Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novida Ayu Lestari
Abstrak :
Sebagian besar Ibu bersalin di Indonesia dengan metode spontan mengalami robekan pada perineum. Nyeri perineum dapat memengaruhi kenyamanan ibu postpartum dalam melakukan aktivtitas terutama perawatan bayi selama 7 hari pertama masa nifas. Oleh karena itu, edukasi manajemen nyeri perineum secara non-farmakologi menjadi penting termasuk dalam discharge planning ibu postpartum dan juga sebagai pendamping dari terapi anti nyeri secara oral yang diberikan oleh dokter. Adapun, kompres dingin perineum termasuk dalam salah satu penanganan nyeri perineum tersebut, yang secara evidence telah dapat menurunkan nyeri perineum. Dalam karya ilmiah ini, analisis asuhan keperawatan penerapan intervensi kompres dingin perineum dilakukan pada dua periode postpartum, yaitu periode immediately postpartum (intervensi direk 4 jam pasca partum) dan periode early postpartum (selama 3 hari selanjutnya dengan follow-up secara online). Metode yang dipakai iala case report dari penerapan asuhan keperawatan terhadap salah satu pasien postpartum dengan metode spontan di Puskesmas Sukmajaya, Depok yang mengeluhkan nyeri perineum intensitas sedang dan alami rupture perineum grade kedua. Kompres dingin dilakukan dengan ice gel yang dilapisi dengan waslap bersih selama 20 menit. Kriteria evaluasi yang digunakan ialah skala nyeri Numeric Rating Scale dan Shortened General Comfort Questionaire. Hasil evaluasi intervensi menunjukkan adanya penurunan skala nyeri dari 5/10 menjadi 3/10 setelah intervensi direk hari pertama, yang kemudian nyeri menjadi 2/10 pada evaluasi hari keempat. Selain itu, skor tingkat kenyamanan Ibu juga menunjukkan peningkatan dari 122/168 menjadi 132/168 pada hari pertama dan alhasil menjadi 158/168 pada hari terakhir. ......Majority mothers who gave birth in Indonesia by spontaneous method experienced perineal tears. Perineal pain can affect the comfort of postpartum mothers while doing activities, especially baby care during the first 7 days of the puerperium. Therefore, non-pharmacological perineal pain management education is important to be included in postpartum discharge planning and also as a companion to oral anti-pain therapy given by the doctors. Meanwhile, perineal cold compresses are has been proved reducing perineal pain. In this case report, the analysis of nursing care for the application of the perineal cold compress intervention was carried out in the two postpartum periods, namely the immediate postpartum period (4 hours postpartum direct intervention) and the early postpartum period (3 day after with online follow-up). The method used is a case report from the nursing care to a postpartum patient with a spontaneous method at the Puskesmas Sukmajaya, Depok whose complained of moderate intensity perineal pain and experienced 2nd grade of perineal rupture. Cold compresses are done with ice gel covered with a clean washcloth for 20 minutes. The evaluation criteria used were the Numeric Rating Scale and the Shortened General Comfort Questionnaire. The results of the intervention evaluation showed a decrease in pain scale from 5/10 to 3/10 after the first day of direct intervention, then pain became 2/10 on the fourth day of evaluation. In addition, the mother's comfort level score also showed an increase from 122/168 to 132/168 on the first day and finally to 158/168 on the last day.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Satrya Wibawa
Abstrak :
Latar belakang: Nyeri perineum adalah keluhan umum di kalangan wanita setelah persalinan pervaginam yang dapat menyebabkan morbiditas jangka panjang. Berbagai faktor determinan persalinan telah diidentifikasi berpengaruh terhadap peningkatan nyeri perineum setelah persalinan pervaginam. Studi sebelumnya telah berfokus pada nyeri persalinan dan manajemen nyeri pasca operasi caesar tetapi tidak pada faktor yang dapat memperberat derajat nyeri. Tujuan: Menganalisis dan menilai hubungan faktor determinan persalinan pervaginam dan derajat nyeri perineum postpartum dalam 24 jam setelah persalinan pervaginam. Metode: Ini adalah studi kasus-kontrol dengan subyek pasien yang menjalani persalinan pervaginam baik secara spontan atau dengan bantuan alat dengan indikasi apa pun di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, selama tahun 2020. Nyeri perineum dinilai dengan Visual Analog Scale (VAS) dalam waktu 24 jam pasca persalinan setelah pemberian Asam Mefenamat 500mg dosis tunggal secara oral. Perbandingan dilakukan dengan Chi-square atau uji eksak Fisher dilanjutkan dengan analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil: Sebanyak 205 subjek dilibatkan dalam penelitian ini. Peningkatan nyeri perineum (VAS 4-10) ditemukan pada 41 kasus (20%). Peningkatan nyeri perineum banyak ditemukan pada subyek berusia di bawah 30 tahun (p=0,04). Ditemukan hubungan bermakna antara berat badan lahir bayi baru lahir > 3.000 gram dengan nyeri perineum (p<0.001) dengan aOR 8.38 CI 95% (2,8–24,97). Terdapat juga hubungan bermakna antara derajat robekan perineum dengan nyeri perineum postpartum (p 0,006) dengan aOR 41,25. Prosedur episiotomi juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan peningkatan nyeri perineum postpartum (p < 0,001) dengan aOR 45,2 Kesimpulan: Berat lahir bayi, derajat robekan perineum, dan episiotomi telah terbukti menjadi faktor yang dapat meningkatkan nyeri perineum setelah persalinan pervaginam. Faktor-faktor ini harus dipertimbangkan dalam mengelola nyeri perineum postpartum untuk mencegah morbiditas jangka panjang dari persalinan pervaginam. Studi tambahan dengan sampel yang lebih besar diperlukan untuk kesimpulan yang tepat. ......Background: Perineal pain is a common complaint among women after vaginal delivery that may lead to long term morbidity. Various determinant factors in labour have been identified have influence on increasing perineal pain after vaginal delivery. Previous studies have focused on labor pain and post-cesarean delivery pain management but not on the determinant factors. Objective: Analyze and assess the association of determinant factors in vaginal delivery and the postpartum perineal pain within 24 hours after vaginal delivery. Methods: This was case-control study including patient underwent vaginal delivery either spontaneously or with assisted vaginal delivery at any indication at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, during 2020. Perineal pain was assessed with Visual Analog Scale (VAS) within 24 hours post delivery after administration of Mefenamic Acid 500mg single dose orally. Comparisons were made with Chi-square or Fisher’s exact test continued with multivariate analysis with logistic regression. Results: A total of 205 subjects were included in the study. Increased perineal pain (VAS 4-10) was found in 41 cases (20%). Increase perineal pain was commonly found in subjects under 30 years old (p = 0.04). Found significant association between newborn birthweight > 3.000 gram with perineal pain (p<0.001) with aOR 8.38 CI 95% (2,8–24,97). There was also significant association between degree of perineal tears with postpartum perineal pain (p 0.006) with aOR 41.25. Episiotomy procedure also shows significant association with increase postpartum perineal pain (p < 0.001) with aOR 45.2. Conclusions: Neonatal birthweight, degree of perineal tear, and episiotomy have been shown to be determinant factors increasing perineal pain after vaginal delivery. These factors should be taken into consideration in managing postpartum perineal pain in order to prevent long-term morbidity from vaginal delivery. Additional studies with larger samples are needed for exact conclusion.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Mauliddinah
Abstrak :
Postpartum adalah masa setelah plasenta lahir sampai dengan alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil yang secara normal berlangsung selama 6 minggu. Kondisi yang sering dialami oleh ibu postpartum yaitu luka perineum yang merupakan robekan pada daerah perineum yang terjadi karena robekan spontan ataupun tindakan episiotomi saat proses persalinan. Luka perineum tersebut menimbulkan nyeri yang mengarah pada gangguan rasa nyaman selama periode postpartum. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis masalah ibu postpartum dengan luka perineum menggunakan metode studi kasus. Kasus nyata terjadi pada Ny.A (24 tahun) yang melahirkan bayi keduanya secara spontan dengan luka perineum akibat robekan spontan saat proses persalinan sehingga mengeluhkan masalah ketidaknyamanan pasca partum. Pada saat pengkajian 12 jam postpartum, klien mengeluh tidak nyaman karena luka perineum yang terasa nyeri dengan skala nyeri 6, didukung dengan data ekspresi wajah meringis dan peningkatan tekanan darah. Intervensi yang diberikan adalah perawatan kenyamanan dengan tindakan pemberian kompres dingin pada luka perineum. Implementasi pemberian kompres dingin dilakukan dalam tiga kali pertemuan dengan durasi tiap pertemuan yaitu 30 menit, dan dievaluasi melalui ungkapan derajat kenyamanan klien terkait tingkat nyeri perineum menggunakan Numeric Pain Rating Scale. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan derajat kenyamanan dan penurunan tingkat nyeri perineum. Peneliti menyimpulkan bahwa penerapan terapi pemberian kompres dingin pada luka perineum efektif dalam meningkatkan derajat kenyamanan serta mengurangi tingkat nyeri perineum pasca persalinan. Pemberian kompres dingin ini dapat dijadikan salah satu pilihan intervensi dalam pemberian asuhan keperawatan maternitas pada ibu postpartum dengan luka perineum. ......Postpartum is a period from delivering placenta to recovering reproductive organ as before pregnancy which normally lasts for 6 weeks. Common condition which is often experienced by postpartum mothers is perineal wound as trauma on perineal area that occur due to spontaneous tear or episiotomy during labor. Perineal wound causes pain that leads to impaired comfort during postpartum period. This study is conducted to analyze problems of postpartum mothers with perineal injury using a case study method. A real case occurred in Mrs. A (24 years old) who gave birth to her second baby spontaneously with a perineal wound due to a spontaneous tear during the delivery process, then she complained about postpartum discomfort. When doing assessment on 12 hours postpartum, the client complained of discomfort because of perineal pain with a pain scale of 6, supported by data on facial expression and increased blood pressure. Intervention given is comfort care by giving cold compress on perineal wound. Implementation of giving cold compresses was carried out in three days with the duration of 30 minutes, and evaluated through comfort degree related to level of perineal pain using Numeric Pain Rating Scale. The result showed an increase in client's comfort degree and a decrease in pain level. The researcher concludes that application of cold compress on perineal wound is effective in increasing comfort degree and reducing perineal pain level. This cold compress can be used as an intervention option in providing maternity nursing care for postpartum mothers with perineal injury.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library