Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudith Venusi Tagi
"Sistem pengelolahan kader partai merupakan hal yang penting bagi kelangsungan pembangunan dibawah Partai komunis Cina, ini dikarenakan kader partai memegang peranan penting dalam kalangan pemerintahan dan militer di Cina, Kader-kader ini sering memiiiki kedudukan rangkap. Selain dalam partai mereka juga memegang jabatan dalam pemerintahan dan militer. Jabatan rangkap ini membuat kita sulit untuk menentukan mana suara partai dan mana suara pemerintah dalam kehidupan bemegara.
Partai Komuni Cina yang merupakan partai tunggal yang berkuasa di Cina perlu mengatur kader-kader yunior yang kini makin banyak di Cina. Kader-kader yunior ini perlu ditempatkan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Sementara itu kader-kader senior masih tetap bertahan di posisi mereka. Keadaan ini perlu diatur dengan baik, sehingga tidak timbul kesalah pahaman dimana kader-kader senior merasa disingkirkan dan kader-kader muda merasa diabaikan. Sebab itu partai sekarang ini sangat memperhatikan pengelolaan kader partai, karena apabila sistemnya rapi dan jelas akan memudahkan pengelolaannya. Sekarang ini ideologi tidak lagi menjadi standar satu-satunya yang mutlak, tetapi kini diimbangi dengan kemampuan kerja mereka. Badan-badan yang mengelola karier kader yang sekarang ini lebih jelas dibanding masa-masa sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Sundari
"ABSTRAK
Sejak berkuasa di Cina pada tahun 1949. Partai Komunis Cina selalu berusaha agar kebijakan-kebijakannya diterima oleh seluruh kalangan masyarakat, termasuk golongan intelektual. Sehubungan dengan itu, pada tahun 1951-1952 dicanangkanlah Kampanye Reformasi Ideologi. yang dikhususkan untuk para profesor di perguruan tinggi dan sistem pendidikan tinggi Cina.
Metode yang digunakan dalam kampanye reformasi ini adalah kritik dan kritik diri. Para profesor diharuskan meninggalkan semua pemikiran dan sikap yang dianggap tidak sesuai dengan pemikiran Partai. Selain itu, banyak universitas diambil alih oleh pemerintah dan diperbaharui sesuai dengan kebijakan Partai.
Karena hasil yang dicapai dianggap belum memuas_kan, kampanye reformasi ini kemudian digabung dengan Gerakan Tiga Anti pada awal tahun 1952. Namun, sulit untuk menilai kesungguhan para profesor ini. Bukannya tidak mungkin para profesor menjalankan proses reforma_sinya hanya untuk menghindari tekanan dari pemerintah.

"
1995
S13036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library