Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rusmiati Dwi Rohanawati
Abstrak :
ABSTRAK
Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini difokuskan pada siklus kehidupan dimulai
dari hamil sampai dengan lansia yang dikenal dengan Continuum of Care. Pada
pelaksanaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional tahun 2018 disepakati tiga upaya
kesehatan di antaranya adalah penangan tuberkulosis, pencegahan stunting, dan
imunisasi. Ada beberapa faktor yang saling berhubungan dengan kejadian stunting salah
satunya adalah faktor kesehatan gigi dan mulut pada balita. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui analisis kejadian karies white spot dan hubungannya dengan
status gizi di puskesmas purwadadi kabupaten ciamis 2019. Penelitian menggunakan
metode mixed methods dengan disain Cross secsional dan eksplenatory yang didahului
analisis data kuantitatif pada 36 balita dan dilanjutkan dengan wawancara mendalam
kepada informan. Variabel independen penelitian yaitu umur balita, jenis kelamin,
asupan asi eklusif, susu formula, umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan
keluarga, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, dan sarana fasilita. Variabel kovariat
yaitu karies white spot dan variabel dependen yaitu status gizi balita. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kejadian karies white spot pada balita
yaitu umur dan konsumsi susu formula. Tidak Ada hubungan antara karies white spot
dengan status gizi pada balita. Namun, faktor risiko balita dengan karies white spot
mempunyai peluang 1,12 kali mengalami status gizi tidak normal. Dari hasil wawancara
menyatakan bahwa setiap kasus yang terjadi di lapangan diwajibkan melapor dan
berkoordinasi antar petugas untuk tindakan selanjutnya. Pemberian edukasi secara
konseling dilakukan secara berkesinambungan.
ABSTRACT
Health development in Indonesia is currently focused on the life cycle starting from
pregnancy to the elderly, known as Continuum of Care. At the implementation of the
National Health Work Meeting in 2018 it was agreed that three health efforts included
tuberculosis treatment, stunting prevention, and immunization. There are several factors
that are interrelated with the incidence of stunting, one of which is dental and oral health
factors in infants. The purpose of this study was to determine the analysis of the
incidence of white spot caries and their relationship with nutritional status in Purwad
Puskesmas in Ciamis District 2019. The study used mixed methods with cross-sectional
and explanatory designs which were preceded by quantitative data analysis in 36 infants
and continued with in-depth interviews with informants . The independent variables of
the research are toddler age, sex, exclusive breastfeeding, formula milk, mother's age,
mother's education, mother's occupation, family income, maintenance of dental and oral
health, and facility facilities. The covariate variable is white spot caries and the
dependent variable is the toddler's nutritional status. The results of this study stated that
the factors that influence the incidence of white spot caries in infants are age and
consumption of formula milk. There is no relationship between white spot caries and
nutritional status in infants. However, risk factors for infants with white spot caries have
a 1.12 times chance of experiencing abnormal nutritional status. The results of the
interviews stated that each case that occurred in the field was required to report and
coordinate between officers for further action. The provision of counseling education is
carried out on an ongoing basis.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Fitria Frisma Lita
Abstrak :
Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan Latar belakang: Pada anak usia muda, kejadian HIV/AIDS didominasi oleh transmisi maternal baik saat kehamilan, persalinan ataupun menyusui. Kebutuhan nutrisi anak dengan HIV/AIDS mengalami peningkatan akibat infeksi. Anak dalam pemenuhan kebutuhan dasar masih bergantung pada orang tua atau pengasuh mereka termasuk dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak dengan HIV/AIDS. Metode dan subjek: Penelitain ini menggunakan desain kualitatif dengan wawancara semi terstruktur. Informan dalam penelitian ini adalah 10 orang pengasuh anak dengan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan di Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan wawancara tatap muka dan online. Hasil: Penelitian ini menghasilkan empat tema yaitu: 1) berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai kemampuan ekonomi, 2) menyesuaikan dengan kondisi atau karakteristik anak dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya, 3) menghadapi kesulitan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak saat anak sakit dan 4) ada dukungan berupa perhatian dan informasi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak. Kesimpulan: Penelitian ini menghasilkan 4 tema sebagai gambaran bagaimana pengalaman pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak dengan HIV/AIDS. Gambaran tersebut dapat menjadi refleksi bersama bagi pelayanan terpadu HIV/AIDS yang melibatkan multi disiplin agar dapat memperhatikan aspek kebutuhan nutrisi anak dengan HIV/AIDS sesuai rekomendasi ......Background: The incident of HIV/AIDS in young children is dominated by maternal transmission during pregnancy, childbirth or breastfeeding. The nutritional needs of children with HIV/AIDS have increased due to infection. Children in meeting basic needs still depend on their parents or caregivers, including inmeeting nutritional needs. Aims: This study aims to determine how caregivers experience in meeting the nutritional needs of children with HIV/AIDS. Methods and subjects: This study used a qualitative design with semi-structured interviews. The informants in this study were 10 caregivers of children with HIV/AIDS. The research was conducted in Lombok, West Nusa Tenggara with face-to-face and online interviews. Result: This study resulted in four themes, i.e.: 1) trying to meet nutritional needs according to economic ability, 2) adjusting to the conditions or characteristics of children in fulfilling their nutritional needs, 3) facing difficulties in meeting children's nutritional needs when the child is sick and 4) there is support in the form of attention and information. in meeting the nutritional needs of children. Conclusion: This study produces 4 themes which describe how caregivers experience in meeting the nutritional needs of children with HIV/AIDS. This description can be a shared reflection for integrated HIV/AIDS services that involve multi-disciplines in order to pay attention to the nutritional needs of children with HIV/AIDS according to the recommendations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kusumawati
Abstrak :
Perilaku gizi seimbang merupakan praktik pemberian aneka ragam makanan balita dengan menyertakan prinsip perilaku hidup bersih, aktifitas fisik dan mempertahankan berat badan normal. Penerapan perilaku gizi seimbang pada ibu diharap mampu mempercepat perbaikan gizi masyarakat Kemenkes,2014. Kejadian balita malnutrisi masih menjadi masalah prioritas pada negara berkembang seperti Indonesia. Provinsi Banten memiliki angka balita kurus 7.3 melebihi angka nasional 6.8. Tujuan penelitian menilai hubungan antara perilaku gizi seimbang dengan status gizi balita di kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional melibatkan 200 sampel ibu yang memiliki balita. Perilaku ibu diukur dengan 17 pertanyaan tentang perilaku gizi seimbang menggunakan kuesioner. Status gizi balita dinilai berdasarkan nilai z-score perbandingan berat badan dan tinggi badan BB/TB. Hasil penelitian menunjukkan proporsi ibu dengan perilaku gizi seimbang buruk mencapai 34.5 dan prevalensi balita kurus dan sangat kurus 13.5 diatas rata-rata nasional 12.1. Hasil uji bivariat menunjukan hubungan antara perilaku gizi seimbang, pengetahuan gizi seimbang ibu, umur balita, riwayat imunisasi dan riwayat BBLR dengan status gizi balita. Hasil uji multivariat menemukan adanya hubungan perilaku gizi seimbang dengan status gizi balita setelah dikontrol variabel status ekonomi keluarga dengan nilai OR 3.2. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya upaya promosi kesehatan masyarakat mengenai gizi seimbang untuk mempercepat peningkatan perilaku ibu guna mereduksi prevalensi balita kurus di area kerja Puskesmas Tegal Angus. ......Nutrition balanced behaviour is the practice of giving dietary diversity byincluding principles of clean living behavior, physical activity and maintaining normal weight. The Implementation of balanced nutritional behavior is expected to be able to improve the nutritional of the community Ministry of Health, 2014. The incidence of children malnutrition is still priority issue in developing countries such as in Indonesia. The prevalence of wasted of under five children was 7.3 higher than national number 6.8. The objective of the study was to assess the relationship between nutrition balanced behavior and nutritional status of under five years children in Teluknaga Subdistrict, Tangerang district. The study used a cross sectional study design involving 200 samples of mother with under five children. Maternal behavior was measured by 17 questions about nutritional balanced behavior using a questionaire. The nutritional status of under five children assessed based on Z score ratio of body weight for heightZ Score WHZ. The results showed that the proportion of mother with low nutrition balanced behavior reached 34.5 and the prevalence of wasting and severaly wasting 13.5 above the national average 12.1. The result of bivariate test shows the significant correlation between balanced nutririon behavior, maternal knowledge of nutrition balanced, children ages, immunization history and history of low birth weight with nutritional status of under five children. Multivariate test result after controlled variabel economic status found a relationship of nutritional balanced behavior with nutritional status of under five children with the value of OR 3.2. Based on that, its necessary to promote health promotion on balanced nutrition to accelerate the improvement of mother behavior to reduce the prevalence of wasting in the work area.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fritz, Carl
New York: Pergamon, 1980
617.712 FRI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library