Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hani Mairina Matan
Abstrak :
Tesis ini mengkaji implementasi sistem investigasi, tipe-tipe kecelakaan kerja dan penyebabnya pada industri manufaktur sepatu dengan fokus menganalisis kecelakaan kerja yang sering terjadi beserta faktor penyebab dasar yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan unit analisis yang digunakan adalah data kecelakaan kerja tercatat 2009-2012 dan hasil wawancara. Strategi yang digunakan adalah analisis hasil wawancara dan data sekunder. Kesimpulan penelitian ini adalah angka kecelakaan kerja selama 2009-2012 menurun. Tipe kecelakaan terbanyak adalah kecelakaan tersangkut di atau pada (tertusuk jarum), di area NCVS karena mesin jahit. Penyebab dasar diketahui datang dari sisi manajemen dan kelemahan sistem investigasi terletak pada kurangnya prosedur tertulis, kurangnya kompetensi/pelatihan, kurangnya manajemen/supervisi dan kurangnya pengetahuan. ...... This research aim to study the implementation of accident investigation system, the type of accidents and the causes occur in shoe manufacturing industry with focus analyzing the most frequent accident happened and their contributory causes. This research character and approach is descriptive qualitative with the unit of analysis are the 2009-2012 accident reports data and interview results. The strategy being used to collect data is interview and analyzing secondary data. The conclusion which can be pulled that the number of accident in PT ADF during 2009-2012 is declining. Type of accident mostly caught in or on (caught in needle), at NCVS area because of sewing/stitching machine. The contributory cause comes mostly from management side and for the accident investigation system weaknesses are inadequate written procedure, inadequate training/competence, inadequate management/supervision and lack of knowledge.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Non Dwi Zulaeha
Abstrak :

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian terpenting dalam hal memberikan perlindungan terhadap pekerja. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat menimbulkan potensi yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Salah satu contoh yaitu industri Rumah Sakit. Saat ini Rumah Sakit sudah didukung dengan alat-alat yang canggih dan modern untuk menunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Rumah Sakit merupakan industri pelayanan kesehatan atau tempat kerja yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia rumah sakit seperti pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit. Dalam hal ini sumber daya manusia rumah sakit salah satunya yaitu Perawat. Tesis ini akan mengkaji pengaturan perlindungan hukum terhadap perawat yang terkena penyakit akibat kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta bagaimana pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit X. Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis normatif, menggunakan data sekunder melalui studi dokumen dan dianalisis secara kualitatif. Dari hasil penelitian, Pemerintah telah memberikan perlindungan hukum terhadap perawat yang terkena penyakit akibat kerja. Kemudian sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja harus diterapkan di Rumah Sakit agar tercipta lingkungan rumah sakit yang sehat, aman, selamat dan nyaman, dengan begitu dapat menurunkan angka kecelakaan kerja dan menurunkan prevalensi penyakit akibat kerja. Rumah Sakit X harus membuat prosedur atau pedoman terkait penanganan perawat yang terkena penyakit akibat kerja. Pengkajian lebih lanjut terhadap data karyawan yang berobat dan data penyakit karyawan di unit kerja yang berisiko mengalami penyakit akibat kerja belum dilakukan oleh Komite K3RS. Diperlukan peran pemerintah dalam melakukan pembinaan dan pengawasan secara berkala agar pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja khususnya dirumah sakit dapat terpantau dengan baik.


Occupational safety and health are the most important part of providing protection to workers. With the rapid development of technology raises the potential to threaten occupational safety and health. One example is the Hospital industry. At present the Hospital has been supported by sophisticated and modern tools to support the health services provided to patients. Hospital is a health service industry or workplace that has a high risk to the safety and health of hospital human resources such as patients, visitors, and the hospital environment. In this case the hospital human resources, one of them is Nurse. This thesis will examine the legal protection arrangements for nurses affected by occupational diseases based on applicable laws and regulations in Indonesia, the application of occupational safety and health management systems, as well as how the implementation of occupational safety and health in Hospital X. The research method used is juridical normative, using secondary data through document studies and analyzed qualitatively. From the results of the study, the Government has provided legal protection for nurses affected by occupational diseases. Then the occupational safety and health management system must be implemented in hospitals to create a healthy, safe and comfortable hospital environment, thereby reducing work accident rates and reducing the prevalence of occupational diseases. Hospital X must make procedures or guidelines related to the handling of nurses affected by occupational diseases. Further assessments of employee medical data and data on employee illness in work units at risk of occupational diseases have not been conducted by the K3RS Committee. The role of government is needed in conducting guidance and supervision on a regular basis so that the implementation of occupational safety and health, especially in hospitals can be monitored properly.

Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faizal
Abstrak :
PT X merupakan salah satu perusahaan hulu migas. Data perusahaan serta observasi lapangan, menunjukkan bahwa masih banyak terjadi perilaku tidak selamat oleh pekerja lapangan. Penyebab dari terjadinya hal tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, salah satunya dari segi ergonomi dan faktor manusia, yang menyebutkan bahwa dimensi sebuah pekerjaan dan tingginya beban kerja dapat berpengaruh terhadap motivasi dan tingkat stres kerja. Berdasarkan observasi, pekerjaan teknisi maintenance merupakan pekerjaan yang kompleks, memiliki kesulitan, tuntutan waktu, dan membutuhkan kewaspadaan tinggi. Hal tersebut merupakan karakter dan menjadi beban kerja bagi teknisi maintenance. Sehingga dilakukan penelitian ini merupakan yang bertujuan untuk menggambarkan karakteristik kerja serta faktor yang mempengaruhi beban kerja pada teknisi maintenance PT X Site Y tahun 2015, dengan mengacu kepada teori karakteristik pekerjaan Hackman & Oldham serta faktor yang mempengaruhi beban kerja. Metode yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif dan observasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan karakteristik pekerjaan sudah baik, sedangkan kondisi lingkungan serta tuntutan waktu menjadi faktor yang memperberat beban kerja pada teknisi. ......PT X is one of upstream oil and gas company. Company?s data and observation on field, shows that there is still unsafe act which done by field employee. Caused of that act could see from various side, one of them is from ergonomic and human factor which stated that a work dimension and high job demand could influence to motivation and job stress. Based on observation, a maintenance technician job has a complex type of job, high difficulties, pressing on time and need high vigilant. That is a character and could lead to a job burden to maintenance technician. Because of this reason, to do a reasearch which has purpose to overview the job characteristics and influence the factor of job demand to maintenance technician at PT X Site Y on year 2015, related to job characteristic theory Hackman & Oldham and factor which influenced the job demand. Method that is used is descriptif qualitatif and observasional. Result of research shows that the entirely job characteristic is good, meanwhile the environment condition with pressing time could be the factor that aggravating the job demand to the techician.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Mestika Diza
Abstrak :
ABSTRAK
Karakteristik produksi industri kertas berbeda dengan industri lainnya, sehingga risiko K3 yang dihadapi juga akan berbeda. Risiko K3 yang berbeda, maka acuan penilaian risikonya juga akan berbeda setiap jenis industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko K3 selama proses produksi kertas dan pengendalian yang telah dilakukan industri kertas, kemudian penelitian ini akan merumuskan tool untuk penilaian tingkat risiko K3 dan model pengendalian risiko K3 yang sesuai dengan karakteristik produksi industri kertas. Metode yang digunakan adalah Job Safety Analysis JSA dan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kertas memiliki 3 tahapan utama proses produksi, yaitu penyediaan bubur kertas, pembentukan lembaran kertas, dan penyempurnaan produk. Setiap tahap memiliki risiko secara berurutan sebanyak 15 risiko, 13 risiko, dan 16 risiko. Setiap risiko memiliki tingkat kemungkinan terjadi dan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Perpaduan antara kemungkinan terjadinya risiko per periode dan keparahan konsekuensi menghasilkan besarnya skor risiko. Risiko yang mendapat skor 1-7 termasuk kategori rendah, risiko dengan skor 8-16 termasuk kategori sedang, dan risiko dengan skor 17-25 termasuk kategori tinggi. Penilaian risiko yang tepat membutuhkan matriks dengan kriteria risiko yang sesuai dengan karakteristik risiko di industri kertas. Pemahaman karakteristik produksi pada suatu industri diperlukan agar pengendalian risiko yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan industri tersebut, sehingga risiko dapat diminimalkan, produktivitas semakin meningkat, dan keberlanjutan industri kertas tetap terjaga.
ABSTRACT
Paper industry production characteristic is different from other industries, that the OSH risks faced are different as well. Different OSH risks, therefore evaluation standard of the risks and how to control will also be different on every kind of industry. This study aims to know OSH risk during production process and evaluate OSH risk control which has been applied by the company, then determine the tools of OSH risk assessment and determine model of OSH risk control which is suitable for paper industry. The method used is Job Safety Analysis and content analysis. The result of the research shows that paper industry has 3 main phases pulp preparation phase, paper making phase, and finishing product phase. There are 15 kinds of risk on pulp preparation phase , 13 kinds of risk on paper making phase, and 16 kinds of risk on finishing product phase. Each risk has a different level of probability and severity. The combinations of probability and the severity of incident results in risk score. Score 1 7 for Low category, score 8 16 for Middle category, and score 17 25 for High category. Appropriate risk assessment requires a matrix with risk criteria that match the risk characteristics in the paper industry. Understanding the characteristic of production on industry is very important, that the risk control set is suitable for the needs of that industry, so that risks can be reduced, productivity increases, and the sustainability of the paper industry is maintained.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiskan Husein
Abstrak :
Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara sebagai organisasi di bawah Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mempunyai tugas melakukan pengelolaan aspek "Keselamatan Pertambangan" dan "Perlindungan Lingkungan". Keberhasilan pengelolaan kedua aspek tersebut dilihat dari jumlah kecelakaan, kejadian berbahaya dan kejadian kasus lingkungan. Sementara pada kenyataannya angka kecelakaan di kegiatan pertambangan mineral dan batubara tetap tinggi, terjadi kecelakaan berulang di lokasi yang sama dan diperusahaan yang sama. Tingginya angka kecelakaan, berulangnya kejadian, seolah-olah tidak terjadi proses pembelajaran dari Direktorat Teknik dan Lingkungan dalam mengelola kegiatan pertambangan khususnya insiden yang terjadi di perusahaan tambang dibawah pembinaan dan pengawasannya. Improvement dapat dilakukan apabila organisasi optimal belajar dari insiden yang pernah terjadi sebelumnya, dengan memperoleh umpan balik dari pengalaman insiden sebelumnya. Kajian kualitatif untuk menilai apakah Direktorat Teknik dan Lingkungan menjalankan proses pembelajaran dengan melakukan pengelolaan dari insiden yang terjadi di perusahaan pertambangan dengan baik. Organisasi mampu mendapatkan pengalaman umpan balik dari insiden, dengan cara memperoleh data dan informasi yang akurat untuk diterapkan pada proses kegiatan pertambangan mineral dan batubara. Penelitian dilakukan dengan desain kualitatif gap analisis, membandingkan proses yang berlangsung di Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara dengan kondisi ideal berdasarkan literatur. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi serta data sekunder dari literatur dan dokumen terkait insiden kegiatan pertambangan mineral dan batubara. Penelitian ini menggambarkan masih terdapat gap dari beberapa proses or variable yang menyebab proses pembelajaran organisasi dari pengalaman insiden tidak optimal. Masih terdapat ruang untuk improvement bagi Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara dalam menangani insiden, sehingga organisasi optimal belajar dari pengalam insiden, mampu memperoleh umpan balik. ......The Directorate of Engineering and Environment of Mineral and Coal as an organization under the Directorate General of Mineral and Coal has the task of managing the aspects of "Mining Safety" and "Environmental Protection". Successful management of both aspects is seen from the number of accidents, dangerous events and environmental cases. While in fact the number of accidents in mineral and coal mining activities remained high, recurring accidents occurred in the same location and in the same company. The high number of accidents, the recurrence of events, as if there is no learning process from the Directorate of Engineering and Environment in managing mining activities, especially incidents that occur in mining companies under the guidance and supervision. Improvement can be done if the organization is optimally learned from previous incidents, by obtaining feedback experience from previous incident. A qualitative review to make sure whether the Directorate of Engineering and Environment undertakes the learning process by managing the incidents occurring in the mining company. Organizations are able to gain feedback experience from incidents, by obtaining accurate data and information to be applied to the process of mineral and coal mining activities. The research was conducted by qualitative design gap analysis, comparing the process which took place in the Directorate of Engineering and Environment of Mineral and Coal with ideal conditions based on the literature. Data sources taken from interviews, observations, literature and documents related to incidents of mineral and coal mining activities. This study illustrates there are still gaps of some process or variables that cause organizational learning process from the experience of incidents do not running well .There is still room for improvement for the Directorate of Engineering and Environment of Minerals and Coal in handling incidents, so that organization learns very well from the incident experience, and able to obtain feedback.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamungkas Rinengku
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menggali gambaran melalui wawancara terkait dengan komitmen terhadap Kebijakan K3LL yang dimiliki para Manajer SBU Industri PT. A dalam 3 dimensi komitmen, yaitu Afektif, Berkesinambungan, dan Normatif. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan desain studi deskriptif. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa komitmen afektif yang dimiliki oleh para manajemen ditunjukkan dari pemahaman mengenai Kebijakan K3LL yang telah ada dan kesesuaian nilai yang diyakini dengan point-point kebijakan K3LL. Komitmen berkesinambungan dirasakan oleh manajemen dikarenakan perusahaan telah mendukung dari penerapan Kebijakan K3LL dan manajemen merasakan manfaat dari pertimbangan untung rugi dalam menjalankan Kebijakan K3LL. Komitmen normatif dirasakan dalam bentuk keterikatan daripada manajemen terhadap penerapan Kebijakan K3LL di perusahaan. Secara umum manajemen telah memiliki komitmen untuk menjalankan Kebijakan K3LL yang dimiliki oleh perusahaan walapun komitmen yang dimiliki tersebut masih lebih dipengaruhi oleh kebutuhan bisnis perusahaan.
ABSTRACT
This thesis explores the profile through interviews related to the commitment to the K3LL Policy owned by the Industrial SBU Manager of PT. A in 3 dimensions of commitment, ie Affective, Continuous, and Normative. This research is a qualitative study with descriptive study design. From the results of this study found that Affective commitment owned by the management is shown from the understanding of the existing K3LL Policy and the conformity of values believed by the K3LL policy points. Continuance commitment is felt by management as the company has supported the implementation of K3LL Policy and management has benefited from the consideration of profit and loss in implementing K3LL Policy. Normative commitment is felt in the form of attachment rather than management to the implementation of K3LL Policy in the company. In general, management has a commitment to run K3LL policies owned by the company even the commitment was more influenced by the company business needs.
2017
T48314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandita Tonyka Maharani
Abstrak :
UNESCO telah mengakui batik Indonesia sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia pada tahun 2009. Industri batik sangat berkembang dan mempekerjakan banyak orang. Hasil penelitian sebelumnya di perusahaan X menunjukkan bahaya tertinggi adalah kimia dan ergonomik, mereka bekerja dengan statis selama 6-8 jam/hari dalam posisi janggal dan banyak yang mengeluhkan pegal di seluruh bagian tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe kursi dan gawangan yang disesuaikan dengan data antropometri pekerja dan menguji coba prototipe yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pengukuran antropometri. Hasilnya menunjukkan prototipe memperkecil risiko ergonomi pada bagian punggung, tangan/pergelangan tangan, dan leher tanpa mempertimbangkan keluhan MSDs. ......UNESCO recognized batik Indonesia as Intangible Cultural Heritage of Humanity at 2009. Batik is a widespread industry and employed many workers. The previous study in the company stated that chemical and ergonomical are the highest hazards, work for 6 8 hours day in awkward position and complaint about the weariness. The purpose of the study was to develop the prototypes according to the workers rsquo anthropometry data and to test them. The study was conducted by observation, interview, and anthropometry measurement. The result stated that the prototypes decrease the ergonomic risks on the back, wrist hand, and the neck without considering the MSDs complaints.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Teguh Yulian Timor
Abstrak :
ABSTRAK
Proses pengemasan merupakan kegiatan utama dalam industri manufaktur yang melibatkan banyak pekerja. Interaksi antara pekerja dan mesin pengemas memiliki bahaya yaitu anggota badan terjebak antara 2 benda terjepit yang porsinya mencapai 50 dari jenis kecelakaan kerja yang terjadi di area pengemasan, dengan penyebab langsung adalah perilaku tidak aman. Pemantauan terhadap penerapan pengendalian risiko pada proses pengemasan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap upaya menekan potensi kecelakaan kerja. Dari hasil kajian pada proses pengemasan di PT. XYZ diperoleh hasil bahwa pengendalian dilakukan pada sisi mesin dengan penggunaan safety cover, penyediaan tombol emergency stop dan penggunaan simbol peringatan bahaya pada mesin. Pengendalian pada sisi mesin memerlukan perhatian karena dalam observasi ditemukan beberapa mesin tidak memiliki safety cover dan simbol peringatan bahaya. Pengendalian pada sisi manusia pekerja berupa praktik perilaku aman berupa mematikan mesin jika terjadi permasalahan pada mesin dan anjuran menerapkan prosedur pengoperasian mesin. Informasi mengenai proses pelatihan formal dalam pengoperasian mesin sangat minim diperoleh dari penelitian ini. Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan jari terjepit adalah terjadinya penumpukan kerak pada sisi horizontal sealer, dan target produksi. Pengaturan suhu sealer perlu dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya penumpukan kerak yang berpotensi menyebabkan sachet gagal turun dan target produksi sebaiknya diimbangi dengan kinerja mesin pengemas.
ABSTRACT
The packaging process is a major activity in the manufacturing industry involving many workers. Interaction between the worker and the packaging machine has a danger that the limbs are trapped between 2 objects pinched that portion reaches 50 of the type of work accidents occurring in the packaging area, monitoring the implementation of risk control in the packaging process is a factor that is very influential on efforts to suppress the potential of occupational accidents. From the results of the study on the packaging process at PT. XYZ obtained the result that the control is done on the side of the machine which required attention because in observation found some machines do not have safety cover and warning symbols. Control on the human side workers in the form of safe behavior practices and the suggestion to apply the operating procedures of the machine. Information on the formal training process in machine operation was minimal obtained from this study. Factors causing the occurrence of pinched finger crash is the occurrence of crust buildup on the horizontal side of the sealer, and production targets. Sealer temperature settings should be considered, and production targets should be considered to engine reliability.
2017
T48843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Utami Ningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan terkait pekerjaan bisa terjadi di industri manapun, termasuk pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM menampung lebih dari 60% angkatan kerja sehingga upaya perlindungan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu dilaksanakan. Salah satu faktor terkait orang yang dekat dengan terjadinya kecelakaan kerja dan cidera adalah motivasi keselamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi penerapan K3 dengan daftar periksa Working Improvement in Small-medium Enterprises (WISE) di UMKM Kabupaten Cianjur yang telah mendapat pembinaan K3 tahun 2014-2015 dan menilai motivasi keselamatan pekerja UMKM. Metode penelitian ini adalah metode kombinasi (mixed-methods). Besar sampel yang digunakan adalah 50 UMKM dan 110 pekerja UMKM. Hasil penelitian menunjukan rata-rata dari proporsi penerapan K3 pada UMKM terpilih adalah 0,4159 (41,59%), pemenuhan dari 46 item pertanyaan WISE sebesar 36,6% (penyimpanan dan penanganan material, lingkungan fisik, proteksi bahaya listrik, penanggulangan bahaya kebakaran, dan fasilitas kesejahteraan), sangat setuju/tepat untuk alasan motivasi instrinsik sebesar 86,8% serta setuju/cukup tepat untuk alasan motivasi eksternal sebesar 50,6%. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan hambatan penereapan K3 terjadi pada level pemerintah, regulator/asosiasi, manajemen, staf, organisasi, dan teknologi. Faktor situasional pembentuk motivasi keselamatan yang paling utama adalah kepemimpinan.
ABSTRACT
Accidents and occupational health problems can occur in any industry, including Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). MSMEs accommodate more than 60% of the workforce so that safeguards against Occupational Safety and Health (OSH) needs to be implemented. One of the proximal person-related factors to the occurrence of accidents and injuries is safety motivation. The research purpose is to evaluate OSH implementation with checklist of Working Improvement in Smallmedium Enterprises (WISE) at MSMEs of Cianjur which has got OSH training in 2014-2015 and assess the workers safety motivation. Methods of this research are mixed-methods. The sample size is 50 MSMEs and 110 workers. The results showed that the mean of the proportion of OSH applied to selected MSMEs was 0.4159 (41.59%), fulfillment of 46 items of WISE questions of 36.6% (storage and material handling, physical environment, electrical hazard protection, countermeasures fire hazard, and welfare facilities), strongly agree for reasons of intrinsic motivation of 86.8% and agree for external motivation reasons of 50.6%. Based on interviews, the obstacles of OSH implementation occurred at government level, regulator / association, management, staff, organization, and technology. The distal situational factor that most important form of safety motivation is leadership.
2017
T47984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nono Haryono
Abstrak :
Penelitian bertujuan memperoleh gambaran dan hubungan faktor-faktor risiko individu dan pekerjaan terhadap keluhan muskuloskeletal disorder pada pekerja kantor PT. X Jakarta. Metode yang digunakan cross-sectional dengan menggunakan data sekunder hasil medical check up data dan perangkat lunak RSIGuard untuk 607 pekerja. Dari 607 pekerja terdapat 292 orang (48, 1%) mengalami keluhan musculoskeletal discomfort. Hasil uji bivariate menunjukkan hubungan signifikan (p<0,005) antara faktor individu (tinggi badan, berat badan, olahraga, jenis kelamin dan temuan masalah musculoskeletal pada MCU), dan faktor risiko pekerjaan (self-assessment risk, overall risk level, average daily mouse use, break time taken dan average strain from mouse use) dengan discomfort. Hasil uji multivariate menunjukkan jenis kelamin, temuan masalah musculoskeletal MCU, self-assessment dan overall assessment merupakan faktor-faktor yang memiliki hubungan kuat dan dapat mempengaruhi keluhan musculoskeletal discomfort. Saran-saran ditujukan untuk mencegah discomfort dan work related musculoskeletal disorder melalui prinsip-prinsip ergonomik. ......The objective of this study are to describe profile and relationship between individual and occupational risks factors with musculoskeletal discomfort in office workers of PT. X Jakarta. This is cross-sectional using secondary data of medical check up (MCU) and RSIGuard software for 607 workers. There are 272 of 607 workers (48.1%) complained musculoskeletal discomfort based on self-asessment result. Based on bivariate test results a significant (p <0.005) for individual factors (height, weight, exercise, sex and medical finding during MCU), and occupational risk factors from computer usages (self assessment risk, overall risk level, average daily mouse use, break time taken and average strain of mouse use). The final model of multivariate test results a significant correlation of gender, findings of musculoskeletal problems, self-assessment and overall assessment with musculoskeletal discomfort complaints. Suggestions addressed to reduce occupational factors to prevent discomfort and work-related musculoskeletal disorder through ergonomic principals.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>