Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Ariana Ratnasari
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang fenomena soushoku danshi sebagai representasi perlawanan terhadap konsep maskulinitas hegemonik di Jepang. Dalam penelitian ini penulis mengkaji fenomena soushoku danshi dari sudut pandang posfeminisme, khususnya melalui teori gender performativity Judith Butler. Masalah yang dibahas yaitu bentuk perlawanan soushoku danshi terhadap konsep maskulinitas hegemonik di Jepang. Tujuan penelitian ini untuk mewujudkan wacana yang berimbang mengenai fenomena soushoku danshi dan mengidentifikasi perlawanan soushoku danshi terhadap konsep maskulinitas hegemonik di Jepang. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif-analitis dengan teknik pengambilan data studi kepustakaan. Melalui teori gender performativity Judith Butler dapat disimpulkan bahwa fenomena soushoku danshi merupakan representasi perlawanan terhadap konsep maskulinitas di Jepang.
ABSTRACT
This thesis discusses soushoku danshi phenomenon in Japan as resistance against hegemonic masculinity concept in Japan. This thesis examines soushoku danshi phenomenon from post feminism point of view, specifically through Judith Butler 39 s regarding gender performativity. Issue that explained is the soushoku danshi 39 s resistance forms against hegemonic masculinity concept in Japan. The purpose of this research is to make a balanced discourse regarding soushoku danshi and identifies soushoku danshi 39 s resistance forms. The method used in this research is analytic descriptive along with literature review. Through gender performativity theory, it can be concluded that soushoku danshi phenomenon is representation of resistance against hegemonic masculinity concept in Japan.
2017
S68728
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Putri Andam Dewi
Abstrak :
Penelitian ini mengeksplorasi negosiasi gender di kalangan perempuan Indonesia penggemar budaya populer Jepang genre YAOI. Artikulasi negosiasi gender tercermin dalam imaji maskulinitas dan relasi gender doujinshi YAOI karya fujoshi Indonesia. Konsep maskulin hegemonik, heteronormatif, elemen manga dan komik digunakan sebagai landasan pemikiran. Objek penelitian adalah doujinshi YAOI berjudul Love Heat at Tropical Island karya minatu/minataka94. Pengumpulan data melalui analisis panel komik. Penelitian ini menemukan bahwa doujinshi YAOI Love Heat at Tropical Island sebagai bentuk strategi praktek penulisan ulang oleh fujoshi Indonesia dalam menegosiasikan isu-isu tabu dalam masyarakat Indonesia. Isu-isu tersebut antara lain relasi gender alternatif, homoseksualitas, dan pornografi. Doujinshi Love Heat at Tropical Island menawarkan sebuah sarana bagi penulis Indonesia untuk mengapropriasi manga dan anime original untuk mengekspresikan ideologi gender mereka. lebih jauh lagi, dengan kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan internet doujinshi tersebut membuka ruang tanpa batas dan waktu bagi fujoshi Indonesia untuk berbagi dan menyebarkan hasil karya mereka di kancah global. ...... This research explored gender negotiation among Indonesian women who are fans of YAOI genre from Japanese popular culture. The gender negotiation is articulated by the image of masculinity and gender relation in the form of YAOI doujinshi. The study employs hegemonic masculinity, heteronormativity, and element of manga and comic theory as the theoretical groundwork for this dissertation. The object of research is YAOI doujinshi titled Love Heat at Tropical Island created by minatu minataka94. Comic panel analysis is utilized to explore My approach to explore the purpose of this research is through comic panel analysis. This research found that the YAOI doujinshi Love Heat at Tropical Island is a strategy rewriting practice of Indonesian fujoshi in negotiating tabooed issues in the Indonesian society, such as alternative gender relations, homosexuality, and pornography. Love Heat at Tropical Island offers a mean for Indonesian writers to appropriate the original manga and anime to express their gendered ideology. Furthermore, with the advanced of telecommunication technologies and internet networks, the doujinshi opens unlimited space for Indonesian fujoshi to share and connect their works globally.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
D2278
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Dhika Januar Suhendar
Abstrak :
Maskulinitas salaryman yang diterima sebagai hegemoni dalam masyarakat Jepang memarginalkan bentuk maskulinitas lainnya termasuk bapak rumah tangga atau sengyoushufu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat representasi maskulinitas sengyoushufu melalui tokoh Tatsu dalam drama televisi Gokushufudou (The Way of Househusband) dan refleksi film tersebut terhadap fenomena bapak rumah tangga di Jepang. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori deskriptif analisis melalui tangkapan layar adegan dan dialog dalam drama, lalu dianalisis dengan teori Hegemonic Masculinity dari R.W Connel (1987,1995) sebagai teori utama, dan didukung oleh teori maskulinitas New Man oleh John Beynon (2002). Dari hasil analisis ditemukan bahwa 1) Tokoh Tatsu merepresentasikan maskulinitas sengyoushufu yang tidak tunduk terhadap nilai-nilai maskulinitas salaryman sebagai Hegemonic Masculinity dalam masyarakat Jepang; 2) Identitas sengyoushufu direpresentasikan dengan positif dalam drama televisi inimelalui tokoh Tatsu yang secara sukarela menjadi bapak rumah tangga dengan lingkungan yang menerimanya dengan baik. Gokushufudou menjadi salah satu wacana baru yang mendekonstruksi hegemoni maskulinitas salaryman dalam masyarakat Jepang melalui representasi bapak rumah tangga.
......Salaryman masculinity which is accepted as hegemony in Japanese society marginalizes other forms of masculinity including househusbands or sengyoushufu. This study aims to see the representation of sengyoushufu masculinity through the character Tatsu in the television drama Gokushufudou (The Way of Househusband) and the film's reflection on the phenomenon of househusbands in Japan. The method that will be used in this research is descriptive analysis method through screenshots of scenes and dialogues in the drama, then analyzed with the theory of Hegemonic Masculinity from R.W Connel (1987, 1995) as the basic theory, and supported by the theory of new man masculinity by John Beynon (2002). The results from this study show that 1) Tatsu's character represent sengyoushufu masculinity that is not subject to the values of salaryman masculinity as Hegemonic Masculinity in Japanese society; 2) The identity of sengyoushufu is represented positively in this television drama through the characterization of Tatsu who voluntarily becomes a househusband, and surrounding environment that accept his identity. Gokushufudou is one of the new discourses that deconstructs the hegemony of salaryman masculinity in Japanese society through the representation of househusband.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Khaira Imandiena Bahalwan
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang representasi dari nilai-nilai maskulinitas yang terdapat dalam anime berjudul Shuffle! dalam masyarakat kontemporer Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa anime Shuffle! sebagai anime yang ditujukan untuk remaja pria, karakter di dalamnya tidak mencerminkan nilai-nilai maskulinitas tradisional secara umum namun lebih cenderung kepada sifat dan karakteristik herbivore men di Jepang
ABSTRACT
The focus of this study is about the representation of masculinity values in a Japanese anime titled Shuffle!, on Japanese contemporary society. This study is a qualitative research with descriptive method. The result of the study concludes that the characters in Shuffle! as anime for young boys don’t represent the general traditional masculinity values but tend to represent the characteristics and values of Japanese herbivore men.
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siti Adelia
Abstrak :
ABSTRACT
Setelah Perang Dunia II, masyarakat Jepang menganut maskulinitas hegemonik sarariiman, di mana laki-laki dewasa diekspektasikan untuk menjadi pencari nafkah dengan cara menjadi pekerja kantoran berkerah putih. Namun, setelah resesi ekonomi di era 1990an, ketidaktertarikan dari pemuda Jepang untuk bekerja kantoran mulai terlihat dan maskulinitas-maskulinitas baru pun mulai muncul. Salah satunya adalah maskulinitas alternatif bapak rumah tangga. Manga Gokushufudo bercerita tentang seorang mantan yakuza bernama Tatsu yang beralih profesi menjadi bapak rumah tangga. Dengan metode deskriptif analisis, penelitian ini menganalisis bagaimana representasi maskulinitas alternatif tersebut ditampilkan secara positif di dalam manga untuk memberikan sugesti kepada pembaca bahwa maskulinitas alternatif merupakan sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat Jepang.
ABSTRACT
After World War II, Japanese society embraced the sarariiman hegemonic masculinity, in which adult men are expected to become breadwinners by becoming white-collar office workers. However, after the economic recession in the 1990s, the Japanese youths interest to become office workers has begun to decline, and new masculinities began to emerge. One of those masculinities is the alternative masculinity of househusband. Manga Gokushufudo tells the story of a former Yakuza named Tatsu who became a househusband. Using the descriptive analysis method, this study analyzes how the representation of alternative masculinity is shown positively in the manga to suggest that the alternative masculinity of househusband is something that can be accepted in the Japanese society.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library