Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Simamora, Purnama Christina
Abstrak :
Perawat yang mengalami alarm fatigue membahayakan keselamatan pasien karena dapat menyebabkan kematian sebagai dampak mengabaikan alarm kegawatdaruratan. Pengelolaan alarm dilakukan dengan manajemen kebisingan namun belum semua rumah sakit menerapkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan manajemen kebisingan dengan alarm fatigue pada perawat di ruang perawatan intensif. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada dua kelompok sampel yang dipilih dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai alarm fatigue lebih rendah di ruang intensif yang telah melaksanakan manajemen kebisingan dibandingkan yang belum menerapkan. Penerapan manajemen kebisingan hanya sebesar 38,3-62,75% dengan rerata tingkat alarm fatigue 29,387%. Faktor yang paling berpengaruh dengan alarm fatigue adalah jenis kelamin (perempuan lebih berisiko mengalami alarm fatigue). Semakin baik penerapan manajemen kebisingan area kamar pasien akan semakin menurunkan tingkat alarm fatigue perawat (p=0,001; r=-0,240). Pimpinan rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan penerapan manajemen kebisingan area kamar pasien dan mengevaluasi penerapan manajemen keseluruhan dalam rangka mencegah alarm fatigue lebih dini pada perawat di ruang intensif.
Nurses who undergo alarm fatigue put patient safety at risk as it can lead to death as an impact of ignoring emergency alarms. Alarm management is implemented with noise management, but not all hospitals have done the same. This research aimed to identify the relationship between noise management and alarm fatigue on nurses at intensive care unit. The research design was quantitative research with cross sectional approach done in the two-sampled group`s selected using total sampling technique. The results of the research indicated that the alarms fatigue was lower in intensive care unit, which did implement the noise management than those, which did not. The implementation of noise management was only 38.3-62.75% with the average of alarm fatigue level of 29.387%. The most influential factor with alarm fatigue was gender (women are more at risk of undergoing alarm fatigue). The better the implementation of noise management in patient`s room area, the lower the level of alarm fatigue on nurse will be (p=0.001; r = -0.240). Hospital leaders are expected to be able to improve the implementation of noise management in the patient`s room area and evaluate the implementation of overall management for the early prevention of alarm fatigue on nurses at intensive care unit.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53306
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nurhayati
Abstrak :
Masalah etik kerap dihadapi oleh perawat. Kepala ruangan berperan penting dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah etik yang dihadapi perawat di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan kepala ruangan dalam penyelesaian masalah etik perawat di rumah sakit. Desain penelitian ini adalah cross sectional yang melibatkan 96 perawat selevel kepala ruangan di satu rumah sakit umum tipe A di Jakarta. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengambilan keputusan masalah etik diukur menggunakan kuesioner Managerial Ethical Profile (MEP) scale yang dikembangkan oleh Casali (2010) dan faktor-faktor yang berhubungan terdiri atas faktor individu, faktor organisasi, dan faktor eksternal. Analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor individu dan eksternal berhubungan dengan pengambilan keputusan kepala ruangan dalam penyelesaian masalah etik perawat (p <0,001; r2 = 0,491) dan faktor individu merupakan faktor yang paling berhubungan dengan pengambilan keputusan kepala ruangan dalam penyelesaian masalah etik perawat. Faktor individu mencakup pengembangan moral dan kemampuan-pengalaman professional. Penelitian ini merekomendasikan perlunya program yang menguatkan dan meningkatkan kemampuan kepala ruangan dalam pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah etik melalui diskusi kasus terkait masalah etik yang dihadapi oleh perawat.
......Nurses often face ethical problems. The head nurse in the ward has an important role in making decisions to solve nurses' ethical problems in the hospital. This study aims to identify factors related to the head nurses' decision-making in solving nurses' ethical problems in the hospital. This study's design was a cross-sectional study involving 96 nurses at the head of the room in a public hospital in Jakarta. The sample was selected by purposive sampling technique. Ethical decision making was measured using the Managerial Ethical Profile (MEP) scale questionnaire developed by Casali (2010), and related factors consisted of individual factors, organizational factors, and external factors. Data analysis using multiple linear regression. The results showed that individual and external factors were related to the head nurses' decision-making in solving nurses' ethical problems in the hospital (p <0.001; r2 = 0.491). The individual factors were the most related to the head nurses' decision-making in solving nurses' ethical problems in the hospital. Individual factors include moral development and professional experience. This study recommends the need for a program that strengthens and improves the head nurses' decision-making ability in solving nurses' ethical problems in the hospital through discussion of cases related to ethical problems faced by nurses.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Epstein, Charlotte
New Jersey: Prentice-Hall, 1974
610.73 EPS e
Buku Teks Universitas Indonesia Library