Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inne Irmawanti Febriana
Abstrak :
Kecerdasan emosi dan pola asuh orang tua menjadikan remaja memiliki kesehatan jiwa yang baik. Tujuan dari penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara kecerdasan emosi dan pola asuh orang tua dengan kesehatan jiwa remaja. Metode penelitan yang digunakan adalah deskriptif korelatif dan desain cross sectional. Sampel sebanyak 474 siswa SMP di wilayah Bekasi Tambun Selatan yang dipilih melalui Teknik consecutive sampling. Responden mengisi kuesioner Strengths and Difficulties Questionnare (SDQ) untuk masalah kesehatan jiwa, Assessing Emotion Scale (AES) untuk kecerdasan emosi, dan pola asuh orang tua. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan52,7% remaja dengan kecerdasan emosi baik dan 47,3% remaja dengan kecerdasan emosi kurang, pola asuh orang tua di wilayah Bekasi Tambun Selatan terdapat pola asuh authoritative 27,0%, pola asuh permissive 24,1%, pola asuh authoritarian 24,5%, dan pola asuh uninvolved 24,55, kesehatan jiwa remaja di wilayah tersebut terdapat 42,8% dengan kategori normal, borderline 25,5%, dan abnormal 31,6%. Didalam penelitian ini tidak tedapat hubungan yang signifikan (p value 0,849) antara kecerdasan emosi dengan kesehatan jiwa remaja, sedangkan terdapat hubungan yang signifikan (p value 0,009) antara pola asuh orang tua dengan kesehatan jiwa pada remaja. Diperlukan pengetahuan secara mendalam mengenai kecerdasan emosi para remaja dan sosialisasi terhadap pemahaman orang tua terkait pola asuh yang digunakan untuk memberikan pemahaman tentang faktor protektif dari kesehatan jiwa remaja. ......Emotional intelligence and parenting style make teenagers have good mental health. The purpose of this study was to identify the relationship between emotional intelligence and parenting style with adolescent mental health. The research method used is correlative descriptive and cross sectional design. A sample of 474 junior high school students in the Bekasi Tambun Selatan area were selected through the consecutive sampling technique. Respondents filled out the Strengths and Difficulties Questionnare (SDQ) for mental health problems, the Assessing Emotion Scale (AES) for emotional intelligence, and parenting styles. The data analysis used was univariate analysis and bivariate analysis with the chi square test. The results showed that 52.7% of adolescents with good emotional intelligence and 47.3% of adolescents with less emotional intelligence, parenting parents in the Bekasi Tambun Selatan region had authoritative parenting 27.0%, permissive parenting 24.1%, parenting authoritarian 24.5%, and uninvolved parenting 24.55, adolescent mental health in the region is 42.8% in the normal category, 25.5% borderline, and 31.6% abnormal. In this study there was no significant relationship (p value 0.849) between emotional intelligence and adolescent mental health, while there was a significant relationship (p value 0.009) between parenting style and mental health in adolescents. In-depth knowledge of adolescents' emotional intelligence is needed and socialization of parents' understanding of parenting styles is used to provide an understanding of the protective factors of adolescent mental health.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danika Nurannisa S.
Abstrak :

Masalah kesehatan mental pada mahasiswa sering terjadi, namun kenyataannya niat dan perilaku mencari bantuan secara online yang mudah untuk dijangkau masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan stigma diri dan online help-seeking pada mahasiswa. Proses pengumpulan data dilakukan kepada mahasiswa di Indonesia dengan rentang usia 18-29 tahun dengan jumlah sebanyak 270 orang. Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner secara online yang di dalamnya terdapat Self-Stigma of Seeking Help Scale dan Online Help-Seeking Questionnaire. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa stigma diri memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan niat mencari bantuan secara online dengan cara menggunakan internet untuk mencari dan membaca informasi masalah pribadi dan emosional (r = -0,25, p < 0,01). Penelitian ini juga menunjukkan stigma diri memiliki hubungan positif yang signifikan dengan perilaku mencari bantuan online dengan cara mengunggah ke penonton yang besar (r = 0,13, p < 0,01). Hasil dari temuan ini dapat berguna dalam program preventif dan memperkaya dalam literatur terkait stigma diri dan niat serta perilaku mencari bantuan secara online. 

Kata Kunci: mahasiswa; mencari bantuan secara online; stigma diri 


Mental health problems in college students often occur, but the reality the intention and behavior of online help-seeking that is easy to reach are still rarely done. This study aims to examine the relationship of stigma diri and online help-seeking in students. The data collection process was carried out for college students in Indonesia with an age range of 18- 29 years with a total of 270 people. Participants were asked to fill out an online questionnaire in which there was a Self-Stigma of Seeking Help Scale and an Online Help-Seeking Questionnaire. The results of this study indicate that self-stigma has a significant negative relationship with intention online help-seeking by using the internet to find and read information on personal and emotional problems (r = -0.25, p <0.01). This study also showed that self-stigma had a significant positive relationship with online help-seeking behavior by uploading to a large audience (r = 0.13, p <0.01). The results of these findings can be useful in preventive and enriching programs in the literature related to stigma diri and the intention and behavior of online help-seeking. 

Key Words: college students; online help-seeking; self-stigma 

Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library