Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azrin Rasuwin
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Keadilan Organisasi dan Pengembangan Karir dalam Reformasi Administrasi Perpajakan terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Pegawai KPP Pratama Jakarta Kemayoran. Populasi dari penelitian ini adalah 87 pegawai yang aktif bekerja di KPP Pratama Jakarta Kemayoran dan melalui formula slovin respondennya 47 pegawai. Analisis Regresi Linier digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut : (1) Keadilan distributif, keadilan prosedural, keadilan interaksional dan pengembangan karir secara sendiri-sendiri berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior (Perilaku Ekstra Peran ) .(2) Keadilan distributif, keadilan prosedural, keadilan interaksional dan pengembangan karir secara bersama-sama berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior (Perilaku Ekstra Peran ).(3) Keadilan distributif, keadilan prosedural, keadilan interaksional secara bersama-sama berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior (Perilaku Ekstra Peran ).(4) Pengaruh paling kuat terhadap OCB (Perilaku Ekstra Peran) adalah semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap OCB 9Perilaku Ekstra peran).(5) Diantara variabel bebas yang paling kuat pengaruhnya adalah variabel Keadilan Prosedural dan yang paling lemah pengaruhnya adalah Pengembangan karir.
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the effect of Organizational Justice and Career Development in the Reform of Tax Administration to Organizational Citizenship Behavior on Employee at KPP Primary Jakarta Kemayoran. The population of this study were 87 employees who actively work in the KPP Primary Jakarta Kemayoran and through Slovin formula respondents 47 employees. Linear regression analysis is used to test the hypothesis. The results showed the following: (1) Distributive justice, procedural justice, interactional justice and career development independently affect Organizational Citizenship Behavior (Extra Role Behavior). (2) Distributive justice, procedural justice, interactional justice and career development are jointly influence on Organizational Citizenship behavior (Extra role behavior). (3) Distributive justice, procedural justice, interactional justice jointly affect Organizational Citizenship behavior (Extra role behavior). (4) The most powerful influence on OCB (behavior extra role) are all independent variables together to OCB (extra role behavior). (5) Among the independent variable is the variable most strongly influence Procedural Justice and the weakest effect is career development.
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2013
T32726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Noviyanti Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Belum terpenuhinya kebutuhan SDM mendorong Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk menemukan solusi atas permasalahan terkait role overload dan efeknya terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa pengaruh role overload terhadap OCB pegawai BSN yang dimediasi oleh emotional exhaustion serta dimoderasi oleh dukungan otonomi dari atasan. Model penelitian disusun berdasarkan teori Conservation of Resource dan teori Self-Determination. Seluruh responden penelitian ini merupakan pegawai tetap BSN. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan survei online dan analisis data dilakukan dengan menggunakan SEM-PLS. Berdasarkan hasil pengolahan 212 data pegawai BSN diperoleh hasil yang mendukung model hipotesis dan menjelaskan hubungan antarvariabel penelitian. Role overload diketahui memiliki pengaruh negatif dan tidak langsung terhadap OCB melalui emotional exhaustion, dan dukungan otonomi dari atasan sebagai penyangga efek negatif dari role overload terhadap emotional exhaustion, serta secara tidak langsung terhadap OCB. Hasil ini membantu kita untuk memahami variabel intervening yang menjelaskan hubungan negatif antara OCB dan challenge stressors. Selain itu, hasil penelitian ini memberikan informasi mengenai praktik manajerial pada instansi pemerintahan untuk mengurangi efek negatif dari role overload.
ABSTRACT
The lack of human resources encourages the National Standardization Agency (BSN) to find solutions to role overload problems and their effect on the organizational citizenship behavior (OCB). The objective of this research is to examine the influence of role overload on OCB of BSN employees, mediated by emotional exhaustion and moderated by supervisor autonomy support. The proposed model was built based on the Conservation of Resource theory and the theory of Self-Determination. All of the participants in this study were permanents employees of BSN. Data were collected using an online survey, and all analyses were carried out using SEM-PLS. Based on the study of 212 employees from BSN, the results provide support for a hypothetical model that determines the correlation among all variables. The role overload was found to have an indirect and negative effect on OCB through emotional exhaustion, and supervisor autonomy support was found to buffer the negative relationship between role overload and emotional exhaustion, and indirectly to OCB. These findings help us to understand the intervening variable that explain the negative relationship between OCB and challenge stressors. Furthermore, this findings provide information about managerial practices at government agencies to reduce the negative effects of role overload.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hutomo Pamungkas
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kepribadian, motif, dan iklim organisasi terhadap organizational citizenship behavior. Analisis kepribadian yang digunakan adalah dua faktor dari big five personality, yaitu kepribadian agreeableness dan kepribadian conscientiousness karena kedua kepribadian tersebut paling menggambarkan organizational citizenship behavior (Organ, 1995). Motif yang digunakan adalah motif prosocial value dari Rioux dan Penner (2001), sedangkan iklim organisasi menggunakan 9 dimensi dari Litwin dan Stringer (1968). Penelitian dilakukan pada 111 pegawai PT ABCD (Persero) Corporate University. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif secara signifikan dari 3 variabel yang diteliti kepada organizational citizenship behavior. Ketiga variabel yang berpengaruh positif secara signifikan tersebut adalah kepribadian agreeableness, kepribadian conscientiousness, prosocial value, dan iklim organisasi. Hasil ini mengkonfirmasi penelitian-penelitian sebelumnya yang mengatakan hal yang sama. Sedangkan kepribadian conscientiousness tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Faktor bias dan ketiadaan variabel mediator dapat menjadi penyebab hasil ini. Hasil analisis regresi berganda penelitian ini mengkonfirmasi bahwa model penelitian diterima. ...... The research is aimed to analyze the influence of four independent variables: agreeableness personality, conscientiousness personality, prosocial value motive, and organizational climate to organizational citizenship behavior. Agreeableness personality and conscientiousness personality were adopted from the big-five personality concept. Researches have found that those two factors are significant antecedents of organizational citizenship behavior in term of personality. Prosocial value motive was adapted from Rioux and Penner (2001) and organizational climate is based on 9 dimentions of Litwin and Stringer (1968). Survey was conducted based on responses from 111 respondents of PT ABCD (Persero) Corporate University. Results showed that three independent variables have significant positive influence to organizational citizenship behavior, they are agreeableness personality, prosocial value motive and organizational climate. The result is confirming previous study that show the same results. However, conscientiousness personality has no significant positive influence to organizational citizenship behavior. Bias and the absence of mediating variable are suggested to explain this finding. The result of multiple regression analysis confirmed that the model of this research is accepted. 
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burdahyat
Abstrak :
Budaya organisasi yang kuat akan memberikan stabilitas pada organisasi dan dapat mendorong peningkatan kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini menggambarkan hubungan Budaya organisasi dengan kinerja perawat pelaksana di RSUD Sumedang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan mncangan Cross Sectional. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan kriteria inklusi, perawat pe1aksana yang bekerja di lnstalasi Rawat lnap RSUD Sumedang Tahun 2009 berjum!ah 109 perawat. Jnstrumen yang digunakan adalah kuesioner budaya organisasi (tuntutan kerja, hubungan interpersonal, dukungan ketja serta lingkungan flsik) dan kinerja, Hasil uji validitas dan reliabi!itas di dapatkan hasil seluruh pemyataan dalam Kuesioner dalah valid (0,364-0,771) dan Reliabel (0.959}. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian adalah Perawat mempersepsikan baik tentang budaya organisasi 49,5% dan lingkungan kerja fisik (71,6%). Pcrawat mempersepsikan kurang tcntang tuntutan kerja (60,6%}, dukungan kerja (53,2%) dan hubtmgan interpersonal (52,3%). Sedangkan 49,5% kinerja dipersepsikan baik (50%). Analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara budaya organisasi meliputi sub variabel tuntutan kelja, dukungan kerja, dan hubungan interpersonal dengan kinerja perawat pelaksana (p value<0,05), sedangkan lingkungan kerja fisik tidak berhubungan dengan kinelja perawat pelaksana (p value=0,225). Hasil multivariat didapatkan budaya organisasi merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana seteJah di kenda!ikan umur dan jenis ketamin. Saran: basil penelitian ini diharapkan pihak manajer rumah sakit mempertahankan dan meningkatkan budaya organisasi dengan cara membuat surat keputusan tentang uraian tugas bagi perawat pelaksana, pembuatan daftar urutan kesempatan mengikuti pendidikan dan latihan serta kebijakan pengembangan lingkungan yang baik.
The strong organization culture lt will give stability and create with nurse performance, The aim of this research is to give a description of the correlation between organization culture with nurse performance in Sumedang hospitaL The design of research was description correlation with cross sectional method. The research used total population which have fulfilled inclusion criteria were 109 subject. The questionnaires used from organization culture and nurse performance. The validity questionnaires was valid (0,364-0,771) and reliable (0,959). In analysis univariate, bivariate and multivariate. The result from this research showed perception nurses for organization culture good (49,5%) and work environment physic (71,6%). Who had less for working demand (60,6%), working support (53.2%), and interpersonat relationship (52,3%} and 49.5% the nurse has good nurse performance. The conclusion of this study showed that there was significant relationship between organization culture sub variable working demand, working supporting. and interpersonal relationship with nurse perfonnance (p value < 0,0:5), Their work environment physic do not significant correlation with nurses performance (p value=0,225). Analysis multivariate show that organization culture the most influential factor with nurses performance as the control age and gender. From this result can be suggested to manager Sumedang hostital to maintenance and increase good organi7.ation culture with upon policy make standardized performance appraisal, to give selection for education and training for nurse provider and policy to work conditioning for increase work nurse performance.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T29142
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Devina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat organizational citizenship behavior, self-efficacy, komitmen organisasi, dan kepemimpinan yang melayani di Dinas Pendidikan DKI Jakarta, serta untuk mengetahui apakah self-efficacy dan komitmen organisasi memediasi pengaruh kepemimpinan yang melayani terhadap organizational citizenship behavior di Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Responden penelitian adalah 113 pegawai Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada berbagai bidang dan tingkatan. Penelitian ini menggunakan analisis causal step yang dikembangkan oleh Baron dan Kenny (1986) untuk menentukan mediasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational citizenship behavior dan self-efficacy termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan komitmen organisasi dan kepemimpinan yang melayani termasuk dalam kategori sedang. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan self-efficacy memediasi penuh pengaruh kepemimpinan yang melayani terhadap organizational citizenship behavior. Sedangkan, komitmen organisasi memediasi parsial pengaruh kepemimpinan yang melayani terhadap organizational citizenship behavior.
This study aims to determine the level of organizational citizenship behavior, self-efficacy, organizational commitment, and servant leadership in Jakarta Education Office, and determine whether self-efficacy and organizational commitment mediates the effect of servant leadership towards organizational citizenship behavior in Jakarta Education Office. The respondents were 113 employees of Jakarta Education Office in various fields and levels. This study uses causal step analysis developed by Baron and Kenny (1986) to determine the mediation. The results showed that organizational citizenship behavior and self-efficacy are in the high category, whereas organizational commitment and servant leadership are in the medium category. In addition, the results showed that self-efficacy completely mediates the effect of servant leadership towards organizational citizenship behavior, while organizational commitment partially mediates the effect of servant leadership on organizational citizenship behavior.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Adi Prihantoro
Abstrak :
Organisasi pembelajar yang menempatkan unsur transfer pengetahuan sebagai pusat aktivitas merupakan kebutuhan utama bagi perusahaan yang padat teknologi dengan usia pegawai beragam dari tiga generasi yaitu Baby Boomer, Generasi X, dan Generasi Y. Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam beberapa penelitian telah terbukti sebagai pendorong optimalnya transfer pengetahuan di organisasi. Untuk itu penelitian ini menguji faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap peningkatan OCB, yaitu psychological capital, organizational justice, dan organizational trust. Hasil penelitian terhadap 206 karyawan yang bekerja di PT Pembangkit Listrik ABC menunjukkan bahwa psychological capital dan organizational justice memiliki pengaruh signifikan terhadap OCB, sedangkan organizational trust memiliki pengaruh terhadap OCB di PT Pembangkit Listrik ABC meskipun tidak signifikan. Peneliti mengajukan rancangan intervensi agar PT Pembangkit Listrik ABC menggunakan strategi personalisasi melalui jalur implementasi yang menempatkan manusia sebagai pusat aktivitas KM dengan menerapkan program pasar pengetahuan yang mendorong optimalnya psychological capital pegawai dan memperbesar peluang meningkatnya organizational justice karena menyediakan mekanisme yang adil dalam transfer pengetahuan.
The learning organization that placing knowledge transfer as the center of activities is special need for technology-intensive company with three ages generation employees that are baby boomer, X generation, and Y generation. Organizational Citizenship Behavior (OCB) in the various researches was proofed as the booster for optimizing transfer knowledge in organization. This research aimed to proof the factors that have effect to improvement OCB, that are psychological capital, organizational justice, and organizational trust. The result from 206 responden from PT Pembangkit Listrik ABC proofed psychological capital and organizational justice have significantly effect to OCB, whereas organizational trust has effect to OCB in PT Pembangkit Listrik ABC but has not significantly. Researcher propose project intervention for PT Pembangkit Listrik ABC using personalisation strategy through implementation path that placing human capital as center of KM activities following knowledge market program for optimizing employee?s psychological capital pegawai and gaining opportunity for improve organizational justice because it provides fair mechanism in knowledge transfer.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggit Inggriani
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis pengaruh kepribadian dan iklim organisasi terhadap organizational citizenship behavior pada organisasi JOB XYZ. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 178 sampel pada JOB XYZ. Sampel didapatkan dengan menggunakan probability sampling yaitu proportionate stratified random sampling untuk mendapatkan proporsi responden dari PT X, PT Y dan JOB XYZ hire. Penelitian ini mengukur organizational citizenship behavior menggunakan Organizational Citizenship Behavior Scale (Podsakof, 2000), kepribadian diukur berdasarkan skala Five Factor Personality Scale (Goldberg, 1999), iklim organisasi diukur menggunakan Organizational Climate Scale (Litwin & Stinger, 1968). Analisis data menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, heterokesdatisitas dan multikolaritas kemudian menggunakan inferential multiple regression. Penelitian ini menemukan bahwa kepribadian memiliki pengaruh signifikan terhadap OCB karyawan. Begitu juga halnya iklim organisasi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap OCB karyawan. ......This study describes about the influence of personality and organizational climate related to organizational citizenship behavior JOB organization XYZ. This study used a quantitative approach by distributing questionnaires to 178 samples at XYZ JOB. Samples of this study obtained by using probability sampling that is proportionate stratified random sampling to achieve the proportion of respondents from PT X, Y and JOB PT XYZ. This study measured the Organizational Citizenship Behavior by using Organizational Citizenship Behavior Scale (Podsakof, 2000), personality measured by the scale of the Five Factor Personality Scale (Goldberg, 1999), organizational climate is measured by using the Organizational Climate Scale (Litwin and Stinger, 1968). The data is analyzed by using the classical assumption of normality test, heteroskedastic and multicorrelation then using inferential multiple regression. This study found that the personality has significant influence to the OCB of employees. Moreover, the organizational climate has significant influence to the OCB of employees as well.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erviana Ghifanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran harmonious passion sebagai mediator antara job resource dan OCB. Pengambilan data pada penelitian ini mengikutsertakan 240 responden yang bekerja di Bank Pembangunan Daerah BPD . Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah OCB Scale 2002 untuk mengukur OCB; Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work QEEW Scale 2017 untuk mengukur otonomi, umpan balik performa kerja, dan technology resource; dan Passion Scale 2003 untuk mengukur harmonious passion. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji peran mediator adalah dengan menggunakan Process Macro for SPSS and SAS 3.0. Konsisten dengan teori job demand-resource, penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ketersediaan job resource di lingkungan kerja memberi motivasi dan dapat membantu karyawan mengembangkan OCB dan asosiasi ini di mediasi secara parsial oleh harmonious passion. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang pentingnya perilaku extra-role di organisasi dan bagaimana menghasilkan perilaku tersebut.
The purpose of this research is to examine the role of harmonious passion as a mediator on the relationship between job resource and OCB. The data collection in this study included 240 employee respondents who work in Bank Pembangunan Daerah BPD . The measurements used in this study are OCB Scale 2002 to measure OCB Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work QEEW Scale 2017 to measure job autonomy, performance feedback, and technology resource and Passion Scale 2003 to measure harmonious passion. The analysis statistic method of Process Macro for SPSS and SAS 3.0 were used to examined the mediational hypotheses. Consistent with job demand resource theory, result shows that when job resource exist in working environment, it can motivates and encourages employee to develop OCB and this association is partially mediated by harmonious passion. This study provides a deeper understanding about the importance of extra role behavior in organization and how to generate this behavior in future.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Maryam Karimah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh person-job fit dan person-organization fit terhadap organizational citizenship behavior (OCB) dengan keterikatan pegawai sebagai variabel mediasi. Penelitian ini mengambil studi pada PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk dengan karyawan tetap kantor pusat perusahaan ANTAM Tbk sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan teori person-job fit, person-organization fit, organizational citizenship behavior, dan keterikatan pegawai untuk mengkaji permasalahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey kuesioner menggunakan total sampling terhadap karyawan tetap PT ANTAM Tbk di head office yang berjumlah 144 responden. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (path analysis) untuk menguji hipotesis. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antar setiap variabel. Selain itu terdapat pula pengaruh signifikan antara person-job fit terhadap organizational citizenship behavior melalui keterikatan pegawai dan person-organization fit terhadap organizational citizenship behavior melalui keterikatan pegawai.
This study aims to analyze the effects of person-job fit and person-organization fit on organizational citizenship behavior (OCB) with employee engagement as a mediating variable. This research takes a study in Aneka Tambang (ANTAM) Tbk company with permanent employees of PT ANTAM Tbk at head office as the object of research. This study uses the theory of person-job fit, person-organization fit, organizational citizenship behavior, and employee engagement to study the problem. The data collection technique used in this study was a quantitative approach using a questionnaire survey method that used total sampling of permanent employees of the PT ANTAM Tbk at the head office which amounted to 144 respondents. This study using path analysis method) to test the hypothesis.The result show that there is a significant efffect between each variable. Furthermore, there is a significant effect between person-job fit on organizational citizenship behavior (OCB) with employee engagement as a mediating variable and person-organization fit on organizational citizenship behavior (OCB) with employee engagement as a mediating variable.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanti Ratna Ningsih
Abstrak :
ABSTRAK Saat ini pembangunan dan penyebaran knowledge menjadi faktor yang sangat penting dalam persaingan bisnis. Knowledge dipandang sebagai komoditas yang bernilai dan terkandung dalam sebuah produk (terutama produk teknologi tingkat tinggi) atau dapat juga berwujud tacit knowledge yang dimiliki oleh karyawan yang umumnya memiliki mobilitas yang tinggi. Akan tetapi, masih banyak individu yang tidak mau membagi pengetahuan yang dimilikinya. Kegiatan knowledge sharing pada Group Strategic Information Technology (GSIT) PT. Bank XYZ juga mengalami permasalahan serupa. Knoweldge Management System (KMS) yang disediakan agar para pekerja dapat membagi pengetahuan yang dimilikinya masih jarang digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motivasi yang dapat digunakan untuk mendorong knowledge contributor melakukan knowledge sharing pada Group Strategic Information Technology (GSIT) di PT. Bank XYZ. Penelitian ini menggunakan Theory of Reasoned Action (TRA) sebagai model dasar yang dimodifikasi berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu. Teori Organizational Citizenship Behavior (OCB) digunakan untuk mewakili faktor movivasi intrinsik. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil penyebaran kuesioner kepada 142 pekerja Group Strategic Information Technology (GSIT) di PT. Bank XYZ. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan bantuan tool SmartPLS v3.2.3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi yang mendorong knowledge contributor untuk melakukan knowledge sharing adalah motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yang memiliki pengaruh terhadap sikap para pekerja dalam melakukan knowledge sharing adalah altruism, conscientiousness, civic virtue, dan sense of self worth. Motivasi ekstrinsik yang memiliki pengaruh terhadap sikap para pekerja dalam melakukan knowledge sharing adalah extrinsic reward dan reciprocity. Selain itu, hasil penelitian ini mengkonfirmasi model TRA dimana knowledge sharing attitude terbukti memiliki pengaruh positif terhadap knowledge sharing intention, dan knowledge sharing intention juga terbukti memiliki pengaruh positif terhadap knowledge sharing behavior.
ABSTRACT Currently the development and dissemination of knowledge becomes a very important factor in business competition. Knowledge is seen as a valuable commodity and is contained in a product (especially the high level of technology products) or can also intangible tacit knowledge held by employees who generally have high mobility. However, there are still many individuals who are not willing to share their knowledge. Knowledge sharing activities in the Group Strategic Information Technology (GSIT) PT. Bank XYZ also experienced similar problems. Knoweldge Management System (KMS) is provided so that workers can share their knowledge was rarely used. This study was conducted to determine the motivation that can be used to encourage knowledge sharing knowledge contributors do in Group Strategic Information Technology (GSIT) at PT. Bank XYZ. This study using the Theory of Reasoned Action (TRA) as the basic model is modified based on previous studies. Theory of Organizational Citizenship Behavior (OCB) is used to represent the intrinsic motivation factors. The data used in this study is derived from the results of questionnaires to 142 workers Group Strategic Information Technology (GSIT) at PT. Bank XYZ. Data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) approach Partial Least Square (PLS) with the help of tool SmartPLS v3.2.3. These results indicate that the motivation that drives knowledge contributor to knowledge sharing are intrinsic and extrinsic motivations. Intrinsic motivations that has an influence on the attitude of workers in conducting knowledge sharing is altruism, conscientiousness, civic virtue, and sense of self worth. Extrinsic motivations that has an influence on the attitude of workers in doing is extrinsic reward knowledge sharing and reciprocity. In addition, the results of this study confirm the model of TRA in which knowledge sharing attitude shown to have a positive influence on knowledge sharing intention, and knowledge sharing intention was also shown to have a positive influence on knowledge sharing behavior.
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library