Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhaena
"ABSTRAK
Hampir setiap orangtua di dunia memandang anak
sebagai anugerah yang tak ternilai sehingga menganggap
penting untuk menyediakan perawatan dan perhatian pada
bulan dan tahun pertama kehidupan mereka. Sebagai
lingkungan pertama bagi anak, orangtua memainkan peran
utama untuk memicu aktualisasi potensi dan perkembangan
bayi dan anak kecil. Orangtua terdiri dari ayah
dan ibu, dengan demikian peran sebagai pengasuh yang
merangsang perkembangan anak seoptimal mungkin tidak
saja ada pada ibu tetapi juga merupaakan tugas dan
tanggung jawab ayah. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai keterlibatan ayah dalam
menjalankan perannya sebagai pengasuh bayi dan anak
kecil. Untuk tujuan tersebut akan digambarkan pula
bentuk dan saat keterlibatan dilakukan para ayah.
Subyek dalam penelitian ini adalah 59 pasangan suamiistri
yang baru mempunyai seorang anak berusia antara 1 bulan sampai 3 tahun yang diambil secara insidental.
menggunakan kuesioner berisi
mengandung item-item dalam hal pemberian
perawatan dan kegiataan bermain yang
Pengumpulan data 120
item yang
kasih sayang,
dilakukan pada saat pagi hari, saat makan, tidur
siang, jalan-jalan, saat ayah pulang, saat mandi, saat
tidur malam dan libur. Pada setiap item, subyek diminta
menilai seberapa sering para ayah melakukan kegiatan
tersebut berdasarkan enam alternatif jawaban yang
bersifat graduil. Hasil penelitian adalaah para ayah
dalam penelitian ini cukup terlibat dalam pengasuhan
berupa perawatan namun kurang terlibat dalam pemberian
kasih sayang. Penilaian yang diberikan para istri
menunjukkan bahwa para suami lebih banyak terlibat
dalam pemberian kasih sayang dan kurang terlibat
dalam merawat anak. Keterlibatan tertinggi dilakukan
oleh para ayah pada saat libur atau cuti dan kurang
terlibat saat anak bangun pagi dan tidur siang.
Perhitungan nilai rata-rata skor total subyek menunjukkan
keterlibatan yang berbeda diantara subyek
dengan karakteristik berbeda. Namun dari penghitungan
chi-square terlihat bahwa perbedaan karakteristik di
antara, subyek tidak menimbulkan tingkat keterlibatan
yang berbeda. Hasil penelitian ini menggambarkan
adanya sejumlah gejala yang menarik mengenai keterlibatan para ayah dalam pengasuhan bayi dan anak kecil.
Oleh karena penelitian mengenai keterlibatan ayah
dalam pengasuhan masih sangat sedikit, maka hasil
penelitian ini dapat dijadikan
basis dasar bagi penelitian lanjutan."
1995
S2924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Suciati
"
ABSTRAK
Desakan ekonomi merupakan salah satu faktor yang memaksa kedua orang
tua harus mencari nafkah, dapat menimbulkan masalah jika mereka memiliki bayi
yang masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian mereka secara utuh. Salah
satu alternatif solusi adalah mempekerjakan seorang Pembantu Rumah Tangga
(PRT) untuk membantu mereka mengasuh dan merawat anaknya. Solusi ini pun
menimbulkan masalah baru. PRT yang diharapkan dapat menggantikan orang tua
yang bekerja dalam merawat dan mengasuh anaknya memiliki pendidikan yang
rata-rata rendah (SD). Hal ini memungkinkan adanya kekurangan stimulasi
(rangsangan) pada anak dan dapat menurunkan kualitas pengasuhannya, sehingga
ada kemungkinan anak tidak dapat menyeiesaikan tugas perkembangannya,
termasuk sosioemosional. Salah satu bentuk perkembangan sosioemosionai adalah
terbentuknya hubungan kelekatan yang aman (secure) antara anak dan orang yang
berarti, baik orang tua maupun pengasuh (PRT) sebagai orang tua pengganti.
Klein memperkenalkan suatu metode yang dapat digunakan pengasuh agar
dapat menghasilkan kualitas pengasuhan dan interaksi yang baik dengan anak.
Metode itu disebut MLE (Mediated Learning Experience). Dalam metode ini
pengasuh bertindak sebagai mediator antara anak dan lingkungan. Mediasi dapat
tercapai melalui proses matching/ menyesuaikan hal yang dimediasikan dengan
respon anak. Untuk dapat melakukan hal itu, seorang mediator harus sensitif/ peka
dan berespon pada keinginan dan kebutuhan bayi. Dengan demikian ia baru dapat
memberikan rangsangan yang tepat bagi bayi.
Oleh karena itu, ada kemungkinan jika PRT menggunakan metode MLB
tersebut, maka akan terbentuk suatu hubungan kelekatan yang cenderung aman/
secure pada anak/ bayi yang diasuhnya.
Selain pendidikan tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku pengasuhan seseorang, baik internal maupun eksternal, seperti diri
pengasuh, diri anak, konteks sosial (Belsky, 1984). Sedangkan dalam Hamner &
Turner, 1990 ditambahkan faktor kebudayaan dan media massa.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran perilaku pengasuhan
PRT sebagai dampak dari faktor-faktor internal dan eksternal pengasuh sekaligus dinamikanya sehingga terjadi pembentukan hubungan kelekatan pada anak yang
diasuhnya.
Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai ibu dan PRT serta
mengobservasi perilaku anak dan PRT dalam interaksi mereka sehari-hari. Teknik
pengambilan sampel adalah dengan menggunakan kasus tipikal dengan
karakteristik PRT yang sudah bekerja minimal tujuh bulan pada keluarga yang
bersangkutan dan bayi berusia 18-24 bulan pada golongan sosial ekonomi
menengah di wilayah Jabotabek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PRT yang telah menggunakan
metode MLB (Mediated Learning Experience) dengan memenuhi tiga kriteria
minimalnya pada kegiatan bermain anak dan memberi perhatian intensif,
membawa dampak kelekatan yang cenderung aman (secure) pada anak yang
diasuhnya.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa cara ibu mengorganisasikan rumah
tangganya berpengaruh penting pada pola asuh PRT, maka disarankan kepada
para ibu untuk mengorganisasikan, mendelegasikan, dan mengkontrol rumah
tangganya secara tepat dan proporsional. Di samping itu, agar pola pengasuhan
PRT lebih terarah dan berkualitas, sebaiknya para ahli mulai memikirkan cara
untuk mensosialisasikan metode MLE kepada ibu untuk kemudian dapat di
transfer kepada PRT.
"
1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhi Cintaka
"Pada terapi anak, terdapat peran orang tua yang biasanya mengambil keputusan terkait terapi. Ekspektasi orang tua terhadap terapi anak merupakan salah satu faktor yang ditemukan berkontribusi pada hambatan dalam terapi, kehadiran, dan terminasi dini, sehingga berpotensi juga berkaitan dengan hasil terapi anak. Namun, penelitian terkait hal tersebut masih sangat terbatas, khususnya di Indonesia. Ekspektasi orang tua dapat berkaitan dengan karakteristik yang dimiliki mereka, salah satunya adalah bagaimana cara mereka mengasuh anak. Gaya pengasuhan sendiri merupakan salah satu faktor yang berperan dalam keberhasilan terapi anak. Dengan demikian, ekspektasi dan gaya pengasuhan orang tua dapat menjadi penunjang atau sebaliknya, hambatan dalam mengoptimalkan hasil terapi anak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ekspektasi orang tua dan hasil terapi anak, serta peran gaya pengasuhan terhadap hubungan tersebut. Terdapat 97 partisipan orang tua dari anak yang mengikuti terapi di Klinik Tumbuh Kembang atau Biro Psikologi di Jabodetabek, yang diukur ekspektasinya dengan Parents Expectancies for Therapy Scale (PETS, Nock & Kazdin, 2001), hasil terapi anak dengan Outcome Rating Scale (ORS, Miller & Duncan, 2000), dan gaya pengasuhannya dengan The Parenting Styles and Dimensions Questionnaire-Short Version (PSDQ-Short Version, Robinson, Mandleco, Olsen, & Hart, 2001). Hasil penelitian tidak menemukan adanya hubungan yang signifikan antara ekspektasi orang tua dan hasil terapi anak, r(97) = .040, p > .05, dan gaya pengasuhan tidak memoderasi hubungan tersebut. Meskipun demikian, ekspektasi orang tua ditemukan memiliki hubungan positif yang signifikan dengan gaya pengasuhan authoritative, r(97) = .28, p < .01, dan permissive, r(97) = .22, p < .05. Selanjutnya, hasil terapi anak ditemukan memiliki hubungan positif yang signifikan dengan salah satu dimensi gaya pengasuhan authoritative, yaitu autonomy granting, r(97) = .25, p < .05. Hasil yang tidak signifikan dapat berkaitan dengan kekurangan pada penelitian ini, yaitu durasi dan waktu pengambilan data, pemilihan alat ukur, dan partisipan yang sangat bervariasi. Hasil penelitian dapat memberikan manfaat bagi peneliti selanjutnya, khususnya dalam memberikan saran terkait metodologi. Selain itu, hasil penelitian juga dapat bermanfaat secara praktis bagi praktisi anak dan orang tua dalam mengoptimalkan hasil terapi anak.

Parent expectancy and parenting styles can support or become an obstacle in optimizing outcome therapy. The purpose of this quantitative correlational study is to examine the relationship between parent expectancy and outcome therapy, also the role of parenting style as a moderator. Participants were 97 parents of children who participated in therapy located in Jabodetabek. Parent expectancy was measured with Parents Expectancies for Therapy Scale, outcome therapy with Outcome Rating Scale, and parenting style with The Parenting Styles and Dimensions Questionnaire. Results show no significant correlation between parent expectancies and outcome therapy, and parenting style does not moderate the relationship. Although, parent expectancies have a positive significant correlation with authoritative and permissive parenting. Furthermore, outcome therapy has a positive significant correlation with one of the authoritative dimensions, which is autonomy granting. The insignificant result could be related to the limitations in this study, such as duration and time of data collection, selection of measuring tools, and different criteria of participants. However, this study has implications for research and practice, regarding methodology and what practitioners and parents can do to optimize outcome therapy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Yuanita Prananto
1993
S2388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Syahidatul Wafa
"Ibu bekerja pada umumnya memiliki waktu yang terbatas untuk berinteraksi dengan anaknya padahal anak usia prasekolah sedang mengalami puncak perkembangan kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan arah hubungan antara pola asuh ibu bekerja dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional yang melibatkan 45 responden ibu bekerja beserta anaknya di dua TK di Kelurahan Cipayung Jakarta Timur dengan teknik Cluster Sampling.
Hasil uji Korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah dan negatif antara pola asuh otoriter (r= -0,071) dan permisif (r= -0,164) dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah, namun terdapat hubungan yang lemah dan positif antara pola asuh demokratis (r= 0,036) dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah. Penelitian ini merekomendasikan kepada praktisi kesehatan untuk memberikan informasi kepada ibu yang bekerja tentang jenis pola asuh yang dapat mendukung perkembangan kognitif anak.

Most of working mothers have limited time to interact with their children while preschool-aged children reach their peak cognitive development. This research is aimed to identify the power and the linear relationship between parenting styles and cognitive development of preschool-aged children. Design used in this research is Cross Sectional which took 45 respondents of working mothers and their children in kindergartens at administrative village of Cipayung East Jakarta as the sample of the study who were chosen by using Cluster Sampling technique.
The result of Spearman’s Rank Correlation test showed there were weak and negative correlation between authoritarian parenting (r= -0,071) and permissive parenting (r= -0,164) with the cognitive development of preschool-aged children, however there were weak and positive correlation between authoritative parenting (r= 0,036) and the cognitive development of preschool-aged children. This research is recommended to the health practitioner to give information to working mothers about the type of parenting styles that can support children’s cognitive development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Laksono Abdhillah
"Kualitas hubungan antara orang tua dengan anak menjadi faktor yang penting bagi keterlibatan anak kelas VI sekolah dasar dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal tersebut menjadi dasar tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara Kualitas hubungan orang tua-anak (parent-child relationship) dengan keterlibatan anak dengan sekolah (school engagement). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 77 siswa dan 77 orang tua siswa tersebut di sekolah dasar negeri, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Pianta, parent-child relationship berdasarkan persepsi orang tua dan kuesioner Child Trends, school engagement berdasarkan persepsi siswa terhadap sekolah.
Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan antara kualitas hubungan orang tua-anak dengan keterlibatan anak dengan sekolah dengan R : 0,52 (hubungan orang tua-anak (kedekatan) dengan keterlibatan anak di sekolah) dan 0,39 (hubungan orang tua-anak (konflik) dengan keterlibatan anak di sekolah). Rekomendasi bagi penelitian selanjutnya yaitu untuk lebih memperdalam komponen yang berpengaruh pada kualitas hubungan antara orang tua-anak kaitannya dengan keterlibatan anak dengan sekolah seperti interaksi, keterlibatan orang tua dalam kegiatan anak di sekolah dan status perkawinan orang tua.

The quality of relationship between parent and child is an important factor to primary school children engagement. This reason underlies of this study to identify the relationship between quality of parent-child relationships with school engagement. This study used a descriptive correlation design with cross sectional approach. Samples of this study were 77 students and 77 parents of sixth grade students (2014/2015) in public elementary schools, Gunung, Kebayoran Baru, South Jakarta. The instruments used in this study are Pianta (parent-child relationship questionnaire), based on the parent perceptions towards their children and Child Trends (school engagement questionnaire), based on student perceptions of their school activities.
Results showed that there is a strong relationship between quality of parent-child relationship (closeness variable) with school engagement, with R-pearson: 0,52 and an adequate relationship between quality of parent-child relationship (conflict variable) with school engagement, with R-pearson: 0,39. Recommendation for future researchis : widening the components that affect the quality of the relationship between parent-child relation such as interaction, parents involvement in school and parents marital status.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Fauziah
"Kasus kekerasan pada anak di Indonesia terus meningkat. Faktor mendasar yang dianggap memengaruhi hal tersebut adalah kurangnya pengetahuan orang tua terkait perkembangan anak (parenting knowledge). Orang tua dengan pengetahuan mengenai perkembangan anak memiliki sensitivitas yang lebih baik, yang membantu orang tua memahami sinyal yang diberikan anak dan meresponnya dengan tepat. Tidak dimilikinya sensitivitas pada orang tua membuat orang tua menerapkan pengasuhan yang keras. Sensitivitas orang tua sejalan dengan konsep Parental Reflective Functioning (PRF). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara PRF dan potensi kekerasan pada anak serta peran parenting knowledge dalam memoderatori hubungan tersebut. Partisipan berjumlah 164 ibu yang memiliki anak usia 2-6 tahun. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara salah satu subskala PRF, yaitu pre-mentalizing dengan potensi kekerasan pada anak (rPM=0,286; p<0,05) dan parenting knowledge tidak berperan dalam memoderatori hubungan antara PRF dan potensi kekerasan pada anak (βPK*PRFPM=-0,738; βPK*PRFCMS=1,476; βPK*PRFIC=0,083; p>0,05).

Child abuse cases in Indonesia are increasing gradually. The fundamental factor that is considered affecting it is that parents lack of knowledge related to child development (parenting knowledge). Parents with child development knowledge have better sensitivity, which helps them understand the signals given by the child, and are able to respond precisely. When parents do not have such sensitivity, it makes them commit the harsh parenting. Parents sensitivity is in line with the concept of Parental Reflective Functioning (PRF). This study aims to know the relationship between the PRF and the potential for child abuse as well as the important role of parenting knowledge to moderate such relationship. The participants are 164 mothers who have children in age 2-6 years old. Results of the study revealed that there is a significant relationship between one of the PRF subscale, namely pre-mentalizing with the potential of child abuse, yet parenting knowledge does not play a role to moderate relationship between the PRF (rPM=0,286; p<0,05) and the potential of child abuse (βPK*PRFPM=-0,738; βPK*PRFCMS=1,476; βPK*PRFIC=0,083; p>0,05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelly, Matthew
New York: Ballantine Books, 2008
646.78 KEL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Inna Mutmainnah
"ABSTRAK
Child-Rearing Practices Report (CRPR) merupakan suatu alat yang
dikembangkan oleh Block (1981) untuk mengukur praktek pengasuhan yang
dijalankan orang tua pada anak tertentu. Terdiri 91 item yang berisi nilai-nilai,
sikap-sikap, dan tujuan-tujuan dari pengasuhan item-item ini dihasilkan dari
observasi empirik interaksi ibu terhadap anaknya, Iaporan-laporan perilaku, dan
literatur-Iiteratur sosialisasi.
Dalam penelitian pendahuluan terhadap CRPR, Kochanska, Kuchynski, dan
Radke-Yarow (1982) telah mendapatkan dua bentuk pola pengasuhan pada
CRPR, yaitu pola authoritative dan pola authoritarian. Berdasarkan hal tersebut
maka dalam penelitian ini peneliti akan meneliti struktur faktor dari CRPR
berdasarkan karakteristik pola pengasuhan pada orangtua pada budaya
Indonesia, yaitu otoritatif, otoriter, dan permisif (Baumrind, 1967).
Penelitian ini menggunakan metode analisis faktor dengan rotasi varimaks
untuk 3 kelompok faktor berdasarkan ketiga pola pengasuhan yang ada. CRPR
yang telah diadaptasi dibuat dalam bentuk kuesioner dengan 6 alternatif jawaban
skala Likert, yaitu untuk alternatif 1= sangat tidak sesuai dengan sikap dan cara
saya, sampai alternatif 6= sangat sesuai dengan sikap dan cara saya.
Subyek yang digunakan adalah ibu untuk praktek pengasuhan pada anak
usia sekolah (6-12 tahun). Dipilihnya subyek ibu karena, ibulah yang berada pada
garis depan pengasuhan anak, dan banyak berhadapan dengan anak dalam
kesehariannya. Sedangkan dipilihnya anak usia sekolah sebagai objek
pengasuhan karena pada masa ini pengasuhan yang dijalankan orangtua sudah
membentuk pola yang stabil dan intensif sebagai usaha untuk melatih kontrol dan
disiplin pada anak usia sekoIah. Penarikan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik proportional purposive accidental sampling.
Jumlah subyek yang terjaring adalah 302 orang yang berasal dari berbagai
tingkat sosial ekonomi dan pendidikan di daerah Jakarta Selatan. Diambil dari orang tua murid SDN 02 Ulujami , SDN O3 Cipulir, SDN O7 Petukangan, dan SDI
Al-lzhar Pondok Labu Jakarta Selatan.
Hasil dari penelitian ini didapatkan dua bentuk pola pengasuhan yaitu jenis
otoritatif (N=26) dan otoriter (N=14), dengan Cronbach Alpha masing-masing
untuk pola asuh otoritatif 0,89, dan pola asuh otoriter O,79. Sedangkan pola
permisif tidak tergambarkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Kochanska, Kuchynski, dan Radke-Yarrow (1982) yang juga hanya menemukan
dua bentuk pola pengasuhan pada CRPR, yaitu otoritatif dan otoriter.
Disarankan agar jumlah sampel diperbanyak, dan penelitian juga sebaiknya
dilengkapi dengan observasi. Dengan didapatkannya dua bentuk pola pengasuhan
dari CRPR maka disarankan untuk melakukan penelitian Iebih lanjut untuk melihat
dampak pengasuhan ini pada anak usia sekolah, khususnya dalam beberapa
aspek perkembangan, yaitu aspek mental, emosi, dan sosial."
1997
S2734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vitriani Sumarlis
"ABSTRAK
Menumt Erikson (dalam Hamner & Turner, 1990) krisis perkembangan yang
dialami anak pada masa usia sekolah adalah industry vs inferiority. Keberhasilan
anak mengatasi krisis in! akan menimbulkan rasa industri yang akan membentuk
konsep diri yang posltif. Rasa industri seorang anak pada masa ini sangat
ditentukan oleh prestasi belajamya di sekolah (Erikson dalam Hjelle & Ziegler
1991).
Prestasi belajar anak di sekolah ditentukan oleh banyak faktor, salah
satunya adalah keluarga karena dalam perkembangan seorang anak tidak ada
pengalaman lain yang bisa mempengaruhi anak sebanyak pengaruh hubungan
orangtua dan anak (Turner & Helms, 1991). Orangtua melalui interaksinya dengan
anak dalam proses pengasuhan dapat berperan dalam upaya pencapaian prestasi'
belajar anak.
Berkaitan dengan peran orangtua, secara tradisional pengasuhan dalam arti
mendidik dan membesarkan anak lebih dibebankan kepada ibu. Peran ayah lebih
dikaitkan dengan peran sebagai pendukung ekonomi yang membutuhkan
keterampilan dan kemampuan intelektual (Signer, 1994; Hamner & Turner, 1990;
Parsons & Bales dalam Signer 1994; Phares, 1996) sehingga keterllbatan ayah
dalam pengasuhan anak tidak mendalam. Namun jaman berkembang dan jumlah
wanita yang bekerja meningkat. Ayah pun mulai dituntut untuk terlibat dalam
pengasuhan anak.
Beberapa basil penelitian menunjukkan bahwa ayah memiliki kemampuan
yang sama dengan Ibu dalam mengasuh anak. Penelitian lain pun menunjukkan
bahwa keteriibatan ayah dalam pengasuhan dapat berpengaruh terhadap
keseluruhan perkembangan sosial, emoslonal dan Intelektual anak (Crouter &
Jenkins 1987)^ Khususnya bag! anak usia sekolah pengaruh ayah lebih
ditekankan pada perkembangan intelektual anak dalam kaltannya dalam pencapaian prestasi belajar. Karakteristik-karakteristik tertentu yang ditampilkan
ayah selama proses pengasuhan -hangat atau kontrol- akan berpengaruh bagi
pencapaian prestasi belajar anak. Dari beberapa peneiitian yang dilakukan oieh
Radin (1981) terhadap ayah anak prasekolah menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang positif antara kehangatan yang diberikan ayah dengan fungsi
intelektual dan prestasi belajar anak. Sedangkan kontrol ayah berhubungan negatif
dengan prestasi belajar anak. Di Indonesia, peneiitian Yusuf (1996) menunjukkan
bahwa kebanyakan orangtua siswa yang berprestasi unggul memiliki pengasuhan
yang cenderung demokratis maupun tidak demokratis. Oleh karena itu, peneiitian
ini akan melihat bagaimanakah karakteristik pengasuhan ayah anak usia sekolah
yang berprestasi belajar tinggi dan rendah.
Peneiitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk memperoleh
gambaran mengenai dua kelompok sampel yaitu para ayah yang memiliki anak
usia sekolah berprestasi belajar tinggi dan rendah. Subjek peneiitian ini adalah 65
orang ayah. Mereka memiliki anak yang duduk di kelas Vl sekolah dasar dan
tergolong siswa yang berprestasi belajar tinggi dan rendah. Pengambilan sampel
akan dilakukan dengan menggunakan metode purposive. Mat pengumpul data
yang digunakan adalah kuesioner yang diberikan kepada para ayah dari kedua
kelompok ayah tersebut.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kebanyakan ayah dalam
peneiitian ini memiliki tingkat kehangatan dan kontrol yang tinggi dalam
pengasuhan. Saran bagi peneiitian yang akan datang adalah menyeimbangkan
jumlah item pengasuhan ayah yang hangat dan kontrol serta membandingkan
tingkat pendidikan, tingkat pendidikan yang diharapkan maupun yang diharuskan
ayah dan ibu. Untuk peneiitian serupa, diharapkan dapat memperbesar jumlah
sampel sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih mendalam tentang variabelvariabel
yang berkaitan dengan pengasuhan ayah seperti faktor budaya,
pengalaman bersama ayah atau karakteristik kepribadian ayah."
1997
S2743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>