Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindita Sandrina Tamzil
Abstrak :
Skripsi ini membahas hubungan antara preferensi dimensi genre musik dengan trait kepribadian Penelitian merupakan penelitian replikasi kuantitatif quasi eksperimental dengan sampel 60 partisipan dengan rentang usia dewasa muda Alat ukur yang digunakan adalah STOMP TIPI dan Preferensi Musik Lagu Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi dimensi genre dan preferensi lagu Hasil juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dimensi genre Reflective and Complex dan trait Openness to Experience hubungan negatif yang signifikan antara dimensi genre Upbeat and Conventional dengan trait Conscientiousness dan hubungan yang signifikan antara dimensi genre Intense and Rebellious dengan trait Extraversion Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa agar lebih banyak lagi dilakukan penelitian mengenai musik di masa yang akan datang sehubungan dengan besarnya peran musik dalam kehidupan sehari hari ......The present replication study examines the relationship between genres of music preferences and personality traits It was carried out quantitatively with a sample of 60 participants within the young adult age range The instruments utilised in this study are STOMP TIPI and Preferensi Musik Lagu The results indicate that there is a significant relationship between genre dimension preference and song preference Data analysis also shows that there is a significant negative relationship between Reflective and Complex dimension and Openness to Experience a significant negative relationship between Upbeat and Conventional dimension and Conscientiousness and a significant relationship between Intense and Rebellious dimension and Extraversion More research about music in the future is needed with respect to the magnitude of the role of music in everyday life
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fendi Budi Prabowo
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara tingkah laku prososial dalam bermain MMORPG dan tingkah laku prososial di kehidupan nyata serta hubungan antara lama bermain MMORPG dan tingkah laku prososial dalam bermain MMORPG. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur Abidin (2000), yaitu Tingkah Laku Prososial dalam Bermain MMORPG dan Tingkah Laku Prososial di Kehidupan Nyata. Partisipan penelitian ini berjumlah 115 orang yang merupakan pemain MMORPG. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif satu arah yang signifikan antara tingkah laku prososial dalam bermain MMORPG dan tingkah laku prososial dalam kehidupan nyata pada pemain MMORPG (r = 0.418; p = 0.000). Hal ini menandakan bahwa semakin sering pemain MMORPG melakukan tingkah laku prososial dalam permainan MMORPG, maka ia akan semakin cenderung melakukan tingkah laku prososial di kehidupan nyata. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara lama bermain MMORPG dan tingkah laku prososial dalam bermain MMORPG pada pemain MMORPG (r = 0.208; p = 0.026). Dengan kata lain, semakin lama pemain MMORPG bermain permainan tersebut, maka ia akan semakin cenderung melakukan tingkah laku prososial dalam permainan MMORPG. Berdasarkan hasil tersebut, game developer perlu menciptakan permainan yang mendorong pemainnya untuk melakukan tingkah laku prososial dengan pemain lain di dalam permainan tersebut sehingga mereka cenderung melakukan tingkah laku prososial di kehidupan nyata. ...... The purpose of this research is to find the correlation between prosocial behavior in massively multiplayer online role playing game (MMORPG) and prosocial behavior in real life among MMORPG player. In addition, this research is also conducted to find the correlation between the length of playing MMORPG and prosocial behavior in MMORPG. the two instruments used this research are the Instrument of Prosocial Behavior in MMORPG and the Instrument of Prosocial Behavior in Real Life. Both of the instruments are adapted from Abidin (2000). The participants of this research are 115 MMORPG players. The results of this research show that prosocial behavior in MMORPG significantly correlated with prosocial behavior in real life (r = 0.418; p = 0.000). That is, if the MMORPG player conduct prosocial behavior in the game, then he/she will tend to conduct prosocial behavior in real life. Moreover, the result of this research show that the length of playing MMORPG significantly correlated with prosocial behavior in MMORPG (r = 0.208; p = 0.026). That is, the longer someone play MMORPG, he/she will tend to conduct prosocial behavior in MMORPG. Based on this results, the game developer should create more games which will reinforce the players to conduct prosocial behavior in that game, so they will tend to conduct prosocial behavior in real life.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S53532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwisol
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2016
155.2 ALW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Osborne, Cecil G.
Jakarta: Gunung Mulia, 1991
158.2 OSB s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dyer, Wayne W.
[Jakarta]: Pustaka delapratasa , 2007
155.2 DYE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Sardjonoprijo
Jakarta: Rajawali, 1982
155.3 PET p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hayakawa, S.I.
New York: Harcourt Brace and World, 1958
149.94 HAY s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Debora Eflina
Abstrak :
Peneiitian ini mengenai pengaruh rraifs kepribadian dan komitmen organisasi terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi (PKO). Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui tingkat PKO, komitmen organisasi dan affairs kepribadian karyawan; (2) membuktikan bahwa traits kepribadian dan komitmen organisasi secara hersama-sama memberikan pengaruh langsung yang cukup besar terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi; (3) membuktikan bahwa If-airs kepribadian memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi daripada kornitmen karyawan terhadap organisasi. Penelitian ini diiakukan karena meningkatnya dinamika tim kerja dan perampingan organisasi pada perusahaan-perusahaan di seluruh dunia akhir-akhir ini, sehingga perusahaan harus mempertahankan karyawan-karyawan terbaik, yang bersedia melakukan hal-hal yang iebih daripada yang harus dilakukannya. Sesuai dengan alasan itu, maka perusahaan yang dipilih untuk dijadikan sarnpel penelitian adalah perusahaan yang menerapkan sistem tim kerja dan sedang mengalami proses perampingan organisasi. Jumlah responden penelitian adalah sebanyak 222 responden yang berasal dari enam planr. Alat ukur yang digunkan berupa kuesioner yang terdiri dari tiga bagian, yaitu alat ukur PKO dari Konovsky dan Organ (1995) yang dimodifikasi oleh peneliti, komitmen organisasi Ali Nina (2002), dan NEO-FFI Costa dan McCrae (1992). Analisis dilakukazn dengan metode regresi berganda dan analisis perbedaan skor rata-rata dengan I-test dan F-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa traits Kepribadian dan kornitmen organisasi secara bersama-sama memiliki pengaruh langsung dan cukup besar terhadap PKO, yaitu sebesar 42,2%. Traits extraversion, openness to experience, conscientiousness dan komitmen afektif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap PKO, sedangkan komitmen kontinuans berpengaruh secara negatif dan signitikan terhadap PKO. Hasil analisis tambahan dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel rrairs kepribadian dan komponen-komponen komitmen organisasi berpengaruh secara signitikan, baik positif maupun negatif, terhadap dimensi-dimensi PKO. Saran utama unluk penelitian selanjutnya pada topik yan sama adalah agar melakukan penyempurnaan terhadap alat ukur PKO sehingga didapatkan sebuah alat ukur PKO yang valid dan reliabel untuk digunakan di Indonesia. Saran selanjutnya adalah agar perusahaan memperhatikan aspek kepribadian dan meningkatlcan komitmen afektif karyawan melalui pelatihan-pelatihan pengembangan diri dan pemberian perhatian pada kesejahteraan karyawan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovan Pino Putra
Abstrak :
Instrumen DISC ditujukan untuk mengidentifikasi kepribadian individu dan banyak digunakan sebagai alat tes dalam melakukan seleksi tenaga kerja (Inscape Publishing, 2005). Dalam kurun waktu 50 tahun semenjak pertama kali DISC dikembangkan, kajian keilmuan psikologi mengenai prilaku manusia telah sangat berkembang, namun belum banyak revisi yang dilakukan pada DISC yang merefleksikan perkembangan tersebut. Sebagai tambahan, banyak penelitian yang mempertanyakan aspek psikometri DISC. Hingga saat ini belum ada pengujian validitas tingkat lanjut menggunakan metode seperti Confirmatory Factor Analysis (CFA) dilakukan pada DISC. Penelitian ini menguji validitas konstruk instrumen DISC dengan membandingkan tiga bentuk soal (forced-choice, likert dan semantic differential) dan dua metode skoring (metode skoring orisinil dan perbaikan) menggunakan metode CFA (Confirmatory Factor Analysis). Perbandingan karakteristik psikometri dari ketiga bentuk soal dilakukan pada sampel terdiri dari 608 responden. Dari seluruh responden, 41 respon tidak digunakan karena keberadaan data yang hilang, sehingga hanya 567 respon dianalisa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk soal yang terbaik adalah Forced-Choice, metode skoring yang terbaik adalah metode skoring revisi. Hasil penelitian ini memiliki implikasi yang penting bagi manajer dan peneliti yang berkenaan dengan DISC. ......DISC instrument is aimed at identifying an individual’s characteristics and many times used as a test in employees selection process (Inscape Publishing, 2005). In the more than 50 years since it was developed, Psychology about human behavior has advanced greatly yet, this test has undergone no updates to reflect those changes. Furthermore, a large number of empirical studies suggest the psychometric properties of DISC is questionable. Up to this date, there is still no advanced tests of validity using methods such as Confirmatory Factor Analysis (CFA) for DISC. This study tests the construct validity of DISC by comparing three item formats (forced-choice, likert dan semantic differential) and two methods of scoring (original and revised method) using Confirmatory Factor Analysis (CFA). The psychometrics properties comparison on this three item formats was conducted on a sample consisting of 608 respondents. From these, 41 were dropped because of the missing data, thus 567 usable responses were analyzed. This study concluded that the best item format for DISC is forced choice, while the best scoring method is the revised method. The results of this study have important implications for managers, and researchers related with DISC assessment.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Supriyatin
Abstrak :
Pendidikan tinggi berperan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia perguruan tinggi yang berkualitas. Faktor yang berperan dalam mencapai kualitas sumber daya manusia pendidikan tinggi adalah komitmen dosen pada organisasinya yaitu perguruan tinggi. Komitmen ini penting karena menunjukkan kerelaan dosen untuk terlibat dalam kegiatan perguruan tinggi. Salah satu faktor anteseden yang mempengaruhi komitmen adalah faktor pribadi (personal). Dosen yang memiliki trait kepribadian yang sesuai dengan ciri pekerjaan (person jobfit), akan semakin menikmati kehidupannya sebagai dosen sehingga rela terlibat lebih mendalam dengan perguruan tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah ada hubungan antara trait kepribadian dengan komitmen dosen pada perguruan tinggi. Penelitian ini melibatkan responden 232 orang dosen yang diambil secara insidental di Institut Pertanian Bogor. Untuk mengumpulkan data tentang komitmen organisasi alat yang digunakan adalah skala komitmen organisasi Allen Meyer, sedangkan untuk mengumpulkan data tentang trait kepribadian digunakan skala trait kepribadian Costa dan McCrae. Kedua alat tersebut sudah dimodifikasi oleh Ali Nina (2002) khusus untuk dosen. Komitmen organisasi terdiri dari tiga komponen, yaitu: komitmen afektif, komitmen rasional, dan komitmen normatif; sedangkan trait kepribadian meliputi empat domain yaitu: trait extraversion, trait openness to experience, trait agreeableneess, dan trait conscienliousness. Data komitmen organisasi dan trait kepribadian diolah menggunakan perhitungan korelasi Pearson Product Moment. Hasil analisis data menunjukan bahwa trait extraversion, trait agreeableness, dan trait conscienliousness memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen pada Institut Pertanian Bogor (IPB). Namun tidak ada hubungan yang signifikan antara trait openness to experience dengan komitmen dosen pada IPB. Selain itu, trait extraversion memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen afektif; trait openness to experience memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen afektif; trait agreeableness memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen afektif, komitmen rasional, dan komitmen normatif; trait conscientiousness memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen afektif. Dilihat dari skor masing-masing komponen komitmen dosen pada institut, skor komitmen afektif termasuk agak tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa dosen Institut Pertanian Bogor memiliki keterikatan emosional dan identifikasi dengan institut. Skor komitmen normatif yang berada pada taraf sedang, menunjukan bahwa dosen Institut Pertanian Bogor memiliki kewajiban moral untuk tetap bekeija di IPB. Adapun skor komitmen rasional yang memiliki derajat paling rendah dibandingkan kedua komponen komitmen lainnya menunjukkan bahwa dosen Insititut Pertanian Bogor memperhitungkan untung rugi dalam mempertahankan status dosennya. Berdasarkan analisis tambahan, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada komitmen organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status permikahan, tingkat pendidikan, lama mengajar, maupun golongan. Penelitian ini akan lebih representatif bila sampel yang digunakan ditingkatkan jumlahnya, serta berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta lainnya di dalam maupun luar Pulau Jawa. Untuk saran praktis, Institut Pertanian Bogor sebaiknya menerapkan teori dan hasil penelitian sama seperti halnya organisasi bisnis; misalnya dengan adanya proses seleksi dosen dan program perencanaan karir dosen.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>