Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulianah Daya
Abstrak :
Obesitas merupakan masalah yang mengancam dunia dan Indonesia. Data dari Riset Kesehatan Dasar Riskedas 2013, Indonesia masih memiliki kecenderungan pola diet tinggi lemak. Faktor genetik berperan 40-70 terhadap indeks massa tubuh IMT . Salah satu gen yang diduga memengaruhi obesitas adalah gen FTO, dan variasi genetik terkuat adalah rs9939609 subtitusi T/A. Variasi gen FTO rs9939609 dilaporkan menimbulkan ekspresi berlebihan dari gen FTO, yang akan memicu adipogenesis melalui demetilasi m6A yang berperan dalam alternatif splicing. Ekspresi berlebihan di hipotalamus memengaruhi pemilihan makanan densitas tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi potong lintang komparatif yang bertujuan untuk melihat hubungan antara polimorfisme gen FTO rs9939609 dengan obesitas dan pola asupan lemak pada subyek dewasa di Indonesia. Subyek terdiri dari 40 non obes dan 40 obes, usia 19-59 tahun, dan berdomisili di DKI Jakarta. Dilakukan pengukuran IMT, lingkar pinggang, massa lemak, persentase massa lemak, dan wawancara kuesioner FFQ semikuantitatif dan food recall 2x24 jam. Pemeriksaan gen FTO rs9939609 dengan metode ARMS PCR. Distribusi genotipe berada pada kesetimbangan Hardy-Weinberg p=0,72 dengan MAF=0,19. Subyek dengan genotipe AT/AA memiliki risiko obesitas 1,39x p=0,009 dan pola asupan lemak 1,73x p=0,011 lebih tinggi dibandingkan dengan genotipe TT. Subyek obes dengan genotipe AT/AA memiliki kecenderungan pola asupan tinggi lemak 0,714x lebih tinggi dibandingkan dengan genotipe TT. Kesimpulan: Subyek dengan FTO rs9939609 genotipe AT/AA memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi dan cenderung memilih makanan tinggi lemak dibandingkan dengan subyek genotipe TT. ......Obesity is a global health problem including in Indonesia. Baseline Health Research Riskesdas 2013, Indonesia tended to have high dietary fat. Available data demonstrated that genetic factors are associated with BMI 40 70. The FTO gene has been well documented as one of the genes to be associated with obesity by modulating adipogenesis with alternative splicing through m6A demethylation. FTO gene variation rs9939609 was reported to lead to FTO mRNA overexpression in hypothalamus, which induce a preference towards high energy dense foods. However, the correlation between FTO gene variation rs9939609 and fat intake pattern is still not well described. This study aimed to investigate the relationship between FTO gene rs9939609 with obesity and fat intake pattern of Indonesian adults. A cross sectional comparative study design was applied in this study by recruiting 40 non obese and 40 obese subjects, aged 19 59, who were living in DKI Jakarta. Measurements included BMI, waist circumference, fat mass, fat mass percentage, and interview with FFQ semi quantitative and food recall 2x24 questionaire. Genetic variation was determine by ARMS PCR. The genotype distribution of FTO gene rs9939609 was at Hardy Weinberg equilibrium p 0.72 with MAF 0.19. This study showed that the AT AA genotype has 1.39x higher risk of obesity p 0.009 and 1.73x higher dietary fat intake p 0.011 than the TT genotype. Obese subjects with AT AA genotype tended to have higher dietary fat intake of 0.714x than the obese subjects with TT genotype. These findings suggest that subjects with the AT AA genotype of the FTO rs9939609 have higher obesity risk and preference to high dietary fat intake than subjects with the TT genotype.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Christovery Darmaputra
Abstrak :
Latar Belakang. Obesitas pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling serius di abad ke 21 ini. Masalah ini bersifat global dan terus mempengaruhi banyak negara baik negara dengan pendapatan rendah dan negara dengan pendapatan menengah, terutama di daerah perkotaan termasuk di Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi obesitas pada anak termasuk keturunan, perilaku gerak pasif dan berkurangnya aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko, persebaran dan hubungan antara obesitas dengan nilai akademis. Metode. Penelitian ini dilakukan dengan penelition potong lintang yang mengikutsertakan murid sekolah dasar di sekolah negri di Jakarta. Berat badan dan tinggi subjek diukur. Indeks masa tubuh dari masing masing subjek diukur menggunakan kurva indeks masa tubuh-untuk-usia dari CDC. Subjek diklasifikasi kedalam tiga kategori; berat badan kurang, berat badan normal dan obesitas. Hasil. Diantaranya, 59 subjek dari 279 subjek termaasuk dalam kategori obesitas. Hubungan antara nilai akademik dengan kelas (p=0.000) dan jenis kelamin (p =0.021) berkaitan secara signifikan. Hubungan antara obesitas pada anak (p = 0.512) dengan nilai akademik ditemukan tidak signifikan. Kesimpulan. Prevalensi dari obesitas pada anak didalam penelitian ini adalah 21.1%. Variabel yang berhubungan secara signifikan dengan nilai akademik adalah kelas dan jenis kelamin. Hubungan nilai akademik dengan obesitas pada anak tidak signifikan
Background. Childhood obesity is one of the most serious public health challenges of the 21st century. The problem is global and is steadily affecting many low- and middle-income countries, particularly in urban settings including in Indonesia. There are several risks of childhood obesity including genetic, parent restriction, sedentary behaviour and decreased physical activity. This study is aimed to know the risk factor, epidemiology and relation between obesity with academic achievement. Methods. This study is conducted using crosssectional study comprised of primary school student in a public school in Jakarta. Subjects body weight and body height were measure. BMI of each subject were measure using BMIfor- age curve from CDC. The subjects were classified into three weight status categories; underweight, normal weight and obese. Results. Among which, 59 subjects from 279 subjects found to be obese. In relationship with academic scores, grade (p = 0.000) and gender (p = 0.021) were found to be significant. Relationship between childhood obesity (p = 0.512) with academic score were insignificant. Conclusion. Prevalence of obese in this study is 21.1%. Variables significantly associated with academic score were grade and gender. Childhood obesity was insignificantly associated with academic score
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryanti Maranata
Abstrak :
Prevalensi obesitas pada anak usia sekolah terus mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatan global. Obesitas meningkatkan risiko penyakit kronis dan penurunan kualitas hidup anak usia sekolah saat ini hingga dewasa. Perilaku konsumsi dan gaya hidup menjadi penyebab utama terjadinya obesitas. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan SEGAR dalam asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Sampel sebanyak 10 keluarga kelolaan dan 51 anak usia sekolah dengan obesitas di SDN Curug 2 dan SDN Curug 3 Kelurahan Curug Kota Depok. Hasil penerapan SEGAR pada 10 keluarga menunjukkan adanya peningkatan proporsi pengetahuan dari kurang menjadi baik (100%), sikap (70%) dan keterampilan (50%), penurunan IMT AUS (70%) dan peningkatan kemandirian keluarga (100%) antara nilai pre dan post tes. Penerapan SEGAR pada komunitas anak usia sekolah menunjukkan peningkatan proporsi pengetahuan yang baik terkait obesitas dan zat-zat makanan, peningkatan proporsi sikap yang baik dan peningkatan proporsi keterampilan yang baik terkait konsumsi sayur dan buah, sarapan, konsumsi camilan, aktivitas dan latihan fisik serta terjadinya peningkatan proporsi rentang IMT yang lebih rendah. Inovasi SEGAR menjadi rekomendasi bagi perawat komunitas dalam mencegah dan mengendalikan obesitas anak usia sekolah serta mengembangkan inovasi lain dalam lingkup asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. ......The ever-increasing prevalence of obesity in school-age children has become a global health one. Obesity augments the risk of chronic diseases and decreases school-age children’s current and future quality of life. Consuming behaviors and lifestyles are two principal causes of obesity. The research focuses on implementing SEGAR as regards community and family nursing. The research samples were ten managed families and 51 school-age children with obesity in SDN Curug 2 and SDN Curug 3 in Curug, Depok. After the implementation of SEGAR, the ten families demonstrated an increase in knowledge from poor to excellent (100%), attitude (70%), and skills (50%). Additionally, they exhibited a decrease in IMT AUS (70%) and an increase in family independence (100%), as featured in the pre and post-test scores. Implementing SEGAR in the school-age child community bred an increase in knowledge of obesity and food substances, attitude, and skills attributed to consuming vegetables and fruit, snacks, physical activities, and training. In addition, it also lessened the IMT range. The SEGAR innovation was a recommendation for community nurses to prevent and control obesity in school-age children and develop other innovations bearing on family and community nursing.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library