leadership of head of health center is also not effective. The management of family health nursing still not uniform and there is many obstacles in supporting the budget for that activity. The results of the study above showed that knowledge of health- personnel and cadre not sufficient in order to support optimally the implementation of family' health nursing of high-risk pregnant mother. Also the management functions that related to the family health nursing have not been implemented consistently by the head of helath center. To overcome the problem, the- suggestion for health center is to- be more promotive in implement the health center function, especially in promotive and preventive including the program-in family health-nursing of high risk pregnant mother. District health office must be more consistent in applying the MOH policy, which related to implementation of nurse- service quality including the family health nursing. MOH also has operationatise more on the model of family health nursing for risk family and promote nursing forum in administrative level, which responsible- technically in improving the quality of nurse service in health center. It is also necessary to implement the next study in order to improve the- quality of community health musing service especially for family health nursing of high risk pregnant mother. Bibliography : 38 (1979 -1995)
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Utama
Abstrak :
Angka Kematian Ibu sebagai salah satu indikator kesehatan ibu masih cukup tinggi di Indonesia. Penjaringan ibu hamil risiko tinggi oleh tenaga kesehatan merupakan indikator untuk memperkirakan besarnya masalah yang dihadapi oleh program Pembinaan Kesehatan Keluarga dan diharapkan ibu hamil risiko tinggi mendapat perhatian khusus, meskipun ibu hamil yang tidak termasuk risiko tinggi tidak boleh diabaikan. Dari data laporan yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang temyata ada perbedaan antara jumlah bumil risti yang dirujuk oleh Puskesmas ke RSU dengan bumil risti yang sampai di RSU. Untuk ini peneliti tertarik untuk mencari faktor apa yang berhubungan dengan tidak sampainya rujukan bumil risti ke RSU Tangerang. Penelitian dilakukan dengan metode kros seksional. Dari 14 hipotesis yang ditegakkan, ada 6 variabel yang terbukti bermakna secara statistik dengan variabel terikat yaitu variabel pendidikan, sikap, pekerjaan, jarak ke tempat pelayanan, penanggung biaya dan persepsi ibu. Terdapat 8 variabel yang tidak berhubungan secara statistik dengan variabel terikat yaitu variabel umur, paritas, jumlah anak, interval kelahiran, pengetahuan, penghasilan, ketersediaan sarana rujukan medik, riwayat persalinan dengan variabel terikat. Setelah mengetahui hal ini mudah-mudahan dapat dilakukan intervensi melalui peningkatan program Kesehatan Keluarga, dimana program yang sekarang sedang digalakkan adalah Gerakan Sayang Ibu dan Bayi, antara lain dengan melebarkan Gerakan Sayang Thu dan Bayi secara bertahap di semua kecamatan, meluaskan ruang lingkup kegiatan, sehingga ibu hamil risiko tinggi mendapat pertolongan persalinan yang sebaik, secepat dan setepat mungkin, dengan demildan kematian ibu bersalin dapat dicegah.
Factors Related to Pregnant Woman At Risk Which Do Not Reach Tangerang General Hospital for ReferralsMaternal Mortality rate as one indicator of maternal status is still high in Indonesia. One aspects of antenatal care at the health centers is identifying at risk women and refer them to the district hospital for further treatment. The objective of this study is to find out the profile and reasons of risk pregnant women who were judge to refer themselves to Tangerang General Hospital for obtaining more comprehensive obstetric services, but never made it. The methodology of the study is cross sectional by finding all at risk pregnant women who were judged to refer thmeselves to Tangerang General Hospital. Fourteen hypothesis were established, mainly to prove the relationship of pregnant women at risk to the use of Tangerang General Hospital : educational level, job, distance to health center, payer and mother's perception, age, parity, number of children, birth space, knowledge, attitude, referral sites, history of delivery. From 14 hypothesis only the first six variables government nationally so far is the ` Mother Friendly Movement `, coordinated by the Minister of Woman's Role. The activities can be found in every subdistrict in Indonesia, covering mobile health care, training of midwives, improve the function of the health center, and improve the referral system. ;Factors Related to Pregnant Woman At Risk Which Do Not Reach Tangerang General Hospital for ReferralsMaternal Mortality rate as one indicator of maternal status is still high in Indonesia. One aspects of antenatal care at the health centers is identifying at risk women and refer them to the district hospital for further treatment. The objective of this study is to find out the profile and reasons of risk pregnant women who were judge to refer themselves to Tangerang General Hospital for obtaining more comprehensive obstetric services, but never made it. The methodology of the study is cross sectional by finding all at risk pregnant women who were judged to refer thmeselves to Tangerang General Hospital. Fourteen hypothesis were established, mainly to prove the relationship of pregnant women at risk to the use of Tangerang General Hospital : educational level, job, distance to health center, payer and mother's perception, age, parity, number of children, birth space, knowledge, attitude, referral sites, history of delivery. From 14 hypothesis only the first six variables government nationally so far is the ` Mother Friendly Movement `, coordinated by the Minister of Woman's Role. The activities can be found in every subdistrict in Indonesia, covering mobile health care, training of midwives, improve the function of the health center, and improve the referral system.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini Sunyoto
Abstrak :
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kematian ibu dengan perdarahan antepartum di RSU dilakukan penelitian dengan rancangan case-control yang menggunakan data rekam medis di RSU se wilayah III Cirebon tahun 1992-1996 yang dipergunakan format MCM sebagai alat pengumpul data. Populasi adalah ibu hamil yang datang ke RSU dengan komplikasi perdarahan antepartum, diambil seluruh kasus kematian ibu PAP sebagai sampel yaitu 53 ibu PAP dan 263 ibu PAP yang tidak meninggal dan terpilih sebagai control. Digunakan analisa univariat, bivariat dan regresi logistik untuk memperkirakan OR dan 95% confidence interval serta interaksi digunakan untuk memerikasa efek modifikasi. Temyata yang berpotensi sebagai konfonding adalah persalinan dan kesiapan darah, umur kehamilan dan kegawatan serta frekuensi hamil dan kegawatan adalah persalinan dan kesiapan darah, umur kehamilan dan kegawatan serta frekuensi hamil dan kegawatan. Melalui penelitian ini didapat faktor penentu terhadap kematian ibu PAP adalah tindakan pengakhiran persalinan, pendidikan ibu, kondisi kegawatan saat tiba di RSU, status rujukan, umur kehamilan, frekuensi kehamilan dan kesiapan darah. Ternyata variabel persalinan menjadi faktor penentu utama terhadap kematian ibu dengan perdarahan antepartum di rumah sakit Umum, tepatnya ibu PAP yang datang ke RSU tidak diakhiri persalinan rnempunyai risiko kematian lebih besar dari pada yang diakhiri persalinan di RSU. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk mencegah kematian ibu PAP di RSU antara lain setiap ada kasus PAP diatas 35 minggu baru dapat di pulangkan setelah tindakan pengakhiran kehamilan; dan sarana tenaga, material khususnya untuk pembedahan dan pembiayaan serta prosedur tetap di RSU senantiasa menjadi perhatian pimpinan RSU dan Pemerintah Daerah untuk pemenuhannya. Untuk pelayanan kesehatan ekstemal RSU diharuskan segera merujuk ibu PAP tanpa melakukan manipulasi apapun serta memberikan pertolongan pertama untuk perdarahannya baik infus maupun transfusi. Selain itu agar senantiasa diupayakan pembatasan kehamilan yang dapat mempengaruhi kematian ibu khususnya ibu dengan PAP. Karena pendidikan ibu mempengaruhi kematian Ibu PAP maka pemberdayaan wanita menjadi panting agar wanita dapat mengambil keputusan sendiri, dapat mempersiapkan kelahiran dengan baik sehingga 2 keterlambatan dapat dihindari; dengan melibatkan keluarga masyarakat dan aparat.
It is found out through the research that the decisive factor responsible for the death of pregnant women with antepartum hemorrhage are the effort of breaking up the pregnancy with child birth, the educational back ground of the women, the condition of criticalness when they enter the hospital, the status of reference, the age of pregnancy, the frequent of pregnancy, and the readiness of blood. It is found out too that the child birth variable is the main decisive factor on the death of pregnant women with antepartum hemorrhage; the death risk is higher on the pregnant women with antepartum hemorrhage without child birth efforts in comparison to the others with child birth efforts. It can be concluded that, to prevent the pregnant women with antepartum hemorrhage from death, there should be the effort of breaking u[ the pregnancy with child birth, the availability dualified human resources and equipments for surgical operation, financing, and the regular procedure applied at the hospitals should always be paid attention by the head of the hospitals and the local goverment. For the external health service, the hospitals should immediately refer to the pregnant women with antepartum hemorrhage without making any manipulation and give them the first aid for their bleeding. In addition, there should be efforts to restrict pregnancies which may cause death to the pregnant women with antepartum hemorrhage. Since the educational back ground influences the death of the pregnant women with antepartum hemorrhage, the women's education should be increased in order that they can make their own decisions in the anticipation of their child birth involving the families, sorroundings, and goverment agencies.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Rahadjeng Kartikawati
Abstrak :
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia merupakan masalah yang nampaknya menarik untuk diteliti. Perawatan / pemeriksaan kehamilan sangatlah penting dalam upaya pencegahan kematian perinatal dan juga berkaitan dengan komponen lain seperti angka kematian anak (salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat) Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Blitar, selama ± tiga bulan (April - Juni 1996) dengan total responden sebanyak 81 ibu hamil. Responden terbagi dalam 40 orang sebagai kelompok perlakuan dan 41 orang selebihnya sebagai kelompok pembanding/kontrol. Pemilihan sampel dengan Purposive Random Sampling. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Kuasi Eksperimental (pre-post design), dimana'banyak faktor berpengaruh tidak dapat dikontrol/dikendalikan. Intervensi diberikan pada kelompok perlakuan berupa kalender pemeriksaan kehamilan yang dirancang oleh peneliti dengan memodifikasi KMS Ibu Hamil. Sebelum diberikan kepada ibu hamil,kalender ini telah dilakukan uji coba kepada kelompok lain yang relatif mempunyai kemiripan karakteristik dengan responden Media ini diupayakan sebagai salah satu inovasi yang sekaligus sebagai salah satu bentuk media bidang kesehatan, yang diperkirakan masih baru dimanfaatkan di daerah penelitian. Sehingga minat dan ketertarikan responden untuk menggunakannya cukup besar. Pengujian dilakukan melalui tahap analisis univariat dengan menampilkan tabel distribusi frekuensi karakteristik responden. Analisis bivariat sejauh mungkin dimanfaatkan untuk mendapatkan gambaran serta pemahaman yang memadai tentang obyek penelitian. Berikut analisis multivariat yang dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel terikatnya dengan melihat signifikansi dari hasil uji statistik yang digunakan. Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa metode kalender ini mempunyai pengaruh yang cukup bermakna terhadap variabel pengetahuan,keyakinan dan sikap (p It seems that the high maternal mortality rate in Indonesia is an interesting problem to be researched. The pregnancy maintenance or examination is very important in an effort to prevent a prenatal mortality and is also related with other components such as the infant mortality rate (as one of the public health indicators). This research was performed in the District of Blitar, for about three months (April-June 1996) with total responden 81 prep nant woman. The respondents were divided into 40 subjects as a treatment group anf the rest 41 subjects as a control group. The sample selection is done with purposive random sampling. The method used in this research is a Quasi Experimental (pre-post design), in which there are many factors which actually influenced the process was not accounted for or cannot be control led previously. The intervention given to the treatment group is a calendar of pregnancy testing which is designed by researcher by modifying the Pregnant Woman Card (KMS). Before the calendar were given to the pregnant woman, it was previously tested to other group which has relatively the same characteristics with the researcher respondents subjects. This media was tried an innovation, so this media is newly used in the researched region, that the respondent interest to used it is quite high.The testing is was done through univariate analysis test by showing the frequency distribution table of the respondent characteristics.The bivariate analysis so far has been used to obtain the a sufficient knowledge and understanding regarding the researched objects. Then the multivariate analysis is intended to understand the influence of independent variable toward its dependent variable in terms of the significance of the result of the statistic test used. The results of the research indicates that the calendar methods have quite significant influence toward the knowledge, confidence and attitudes variables (p < 0.05), its showed the increase of dependent variables. The results is that the increase of knowledge variable in the intervention group is influenced by the characteristics of the pregnant woman which includes the parity and occupation. While for other variables such as the confidence is influenced by the partus record, and then the attitudes variable is influenced more by education. We are fully convinced that this research results can not be used for all population.However,based on the findings and results in the field, it should be observed and tried to make other kind of intervention health education method. However, it will be far more beneficial if it is directly explored from the local area and based on the situational condition.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T3750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Marthaulina Ginting
Abstrak :
Latar belakang masalah: Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia cukup tinggi, yaitu 63,5% (SKRT 1992). Tingginya prevalensi anemia disebabkan kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan sewaktu melahirkan. Kekurangan zat besi dapat ditanggulangi dengan minum tablet besi secara teratur setiap hari selama tiga bulan. Tablet besi telah tersedia di posyandu. Diduga ketidakpatuhan ibu hamil minum tablet besi menjadi salah satu penyebab anemia. Tujuan dan manfaat penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara faktor intrinsik (umur ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, pengalaman minum pil KB, sikap ibu) dan faktor ekstrinsik (pengaruh kelompok "peer", penampilan kerja petugas, ketersediaan fasilitas) dengan kepatuhan ibu hamil minum tablet besi. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengelola program kesehatan ibu dan anak dalam upaya meningkatkan penyuluhan manfaat tablet besi bagi ibu hamil. Metodologi penelitian: Rancangan penelitian adalah "Cross sectional" dengan pengambilan data di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Unit analisis adalah ibu hamil trimester II dan III sebanyak 131 orang. Responden dapat dilacak sesudah wawancara pertama berjumlah 40 orang. Analisis dilakukan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif univariat untuk melihat gambaran frekwensi responden menurut berbagai karakteristik. Analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan kepatuhan ibu hamil minum tablet besi. Untuk membuktikan hipotesa digunakan uji statistik nonparametrik dengan mempergunakan Chi-Square Test. Analisis kualitatif dilakukan dengan Cara pendekatan Focus Groups Discussion dengan 2 kelompok, kelompok patuh dan kelompok tidak patuh minum tablet besi. Hasil penelitian: Ditemukan secara konseptual dengan pendekatan FGD, ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, walaupun dari uji statistik tidak terbukti. Tablet besi tersedia bagi ibu hamil dengan harga murah dan terjangkau. Responden belum tahu persis manfaat tablet besi. Temuan dari Focus Groups Discussion, responden ibu hamil tidak patuh minum tablet besi karena lupa. Kesimpulan dan saran: Kemungkinan penyebab terjadinya hubungan tidak bermakna adalah jumlah sampel kecil. Walaupun analisis kuantitatif menunjukkan hubungan tidak bermakna, tetapi secara konseptual, sama dengan hamil analisis kualitatif dengan cara pendekatan FGD, ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menanggulangi defisiensi anemia ibu hamil, perlu ditingkatkan penyuluhan secara terus menerus mengenai manfaat tablet besi kepada ibu hamil. Ibu hamil yang sering lupa minum tablet besi perlu dimotivasi. Petugas kesehatan terutama pengelola program Kesehatan Ibu dan Anak perlu pelatihan berjenjang bertahap.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>