Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
JIIS 3:2(2009)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rahmatiah Amroini
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana transparansi informasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hail survei, wawancara dan telah dokumen yang akan dijabarkan menggunakan teknik analisa deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa transparansi atas informasi BPIH belum efektif dilaksanakan. BPIH yang terdiri dari komponen biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost) tidak dapat diinformasikan secara lengkap. Informasi BPIH yang disampaikan kepada masyarakat lebih menegaskan pada biaya langsung (direct cost) serta mengesampingkan biaya tidak langsung (indirect cost). Kondisi tersebut berdampak pada rendahnya tingkat pemahaman calon jamaah haji terkait biaya tidak langsung (indirect cost). Dengan mempertimbangkan calon jamaah haji sebagai pemangku kepentingan utama yang telah memberikan dananya untuk dikelola sebagai sumber BPIH, maka sudah sewajarnya informasi BPIH disampaikan secara lengkap, baik mengenai besaran, pemanfaatan, maupun pengelolaan BPIH yang berkaitan dengan komponen biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung
......This study aims to analyze how the information transparency of Hajj Pilgrimage Cost is. The data used in this study were obtained from survey results, interviews and documents which will be described using descriptive analysis techniques. The results of this study indicate that the information transparency of Hajj Pilgrimage Cost has not been effectively implemented. The Hajj Pilgrimage Cost, which consists of direct costs and indirect costs, cannot be fully informed. The Hajj Pilgrimage Cost information delivered to the public emphasizes direct costs and set aside indirect costs. This condition has an impact on the low level of understanding of prospective pilgrims regarding indirect costs. By considering prospective pilgrims as the main stakeholders who have provided funds to be managed as a source of Hajj Pilgrimage Cost, so the Hajj Pilgrimage Cost information must be delivered in full closure, both regarding the amount, utilization, and management of Hajj Pilgrimage Cost related to the direct costs and indirect costs.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Coelho, Paul
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011
862 COE p (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Aji Dwi Prasetyo
Abstrak :
Ziarah merupakan sebuah ritual masyarakat archaic yang masih dilangsungkan hingga sekarang; hampir diseluruh bentuk dan variasi agama serta kepercayaan. Hal ini menandakan sebuah pengetahuan mendasar yang diproduksi melalui ritual tersebut. Ziarah Wali adalah subjek kajian dalam tulisan saya ini. Saya membahas ziarah Wali dalam kerangka ritual sebagai bentuk performatif dari sebuah Celestial Archetype dan bagaimana konfigurasi ritual ziarah Wali ini merujuk pada pengetahuan mendasar dalam satu kebudayaan. Hal penting yang tidak dapat ditinggalkan dalam ziarah Wali adalah posisi Wali dalam masyarakatnya, sehingga kemudian ketika ia telah meninggal, makam Wali tersebut tetap dikunjungi, dan melaluinya berbagai doa dan permohonan dipanjatkan. Hal ini berkaitan dengan konsep wasilah yang dimiliki Sang Wali sebagai perantara berbagai doa, permohonan, berkah, dan karomah. Ziarah Wali sebagai kekhususan dari kajian mengenai ritual ziarah ini membahas juga salah satu isu mendasar dari filsafat mengenai manusia, yaitu tentang ̳ada‘ atau lebih tepatnya saya turunkan kedalam kehadiran/presence dalam social being. Bagaimana kerja (seorang Wali) dan jalinan kerja antar manusia dalam ruang waktu tertentu membuat posisi kehadiran manusia itu signifikan bagi manusia lain atau mungkin lebih besar lagi sebuah kebudayaan dalam rentang waktu panjang (long duree).
......Pilgrimage is a ritual archaic society that still held to this day; nearly in all forms and variations of religion and belief. This indicates a fundamental knowledge that is produced through the ritual. Pilgrimage Wali is subject in my writing this review. I discussed within the framework of pilgrimage mayor as a form of performative ritual of a Celestial archetype and how this mayor pilgrimage rituals configuration refers fundamental knowledge in one culture. The important thing that can not be left in is the position of Wali on society, so that later when he had died, Wali tomb is still visited, and through the prayers and requests were offered. This relates to the concept wasilah owned by the Wali as an intermediary for various prayer, requests, blessing, and karama. Pilgrimage Wali as the specificity of the study of ritual pilgrimage also discuss one of the fundamental issues of human philosophy, that of 'being' or rather I was sent down into the presence in a social being. How does the work (Wali) and alliances between people in the space and time makes the position of human presence was significant for another human being or may be even greater in the span of a culture (long durée).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44737
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta : Forum Jakarta-Paris, 2007
297.322 ZIA
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nukman
Abstrak :
Tale keberangkatan haji merupakan tradisi lisan masyarakat Kabupaten Kerinci yang dipertunjukkan menjelang keberangkatan haji dan perwujudan kebersamaan warga masyarakat. Tale menjadi identitas Kerinci di Provinsi Jambi, kehadiran dan perkembangan tradisi ini ikut dipengaruhi oleh masuknya Islam di Kerinci. Tale berfungsi hiburan dan juga berfungsi ritual, keberadaan tradisi ini tidak bisa dilepaskan dengan konteks sosial masyarakatnya. Petale yang terdiri dari laki-laki dan perempuan menampilkan tale mereka dengan menyenandungkan pesan untuk para jamaah haji agar menlajankan rukun-rukun haji. selain itu tale juga berisikan pujian kepada Illahirabbi dan kota suci Mekah Pewarisan tale keberangkatan haji dilakukan secara formal dan nonformal(alamiah). Secara formal ditunjukkan oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam bentuk memasukkan tale sebagai salah muatan lokal, sementara secara alamiah petale senior berusaha mewarisi tradisi ini dengan memberi peluang kepada petale muda untuk ikut bertale.
......Tale for the departure of pilgrimage denotes an oral tradition of the community of Kerinci Regency that is performed by the departure of pilgrimage and becomes a realization of togetherness for the community. Tale is an identity of Kerinci society in Jambi Province. The presence and development of this tradition is also influenced by the coming of Islam religion in Kerinci. Tale functions not only as an entertainment but also as a ritual. The existence of this tradition can?t be dispensed with the social context of its community. The persons who perform tale that consists of men and women perform their tale by singing the messages for the pilgrimage participants in order to do the principles of pilgrimage. Besides, it contains the praise to the God and Prophet and the Holy Town of Mecca. The inheritance of tale for the departure of pilgrimage is conducted both formally and non formally (naturally). Formally, it is performed by the Government of Kerinci Regency in the form of entering tale as one of the local loads, whereas naturally, the old persons who perform tale strive to inherit this tradition by giving a chance to the young generations who perform tale to join in performing tale.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29225
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library