Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ritchie, Jean A.S.
Rome, Italy: Food and Agriculture Organization of the United Nations, 1973
641 RIT l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alfu Nikmatul Laily
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh workshop gizi dengan rancangan Theory-Based Nutrition Education dari Contento, dalam meningkatkan mediator perilaku dan menurunkan asupan kalori. Setelah protokol dilakukan, mediator perilaku yang berhasil diidentifikasi adalah pengetahuan, sikap, self efficacy dan niat, sedangkan teori yang digunakan merupakan modifikasi dari Polytheorical Model, Personal Food System, dan Theory of Planned Behaviour. Metode quasi-eksperimental dilakukan selama 1 bulan pada 48 responden dewasa (25-54 tahun) dengan status gizi lebih (IMT≥ 23 kg/m2) yang bekerja sebagai PNS Dinas Kesehatan di 2 kantor yang telah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu perlakuan dan kontrol. Hasil menunjukkan adanya peningkatan mediator yang bermakna (p=0.0005) serta perubahan perilaku yang signifikan (p=0.003) setelah intervensi. Perbandingan antar 2 kelompok menunjukkan kebermaknaan peningkatan mediator (p=0.002) namun tidak pada perilaku. Secara garis besar, kelompok perlakuan mempunyai pencapaian indikator keberhasilan yang lebih tinggi daripada kelompok kontro
ABSTRAK
This study was administered to elaborate the effects of nutritional workshop with Contento?s Theory-Based Nutrition Education in improving the mediators and reducing calorie intake. After the stepwise protocol was undertaken, several mediators had been identified as knowledge, self-efficacy, attitude and intention. Moreover, the adapted theories were Polytheorical Model, Personal Food System, and Theory of Planned Behaviour. A quasy-experimental for 1 month in 48 adult, overweight respondents (25-54 yo, BMI ≥ 23 kg/m2) which government staff as occupation in two different workplace, divided into two groups, named as intervention and control groups. The result reveals that both mediators (p=0.0005) and behaviour (p=0.003) has significant improvement. The differ between two groups also demonstrate significant results in mediators (p=0.002) but not in behaviour. Nevertheless, the intervention group had attained better accomplishment than control group
2016
S63716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikha Deviyanti Puspita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat retensi pengetahuan, sikap, dan perilaku pasca pelatihan gizi seimbang pada tahun 2012 dengan jumlah responden penelitian sebanyak 669 orang yang terdiri dari siswa kelas 5 dan 6 dari 10 SD terpilih di Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2012, menggunakan metode campuran (mixed methode) atau mengkombinasikan kualitatif dan kuantitatif dengan desain crossectional. Analisis yang digunakan adalah Uji T dan analisa kualitatif. Hasil penelitian ini ialah terdapat perbedaan perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang Post test I dan Post test II terhadap pengetahuan total gizi seimbang (p=0,000), pengetahuan sumber zat gizi (p=0,000), pengetahuan fungsi zat gizi (p=0,000), sikap total gizi seimbang (p=0,000), sikap konsumsi (p=0,000), sikap tabu dan persepsi (p=0,000), sikap olah raga dan air putih (p=0,000), praktik gizi seimbang (p=0,000), perilaku sarapan (p=0,000), dan perilaku frekuensi (p=0,001). Sikap dan perilaku gizi seimbang Post test II terhadap pendidikan Ayah (p=0,000). Pengetahuan gizi seimbang Post test II terhadap pekerjaan Ibu (p=0,000). Serta, perubahan perilaku total gizi seimbang Post test II terhadap pendidikan Ibu (p=0,000). Selain itu, paparan informasi gizi seimbang yang dilakukan 1 semester 2 kali oleh guru mempengaruhi retensi pengetahuan dan sikap ke arah positif, sedangkan untuk aspek perilaku belum sepenuhnya terlihat. Siswa kelas 5 dan 6 mempunyai retensi baik setelah 16 bulan diberikan intervensi pengetahuan dan sikap gizi seimbang, namun untuk retensi perilaku belum sepenuhnya terlihat perubahan ke arah positif. Agar retensi perilaku gizi seimbang dapat meningkat, maka direkomendasikan untuk menambah frekuensi pembelajaran melalui media yang mudah diingat siswa secara berkesinambungan di lingkungan SD maupun orangtua siswa dan membuat pedoman membaca Pedoman Gizi Seimbang. ......This aims study to see the retention of knowledge, attitudes, and behavior of after nutrition balanced education in 2012 with the number of survey respondents as many as 669 people consisting of students in grade 5 and 6 of the 10 selected Elementary Schools in the Depok city, West Java. The study was conducted in March through May 2012, using mixed methods or a combination of qualitative and quantitative with crossectional design. The analysis used T test and qualitative analysis. The results of this study is that there are differences significant in changes in knowledge, attitudes, and behavior of balanced nutrition post test I and post test II for total balanced nutrition knowledge (p = 0.000), knowledge of nutrient sources (p = 0.000), knowledge of nutrient function (p = 0.000), total balanced nutrition attitude (p = 0.000), consumption attitudes (p = 0.000), taboo attitudes and perceptions (p = 0.000), attitude and water sports (p = 0.000), the practice of balanced nutrition (p = 0.000 ), the behavior of breakfast (p = 0.000), and the behavior of the frequency (p = 0.001). Attitudes and behavior of balanced nutrition post test II's for education father (p = 0.000). Balanced nutrition knowledge post test II to work mother (p = 0.000). As well, total behavior change post test II balanced nutrition for mother education (p = 0.000). In addition, exposure to information balanced nutrition made 1 semester 2 times by the teacher affects the retention of knowledge and attitude towards positive, while for the behavioral aspects not yet fully visible. Students grades 5 and 6 have good retention after 16 months of intervention provided balanced nutrition knowledge and attitudes, but for the retention behavior is not fully visible change in the positive direction. So that the retention behavior of balanced nutrition can be improved, it is recommended to increase the frequency of learning through the media that is easy to remember the students on an ongoing basis within the school and the parents of students and make reading the guidelines Balanced Nutrition Guidelines.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31315
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meidy ayu Larasati
Abstrak :
Sarapan merupakan waktu penting untuk menjaga kecukupan gizi tubuh selama beraktivitas. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi dan akan mengakibatkan tubuh menjadi lemas, lesu, mengantuk, pusing, kesulitan berkonsentrasi, penurunan prestasi akademik, serta dapat mengganggu tumbuh kembang fisik dan seksual pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perbedaan proporsi kebiasaan sarapan dengan faktor-faktor yang memengaruhinya pada siswa/i SMA Budhi Warman 2 Jakarta Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah responden 152 siswa yang berasal dari kelas X dan XI. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan SQ-FFQ yang diisi secara mandiri oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 54,5 % siswa memiliki kebiasaan sarapan yang tidak baik. Terdapat perbedaan proporsi yang signifikan pada kebiasaan sarapan berdasarkan pengetahuan gizi (p-value=0,032), kebiasaan jajan (p-value=0,007), ketersediaan sarapan (p-value=0,006), pekerjaan ibu (p-value=0,037), dan pengaruh orang tua (p-value=0,037). Peneliti menyarankan untuk diberikannya promosi dan pendidikan gizi mengenai sarapan agar siswa menyadari pentingnya sarapan. ...... Breakfast is an important meal to maintain adequate body nutrition during the activity. Skipping breakfast can cause the body to lack energy and will cause the body to become weak, lethargic, drowsy, dizzy, difficulty concentrating, decreased academic achievement, and can interfere with physical and sexual development in adolescents. This study aims to determine the description and differences in the proportion of breakfast habits with the factors that influence it on high school students at SMA Budhi Warman 2 Jakarta 2020. This study used cross sectional study design with a total 152 students that were taken from class X and XI as respondents. Data were collected using a questionnaire and SQ-FFQ that were filled in independently by respondents. The results showed that 54,5 % of students had poor breakfast habits. There is a significant difference in the proportion of breakfast habits based on nutritional knowledge (pvalue=0,032), snacking habits (p-value=0,007), availability of breakfast (pvalue=0,006), mother’s job (p-value=0,037), and parental influence (p-value=0,045). The researcher suggests that nutrition promotion and education about breakfast can be given so that students will be more aware of the importance of breakfast.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Defisiensi zat besi pada anak dan remaja dapat mengakibatkan penuruanan fungsi kognitive dan psikomotor. Salah satu cara yang efektif untuk mencegah terjadinya defisiensi zat besi adalah dengan memberikan edukasi gizi terutama pada anak usia sekolah. Tujuan dari studi ini adalah mengevaluasi efek dari edukasi gizi terhadap peningkatan pengetahuan tentang zat besi pada siswa-siswi di Pesantren Tapak Sunan. Studi ini menggunakan desain pre-experimental dengan intervensi pre-post. Data dikumpulkan dari hasil penilaian kuesioner pre dan post-test. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0. Hasil studi menunjukkan bahwa setelah pemberian edukasi, terdapat peningkatan bermakna pada pengetahuan siswa-siswa secara menyeluruh (uji t berpasangan, p<0.001). Akan tetapi, berdasarkan jenis kelamin, tidak ada perbedaan bermakna pada peningkata pengetahuan (uji t tidak berpasangan, p>0.05). Uji one-way ANOVA juga menunjukkan perbedaan tidak bermakna pada peningkatan pengetahuan berdasarkan jenjang sekolah. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi gizi bermanfaat meningkatkan pengetahuan tentang zat besi pada siswa-siswi di Pesantren Tapk Sunan, Iron deficiency in children and adolescent could cause deficit in cognitive performance and lower psychomotor function. Nutritional education about dietary iron targeted at school-age children is one of the effective approaches to prevent iron deficiency. The aim of this study is to evaluate the effect of nutritional education on the improvement of knowledge about dietary iron among students in Pesantren Tapak Sunan. This study used pre-experimental design with pre-post intervention. Data was collected from scoring result of pre and post-test questionnaire. Analysis of data was conducted using SPSS ver 20.0 programme. Result of the study showed that after receiving education, there was significant improvement of knowledge among all students by 21 points (paired sample t-test, p<0.001). Meanwhile, there was no significant difference in the improvement of knowledge between each gender (independent t-test, p> 0.05). One-way ANOVA analysis also showed insignificant difference in the improvement of knowledge among three different levels of grades (p> 0.05). In conclusion, nutritional education is effective in improving the knowledge about health aspects of dietary iron on students in Pesantren Tapak Sunan.]
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Riadi
Abstrak :
Jajanan anak sekolah adalah makanan dan minuman jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok tahun 2016. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan daftar tilik. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 82 responden. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ketersediaan jajanan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Depok 2016. Maka perlu dilakukan pemantauan ketersediaan jajanan dan membuat regulasi mengenai jenis makanan dan minuman yang boleh diperjual belikan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok. ...... Snacks school children is food and beverage snacks sold in school environments . The purpose of this study is to describe and factors relating to the snacks consumption behavior of school children at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016. This study was a cross sectional study using instruments such as questionnaires and checklists. Total sample used in this study were 82 respondents. The results in this study is a correlation between availability of snacks with behavior of school children in choosing snack at SDN Beji, Depok 8 of 2016. So need to monitoring availability of snacks and making regulation about availability of snacks at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyah Mutmainnah
Abstrak :
ABSTRAK
Asupan zat besi yang tidak adekuat merupakan faktor risiko terjadinya anemia defisiensi besi. Skripsi ini merupakan penelitian dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan asupan zat besi. Pada penelitian ini melibatkan responden sebanyak 189 siswi SMA Negeri 5 Depok. Pengumpulan data asupan zat besi melalui wawancara food recall 3x24 jam. Data dianalisis secara bivariat menggunakan uji t-independen dan regresi korelasi linier, sedangkan secara multivariat dianalisis menggunakan uji regresi linier ganda. Analisis bivariat menunjukkan terdapat perbedaan asupan zat besi yang signifikan berdasarkan pengetahuan gizi, konsumsi suplemen zat besi, persepsi citra tubuh, dan keterpaparan media massa. Pengetahuan gizi yang cukup, konsumsi suplemen zat besi, persepsi citra tubuh positif, dan peran keterpaparan media massa akan meningkatkan asupan zat besi.
ABSTRAK
Inadequate iron intake was a risk factor for iron deficiency anemia. This research used cross sectional design that aims to identify factors relation to iron intake. The study was conducted on 189 female students Senior High School 5. Iron intake was measured by 3x24 hours food recall. The data was bivariate analyzed by t-independent test and regression linier test, and multivariate analyzed by double regression linier test. Bivariate analyzes showed that there was significant difference of iron intake based on nutrition knowledge, iron supplement consumption, body image, and role of mass media. Good nutrition knowledge, iron supplement consumption, positive body image, and role of mass media sufficient to improve iron intake.
2016
S64186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florentinus Gregorius Winarno
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 1993
641.1 WIN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library