Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ketterer, Richard F.
Beverly Hills: Sage, 1981
362.204 25 KET c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Hana Qatrunnada
"Mahasiswa Universitas Indonesia memiliki beberapa masalah berkaitan dengan kesehatan mental. Penelitian oleh Maulida 2012 menunjukkan bahwa 46,9 mahasiswa yang melakukan pencarian bantuan konseling di Badan Konseling Mahasiswa UI sudah mencapai tingkat depresi sedang. Namun jumlah pencarian bantuan oleh mahasiswa yang mempunyai masalah kejiwaan cukup rendah, dengan hanya sebanyak 22,5 ditangani dokter dan 2,4 ditangani psikolog Vidiawati, dkk., 2017.
Penelitian oleh Anita dan Hadjam 2017 menunjukkan adanya hubungan antara literasi kesehatan mental tinggi serta sikap positif terhadap kesehatan mental terhadap kecenderungan untuk mencari bantuan profesional dalam kasus gangguan mental.
Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran literasi kesehatan mental pada mahasiswa tingkat satu program studi S1 Reguler Universitas Indonesia tahun 2018. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional dan bersifat deskriptif. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan menggunakan kuisoner yang diisi responden secara mandiri. Kuesioner yang digunakan mengadaptasi dari Mental Health Literacy Questionnaire O Connor, 2015.
Pada penelitian didapatkan sebanyak 54,7 n = 204 responden memiliki tingkat literasi baik dan sebanyak 44,2 n = 165 memiliki tingkat literasi sedang. Literasi kesehatan mental mahasiswa tingkat satu program studi S1 Reguler Universitas Indonesia tahun 2018 sebagian besar sudah tergolong baik, namun masih banyak yang perlu ditingkatkan lagi.

University of Indonesia students have some problems related to mental health. Research by Maulida 2012 shows that 46.9 of students seeking counseling assistance at UI Student Counseling Body have reached moderate levels of depression. However, the number of seeking assistance by students who have psychiatric problems is quite low, with only 22.5 handled by doctors and 2.4 treated by psychologists Vidiawati, et al., 2017.
Research by Anita and Hadjam 2017 suggests an association between high mental health literacy as well as a positive attitude to mental health against a tendency to seek professional help in cases of mental disorders.
The aim of this research is to get mental health literacy picture on the first grade students of Regular University of Indonesia study program in 2018. The research uses quantitative approach with cross sectional design and is descriptive. The data collected is primary data by using questionnaires filled by respondents independently. The questionnaire used adapted from the Mental Health Literacy Questionnaire O 39 Connor, 2015.
The result showed that 54,7 n 204 had good literacy level and 44,2 n 165 had moderate literacy level. The mental health literacy of first year undergraduate students of Regular University of Indonesia in 2018 is mostly good, but there is still much that needs to be improved.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Asyfiani Rufaida
"ABSTRAK
Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang meliputi perkembangan baik dari fisik, kognitif, dan psikososial. Remaja yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut akan mengalami stres yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan jiwa. Dukungan sosial dari teman sebaya menjadikan remaja memiliki kesehatan jiwa yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan masalah kesehatan jiwa pada remaja. Sampel sebanyak 292 siswa SMP Negeri 1 Cisaat yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Responden mengisi kuesioner Social Provision Scale (SPS) untuk dukungan sosial teman sebaya dan Strenghts and Difficulties Questionnare (SDQ) untuk masalah kesehatan jiwa. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan (p value 0,034) antara dukungan sosial teman sebaya dengan masalah kesehatan jiwa pada remaja. Diperlukan skrining awal kesehatan jiwa, pembentukan kelompok teman sebaya dan pendidikan kesehatan jiwa di sekolah untuk meningkatkan kesehatan jiwa remaja.

ABSTRACT
Adolescence is a transition period between childhood and adulthood which includes the development of physical, cognitive, and psychosocial. In adolescent who cannot adapt to these changes, they will experience stress that can affect their mental health. Peer social support makes adolescents to maintain mental health well-being. This study is quantitativeh study using cross-sectional design to identify the association between peer social support and mental health problems among adolescents.There were 292 students at junior high school 1 Cisaat selected with stratified random sampling. The participants filled up Social Provision Scale (SPS) peer social suppot and Strenghts and Difficulties Questionnare (SDQ) for mental health problems. Data analysis used are univariate and bivariate analysis with chi square test. The result shows that there is significant correlation between peer social support and mental health problems among adolescents. Early mental health screening, peer groups formation and mental health education are needed among adolescents in school to increase their mental health."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library