Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Cellular phones are no longer just for making calls. Now , they also function as PDAS, digital cameras, multimedia player, internet consoles, e-mail and instant messaging clients, and even an office suite...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wimbo Cahyono
Abstrak :
Sebagai institusi publik, salah peran Badan Pertanahan adalah melakukan pendaftaran tanah guna memelihara kepastian hukum hak-hak atas tanah. Banyaknya keluhan masyarakat akan lemahnya kualitas dan kuantitas hasil mendorong perlunya reformasi pelayanan khususnya dalam sertifikat tanah. Masyarakat yang semakin maju senantiasa menuntut kualitas mutu layanan publik yang mereka peroleh sejalan dengan dinamika social ekonomi yang semakin berkembang. Kantor Pertanahan Kota Bekasi sebagai kepanjangan tangan Badan Pertanahan Nasional dalam layanan (provider) masyarakat di bidang pertanahan berusaha memberi layanan prima menuju prinsip prinsip Good Governance. Dalam usaha peningkatan pelayanan, Kantor Pertanahan Kota Bekasi ingin memaksimalkan sarana yang ada baik sumber daya manusia, data dan ditunjang dengan penguasaan teknologi, salah satunya adalah kegiatan pemetaan bidang tanah dengan teknologi peta digital. Untuk mengukur keberhasilan pelayanan suatu metode yang relatif baru perlu adanya penelitian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan hipotesis asosiatif antara variabel independen "metode pemetaan" terhadap variabel dependen `pelayanan pemetaan". Diharapkan dari penelitian dapat mengidentifikasi respon publik terhadap peningkatan pelayanan apabila dilakukan pemetaan bidang tanah memakai teknofogi digital. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis berdasarkan pengolahan hasil survey menggunakan kuisioner. Proses perhitungan menggunakan program SPSS versi 10.5. bengan metode analisis deskriptif dapat dilihat gambaran yang menyeluruh dari hasil survey. Berdasarkan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini perlu ditindaklanjuti baik pada tataran akademis maupun praktis. Tindak lanjut kerangka praktis dapat diwujudkan dalam bentuk masukan bagi Kantor Pertanahan, disamping itu tindak lanjut tataran akademis dapat dilakukan berupa pengkajian penelitian lanjutan yang lebih mendalam.
As one of public institution, the role of Land Affairs Office in providing services in assurance of land owned by people is very big. The advance of the people needs required improvement in quality services. Bekasi's Land Affairs Office as branches of National Land Affairs Office which provide service in land affairs has tried to give its best services in applying the good governance principles. In order to improve its services, Bekasi's Land Affairs Office has to exploit its resources backed by advance technology, one of them is mapping activity. To assess implementation of digital mapping method needs a research. This research intended to identify public responses to services received after using digital mapping. To assess the succeed of public services as regulated in MENPAN Decree no. 51 as follows: simplicity, clear, security and convenience, transparency, efficiency, economically, justice, punctuality. This research is based on analytical descriptive with process on survey result and comprehensive illustration from every variable respondent questioner. I hope it could illustrate field officer responses and the need of customers. Based on the result acquired, it needs follow up in academic and practical field. Follow up in practical field could be implemented as input to and Affairs Office while follow up in academic field could be in further researches.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Fathira
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menelaah tentang variasi bahasa Melayu Riau di Kabupaten Rokan Hulu yang berbatasan dengan Provinsi Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan bahasa pada bahasa Melayu Riau di Kabupaten Rokan Hulu. Hasil penelitian ini adalah bahasa di Kabupaten Rokan Hulu adalah satu bahasa, yaitu bahasa Melayu Riau, dengan dua dialek. Dua dialek tersebut adalah dialek Melayu Riau Rokan Hulu dan dialek Melayu Riau Mandailing. Dari dialek Melayu Riau Rokan Hulu tersebut, terdapat empat perbedaan wicara yaitu Melayu Riau Rokan Hulu, Melayu Riau Kepulauan, Melayu Riau Minangkabau, dan Melayu Riau Kampar. Penemuan pola sebar berian A, B, C, dan D menunjang pembuktian yang menunjukkan adanya perbedaan dialek dan wicara akibat adanya sentuh bahasa antara bahasa Melayu Riau Rokan Hulu dengan bahasa Mandailing, Melayu Riau Kepulauan, Minangkabau, dan Melayu Kampar.
ABSTRACT
The research analyzes language variation of Malay language of Rokan Hulu Regency which is close by North Sumatra and West Sumatra Province The aim of this research is to have a language mapping of Malay language in Rokan Hulu Regency by using language contact theory. The result of this research shows that there is one language with two dialects which are Rokan Hulu Malay-Riau and Mandailing Malay-Riau dialect. From the Rokan Hulu Malay-Riau dialect there are four speechs which are Rokan Hulu Malay-Riau, Kepulauan Malay-Riau, Minangkabau Malay-Riau, and Kampar Malay-Riau speech. The A, B, C, and D patterns of language mapping prove that there is language contact of Rokan Hulu Malay-Riau language with Mandailing, Malay-Riau Kepulauan, Minangkabau, and Malay-Kampar language.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T33172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mesiyarti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menelaah tentang dialek Betawi Ora di Jabodetabek. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan daerah sebar dan daerah pakai dialek Betawi Ora yang masih digunakan hingga saat ini. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa daerah sebar dan daerah pakai dialek Betawi Ora bergeser ke arah Timur dan Tenggara wilayah Jabodetabek. Berdasarkan pemakaian kosakata penutur dialek Betawi Ora saat ini terbagi dalam tiga kategori, yaitu penutur dialek Betawi Ora yang masih digunakan secara definitif, penutur dialek Betawi Ora yang masih menggunakan kosakata khas dialek, dan penutur dialek Betawi Ora yang sudah tidak lagi menggunakan kosakata khas dialek. Hasil analisis berkas isoglos dan dan pemakaian kosakata dialek dalam kalimat menunjang pembuktian yang menunjukkan bahwa dialek Betawi Ora di Jabodetabek tidak punah tetapi mengalami pergeseran karena faktor luar bahasa.
ABSTRACT
This research analyzes Betawi Ora dialect in Jabodetabek. This aim of this research is to have dialect mapping of Betawi Ora dialect which is still used today by using language contact and language use theory. The result of this research shows that Betawi Ora dialect area is shifted to the East and Southeast of the Jabodetabek. Based on the using of dialect, the speakers of Betawi Ora there are three speechs which are the speakers of dialect that is still used Betawi Ora definitively, the speakers who still use the typical dialect vocabularies of Betawi Ora, and the speakers who are no longer using the typical dialect vocabularies. The dialect mapping and dialect using analysis show that the dialect Betawi Ora in Jabodetabek is not extinct but shifted due to factors outside of language.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyekto
Abstrak :
Kompetensi instruktur merupakan kemarnpuan kelja setiap instruktur sesuai jcnjang jabatannya, yang rnencakup aspek pengetahuan, ketrampiian dan Instruktur ada dua yaitu kompetensi keahlian dan kompetensi metodologi pelatihan. Dengan ditctapkannya kepmenakertras no Kep.l40/MenfVI/2008 tentang penetapan SKKNI Tentang metodologi pelatihan maka dipandang perlu untuk memetakan kompetensi metodologi pelatihan instruktur dilingkunan Balai Latihan kelja agar diketahui peta kornpetensi dan kesenjangan yang tcrjadi antara kompetensi metodologi pelatihan yang diperlukan dan kompetensi yang terscdia pada kualitikasi instruktur terampil dan instruktur ahli Serta dapat menentukan Kebutuhan pclatihan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesenjangan lcompetensi tcrsebut. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatifi Metode pengumpuian data yang dilakukan adalah mctode survey. Data yang akan dikumpulkan terdiri dari data primer dengan rnenggunakan instrumen kuesioner dan pedoman wawancara, scrta data seklmder. Data yang diperoleh kemudian diolah dcngan menggunakan SPSS for window V 15.0. Hasil penelitian adalah Secara Umum terdapat kescnjangan kompetcnsi instruktur di Balai Latihan Kexja UPTP Ditjen Bina Lattas Depnakerlrans baik instruktur ahli maupun instruktur terampil, kecuali instruktur terampil pelaksana yang kesenjangan antara kompetensi aktual dan kompetensi idealnya relative kecil. Tingkat pencapaian kompetensi instruktur ahli pada kompetensi metodologi pelatihan 89%, lnstruklur penyelia 90%, Instruktur pelaksana lanjut 90% dan instruktur pelaksana 95%. Berdasarkan pengelompokan tingkat pcnguasaan kompetcnsi inslruktur menurut Entegrys Incoxporate (1993) maka kemarhpuan aktual instruktur dalam hal metodologi pelatihan tingkat penguasaan kompetensinya tergolong kiasiiikasi comfort (nilai 6,1 ~ 8) artinya tingkat kompetensi instruktur sampai dcngan baik dalam pemahaman, namun kurang yakin dalam pelaksanaannya. Hasil analisis kebutuhan Pelatihan menunjukkan bahwa secara umum telah cukup diklat, hal ini terlihat dari sebagian besar masuk wilayah C dan ada beberapa kompelcnsi yang mernerlukan pclatihan tetapi tidak mendesak yang masuk wilayah B. Dari keterbatasan penelilian yang dikemukakan diatas, pcneliti dapat membcrikan beberapa saran amau penelitian lanjutan yaitu pemetaan kompetensi instruktur sesuai bidang kejuruan/keahlian yang disesuaikan dengan jenjang jabatan untuk melengkapi kompetensi instruktur yang ada. ......Instructor competence is instructor ability based on its position ladder, that include knowledge aspect, skill and job attitude based on instructor competence standart that be agreed. There are two competence instructors, those are skills and training methodology oompetences.Based on Kepmenakertrans no. Kep 140/MenfVI?2008, that’s training methodology, it has to map the instructor training methodology competence at BLK, in order to know the map competence and discrepancy that be happened among the training methodology competence needed and instructor and be able to determine the training necessity, what can be done to reduce discrepancy of the competence. This research is descriptire research by quantitative and qualitative approach, The method of data collecting is survey method. The data consists of primary data by using questioner instrument and interview guidance and secondary data. The acquired data is processed by using SPSS for window V 15.0. Generally, the research result, there is instructor competence discrepancy at UPTP of BLK Ditjen Bina Lattas Depnakertrans for specialist instmctor and skilled instructor, exept t.he executor skilled instructor that discrepancy between current and ideal competence be minor relativeThe achievement degree of specialist instructor competence on training methodology competence is 89%, supervisor instructor is 90%, advanced executor instructor is 90%, and executor instrtor is 95%. Based on the classification ot instructor competence authority degree (according to Entegrys Incorporate, 1993), that instructor current ability in training methodology of competence authority degree belong to comfort classification( grade 6,1 - 8 ). It means that instructor competence degree be smart in understanding but its implementation., it’s not con vinced. The result of training necessity analyzing shows that it has been enough, it can be sen from parts of them. Include C area and there are parts of competence need training but it doesn’t make B area be insist on the limitation ofthe research, researcher wants to give some suggestions or advanced research that is about instructor competence mapping based on his skill, position ladder to complete the instructor competence that has been available.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Retno Minarni
Abstrak :
Pantai merupakan salah satu kenampakan muka bumi yang bersifat dinarnis karena dapat mengalami perubahan baik dalam waktu relatif cepat maupun lambat. Dinamika perubahan garis pantai disebabkan oieh proses-proses yang berlangsung, baik yang berasal dari daratan ataupun yang berasal dari lautan. Pantai Teluk Jakarta yang terletak di bagian utara P. Jawa berbentuk landai dan sebagian besar wilayahnya termasuk ke dalam wilayah DKI Jakarta. Pengaruh alarn dan pesatnya pembangunali yang terdapat di sepanjang pantai Teluk Jakarta menyebabkan pantai mi mengalami perubahan garis pantal. Untuk mengetahui perubahan garis pantai Teluk Jakarta selama kurun waktu 53 tahun dilakukan perbandingan peta antara peta topografi tahun 1996 dengan peta topografi tahun 1943, selisih perubahan garis pantai dihitung dengan menggunakan planimeter sekala 1:50.000. Langkah selanjutnya yaitu menganalisis faktor-faktor yang diduga mempengaruhi perubahan garis pantai dengan rnenggunakan data-data yang diperoleh baik dari instansi terkait ataupun survei lapang. Faktor-faktor tersebut antara lain sedimentasi, arus taut, sungai dan muara sungai, mangrove, penggalian pasir dan rekiamasi pantai. Pada Teluk Jakarta terdapat dua jenis wilayah pantai yang mengalami perubahan I garis pantai, yaitu wilayah pantai yang mengalami perubahan garis pantai maju (akresi) dan perubahan garis pantai mundur (abrasi). Akresi terdapat di Pantai Kamal - Kapuk Muara dan, Muara Jingkern - Muara Bungin dengan terbentuknya delta barn Ci Herang (faktor alam) dan Pantai Mutiara, Pantai Pluit, Pantai Ancol (rekiamasi pantai). Abrasi terdapat di Pantai Tanjung Pasir - Tanjung Glatik (faktor alam) dan Pantai Kalibaru - Segara Makmur (faktor manusia). Perubahan garis pantai karena faktor-faktor alam adalah sebagai berikut; pada - pantai berbentuk lurus dan 'terbuka', tidak terdapat penglalang pantai, tidak terdapat mangrove, sehingga arus lebih kuat, terdapat sedikit muara sungai, sedimen yang diendapkan kecil, maka pantai tersebut akan mengalami abrasi seperti Pantai Tanjung Pasir - Tanjung Glatik. Pada pantai berbentuk cekung dan 'tersembunyi', terdapat penghalang pantai, terdapat mangrove, sehingga arus lebih lemah, terdapat banyak muara sungai, sedimen yang diendapkan besar, maka pantai tersebut akan mengalami akresi seperti yang terjadi pada Delta Ci Herang. Perubahan garis pantai karena campur tangan manusia adalah rekiarnasi pantal, yang terdapat di Pantai Mutiara, Pantai Pluit , Pantai Ancol dan penggalian pasir pantai, yang terdapat di Pantai Kalibaru - Segara Makrnur.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Putera Indrawan
Abstrak :
Wilayah Pesisir Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Seririt, Kecamatan Banjar, danKecamatan Buleleng berada di bagian barat Kabupaten Buleleng, Bali. Wilayah pesisir di ke-empat kecamatan tersebut rawan terkena abrasi dan akresi. Abrasi danakresi merupakan fenomena alam yang berjalan seimbang. Faktor manusiamenyebabkan fenomena tersebut mengalami perubahan keseimbangannya sehingga dapat menimbulkan kerugian pada manusia sendiri. Tujuan penelitian iniadalah menganalisis pengaruh perubahan garis pantai yang disebabkan oleh abrasidan akresi terhadap perubahan luasan penggunaan tanah di wilayah pesisir. Penelitian ini menggunakan citra Landsat 5, 7, dan 8 dengan kurun waktu 3 periode, yaitu periode 1990 dan 1997, periode 1997 dan 2007, dan periode 2007 dan 2017. Metode penelitian dengan menghitung perubahan panjang, perubahan lebar pantai, dan luas abrasi dan akresi. Selanjutnya hasilnya dihubungkan dengan perubahan penggunaan tanah di wilayah pesisir. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan garis pantai terjadi di sepanjang wilayah penelitian. Perubahan tersebut dibuktikan dengan adanya salah satu abrasi yang menghancurkan bangunan di Desa Gerokgak. ......Gerokgak, Seririt, Banjar, and Buleleng coastal areas are located in the west of Buleleng Regency, Bali. These area are prone to abrasion and accretion. Abrasion and accresion is a natural phenomenon thats occur balanced. Human behavior is a factor that may cause harm to humans if it disrupts the balance. The purpose of theresearch were to analyze influece of coastline change that caused by abrasion andaccretion toward land use wide at coastal area. The research used Landsat 5, 7, and 8 images with 3 periods which were 1990 and 1997, 1997 and 2007, and the last period was 2007 and 2017. The data were processed by calculating the change ofthe coastlines length and width, and measuring the abrasion and accretion. The result then was combined with the land use change at coastal area. The result showed that coastline change happened along the coastal areas in research area. It evidence with one of abrasion area destroyed a building at Gerokgak Village.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramantya Adji Pratama
Abstrak :
Value Stream Mapping harus dilakukan untuk menentukan kondisi arus proses perusahaan saat ini. Penelitian ini dilakukan di PT. X yang telah menjadi produsen pelumas sejak 1996. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value Stream Mapping (VSM) sebagai kerangka kerja untuk aliran proses, Value-Added dan Non- Value-Added (VA-NVA) untuk memahami dan menentukan setiap kegiatan dalam aliran proses. Identifikasi limbah berdasarkan pada Seven Waste (7 Waste) kategori, dan Manufacturing Cycle Efficiency (MCE) untuk membandingkan peningkatan yang dilakukan dari Current VSM dan Proposed VSM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi siklus manufaktur perusahaan. Ada 4 proses utama yang akan diukur dalam VSM; Delivery, Re-refinery, Blending, dan Filling. Perbaikan dapat dilakukan dengan mengikuti aturan lean thinking untuk mengurangi pemborosan yang terjadi. VSM saat ini menunjukkan, MCE dari PT. X hanya mencapai 0,62% sementara aktivitas Non-Value-Added mereka melebihi 1200 jam. Menggunakan 7 Waste, pemisahan limbah dan kemungkinan strategi peningkatan dibuat, yaitu; Pull System, arus informasi yang disederhanakan, dan pemeriksaan bahan secara teratur. Dengan menggunakan strategi, VSM yang diusulkan dibuat dan mampu mengurangi waktu Non-Value-Added menjadi 654 jam dan menaikkan MCE menjadi 1.17%. ......Value stream mapping should be done to determine the condition of the current company process flow. This research conducted at PT. X which has been a lubricant industry producer since 1996. The methods use in this research are Value Stream Mapping (VSM) as a framework for the process flow, Value-Added and Non-Value- Added (VA-NVA) to understand and specified each activity within the flow of process. Identifying waste based on the seven waste (7 Waste) category, and Manufacturing Cycle Efficiency (MCE) to compare the improvement being made from the current and future VSM. The purpose of this research is to determine the company manufacturing cycle efficiency. There are 4 main process that are going to measure in the VSM; Delivery, Re- refinery, Blending, and Filling. Improvement can be made by following the rules of lean thinking in order to reduce the waste that occurs. Current VSM shows, MCE of PT. X is 0.62% while their non-value-added activities exceed 1200 hours. Using 7 Waste, separation of waste and possible improvement strategy was made, namely; pull system, simplified information flow, and regular material check. Using the strategy, proposed VSM was build and able to decrease non-value-added time into 654 hours and increase MCE into 1.17%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Sya`ban
Abstrak :
Terdapat banyak hasil penyelidikan tanah lapangan di DKI Jakarta yang tidak terpakai lagi setelah proyek pembangunan selesai. Sebagai bentuk pemanfaatan data hasil penyelidikan tanah di lapangan, pemetaan nilai N SPT serta qc dan FR CPT dilakukan untuk wilayah DKI Jakarta menggunakan data dari Laboratorium Mekanika Tanah, Universitas Indonesia. Pemetaan dilakukan untuk membuat prediksi hasil pengujian SPT maupun CPT sebagai data pembanding untuk penyelidikan tanah selanjutnya. Analisis geostatistik berupa kriging dilakukan untuk proses pemetaan. Sebelum dilakukan proses pemetaan, data hasil SPT dan CPT dikelompokkan berdasarkan kelompok kedalaman. Dengan bantuan aplikasi ArcGIS, hasil pemetaan prediksi nilai N SPT menunjukkan sebaran nilai yang membentuk kontur dari wilayah selatan menuju utara dengan nilai yang semakin meningkat ke arah selatan. Sedangkan pada peta prediksi nilai qc dan FR CPT ditemukan sebaran nilai yang cenderung homogen di setiap kedalaman yang ditinjau. Hasil prediksi nilai qc dan FR CPT juga digunakan untuk memetakan jenis tanah berdasarkan grafik Soil Behavior Type Robertson. Peta prediksi jenis tanah menunjukkan pada kedalaman 0-10 m akan ditemukan jenis tanah lempung (clay) dan campuran lanau-lempung (silt mixtures). Sedangkan pada kedalaman 10-20 m diprediksi akan ditemukan jenis tanah campuran pasir-lanau (sand mixtures). ......There are many results of field investigations in DKI Jakarta that are not used anymore after the construction project is completed. As a form of utilizing data from soil investigations in the field, mapping of N SPT values as well as qc and FR CPT was conducted for the DKI Jakarta area using data from the Soil Mechanics Laboratory, University of Indonesia. Mapping is done to offer predictions of SPT and CPT test results as comparative data for further soil investigations. Geostatistical analysis in the form of kriging is carried out for the mapping process. Before the mapping process is carried out, the SPT and CPT result data are grouped by depth groups. With the help of the ArcGIS application, the results of mapping the predicted N SPT values shows the distribution of values that form the contours from the south to the north with increasing values to the south. Whereas on the prediction map, the values of qc and FR CPT were found to be uniformly distributed at each depth observed. In addition, the results of prediction of qc and FR CPT are used to map soil types based on Robertson's Soil Behavior Type Graph. A map of soil type predictions shows that at depths of 0-10 m, clay types and silt mixtures will be found. While at a depth of 10-20 m, it is predicted that sand mixtures will be found.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Farhansyah Zagloel
Abstrak :
Value stream mapping sebagai metode implementasi konsep lean bertujuan untuk memvisualisasikan informasi dan aliran material pada suatu proses. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor angkutan udara mengalami peningkatan dalam jumlah permintaan volume kargo dikarenakan peningkatan kebutuhan masyarakat yang beralih ke pembelanjaan secara online seiring dengan masa pandemi yang disertakan kelebihan strategis angkutan udara. Oleh karena itu, industri logistik dituntut untuk terus beradaptasi terhadap perubahan dalam pasar untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Terminal Kargo Outgoing Domestik di Bandara Internasional Juanda PT Angkasa Pura Logistik seringkali tidak dapat mencapai target pengiriman angkutan udara yang telah ditetapkan. Identifikasi awal menunjukkan faktor penyebab keterlambatan yaitu terdapat beberapa barang yang tertinggal dalam proses, dan terdapat proses yang berulang. Dalam penelitian ini, value stream mapping dapat membantu untuk menggambarkan proses secara menyeluruh dan mengidentifikasi pemborosan pada proses Outgoing di Terminal Kargo PT Angkasa Pura Logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lead time proses pergudangan berkurang 25%, processing time berkurang 28%, dan value added ratio proses pergudangan meningkat dari 48.63% menjadi 69.4%. Rencana perbaikan yang diusulkan dalam penelitian ini adalah perancangan konsep lean 5S, penerapan planned maintenance alat bantu Terminal Kargo, dan melakukan digitalisasi untuk perpindahan data. ......Value stream mapping, as a method of implementing lean concepts, aims to visualize the flow of materials and information within a process. In recent years, the volume of air cargo transportation has increased due to the growing demand as people shift to online shopping during the pandemic, coupled with the strategic advantages of air transportation. Therefore, the logistics industry is required to continuously adapt to market changes to meet the ongoing increase in demand. The Outgoing Domestic Cargo Terminal at Juanda International Airport, operated by PT Angkasa Pura Logistics, often fails to achieve the set targets for air transportation deliveries. Initial identification reveals that some items are left behind in the process, and there exists repetitive processes causing delays. In this study, value stream mapping is used to comprehensively depict the overall process and identify waste in the Outgoing process at PT Angkasa Pura Logistics’ Cargo Terminal. The research results indicate a 25% reduction in warehouse lead time, a 28% reduction in processing time, and an increase in the value-added ratio of the warehousing process from 48.63% to 69.4%. Proposed improvement plans in this research include implementing lean 5S concepts, the implementation of planned maintenance for Cargo Terminal equipment, and the digitization of data transfer processes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>