Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fizran
Abstrak :
Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik secara kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bukti tertulis bahwa proses asuhan keperawatan telah dilaksanakan dalam asuhan keperawatan pasien di rumah sakit. Kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan masalah sebelum mereka menyadari faktor-faktor yang berhubungan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan antara lain faktor umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, status perkawinan, supervisi, pelatihan, rasio tenaga, ada tidaknya kegiatan tidak langsung, pengetahuan dan sikap. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran informasi hubungan faktor-faktor karakteristik individu, supervisi, pelatihan, rasio tenaga, ada tidaknya kegiatan tidak langsung, pengetahuan dan sikap terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di unit rawat inap RSUD Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi. Penelitian merupakan penelitian Non Experimental dengan disain Cross Sectional. Sampel berjumlah sebanyak 86 orang yaitu dengan menggunakan Purposive Sampel pada 4 uni rawat inap spesialis dasar yaitu unit rawat inap penyakit bedah, penyakit dalam, penyakit anak dan bayi serta penyakit kebidanan dan kandungan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat, bivaria dengan uji statistik Chi-Square dan Multivariat dengan uji regresi logistik dan tingkat kemaknaa = 0,05. Tampilan distribusi frekuensi dan persentase kinerja, proporsi kinerja kurang lebih besar dari proporsi kinerja baik. Variabel-variabel tingkat pendidikan, status perkawinan, supervisi, pelatihan dan tingkat pengetahuan secara statistik ada hubungan bermakna dengan kinerja. Sedangkan variabel-variabel umur, jenis kelamin, masa kerja, rasio tenaga, ada tidaknya kegiatan tidak langsung dan sikap secara statistik tidak berhubngan tetapi secara proporsional ada kecenderungan perbedaan. Selanjutnya analisis multivariate variabel supervisi merupakan variahel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat dan dari hasil uji interaksi ternyata karakteristik individu tidak berperan sebagai variabel kontrol. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada penentu kebijakan di RSUD Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi untuk dapat lebih meningkatkan kinerja perawat pelaksana yaitu agar lebih meningkatkan peran supervisor keperawatan seperti kepada ruangan,perawat pengawas dan bidang keperawatan dan bidang pendidikan dan penelitian serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat pelaksana dalam bidang asuhan keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan dan lebih sering menyelenggarakan pelatihan, diskusi dan seminar asuhan keperawatan.
Factors Related to Nurse's Performance in Documenting Nursing Activities in In Patient General Hospital Dr. Ahmad Muchtar Bukittinggi Year of 2002Performance is a personnel's working performance whether in quality or quantity in an organization. Performance could be individual or group performing. Documentation of nursing activities is a written proof that nursing activities have been done. Nurse's performance in documenting nursing activities is a problem before they realize the factors that related to nursing activities documentation such as age, sex, education, experience, marriage status, supervision, training, human resources ratio, direct activities, knowledge, and attitude. Objective of this study is to get some information about relation factors such as individual characteristics, supervision, training, human resources ratio, direct activities, knowledge, and attitude with nurse's performance in documenting nursing activities in in-patient ward in Dr. Ahmad Muchtar General Hospital. This study is non-experimental with cross sectional design with 86 purposive sample taken from 4 in-patient ward specialist such as; in-patient ward surgery unit, internist, child and infant, and obstetric and gynecology. Data analyzed by univariate, bivariate by Chi-square test and multivariate by logistic regression and significance level oc = 0.005. Education level, marriage status, supervision, training, and knowledge variable statistically have significance relation with performance. Whereas sex, age, experience, human resources ratio, direct activities, and attitude, statistically not related but proportionally have differences. From multivariate analysis, supervision variable is the most related variable with nurse's performance and from interaction test; individual characteristics have no role as control variables. This study recommend to the policy maker in Dr. Achmad Muchtar General Hospital, Bukittinggi to improve nurses performance by improving supervisor's role and improve knowledge and skill in documenting activities, carrying out training and discussion.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Adiono
Abstrak :
Rumah Sakit sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang kualitasnya sangat berperan dalam menunjang pelayanan tersebut. SDM terpenting dalam Rumah Sakit adalah perawat, karena selain jumlahnya yang dominan perawat juga memberikan pelayanan 24 jam dalam sehari selama tujuh hari dalam seminggu, serta mempunyai kontak yang konstan dengan pasien. Oleh karena itu pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan jelas mempunyai kontribusi yang sangat menentukan kualitas pelayanan di Rumah Sakit. Mengingat bahwa di RS se kota Palu belum pernah dilakukan penelitian terhadap kinerja perawat, serta dengan mengacu kepada penelitian sebelumnya di tempat lain. Maka perlu dilakukan penelitian agar diperolehnya informasi bagaimana kepemimpinan yang mendorong iklim kerja dan motivasi serta dampaknya terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit sekota Palu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh populasi pada setiap Rumah Sakit se kota Palu dengan total populasi sebesar 420 orang perawat yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga perawat pelaksana perawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat di Rumah Sakit se kota Palu, berdasarkan penilaian 360 derajat, lebih dari setengah yaitu 51,9 % kinerja perawat baik. Berdasarkan uji Kai Kuadrat didapat bahwa ada hubungan yang bermakna antara kepemimpinan dengan motivasi kerja, kepemimpinan dengan iklim kerja, iklim kerja dengan motivasi kerja, kepemimpinan dengan kinerja, iklim kerja dengan kinerja, dan motivasi kerja dengan kinerja perawat. Pada hasil analisa multivariat dengan uji Regresi Logistik Ganda, didapat adanya hubungan yang bermakna antara kepemimpinan dengan motivasi kerja, setelah dikendalikan oleh variabel tempat bertugas dan masa kerja. Antara kepemimpinan dengan iklim kerja, setelah dikendalikan oleh variabel umur. Antara iklim kerja dengan motivasi kerja setelah dikendalikan oleh variabel tempat bertugas. Antara Kepemimpinan dengan kinerja perawat, antara iklim kerja dengan kinerja perawat dan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat setelah dikendalikan oleh variabel tempat bertugas, masa kerja dan jarak dari rumah ke Rumah Sakit. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu diperolehnya informasi mengenai hubungan antara kepemimpinan, iklim kerja dan motivasi kerja dengan dengan kinerja perawat di Rumah Sakit sekota Palu, setelah dikendalikan oleh faktor internal, ternyata yang paling berhubungan dengan kinerja perawat adalah motivasi kerja,setelah dikendalikan oleh variabel tempat bertugas, masa kerja dan jarak dari rumah ke Rumah Sakit. Penelitian ini menyimpulkan bahwa setelah dikendalikan oleh faktor internal terbukti ada hubungan antara kepemimpinan dengan motivasi kerja, kepemimpinan dengan iklim kerja, iklim kerja dengan motivasi kerja, Kepemimpinan, iklim kerja dan motivasi kerja dengan kinerja perawat dan faktor yang paling berhubungan dengan kinerja perawat adalah motivasi kerja. Penelitian ini menyarankan bahwa untuk meningkatkan kinerja perawat perlu meningkatkan motivasi kerja perawat dengan menciptakan iklim kerja yang mendukung dan menerapkan kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi perawat di Rumah Sakit. ......Quality of human resources in hospital has a critical rate in providing high quality of services. The important human resources at the hospital are nurses, in which the number of nurses is dominant. They provide services 24 hours in a day, and seven days in a week, also have constant contact to patients. So that, nursing service as integral part of health service, their contribution will determine the quality of service at the hospital. Considering that throughout the Palu City Hospitals have not conducted the study yet on nurses' performance, and referring to other previous study in another places. So, it needed to conduct a study in order to obtain the information on how leadership encourages working environment and motivation, and its impact to the nurses' performance throughout the Palu City Hospitals. The design study used was cross sectional. The sample in this study were entire hospitals throughout Palu City with the number of population are 420 nurses, whose task and responsibility to perform as implementers nurses. The result of this study showed that the nurses' performance throughout Palu City Hospitals, based on 360 degrees assessment, generally, where over than half showed, i.e., 51,9%, their performance was good. Based on Chi Square Test, it obtained that there was significant relationship between leadership and working motivation, leadership with working environment, working environment with working motivation, leadership with performance, working environment with performance, and working motivation with nurses' performance. The result on multivariate analysis by Multiple Logistic Regression Test, it obtained that there was significant relationship between the leadership and working motivation, after managing by the variable of working place and working length. Between the leadership and working environment, after managing by variable of age. Between working environment and working motivation, after managing by variable of working place. Between the leadership and nurses' performance, between working environment and nurses' performance, between working motivation and nurses' performance, after managing by variable of working place, working length and distance of house to the hospital. Referring to the objective this study, i.e. it obtained information on .the relationship of working environment and motivation to nurses' performance throughout Palu City Hospitals, after managing by internal factor. The fact, that the most relationship to nurses' performance was working motivation, after managing by variable of working place, working length and distance of house to the hospital. This study concludes that after managing by internal factor, there was evidence relationship between leadership and working motivation. Leadership, working environment and motivation with nurses' performance and the factor that the most relationship to nurses' performance was work motivation. Considering to the result of this study, it recommended that in order to improve the nurses' performance it should increase the working motivation of nurses, by establishing working environment that support and apply the appropriate leadership, that correspond to situation and condition of nurses at the hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutiany
Abstrak :
Mutu merupakan fokus sentral dari setiap upaya pelayanan kesehatan. Untuk menjamin bahwa pelayanan telah bermutu atau sesuai standar maka perlu dilakukan evaluasi, diantaranya dengan audit akreditasi rumah sakit. Perawat manajer adalah orang yang terlibat dalam akreditasi dan bertanggung jawab atas pengelolaan pelayanan keperawatan, sehingga tujuan pelayanan keperawatan yang bermutu tercapai. Banyak faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat manajer. Gibson (1985), Ilyas (1999), dan Robbins (1996) mengemukakan bahwa kinerja berhubungan dengan pemahaman tentang tugasnya. Pengalaman tentang akreditasi merupakan stimulus untuk pemahaman dan perilaku (Thoha, 2000). Maka diasumsikan pemahaman tentang akreditasi dapat menyebabkan perilaku perawat manajer untuk melaksanakan tugasnya sesuai standar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif korelasional yang bersifat cross sectional, yang bertujuan mendapatkan gambaran bubungan antara pemahaman tentang akreditasi rumah sakit: bidang pelayanan keperawatan dengan kinerja perawat manajer. Populasi penelitian ini adalah semua perawat manajer fungsional (lower or first level managers), yang meliputi kepala ruangan 22 orang, wakil kepala ruangan 20 orang, kepala rawat jaga 13 orang, dan ketua tim keperawatan 141 orang. Sampel penelitian adalah total populasi, yaitu 193 orang. Data yang diperoleh adalah data primer, dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner penelitian, yang validitas dan reliabilitasnya telah diuji sebelum penelitian di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Hasil analisis univariat menunjukkan 49,7% perawat manajer di Rumah Sakit Fatmawati menilai kinerja mereka dengan kategori kurang, dan 50,8% mempunyai pemahaman tentang akreditasi dengan kategori kurang. Hasil analisis bivariat dengan uji Kai Kudrat, diketahui bahwa dari enam sub variabel pemahaman tentang akreditasi, dengan alpha 0,05 hanya satu variabel pemahaman yang berhubungan secara signifikan dengan kinerja perawat manajer, yaitu pemahaman tentang falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan (p=0,011). Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda diketahui bahwa 69,95% variasi kinerja perawat manajer di Rumah Sakit Fatmawati secara signifikan dapat dijelaskan oleh variabel pemahaman tentang falsafah dan tujuan; jabatan; dan unit kerja, dengan nilai G= 48,569 dan nilai p = 0,0001. Dan variabel yang paling dominan berkontribusi dengan kinerja perawat manajer, adalah unit kerja, setelah dikoreksi variabel pemahaman tentang falsafah - tujuan, dan jabatan. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi yang ditujukan kepada Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan, serta Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit Fatmawati, adalah meningkatkan kinerja perawat manajer melalui peningkatan pemahaman dan keterampilan, serta sikap perawat manajer sesuai standar yang ditetapkan. Upaya yang dapat dilaksanakan diantaranya adalah melakukan pelatihan tentang akreditasi rumah sakit, khususnya tentang falsafah pelayanan keperawatan, visi, misi, dan tujuan pelayanan keperawatan, serta standar dan indikator pelayanan keperawatan bermutu. Rekomendasi kedua adalah agar diadakan lokakarya dan kerja kelompok keperawatan dalam rangka penyempurnaan uraian tugas, tanggung jawab, kewenangan, dan standar operasional prosedur untuk perawat manajer, sesuai falsafah, dan tujuan pelayanan keperawatan, terutama di Instalasi Rawat Jalan (IRJ), Instalasi Rawat Darurat (IRD), dan Instalasi Bedah Sentral (IBS).
The Relationship between Understanding of Accreditation of Hospital and Nurse Managers Performance in Nursing Services at Fatmawati Jakarta Hospital in 2002"Quality is a central focus of each effort of health services. Evaluation, such as accreditation of hospital, has to be done to guarantee that the effort is qualified or in accordance with standard. A nurse as a manager is a person who is involved in accreditation and is responsible for nursing services so that objectives of qualified nursing services can be achieved. There are many factors that relate to managers performance. Gibson (1955), Ilyas (1999), and Robbins (1996) suggested that the performance related to the understanding of the duty. The experience of accreditation could be stimulus to understanding and behavior (Thoha, 2000). Then, it has been assumed that the understanding of accreditation encourage the managers to do the job based on the standard. This research is descriptive correlation design, which is cross sectional. It aims to obtain an illustration of the relationship between understanding of accreditation of hospital and nurse managers performance. Population of the research is all lower or first level managers that include 22 head nurses, 20 charge nurses, 13 nurse supervisors, and 141 heads of nursing team. Samples for this research are 193 persons (all of the population). The data obtained is primary data, which is gathered through distributing questionnaires. The validity and reliability of the questionnaires have been tested before the research at Persahabatan Jakarta Hospital. The result of univariat analysis shows that 49.7% nurse managers at Fatmawati Hospital evaluate that their performance is categorized less, and 50.8% managers have less understanding of accreditation. From the result of bivariat analysis with Chi-square test, it can be seen that among six sub variables of understanding of accreditation, with α =0.05 there is only one variable that deeply relates to nurse managers' performance. That is the understanding of philosophies and objectives of nursing services (p-0.011). The result of multivariate analysis with double logistic regression test shows that 69.95% variation of nurse managers? performance at Fatmawati Hospital can be explained significantly by variable understanding of philosophies and objectives; position; and units of work. The results are G=48.569 and p=0.0001. The variable that dominantly contributes to nurse managers' performance is unit of work after correcting variable of understanding of philosophies, objectives, and positions. Based on the results of the research, recommendations addressed to Director of Medical and Nursing Services along with Head of Nursing Department of Fatmawati Hospital are to increase nurse managers' performance through raising the understanding and skill, and standardizing managers' attitude. The efforts that can be done are training in accreditation of hospital, specifically about the philosophies of nursing services, vision, missions. The second recommendation is to perform workshops and team works of nursing in order to complete the details of duty, responsibility, authority, standard operational procedure of nurse managers, based on the philosophies and objectives of nursing services especially at out-patient clinics department, emergency and acute care department, and operating room department.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 10810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maftuhah
Abstrak :
Tugas pengawasan tambahan seorang manajer adalah menentukan seberapa baik perawat melaksanakan tugas kerjanya. Hal ini bisa dilakukan melalui penilaian kinerja. Dengan penilaian kinerja, perawat mengetahui tugas kerjanya sesuai dengan yang diharapkan organisasi terhadap mereka. Penilaian kinerja di rumah sakit Graha Medika Jakarta bertujuan untuk kepentingan manajerial antara lain, sistem penggajian, training dan pengembangan atau promosi. Oleh karenanya penilaian kinerja semestinya memiliki hubungan positif dengan motivasi kerja perawat. Akan tetapi dari observasi awal tahun 2002 terhadap 17 perawat UGD didapatkan fakta bahwa penilaian kinerja dipersepsikan kurang baik oleh sebagian besar perawat Rumah Sakit Graha Medika Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tujuannya adalah untuk melihat hubungan antara persepsi perawat pelaksana terhadap penilaian kinerja dan hubungannya dengan motivasi kerja di rumah sakit Graha Medika Jakarta dengan melibatkan 145 responden perawat pelaksana. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara persepsi perawat pelaksana terhadap penilaian kinerja dengan motivasi kerja dengan nilai p = 0,000. 53% responden memiliki persepsi baik terhadap penilaian kinerja dan 55,9% memiliki motivasi kerja tinggi. Dari analisa chi-square komponen strategi penilaian memiliki nilai (p = 0,000) penilai (p = 0,001), metode penilaian (p = 0,003) dan manfaat penilaian (p = 0,000). Satu komponen penilaian kinerja yang tidak berhubungan dengan motivasi kerja adalah periode penilaian (p = 0,342) kerja. Hasil uji statistik regresi logistik didapatkan bahwa variabel strategi penilaian yang memiliki hubungan paling erat dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Graha Medika. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan rumah sakit Graha medika untuk menilai kembali kemampuan kepala unit dan manajernya dalam melakukan penilaian kinerja secara adil, akurat dan dapat dipertangguang jawabkan, sehingga mampu menumbuhkan motivasi kerja.
Nurses Perception on Component of Performance Appraisal Related to Their Work Motivation in Graha Medika Hospital Jakarta An additional managerial controlling responsibility is determining how well employees carry out the duties of their assigned jobs. This is done trough performance appraisal. Performance appraisal let employees know the level of their job performance as well as any expectations the organization may have of them. Performance appraisal at Graha Medika Hospital had many purposes related to managerial policies, such as salary adjustment, training and advancement or promotions. Because of that, performance appraisal must be having positive correlation with nurses work motivation. In fact, from observation to 17 staff nurses at A&E unit on early 2002 founded that lower of nurses? perception on performance appraisal. This was a quantitative study which used a correlation descriptive design with cross sectional approach. It was conducted to determine the correlation between nurses? percept-ion to component of performance appraisal and their work motivation. The study took place in Graha Medika hospital Jakarta which was participated by 145 nurses as the respondents. The study showed that the degree of significant correlation between nurses perception on component of performance appraisal to their work motivation. 53% respondents have good perception on performance appraisal and 55, 9 % have high work motivation. A chi square bivariat statistics test result showed that there is significant correlation between strategies (p 0.000), evaluator (p=0.001), method (p=0.003), purposes (p=0,000), to work motivation periodic (p=0.342) do not have correlation with work motivation. The logistic regression test result demonstrated that the most dominant variable is the strategies. Based on the result of this study, some recommendations are conveyed to the management of Graha Medika Hospital Jakarta. The recommendations are the need to re-evaluate about capabilities and competencies all head unit and managers to do with performance appraisal by high accuracy and fairness. Accuracy and fairness can improve nurses beliefs to performance appraisal and work motivation can be maintenance. It is recommended that the other researchers who are interested in conducting a study which deals with the nurses work motivation would have covered more variables with different design as well as the use of valid and reliable instruments.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11036
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nasrun
Abstrak :
Rumah Sakit Islam Jakarta Timur merupakan salah satu rumah sakit swasta yang ada di wilayah Jakarta Timur. Dalam era persaingan antar rumah sakit yang semakin hebat akhir-akhir ini dan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan mutu pelayanan, maka pihak manajernen rumah sakit sudah harus memikirkan pemanfaatan dan pengelolaan seluruh potensi yang ada di rumah sakit tersebut seoptimal mungkin. Salah satu potensi yang mempunyai peran sangat penting di rumah sakit adalah potensi sumber Jaya manusia, dan dari potensi ini tenaga keperawatan mempunyai peran yang cukup dominan di rumah sakit. Disamping tenaga keperawatan merupakan tenaga mayoritas di rumah sakit yang selalu siap membantu pasien selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu, juga baik buruknya pelayanan di rumah sakit sering dinilai dari penampilan tenaga keperawatan. Di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur tenaga keperawatan masih dirasakan kurang dan pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan di bagian rawat inap sampai saat ini masih berdasarkan kapasitas tempat tidur dengan mengacu pada rumus yang didapatkan dari Rumah Sakit Islam Jakarta. Penelitian ini mencoba untuk mencari solusi pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan yang rasional di ruang rawat inap umum dengan metoda work sampling yaitu dengan menganalisa pemanfaatan waktu keperawatan clan dari sini nanti dapat dihitung jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan. Penelitian dilaksanakan di ruang AN-NUR II dan ruang AN-NAS 1 terhadap seluruh pekerjaan perawat yang bertugas di ruangan tersebut kecuali Kepala Ruangan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa di ruang AN-NUR II aktifitas keperawatan langsung merupakan aktifitas yang paling banyak dilakukan, kecuali pada shift malam dimana aktifitas non produktif merupakan aktifitas yang terbanyak. Sedangkan di ruang AN-NAS I, aktifitas keperawatan tidak langsung merupakan aktifitas yang terbanyak baik untuk shift pagi, sore maupun malam. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan perhitungan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dan didapatkan basil bahwa di ruang AN-NUR II kelebihan dua prang tenaga perawat, sedangkan diruang AN-NAS I kelebihan satu prang tenaga perawat. Dikarenakan perhitungan dengan metoda work sampling ini hanya menghitung jumlah tenaga secara kuantitas, maka disarankan diadakan penelitian lebih lanjut dimana hasilnya nanti disamping melihat dari segi kuantitas, tetapi juga melihat pemenuhan kebutuhan tenaga tersebut dari segi kualitas.
Analysis of The Work Load Nursing Care as the Basis to Estimate Requirement Nursing Personal at General Ward Unit of East Jakarta Islamic HospitalEast Jakarta Islamic Hospital is one of non governmental hospital which is situated at East Jakarta. In tight competitive era among hospital nowadays and the increasing of client's conciousness concerning service quality, management of the hospital should consider how to use and manage all the available potency as optimal as it can. One of the potency in the hospital which has the most important role is the Human Resourch Potency, and in this case the nursing staffs has sufficiently dominant role in the hospital. Despite the fact that nursing staffs consist the majority of manpower in the hospital who take care the patient during 24 hours a day seven days a week, services quality of the hospital is often valued based on the performance of the nursing staff. East Jakarta Islamic Hospital is lacking of nursing staff and until now the fulfil of the nursing staff need in a ward unit is still based on bed capacity that is referred to Jakarta Islamic Hospitasi's formula. This study tries to find a rational solution concerning the fulfil of nursing staff in general ward unit with work sampling method by analysing of nursing care time, and the amount of nursing staff need based on the nursing care time. The study was performed at AN-NUR II and AN--NAS I room involved all nursing staff who were assigned there. except the chief room. The result of AN-NUR II study knows that the greatest activity here is direct activities, except at night shift. At night shift non productive activities is the greatest one. Contrary case happens at AN-NAS I, indirect activities is the greatest one in the morning, evening and night shift. Based on the above data, the calculation of nursing staff need, at AN-NUR II have two nursing staff overage and at AN-NAS I have one nursing staff overage. This work sampling method only calculate the amount of nursing staff need in quantity. Therefore we recommend to do the further study where the result not only does calculate the amount of nursing staff in quantity, but also in quality as well.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernisfi
Abstrak :
Pencapaian Pembangunan Kesehatan sebagaimana tertuang dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 dan Visi Indonesia Sehat 2010, diperlukan sebuah perencanaan yang baik dan mantap. RSUD Kota Depok yang baru berusia 2 bulan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Depok, hal ini terlihat dari jumlah kunjungan masyarakat yang cukup besar yaitu sebanyak 3.706 dalam kurun waktu 1 ½ bulan sejak beroperasional tanggal 17 April 2008 sampai 30 Mei 2008. dari tingginya kunjungan dari 65 tempat tidur , UGD, Perinatalogi, OK, 6 Poli Rawat Jalan Spesialis dan ruang rawat inap, RSUD Kota Depok hanya mempunyai 69 tenaga perawat, hal ini jelas menimbulkan beban kerja perawat yang tinggi. Kurangnya tenaga perawat di RSUD Kota Depok memberikan dampak yang sangat besar baik dari sisi perawat yaitu produktivitas kerja yang menurun, hal ini diperlihatkan dari jumlah kehadiran perawat, beban kerja yang berat mengakibatkan terdapat tenaga perawat yang pingsan ketika menjalankan tugas serta seringnya perawat libur menjadi masuk karena menggantikan perawat yang sakit karena kurangnya tenaga keperawatan di RSUD Kota Depok. Berdasar dari permasalahan diatas maka Penelitian ini dilakukan dengan studi kualitatif yaitu untuk menggali secara mendalam informasi tentang ketersediaan tenaga keperawatan pada RSUD Kota Depok dan melakukan analisis pengembangan yang akan dilakukan oleh RSUD Kota Depok pada tahun 2008- 2012 sesuai dengan Master Plan dan Rencana Strategis RSUD Kota Depok, setelah itu baru dilakukan perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan RSUD Kota Depok. Hasil penelitian berupa gambaran perencanaan pengembangan kebutuhan tenaga keperawatan RSUD Kota Depok tahun 2008-2012.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Debbie Nomiko
Abstrak :
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Daerah Jambi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bekerja di 6 ruang rawat inap. Sampel sebanyak 51 perawat pelaksana yang merupakan total populasi. Kriteria inklusi sampel penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap, tidak sedang sakit, tidak sedang tugas belajar, dan bersedia menjadi responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisis statistik yang digunakan adalah chi square dan regresi Iogistik berganda. Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa perawat pelaksana rata-rata mempunyai persepsi baik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Jambi. Hasil penelitian bivariat menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan, motivasi, pengembangan karir, dan supervisi mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja perawat pelaksana (pv < 0,05). Sedangkan variabel umur, lama kerja, persepsi terhadap pekerjaan, kepemimpinan, dan imbalan tidak mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja perawat pelaksana (pv > 0,05).Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling berkontribusi terhadap kinerja perawat adalah tingkat pendidikan dan supervisi. Rekomendasi penelitian ini kiranya dapat dimanfaatkan oleh direksi dan manajer keperawatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Jambi sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit. Caranya adalah dengan memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia khususnya perawat dan manajemen keperawatan di ruangan melalui upaya pengoptimalan kedua faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu tingkat pendidikan dan supervisi.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T22880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Martha Evi Riana
Abstrak :
Pendokumentasian asuhan keperawatan dalam pelaksanaannya merupakan hal yang rumit. Beberapa upaya telah dilakukan dalam mengatasi permasalahan pendokumentasian. Namun belum ada penelitian yang menggali pendokumentasian dikaitkan dengan integritas perawat. Tujuan penelitian mengeksplorasi pengalaman perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan kaitannya dengan integritas. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif melibatkan 10 perawat di salah satu RS pemerintah. Metode dilakukan dengan wawancara mendalam. Data dianalisis menggunakan analisis Colaizzi. Hasil penelitian mendapatkan tujuh tema meliputi 1) Menuliskan pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai proses asuhan keperawatan, pendokumentasian terintegrasi oleh perawat yang berperan sesuai SPO, 2) Mendokumentasikan asuhan keperawatan  belum sesuai SPO dan pedoman pengorganisasian pelayanan keperawatan yang dipengaruhi oleh faktor dari SDM perawat, metode penugasan, dan, material RS, 3) Merasakan beragam perasaan senang jika berhasil mendokumentasikan dan beragam perasaan bersalah jika belum mendokumentasikan 4) Mendapatkan manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan, 5) Mengalami hambatan dan upaya mengatasi hambatan dalam pendokumentasian asuhan keperawataan, 6) Memahami integritas dalam pendokumentasian sebagai kemampuan kognitif, memiliki prinsip nilai, kejujuran, bertanggung jawab, dapat diperhitungkan, sesuai SPO, berkomitmen, kompeten, konsisten, sesuai identitas diri dan mengimplementasikan asuhan yang aman 7) Mengharapkan perawat semakin pintar, terampil dengan pendidikan berkelanjutan, adanya sistem JCI, akreditasi menertibkan pendokumentasian dan pendokumentasian yang lebih spesifik dan terkomputerisasi  Secara umum belum semuanya partisipan melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan secara berintegritas. Perawat perlu meningkatkan integritas dalam pendokumentasaian asuhan keperawatan. Perawat dapat melakukan pendokumentasian secara berintegritas harus didikukung oleh manajemen rumah sakit dan tim  keperawatan.
Documentation of nursing care in its implementation is a complicated matter. Several efforts have been made in overcoming documentation problems. However, no research has been conducted to explore the documentation associated with nurse integrity. The purpose of the study explores the nurse`s experience in documenting nursing care in relation to integrity. Qualitative research with descriptive phenomenology approach involved 10 nurses in one of the government hospitals. The method is done by in-depth interviews. Data were analyzed using Colaizzi`s analysis. The results of the study obtained seven themes including 1) Writing down the documentation of nursing care according to the nursing care process, integrated documentation by nurses who acted according to SPO, 2) Documenting nursing care not in accordance with SPO and guideline for organizing nursing services that were influenced by factors from nurses human resource, assignment methods, and, hospital material, 3) Feeling a variety of happy feelings when successfully documenting and varying feelings of guilt if it has not documented 4) Getting the benefits of nursing care documentation, 5) Experiencing obstacles and efforts to overcome obstacles in nursing care documentation, 6) Understanding integrity in documentation as an ability cognitive, has the principle of value, honesty, is responsible, can be calculated, according to SPO, is committed, competent, consistent, in accordance with self-identity and implements safe care 7) Expects nurses to be smarter, skilled with educators continuous, the existence of a JCI system, accreditation in order to document and more specific and computerized documentation In general, not all participants have documented nursing care with integrity. Nurses need to improve integrity in documenting nursing care. Nurses can document with integrity must be supported by hospital management and the nursing team.
2019
T53299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hansten, Ruth I
Jakarta : EGC , 2001
362.173 068 HAN ct
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kelly, Patricia
Singapore: Delmar Cengage Learning, 2011
610.73 KEL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library