Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996
R 616 SEG t I
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996
R 616 SEG t II
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
New Jersey: Merck Sharp & Dohme Research Laboratories, 1987
R 610 MER
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Philadelphia: Elsevier Mosby, 2005
R 613 YEA
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Rosenfeld, Isadore
"Buku yang berjudul "Dr. Rosenfeld's guide to alternative medicine : what works, what doesn't- and what's right for you" ini ditulis oleh Isadore Rosenfeld. Buku ini membahas tentang pengobatan alternatif. "
New York: Random House, 1996
R 615.882 ROS d
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Youngson, Robert
London: Bloomsbury, 1995
R 610.3 YOU r
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
London: Dorling Kindersley, 1990
R 610.3 BRI
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Ria Resti Ayu
"Dewasa ini jamu kembali populer di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kemunculan wabah covid-19 yang sejak awal Maret 2020 menjangkit di Indonesia. Himbauan untuk selalu menjaga kesehatan dan meningkatkan imun tubuh terus digaungkan. Ahli farmakologi memaparkan bahwa ramuan tradisional yang terbuat dari berbagai rempah dapat meningkatkan sistem imun. Pengetahuan mengenai ramuan tradisional dapat ditemukan dalam naskah pengobatan, salah satunya yaitu naskah
Panji mawi Jajanturan Wayang. Naskah ini berisi berbagai jenis penyakit dan ramuan obat. Berkenaan dengan ini pertanyaan yang muncul adalah apa saja jenis penyakit dan ramuan obat yang terdapat pada naskah tersebut. Penelitian ini bertujuan memaparkan jenis penyakit dan ramuan yang digunakan untuk pengobatan penyakit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode filologi, untuk menganalisis kandungan isi teksnya diterapkan teori etnomedisin. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua jenis penyakit yang tertulis dalam naskah
Panji mawi Jajanturan Wayang, yaitu personalistik dan naturalistik. Selain itu, berdasarkan studi literatur diketahui bahwa sebagian ramuan yang digunakan dalam pengobatan memiliki khasiat yang sesuai dengan penggunaannya.
In this era, herbal medicine becomes popular among Indonesian citizens. This matter was caused by the emergence of COVID-19 outbreaks that have infected Indonesian citizens since the beginning of March 2020. The suggestion for always maintaining health and improving the body's immune continue to be promoted. Pharmacologists explained that traditional herbs made from various spices can enhance the immune system. Knowledge about traditional herbs can be found in medical manuscripts, one of them is the Javanese manuscripts entitled Panji mawi Jajanturan Wayang (abbreviated PJW). The manuscript contains various types of diseases and drugs. In this regard, the question that arises is what medicinal ingredients and types of the diseases contained in the PJW text. This study aims to inform herbs that are useful in the treatment of diseases in PJW text. Philology method uses in this research. Meanwhile, to examine the contents of the text applied ethnomedicine theory. The result showed that there are two types of diseases contained in PJW manuscript, namely personalistic and naturalistic. In addition, based on the study’s literature its known that herbs used in PJW medical treatment have the efficacy that match with its usability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Kustantri Wahyuni
"Jamu sebagai warisan budaya Indonesia telah tercoreng oleh jamu berbahan kimia obat. Pencampuran jamu dengan bahan kimia obat sekilas nampak sebagai kejahatan yang ‘biasa-biasa’ saja. Namun secara ilmiah diketahui bahwa kimia obat sangat membahayakan jika dikonsumsi tanpa dosis dan aturan yang tepat. Beberapa literatur menunjukkan bahan kimia obat dalam jamu menyebabkan gangguan jantung, gagal ginjal, perforasi lambung, osteoporosis hingga menimbulkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana proses viktimisasi yang terjadi pada konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan wawancara tidak terstruktur. Data diambil dengan teknik purposive sampling kepada pengguna jamu berbahan kimia obat. Hasil penelitian menunjukkan proses viktimisasi berawal ketika korban memiliki kebutuhan untuk menyembuhkan penyakitnya. Adanya perasaan puas terhadap khasiat jamu berbahan kimia obat tersebut menyebabkan penggunaan secara kontinu. Hingga akhirnya pada satu titik korban merasakan efek negatifnya dan tersadar bahwa itu disebabkan oleh jamu yang ia konsumsi. Proses viktimisasi terhadap korban bisa berlangsung secara singkat, namun bisa pula berlangsung lama. Dampak terhadap kesehatan pun berbeda-beda tergantung pada frekuensi penggunaannya. Kerugian fisik yang dialami antara lain gangguan tidur, badan terasa lemas, batuk-batuk, gangguan jantung hingga mengakibatkan kematian.
Jamu as Indonesia's cultural heritage has been tarnished by herbal medicine mixed with active pharmaceutical substances. Mixing herbs with active pharmaceutical substances seems not a serious crime. However, it is scientifically known that active pharmaceutical substances are very dangerous if consumed without proper dosage and its rules of use. Some literature shows that active pharmaceutical substances in herbal medicine can cause heart disease, kidney failure, gastric perforation, osteoporosis and even death. This study aims to reveal how the victimization process happened to consumers. The method used in this research is qualitative with unstructured interviews. Data were taken using purposive sampling technique. The results show that the victimization process begins when victim has a need to heal their illness without going to a doctor. The satisfaction feeling with the efficacy of herbal medicine mixed with active pharmaceutical substances then causes continuous his consumption. Until finally the victim felt the negative effects and realized that it was caused by the herbs he has consumed. The victimization process can be last in short or in a long time. The impact on health also varies depending on the frequency of use. Physical impact includes sleep disorder, body feels very weak, coughs, heart problems and death."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Septian Saraslina Ekawati
"Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, rumah sakit perlu memiliki hubungan yang baik dengan karyawan sebagai pelanggan internal. Di RS Yadika didapatkan rata-rata nilai perputaran pegawai pada empat tahun terakhir sebesar 24%. Tingginya angka perputaran pegawai menimbulkan ketidakstabilan kondisi organisasi dan meningkatkan biaya sumber daya manusia. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan angka retensi karyawan, rumah sakit harus berfokus terhadap kepuasan karyawan melalui proses pemasaran internal. Penelitian ini membahas hubungan pemasaran internal dengan kepuasan kerja dan retensi karyawan di Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu tahun 2022. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemasaran internal dan kepuasan kerja. Sedangkan variabel terikatnya adalah kepuasan kerja dan retensi karyawan. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang menggunakan uji korelasi. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2022 dengan jumlah responden 98 orang karyawan tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara pemasaran internal dengan kepuasan kerja, antara kepuasan kerja dengan retensi karyawan, dan antara pemasaran internal dengan retensi karyawan. Peneliti menyarankan rumah sakit melakukan peningkatan hubungan baik antara karyawan dengan atasan, memanfaatkan media elektronik sebagai sarana promosi, menjamin kondisi fisik ruangan dan gedung selalu nyaman, melakukan evaluasi proses rekrutmen dan seleksi, serta meninjau besaran gaji karyawan.
To be able to provide optimal health services, hospitals need to have good relationships with employees as internal customers. At Yadika Hospital, the average employee turnover value in the last four years was 24%. The high number of employee turnover causes instability in organizational conditions and increases the cost of human resources. To improve service quality and employee retention, hospitals must focus on employee satisfaction through internal marketing processes. This study discusses the relationship between internal marketing with job satisfaction and employee retention at Yadika Pondok Bambu Hospital in 2022. The independent variables in this study are internal marketing and job satisfaction. While the dependent variable is job satisfaction and employee retention. This research is a quantitative study with a cross-sectional design using correlation test. The research was conducted in February-March 2022 with 98 permanent employees as respondents. The results showed that there was a significant correlation between internal marketing and job satisfaction, between job satisfaction and employee retention, and between internal marketing and employee retention. Researchers suggest hospitals to improve good relations between employees, use electronic media as a tool of promotion, ensure physical condition of the room and building is always comfortable, evaluate the recruitment and selection process, and review the amount of employee’s salaries"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library