Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Chairunnisa
Abstrak :
Masa tua adalah masa ketika manusia memiliki kebutuhan khusus akibat penurunan fungsi tubuh, sehingga mempengaruhi cara ber-dwelling. Panti werdha memfasilitasi kebutuhan tersebut untuk memenuhi kebutuhan ber-dwelling lansia. Fasilitas yang memfasilitasi kegiatan ber-dwelling tidak lepas dari definisi home yang menjadi kebiasaan dan definisi home yang menjawab kebutuhan lansia. Hierarki home terdiri dari aspek-aspek yang memenuhi standar kebutuhan home pada umumnya dan pada lansia. Ketika hierarki home tersebut terpenuhi, tempat tinggal yang didefinisikan sebagai home dapat dirasakan sebagai perasaan homey. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana X Senior Living memenuhi aspek-aspek home untuk memenuhi gagasan akan perasaan homey. ...... Being old is the period man has special needs because of the frailty of the body?s functions, affecting the way to dwell. Senior Living facilities provide these needs of dwelling for elderly. Dwelling activities on senior living facilities can not be separated from the definitions of home as its standard definition and becomes an everyday and home as the fulfillment for seniors. Hierarchies of home consists of aspects that meet the standard needs of the common and the elderly. When these hierarchies of home which required certain requirements are met, the house which defined as a home can the state of homey feeling. This thesis aims to determine the extent to which Senior X Living fulfill aspects of home which give the notion of a homey feeling.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Tunjung Fitriani
Abstrak :
ABSTRAK
Demensia merupakan kondisi yang umum terjadi pada lanjut usia, namun mengingat dampaknya yang multifaktorial, demensia tidak bisa dianggap sebagai hal remeh. Lanjut usia yang mengalami demensia, mengalami penurunan kognitif dan kemampuan lainnya yang mengganggu dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memerlukan seseorang yang membantunya untuk melakukan aktivitas sehari-hari, yaitu keluarga. Dampak dari demensia, serta lamanya waktu perawatan yang dibutuhkan lansia demensia, beresiko tinggi menyebabkan stres pada keluarga yang merawatnya. Tujuan penelitian untuk menggali lebih dalam terhadap stres dan strategi koping yang digunakan keluarga dalam merawat lanjut usia demensia di Tulungagung. Metode penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi terhadap 7 partisipan. Hasil penelitian didapatkan tema motif merawat lanjut usia, respon fisik, respon psikologis, perubahan sosial, perubahan ekonomi, pola koping, dampak penggunaan koping, beban tambahan merawat dan harapan merawat lansia. Dapat disimpulkan berbagai perubahan kognitif dan perilaku yang terjadi pada lanjut usia, menyebabkan stres bagi keluarga yang merawatnya, dan menggambarkan berbagai strategi koping yang digunakan, untuk ,mengelola stres yang dialaminya. Rekomendasi untuk perawat spesialis jiwa, melakukan terapi supportif dan self help group secara kontinyu, untuk meningkatkan kualitas hidup lanjut usia demensia dan keluarga yang merawatnya.
ABSTRACT
Dementia is a common condition in the elderly, but because of impact is multifactorial, dementia can not be regarded as trivial. In the elderly who have dementia, cognitive decline and other abilities that interfere with daily life, so it takes a person who helped to carry out daily activities, namely family. The impact of dementia, as well as the length of time it takes elderly dementia care, high risk causing stress on the family who cared for him. The purpose of this research was to describe in deep to stress and coping strategies was used in caring for elderly relatives with dementia in Tutungagung. Research method was used descriptive qualitative of phenomenology to 7 participants. The finding was revealed theme elderly care reasons, physiological response, response psychological, social change, economic change, coping strategies, coping result, , the burden of caring for elderly care and hope. It can be concluded various cognitive and behavioral changes that occur in the elderly causes of stress families who care for her, and describe a variety coping strategies used, to manage the stress they experienced. Recommendations for mental nurse specialist, supportive therapy and self help group continuously, to improve the quality of life of the dementia elderly and their family care.
2013
T36015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Rita Arie Radyaswati
Abstrak :
ABSTRAK
Meningkatnya jumlah lansia di Indonesia menjadi bagian persoalan yang harus disikapi secara lebih serius. Masa lansia hampir selalu identik dengan bermacam-macam perubahan yang mengarah pada kemunduran fungsi-fungsi fisik maupun psikologis. Perubahan kehidupan masyarakat yang semakin individualis, bergesernya nilai dan cara pandang terhadap lansia berpengaruh terhadap kehidupan pribadi yang menimbulkan berbagai masalah bagi lansia dalam memenuhi harapan dan kebutuhan-kebutuhan guna mencapai kepuasan hidupnya. Kepuasan hidup merupakan harapan dan tujuan semua manusia dimanapun mereka tinggal, tidak memandang usia, jenis kelamin maupun status. Namun demikian melihat karakterististik kebutuhan-kebutuhannya, faktor status tidak menikah dan tinggal di sebuah panti wreda menjadikan aspek yang menarik untuk diteliti. Di dalam teori aktifitas mengemukakan bahwa kepuasan hidup ditentukan bagaimana lansia merasakan kepuasan hidup dengan mempertahankan keaktifan secara berkesinambungan sepanjang hidupnya. Neugarten (dalam Kausler 1982) mengidentifikasi kepuasan hidup melalui lima komponen dalam Life Satisfaction Index, yang terdiri dari komponen Zest fo r Life; Resolution and Fortitude; Achieved Goals; Optimistic Mood Tone dan Positive Self-Concept. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana kepuasan hidup wanita lansia yang tidak menikah dan tinggal di Panti Wreda Kristen Hana. Sedangkan tujuan khusus adalah untuk mengungkap bagaimana mereka menghayati kepuasan hidupnya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek 5 orang lansia yang mempunyai karakteristik sesuai tujuan penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak semua subyek merasakan kepuasan hidup. Beberapa subyek yang mempunyai kepuasan hidup tinggi, pada umumnya memenuhi aspek-aspek dalam komponen kepuasan hidup. Mereka antusias dalam menjalani hidup saat ini; mempunyai penerimaan diri yang baik, bertanggung jawab, dapat memaknai dan memberi arti dalam hidupnya serta sikap positif terhadap kematian. Mereka juga merasakan tercapainya harapan-harapan dalam hidupnya, optimis dan mempunyai respon positif dalam berbagai situasi serta konsep diri positif Beberapa hal bertentangan terjadi pada beberapa subyek yang mempunyai kepuasan hidup rendah. Beberapa aspek dalam komponen kepuasan hidup tidak dapat dirasakan oleh beberapa subyek yang mempunyai kepuasan hidup rendah. Sedangkan kesamaan ditemukan pada semua subyek bahwa mereka masing-masing mengalami masalah kemunduran baik secara fisik, ekonomi maupun psikologis. Mereka juga tidak mempunyai ikatan yang kuat baik dengan saudara sedarah maupun teman, dimana secara teoritis pada mereka yang tidak menikah mempunyai kebutuhan-kebutuhan tinggi akan hal tersebut. Perbedaan utama terletak pada penghayatan masing-masing subyek terhadap kehidupannya. Lebih lanjut kemudian dapat ditemukan suatu benang merah dari hasil variasi kepuasan subyek dalam setiap komponen kepuasan hidup yang terkait dengan teori aktifitas. Disamping aktifitas berkesinambungan sebagai kepuasan hidup, perasaan subyektifitas wanita lansia dalam memaknai aktifitas dan peristiwa dalam hidupnya merupakan hal penting dan tampak berperan dalam kepuasan hidup mereka
2007
T37819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Judyca Sarinah
Abstrak :
Masalah kemandirian dapat mempengaruhi munculnya masalah harga diri pada lansia. Hal itu disebabkan karena adanya etiologi intrinsik seperti kondisi fisik, kognitif, dan jiwa serta persepsi negatif lansia dan etiologi ekstrinsik seperti suasana tinggal di panti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik responden usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan kondisi kesehatan, tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, tingkat harga diri, dan hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan tingkat harga diri lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan pada 75 responden dengan panduan instrumen Barthel Index dan Rosenberg Self-Esteem Scale dengan desain cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan 76 tergolong mandiri, 56 memiliki harga diri tinggi, dan tidak ada hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan tingkat harga diri p value 0,051; CI 95 . Penelitian berikutnya disarankan untuk meneliti hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dasar dan aktivitas kehidupan sehari-hari instrumental dengan tingkat harga diri pada lansia di panti sosial yang berbeda. ......The independence problem can affect self esteem problem in elderly. It is caused by intrinsic etiologies such as the physical, cognitive, and mental conditions and the negative perception of elderly and extrinsic etiology namely the situation about living in elderly institution. The purpose of this research is to identify the characteristics of participants age, gender, education level, and health condition, the independence level of doing activities daily of living, the self esteem level, and the correlation between the independence level of doing activities daily of living with the self esteem level of elderly in Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 South Jakarta. This research was done for 75 participants by using Barthel Index and Rosenberg Self Esteem Scale with cross sectional design. The result shows 76 participants are independent, 56 participants have high self esteem, and there is not correlation between the independence level of doing activities daily of living with the self esteem level p value 0,051 CI 95 . The next research is recommended to identify the correlation between the independence level of doing basic and instrumental activities daily of living with the self esteem level in different social elderly institution.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumayah Soimah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi dukungan sosial dari keluarga, teman, dan orang penting lainnya (staf perawat) tentang kepuasan hidup penghuni lansia Panti jompo. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 44 lansia yang tinggal di panti asuhan Werdha. Alat ukur yang digunakan adalah Multidimensional Scale of Perceived Social Dukungan dikembangkan oleh Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley (1988) untuk mengukur dukungan sosial yang dirasakan dari keluarga, teman, dan orang lain serta kepuasan Dengan Skala Kehidupan yang dikembangkan oleh Diener, Emmons, Larsen, dan Griffin (1985) untuk mengukur kepuasan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan hidup berhubungan sedang dan diprediksi oleh dukungan sosial yang dirasakan dari orang lain (petugas panti asuhan) dan keluarga. Tidak ada korelasi antara dukungan sosial yang dirasakan dari teman dan kepuasan hidup. Penelitian di masa depan harus memisahkan orang tua masih memiliki keluarga dengan mereka yang tidak. ......This study aims to look at the relationship between perceptions of social support from family, friends, and other important people (nursing staff) regarding the life satisfaction of elderly residents. Nursing home. The number of participants in this study were 44 elderly who live in the Werdha orphanage. The measuring instrument used is the Multidimensional Scale of Perceived Social Support was developed by Zimet, Dahlem, Zimet, and Farley (1988) to measure the perceived social support from family, friends, and others as well as satisfaction with the Life Scale developed by Diener, Emmons, Larsen, and Griffin (1985) to measure satisfaction. life. The results showed that life satisfaction was moderate and predicted by the social support felt from other people (orphanage workers) and family. There is no correlation between perceived social support from friends and life satisfaction. Future research should separate parents who still have families from those who don't.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arinny Shafira Khairunisa
Abstrak :
Latar Belakang: Lansia merupakan individu berusia 60 tahun ke atas yang memiliki kerentanan yang tinggi untuk mengalami masalah kesehatan baik umum maupun gigi dan mulut dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Adanya masalah kesehatan gigi dan mulut tersebut mengharuskan lansia untuk mengakses perawatan gigi dan mulut yang sesuai dengan kebutuhannya. Namun, pandemi Covid-19 hadir dan lansia menjadi individu dalam kelompok paling rentan untuk terpapar oleh virus ini. Beberapa dampak yang dialami lansia akibat pandemi Covid-19 antara lain menurunnya kondisi fisik, menurunnya tingkat aktivitas fisik, hingga berdampak pada aspek psikologis seperti meningkatnya gejala depresi, ansietas, serta rasa kesepian. Terdapat alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi tersebut antara lain Geriatric Depression Scale (GDS), Covid-19 Anxiety Scale (CAS), serta Questionnaire for Assessing the Impact of the Covid-19 Pandemic and Accompanying Mitigation Efforts on Older Adults (QAICPOA). Namun, pengembangan serta penggunaan alat ukur CAS dan QAICPOA secara komprehensif belum pernah dilakukan di Indonesia Tujuan: Memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel untuk menilai kecemasan terkait Covid-19 serta melihat adanya efek psikologis pada lansia yang membutuhkan perawatan gigi dan mulut di masa pandemi Covid-19. Metode: Pengembangan alat ukur skala kecemasan terkait Covid-19 (CAS-Id) dan QAICPOA dilakukan melalui tahap adaptasi lintas kultural untuk mendapatkan kuesioner yang dapat dipahami oleh responden. Selanjutnya, pengembangan CAS-Id dilanjutkan dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisis univariat dilakukan terhadap ketiga komponen efek psikologis yang diteliti yaitu depresi, ansuetas, serta dampak isolasi sosial berdasarkan faktor sosiodemografi pada lansia. Total subjek penelitian adalah 171 orang. Hasil: Uji validitas dan reliabilitas pada alat ukur Covid-19 Anxiety Scale (CAS) dalam penelitian ini mendapatkan nilai Cronbach’s alpha 0,783 dan r = 0,700 dengan p-value 0,000 (p < 0,05) sehingga berhasil mendapatkan alat ukur yang bersifat valid dan reliabel. Adapun efek psikologis pada lansia yang membutuhkan perawatan gigi dan mulut menunjukkan adanya depresi ringan hingga sedang, ansietas sedang hingga tinggi, serta kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan rutin dan mengalami rasa kesepian pada lansia berdasarkan sosiodemografi. Kesimpulan: Alat ukur CAS-Id dapat digunakan untuk mengukur kecemasan terkait Covid-19 dengan baik pada lansia sehingga diharapkan dapat digunakan untuk penelitian berikutnya yang menilai aspek kecemasan pada individu lainnya. Adanya efek psikologis bersifat ringan, sedang, hingga berat dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lansia dalam mendapatkan perawatan gigi dan mulut sehingga diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi hal ini. ......Background: The elderly are individuals aged above 60 years and are susceptible to experiencing health problems, both general and dental compared to any other age groups. The existence of dental health problems requires the elderly to access dental care that is compatible with their needs. However, the Covid-19 pandemic makes the elderly as individuals in the most vulnerable group to be exposed to the virus. Some of the impacts experienced by the elderly due to the Covid-19 pandemic include decreased of physical conditions, decreased levels of physical activity, even to have an impact on psychological aspects such as increased symptoms of depression, anxiety, and feelings of loneliness. There are measuring tools that can be used to assess these conditions, including the Geriatric Depression Scale (GDS), Covid-19 Anxiety Scale (CAS), and the Questionnaire for Assessing the Impact of the Covid-19 Pandemic and Accompanying Mitigation Efforts on Older Adults (QAICPOA). However, the development and comprehensive use of CAS and QAICPOA as measuring instruments has never been applied in Indonesia. Objective: To obtain a valid and reliable measuring tool to assess anxiety related to Covid-19 and to see the psychological effects on the elderly who need dental and oral care during the Covid-19 pandemic. Methods: The development of the Covid-19-related anxiety scale (CAS-Id) and QAICPOA was carried out through a cross-cultural adaptation stage to obtain a questionnaire that the respondents could comprehend. Furthermore, the development of CAS-Id was continued by conducting validity and reliability tests. Univariate analysis was carried out on the three components of the psychological effects studied, namely depression, anxiety, and the impact of social isolation based on sociodemographic factors in the elderly. The total research subjects were 171 people. Results: Test the validity and reliability of the Covid-19 Anxiety Scale (CAS) measuring instrument in this study obtained a Cronbach's alpha value of 0.783 and r = 0.700 with a p-value of 0.000 (p < 0.05) and makes it succeeded in obtaining a valid and valid measuring instrument. reliable. The psychological effects on the elderly who need dental and oral care show mild to moderate depression, moderate to high anxiety, and difficulties in accessing routine health services and experiencing loneliness in the elderly based on sociodemography. Conclusion: The CAS-Id measuring instrument can be used to measure anxiety related to Covid-19 well in the elderly, so it is hoped that it can be used for future studies that assess aspects of anxiety in other individuals. The existence of mild, moderate, to severe psychological effects can be one of the factors that affect the elderly in getting dental and oral care so that a solution is needed to overcome the issue
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Retno Mursitolaksmi
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Mustika
Abstrak :
Gangguan kemandirian dalam melakukan AKS dan penurunan tingkat kualitas tidur merupakan masalah kesehatan lansia yang mempengaruhi kualitas hidup. Penulisan dengan desain analisis deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan AKS dengan kualitas tidur lansia. Desain Penulisan menggunakan metode cross sectional dengan cara wawancara dan observasi menggunakan kuesioner Katz Index dan PSQI. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Hasil Penulisan pada 102 lansia di PSTW Budi Mulia Wilayah Jakarta menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan lansia melakukan AKS dengan kualitas tidur, dengan p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643). Hasil Penulisan menunjukkan bahwa lansia yang mengalami keterbatasan dalam melakukan AKS 76 kali lebih berisiko mengalami masalah pada kualitas tidurnya. Perawat perlu memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk dapat melakukan AKS secara mandiri. ...... Impairment to performing Activity of Daily Living (ADL) independently and decrease level of quality of sleep is a common problem in elderly health that affects to their quality of life. Research by design descriptive analysis aims to determining the relationship between activity daily of living with quality of sleep. Research design with cross sectional method by interviews and observations using Katz Index and PSQI questionnaire. This research was carried out by simple random sampling. The results of 102 elderly people in PSTW Budi Mulia Jakarta shown that there was a significant relation between independence of the elderly in doing ADL with quality of sleep, with p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643). Results showed that the elderly who have limitations in performing ADL 76 times more at risk of having problems in the quality of sleep. The nurse should be motivate and facilitate of the elderly to do independence activity of daily living.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S65467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bull, Arnold
Abstrak :
This lighthearted, informative book is an inspiration to not only senior citizenz, but to their offspring - the millions of Baby Boomers tentatively entering their 40s and 50s.
California: Hay House, Carlsbad, 2004
613.2 BUL l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Missesa
Abstrak :
Prevalensi gangguan mental emosional termasuk depresi berdasarkan RISKESDAS 2007 secara nasional tertinggi pada kelompok lansia (33,7%). Terapi Reminiscence dan Life Review merupakan psikoterapi yang efektif untuk mengatasi depresi pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok Reminiscence dan Life Review terhadap depresi, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia. Desain penelitian ini adalah quasi experimental, 29 sampel mendapat Terapi Kelompok Reminiscence dan Life Review, 28 sampel mendapat Terapi Kelompok Reminiscence. Data dianalisis menggunakan t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan bermakna kondisi depresi, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada kedua kelompok intervensi (Pvalue < 0,05). Perubahan depresi, harga diri rendah dan keputusasaan pada kelompok yang mendapat terapi kelompok Reminiscence dan Life Review lebih besar secara bermakna dibanding kelompok yang mendapat Terapi Kelompok Reminiscence (Pvalue<0,05), sedangkan masalah keperawatan ketidakberdayaan dan isolasi sosial pada kedua kelompok intervensi tidak ada perbedaan yang bermakna (Pvalue>0,05). Terapi kelompok Reminiscence dan Life Review direkomendasikan untuk mengatasi depresi, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia. ...... The prevalence of mental emotional disorders including depression based RISKESDAS 2007 highest nationally in elderly people (33.7%). Reminiscence and Life Review Therapy is an effective psychotherapy for depression in elderly. The purpose of this research to determine the effect of Reminiscence and Life Review Group Therapy on depression, low self-esteem, helplessness, hopelessness and social isolation in elderly. The research design is quasi experimental, 29 samples received Reminiscence and Life Review Group Therapy, 28 samples received Reminiscence Group Therapy. The analysis of data used t test. The results showed significant decrease on depression, low selfesteem, helplessness, hopelessness and social isolation in both intervention groups (Pvalue <0,05). Changes of depression, low self-esteem and social isolation in the group received Reminiscence and Life Review Group Therapy is significantly greater than the group received Reminiscence Group Therapy (Pvalue<0,05), while nursing problems of powerlessness and social isolation in both intervention groups there was no significant difference (Pvalue> 0,05). The Reminiscence and Life Review Group Therapy recommended to treat depression, low self-esteem, helplessness, hopelessness and social isolation in elderly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>