Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Suryanto
Abstrak :
Terkait dengan karakteristik pekerjaan dan budaya organisasi di Gramedia Majalah akhir-akhir ini tidak menunjukkan kondisi yang memuaskan. Berkenaan dengan karakteristik pekerjaan di antaranya masih cukup banyak karyawan yang mengeluh bosan dalam menghadapi rutinitas kerja, otonomi dalam melakukan tugas yang dirasakan relatif minim, dan kekurangsesuaian antara tugas dengan harapan-harapannya, sedangkan berhubungan dengan budaya organisasi dapat dilihat dari komunikasi dalam organisasi yang kurang. mendapat perhatian, semangat kerjasama yang kurang ditanamkan, integritas para karyawan dan pimpinan, serta dorangan untuk mencapai tujuan yang masih kurang. Berdasarkan latar belakang masalah itulah, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap hubungan antara karakteristik pekerjaan dan budaya organisasi dengan kinerja karyawan-wartawan Gramedia Majalah. Budaya organisasi adalah nilai-nilai dan semangat yang mendasar dalam cara mengelola serta mengorganisasikan perusahaan (Miller, 1984: 98). Indikator budaya organisasi adalah terdorong oleh tujuan/tanpa tujuan, pengambilan keputusan secara, konsesus/komando, etika unggul-kenyamanan-kepuasan yang dominan, kesatuan kepentingan-kepentingan perbedaan kelas, imbalan berdasarkan prestasi/imbalan berdasarkan kekuasaan atau masa kerja, pengambilan keputusan empiris/non rasional, perhatian keakraban/pekerja yang dapat ditiadakan, dan prioritas integritas/prioritas keuntungan. Karakteristik pekerjaan adalah dimensi inti pekerjaan yang berisi sifat-sifat tugas yang bersifat khusus yang ada di dalam semua pekerjaan dan dirasakan oleh para pekerja dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaan (Hackman & Oldham, dalam Munandar, 2001: 357-358). Indikator yang digunakan untuk mengukur karakteristik pekerjaan adalah variasi keterampilan, Identitas tugas, signifikansi tugas, otomoni, dan umpan baik Sedangkan kinerja karyawan menurut Mondy, Sharplin & Flipo (1988: 568) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh karyawan berdasarkan standar waktu, produktivitas, biaya, kualitas dan perilaku. Untuk sampai pada tujuan tersebut digunakan desain penelitian korelasional dengan melibatkan 172 responden yang diambil secara purposive dari 311 jumlah populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi Rank Spearmans dan uji t yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 11. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kondisi kinerja dan karakteristik pekerjaan wartawan Gramedia Majalah tergolong sangat baik, sedangkan budaya organisasi yang berlaku di lingkungan kelompok usaha Gramedia Majalah terkategori baik. Sementara itu, dari hasil analisis statistik, untuk hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan kinerja diperoleh nilai korelasi 0.354, dan t hitung (4.935) > t tabel (1.645), sedangkan untuk hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja diperoleh nilai korelasi 0.427 dan t hitung (6.157) > t tabel (1.645). Dengan hasil demikian maka kesimpulannya adalah karakteristik pekerjaan dan budaya organisasi memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja wartawan Gramedia Majalah. Karena karakteristik pekerjaan dan budaya organisasi terbukti memiliki hubungan positif dengan kinerja wartawan, maka perlu adanya upaya untuk memperbaiki keduanya, di antaranya dengan cara: (1) mengembangkan lebih lanjut atribut-atribut karaktaristik pekerjaan yang belum optimal, khususnya mengenai respon atau kepedulian teman-teman sekerja atas hasil kerja yang dicapai para wartawan, (2) melakukan revitalisasi nilai-nilai (atribut-atribut) budaya organisasi yang selama ini kurang disosialisasikan oleh manajemen perusahaan, terutama nilai-nilai yang menyangkut: dorongan kuat untuk mewujudkan tujuan organisasi, proses pengambilan keputusan dengan konsesus, prioritas pada kenyamanan dan kepuasan, kesatuan kepentingan, imbalan berdasarkan prestasi, pengambilan keputusan secara empiris, memperhatikan keakraban, prioritas integritas, fokus pada pelanggan/produk, pengendalian yang disiplin, semangat kewiraswastaan, pengambilan keputusan yang cepat/tepat, fokus pada jangka panjang/pendek, dan prioritas pada teknologi yang canggih, dan, (3) melakukan penelitian lanjutan di perusahaan-perusahaan penerbitan majalah yang sejenis dengan jumlah sampel yang lebih besar agar ditemukan komparatif studi yang dapat memperkaya hasil penelitian ini.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Indra Chandra
Abstrak :
ABSTRAK
Sejak tahun 1985 berbagai perubahan telah dilakukan untuk membenahi BUMN. Ini dilakukan karena ketidakefisienan BUMN dalarn menghadapi Iingkungan yang terus berubah. Terutama dalam mencapai sasaran laba dalam terminologi ekonomi BUMN sendiri mempunyai muatan misi yang bersifat dilematis sebab di satu sisi berkewajiban untuk menghasilkan laba dalam arti ekonomis, di sisi lain juga menghasilkan laba dalam arti sosial dan politis.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai budaya organisasi di PT. Krakatau Steel. Penggambaran budaya organisasi melalui penelusuran mendalam atas shared assumptions yang terjabarkan pula dalam shared things, shared doings, shared sayings dan shared feelings. Unsur-unsur budaya organisasi dipahami dalam hubungannya dengan sistem sosiokultural PT. Krakatau Steel yang terdiri dari tujuan dan sasaran formal, struktur dan proses-proses manajemen yang luas baik dalam menghadapi situasi-situasi intern maupun ekstern.

Tujuan kedua adalah untuk memahami bagaimana kepuasan kerja karyawan tingkat manajer-bawah dalarn situasi deregulasi yang menyebabkan munculnya perusahaan swasta dengan sistem imbalan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan pula untuk melihat apakah budaya organisasi mempunyai hubungan dengan kepuasan kerja disana.

Informasi mengenai unsur-unsur budaya organisasi diperoleh dengan metode pengumpulan data observasi dan survai. Informasi mengenai kepuasan kerja diperoleh melalui survai. Informasi mengenai sistem sosiokultural diperoleh melalui metode observasi dan studi dokumen tidak terstruktur yang meliputi berbagai jenis dokumen perusahaan. Sedangkan informasi mengenai situasi makro diperoleh melalui penelusuran berbagai media cetak yang ada.

Dari pengolahan informasi secara interpretatif diperoleh pemahaman bahwa unsur-unsur budaya organisasi di PT. Krakatau Steel membentuk konfigurasi yang berasal dari unsur-unsur Budaya Rasional, Budaya Konsensus, Budaya Hirarkis dan Budaya Ideologis. Sejauh ini, budaya rasional dan ideologis sedikit lebih menonjol unsur-unsurnya dalam konfigurasi tersebut.

Diperoleh pemahaman juga bahwa tingkat kepuasan kerja disana termasuk rendah pada waktu penelitian dilakukan, hal ini kemungkinan besar berkaitan dengan pembentukan dua direktorat baru dan penggabungan PT. CRM1 ke dalam perusahaan. Dari analisis statistik diperoleh kesimpulan terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja. Hubungan kedua variabel itu berkaitan agak rendah dengan variabel umur dan pendidikan, sedangkan dengan bidang pekerjaan tidak berkaitan.

Dari pemahaman tersebut diperoleh catatan teoritis bahwa persepsi dan perilaku (dan hasilnya) dari para anggota perusahaan berkaitan dengan sistem sosiokultural dan sistem budaya perusahaan dalam konteks lingkungan eksternal perusahaan.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnaz Driyastika M.
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap iklim komunikasi organisasi pada level karyawan yang ada di garis depan (front liner). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik penyebaran kuesioner. Pengambilan sampel penelitian menggunakan probability random sampling dengan metode analisis data adalah validitas, reliabilitas, dan simpel regresi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah menggunakan regresi linier sederhana.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi secara signifikan berpengaruh terhadap pembentukan iklim komunikasi organisasi. Di dalam variabel budaya organisasi yang sesuai dengan hasil penelitian ini dimensi yang berpengaruh secara positif adalah dimensi artifak dan asumsi dasar. Sedangkan dimensi nilai dalam variabel budaya organisasi bertolak belakang atau memiliki hubungan negatif terhadap iklim komunikasi organisasi.
ABSTRACT
This study aims to determine how much influence the climate of organizational culture on organizational communication at the level of existing employees on the front lines (front liners). The research was conducted using questionnaires deployment techniques. Sampling studies using random probability sampling method of data analysis is validity, reliability, and simple regression. The technique of data analysis is to use a simple linear regression.

The results obtained from this study indicate that organizational culture variables significantly influence the formation of organizational communication climate. In the organizational culture variables according to the results of this research has a positive dimension is the dimension of artifacts and basic assumptions. While the dimensions of organizational culture value in a variable contrast or have a negative impact on organizational communication climate.
2013
T32954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wing lspurwanto
Abstrak :
ABSTRAK
PT IMF adalah perusahaan pembiayaan dalam IdMb Group. Tiga tahun terakhir PT IMF tidak mampu mencapai sasaran yang ditetapkan. Penelitian ini untuk mengetahui kondisi saat ini (current condition) dan kondisi ideal yang seharusnya terjadi {intended). dan mencoba untuk mengukur gab yang ada. Metode yang digunakan adalah wawancara terfokus (focw; interview); diskusi kelompok terfocus (focus group discussion); dan data sekunder yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan disain deskriptif. Sebelurn tahun 2007 PT IMF hanya mernpunyai satu jenis produk, yaitu pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor roda dua (R2) dan roda empat (R4), khusus untuk produk yang didistribusikan atau dirakit oleh perusahaan yang bernaung di dalam kelompok IdMb Group. Pada tahun 2007 perusahaan melakukan pembenahan, dengan : meningkatkan utilitas sarana dan prasarana yang yang dimiliki; menekan biaya operasional (cost efficiency): menekan tingkat keterlambatan pembayaran oleh pelanggan; menambah jumlah produk , yaitu produk pembiayaan kendaraan bermotor di luar produk ldMb Group; menetapkan refleksi perusahaan di masa depan; dan meJakukan generate learning and growth, khususnya programĀ­ program pelatihan. Penelitian berfokus pada budaya organisasi sebagai fondasi organisasi melukukan aktivitas usabanya, khususnya budaya organisasi yang berorientasi pada pelanggan. Hal ini sesuai dengan Visi, Misi dan Strategi Organisasi sebagai customer driven company. Budaya organisasi, sebagai salah satu asset tak berwujud (intangible asset) mempunyai peran yang sangat significan terhadap proses internal organisasi, yaitu mengelola pelanggan (Customer Management). Budaya organisasi dianalisis berdasarkan teori Schein yang membagi budaya organisasi atas tiga unsur yaitu Artifacts (Artefak) ; Espouse Beliefs and Values (Kepercayaan dan Nilai-nilai) ; serta Basic Assumption (Asumsi Dasar). Adanya gab diintervensi dengan melakukan perubahan kultur (culture change) dengan menggunakan teori Kurt Lewin, bahwa proses perubahan melalui tiga tahap, yaitu Unfreezing (pencairan) ; Cogntive Restructuring (perubahan) ; dan Refreezing (pembekuan kembali). Intervensi diawali dengan merubah unsur asumsi dasar, kemudian kepercayaan dan nilai-nilai, serta diakhiri pada unsur artefak.
2007
T20908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Sumartini
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini perlu dilakukan karena komitmcn dokter pada rumah sakit akan mempengaruhi tingkat kehadiran dokter spesialis, produktivitas dokter spcsialis dalam memberikan pelayanan dan pengembangan mutu pelayanan di rumah sakit. Komitmen dihubungkan dengan budaya organisasi didasarkan pada fungsi budaya organisasi yang dapal menumbuhkan komitmen . Komitmcn dihubungkan dengan kepuasan kerja didasarkan pada peke|ja yang puas akan meningkatkan komitmennya. Tujuan penelitian ialah : (1) diketahuinya hubungan antara budaya organisasi dengan komiuncn dokter spesialis; (2) dikctahuinya hubungan antara kepuasan kerja dengan komilmen dokter spesialis; (3) diketahuinya hubungzm budaya organisasi dan kepuasan kerja dcngzm komitmen dokter spwialis. Responden penelitian ini adalah 35 doktcr spcsialis. Alat ukur yang digunakan adalah organinizational culture survey Denison (2000), a job satisfaction survey Spector (1985) dan organizational commirmem Allen & Meyer (1993). Scmua skala dimodiiikasi. Penelitian ini mcnggunalan analisis kuantitatii Analisis statistik dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan kerja berhubungan dcngan korniunen, tidak dcmikian dcngan hubungan budaya organisasi dan komitmen .Budaya organisasi bcrupa praktek manajemen, dinilai oleh dokter spesialis bclum sepcnuhnya fokus pada keterlibatan, konsistensi, adaptabilitas dan penghayatan misi. Sumber kepuasan kerja dokter spesialis adalah rekan kexja dan pekcrjaan yang dilakukan. Sumber ketidakpuasan dokter spesialis adalah imbalan, promosi, supervisi dan kondisi kerja. Dokter spesialis memiliki komitmen yang tinggi. Komitmcn kclanjutan dokter spesialis berhubungan dengan praktek manajemen yang fokus pada konsistensi dan kepuasan pada imbalan. Komitmen normatif dolqer spcsialis berhubungan dengan praktck manajemen yang fokus pada penghayatan misi dan kepuasan pada pekerjaan yang terkait dengan profesinya. Kesimpulan penelitian ini adalah keterikatan yang tinggi dari doktcr spesialis berkaitan dengan statusnya sebagai PNS. Kepuasan Kezja sangat belperan pada komiimen yang dimiliki dokter spesialis. Saran utama yang diajukan kepada RSUD Kota Bekasi adalah pimpinan dan manajemen perlu menyatukan persepsi dengan seluruh karyawan rumah sakit, agar memiliki pemahaman yang sama dalam praktek manajemen. Pimpinan dan manajemen perlu memahami dan memenuhi kebutuhan- kebutuhan dokter spesialis, khususnya yang terkait dengan kepuasan kerja.
ABSTRACT
Physician?s commitment has significant relationship with their level of attendances, and their productivity in term of services quality, which will leverage the total quality of hospital . Commitment is related to organimtion culture in form of relationship where the organization culture develops organization commitment. Commitment has also a strong relationship with cmployee?s satisfaction. Objectives of this research are: (1) examining thc relationship of organization culture toward physician?s commitment; (2) examining the relationship of job satisfaction toward the pl'tysician?s commitment; (3) examining the relationship of both organization culture and job satisfaction toward physiciaxfs commitment. Respondent for this research are 35. Scale of organizational culture survey Denison (2000), scale of job satisfaction survey Spector (l985), and scale of organizational commitment Allen & Meyer (1993) are the measurement tools. The analysis of this research is using quantitative method. Statistical analysis is performed in univariate, bivariate and multivariate. The result of this research shows that job satisfaction level has significant relationship on organization commitment. Separately, organization commitment does not have significant relationship on organization culture. Organization culture, base on physician opinion, has not yet focus on empowerment; has not consistent in development of work instruction and implementation; has not adaptive with the change of organization environment; and has a lack of organization?s mission understanding. Physician?s?s satisfaction is influcnt by their type of job and the relationship within their professional colleagues. Their dissatisfaction can be influent by the lack of benefit and promotion opportunities, and the non-conducive work environment conditions.. The physician has been highly committed to RSUD Bekasi. Physician?s continuans commitment has a relationship to management practices that focus on consistency and benefit _ Physician?s normative commitment has a relationship to management practices that focus on organization mission, and their job satisfaction as a physician . This research concludes that the level of pl1ysician?s commitment to RSUD Bekasi has a strong correlation with their status as civil service. Job satisfaction is more sensitive to physician?s commitment As a recommendation for RSUD Bekasi, top management should develop a synergy within all employees, in tenn of perception to the organization mission, which will be implemented through management practices. Top management should understand and willing to fulfill the physieian?s requirements, which are related to their job satisfaction.
2007
T34531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Firdauzie
Abstrak :
Tesis ini membahas konten, konteks dan proses pembangunan kesiapan untuk berubah pada pegawai PT Askes (Persero), yang berubah akibat penetapan Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Penelitian ini adalah studi kuantitatif pada 483 orang karyawan PT Askes (Persero) dalam kurun waktu November s.d Desember tahun 2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat spiritualitas individu, budaya keterlibatan, dan konsistensi memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat kesiapan untuk berubah. Selanjutnya, studi ini juga menemukan bahwa tingkat kesiapan untuk berubah memiliki pengaruh yang negatif terhadap penyimpangan perilaku organisasi. Penelitian ini menyarankan agar PT Askes (Persero) harus membangun keterlibatan dan konsistensi karyawan melalui nilai-nilai immaterial serta posisi yang spiritual dalam meningkatkan kesiapan untuk berubah individu. Peningkatan kesiapan untuk berubah penting dalam mencegah penyimpangan perilaku organisasi baik selama periode transformasi maupun dalam operasionalisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mendatang.
The study discusses the content, context, and process development readiness for change on employees of PT Askes (Persero), which changed as a result of the establishment of Act No. 40 of 2004 on National Social Security System and Law No. 24 of 2011 of the Social Security Agency. This research is a quantitative study on 483 employees of PT Askes (Persero) in the period of November to December 2013. Results showed that the level of individual spirituality, involvement culture, and consistency culture has a positive effect on the level of readiness for change. Furthermore, the study also found that the level of readiness for change has a negative effect on organizational misbehavior. This study suggested that PT Askes (Persero) has to build employee involvement and consistency culture through immaterial values and spiritual position in increasing individuals? readiness for change. Increasing readiness for change is important in preventing the organizational misbehavior during the period of transformation as well as the operationalization of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan to come.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Zulyanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari iklim organisasi, karakteristik pekerjaan dan rasa keterikatan pegawai di Lembaga XYZ DKI Jakarta terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Data penelitian ini diambil dari 70 responden yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Lembaga XYZ DKI Jakarta. Analisis data menggunakan metode analisis regresi berganda dan General Linear Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku OCB pegawai, sedangkan karakteristik pekerjaan dan keterikatan pegawai tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pegawai. Sedangkan apabila dilihat dari pengaruh ketiga variabel bebas tersebut terhadap kelima dimensi OCB, maka diperoleh hasil bahwa iklim organisasi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kelima dimensi OCB (Civic Virtue, Courtesy, Sportsmanship, Conscientiousness, dan Altruism), adapun karakteristik pekerjaan hanya memiliki pengaruh terhadap Courtesy dan Sportsmanship, dan employee engagement juga hanya memiliki pengaruh terhadap Courtesy dan Sportsmanship. ......The purpose of this research is to analyze the influence of organizational climate, job characteristics, and employee engagement toward organizational citizenship behavior at BPN DKI Jakarta Regional Office. Data was taken from 70 respondents. Data analysis is conducted using multiple regression analysis and General Linear Model. Results show that there is a significant influence of organizational climate on employee's organizational citizenship behavior, whereas job characteristics and employee engagement does not have a significant influence on employee's organizational citizenship behavior. In addition, if we see from the influence of these three independent variables towards each dimension of OCB, so we find that organizational climate has a significant influence towards civic virtue, courtesy, sportsmanship, conscientiousness, and altruism, whereas job characteristics is only has a significant influence towards courtesy and sportsmanship, and also employee engagement which only has a significant influence towards courtesy and sportsmanship.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gottfried Hotma Toar
Abstrak :
Laju perkembangan ekonomi dan teknologi global membuat perubahan tidak dapat dihindari dalam kehidupan organisasi. Menurut Cummings & Worley (2008), kemampuan untuk mengelola perubahan akan terus menjadi sumber utama keunggulan kompetitif di semua jenis organisasi. Selain itu, kinerja dan kemampuan untuk menerapkan perubahan organisasi juga dipengaruhi oleh budaya organisasi, namun tanpa perubahan dalam kompetensi manajerial dalam organisasi, budaya organisasi tidak akan dapat berubah. Penelitian deskriptif ini berfokus pada diagnosis budaya organisasi dan kompetensi manajerial dalam perusahaan Public Relations (PR) Indonesia yang telah melalui berbagai perubahan sebagai akibat dari akuisisi oleh sebuah perusahaan PR global.Tujuan dari tesis ini adalah untuk mendiagnosa budaya organisasi dan kompetensi manajerial berdasarkan Competing Values Framework oleh Cameron dan Quinn (2006). Populasi adalah karyawan non-manajerial di PT. XYZ Indonesia, sebuah perusahaan PR multinasional yang sebagai hasil dari proses merger dan akuisisi. Penelitian ini menggunakan Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) sebagai teknik analisis data untuk mendiagnosa orientasi dominan organisasi berdasarkan jenis budaya dan Managerial Skills Instrument Assessment (MSAI) untuk menggambarkan dan mendapatkan gambaran kompetensi manajemen di perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini budaya organisasi yang ada di PT. XYZ Indonesia, secara berurutan adalah Market, Clan, Adhocracy dan Hierarchy, sedangkan kompetensi manajerial yang dirasakan oleh para responden adalah Clan, Adhocracy, Market dan Hierarchy. Diagnosa gap antara budaya organisasi dan kompetensi manajerial di PT. XYZ Indonesia menunjukkan bahwa ada kesenjangan diantara keduanya dengan gap terbesar pada kompetensi Managing the Future, Managing the Development of Others dan Managing Teams.
The pace of global, economic, and technological development makes change an inevitable feature of organizational life. According to Cummings & Worley (2008), the ability to manage change continuously will be a key source of competitive advantage in all types of organizations. Moreover, an organization?s performance and ability to implement change are influenced by the organizational culture, but without an alteration in the managerial competencies demonstrated in the organization, the organization?s fundamental culture will not change. This descriptive research focuses on the diagnosis of the organizational culture and managerial competencies profiles in an Indonesian Public Relations (PR) company that had gone through some changes as a result of an acquisition by a global PR company. The purpose of this thesis is to assess the organization culture and managerial competencies based on the Competing Values Framework by Cameron and Quinn (2006). The population is the non-managerial employees of PT. XYZ Indonesia, a multinational Public Relations firm, an organization that is a result of a merger and acquisition. This research used Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) as the instrument to diagnose the dominant orientation of organization based on the core culture types and Management Skill Assessment Instrument (MSAI) to describe and obtain description of the management competencies on the job. The results showed that the organizational cultures that are present in PT. XYZ Indonesia, in particular order are Market, Clan, Adhocracy and Hierarchy culture while the managerial competencies felt by the respondents are Clan, Adhocracy, Market and Hierarchy. For the assessment of the gap between the organizational culture and managerial competencies in PT. XYZ Indonesia shows that there is a discrepancy between the two and largest gap is on the Managing the Future, Managing the Development of Others and Managing Teams.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiek Sufahriani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menilai variabel perubahan organisasi Biro Perencanaan dengan menggunakan teori Kreitner dan Kinicki yang mengemukakan elemen target perubahan organisasional yang terdiri dari pengaturan organisasi, pengaturan tujuan, faktor sosial, metode, dan aspek manusia. Selain itu juga akan menilai variabel efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Perencanaan menggunakan teori efektivitas organisasi yang dikemukakan oleh Gibson et. al (1994:31) untuk indikator jangka pendek. Lokus penelitian dilakukan pada Biro Perencanaan di lingkungan Sekretariat Utama (Sestama) Badan Narkotika Nasional. Data primer didapat melalui penyebaran kuesioner kepada personil Biro Perencanaan dan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Sekretariat Utama BNN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden perubahan organisasi Biro Perencanaan sehubungan dengan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Perencanaan belum berjalan baik, dan masih perlu banyak perbaikan yaitu dengan rincian untuk pelaksanaan perubahan organisasi Biro Perencanaan menurut persepsi 56 responden telah mencapai 64% dari kriteria yang ditetapkan yaitu secara kontinum berada pada kategori interval "kurang - baik". Sedangkan untuk efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Perencanaan, menunjukkan bahwa efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Perencanaan menurut persepsi 56 responden telah mencapai 63% dari kriteria yang ditetapkan yaitu secara kontinum berada pada kategori interval "kurang - baik". ...... This study aims to assess the variables of organizational change by using Kreitner and Kinicki theory that suggests five target elements consisting of organizational settings, goal setting, social factors, methods, and human aspects. Dispite of organizational change will be assess effectiveness of the implementation of the duties and function variables by using Gibson et. al (1994:31) theory for the short term indicator. Locus of research conducted at the Secretariat of Planning Bureau at National Narcotics Board. Primary data obtained through questionnaires to all personnel in Planning Bureau and personnel echelon III and IV in the Main Secretariat BNN. The results showed that the respondents' perceptions of organizational change Planning Bureau in connection with the effectiveness of the basic tasks and functions of the Bureau of Planning has not been going well, and still needs a lot of improvement is the details for the implementation of organizational changes in the perception of Planning 56 respondents had reached 64% of the criteria set that the continuum is the category of interval "less - well". As for the effectiveness of the implementation of the duties and functions of the Planning Bureau, shows that the effectiveness of the implementation of the duties and functions of the Bureau of Planning as perceived by 56 respondents had reached 63% of the criteria set out in the continuum is the category of interval "less - well".
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ahmad Idham
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari budaya organisasi dan kepercayaan organisasi terhadap kesiapan berubah dan kinerja pegawai di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. Penelitian ini melakukan studi pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kesiapan berubah dan kinerja pegawai, lalu pengaruh antara kepercayaan organisasi terhadap kesiapan untuk berubah dan kinerja pegawai, dan terakhir studi pengaruh kesiapan untuk berubah terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei 2015. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada pegawai di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hampir semua variabel yang diteliti memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kesiapan berubah dan kinerja pegawai, kecuali satu variabel yaitu kepercayaan organisasi yang memiliki pengaruh signifikan namun negatif terhadap kinerja pegawai.
This study aims to analyze the influence of organizational culture and organizational trust toward readiness for change and employee performance in Ministry of State Secretariat. This research is to study the influence of organizational culture variable toward readiness for change and employee performance, and to study the influence or organizational trust toward readiness for change and employee performance, and last to study the influence readiness for change toward employee performance. Observation period used in this study are from April to May 2015. The data was collected using questionnaires given to employee of Ministry of State Secretariat. The result of this study indicate that almost all variables have a significant positive influence on readiness for change and employee performance, except organizational trust variable have a significant negative influence toward employee performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>