Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, M.N.
Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004
658.8 Nas m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Ratman
"ABSTRAK
Untuk bisa mewujudkan misi dan objektifnya, setiap organisasi memerlukan strategi. Strategi dirumuskan dengan Manajemen Strategi. Manajemen Strategi memiliki empat elemen dasar yaitu : analisa situasi, formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi serta kontrol. Penelitian ini hanya fokus pada dua elemen pertama yaitu analisa situasi dan formulasi strategi.
Metode analisa situasi dan strategi yang banyak dijelaskan dalam berbagai literatur cenderung untuk industri manufaktur, Pekerjaan jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari pekerjaan manufaktur seperti : intangabilitiy, inseparability, perishability, variability, ownership dan consumer as a participant in the service process. Jika perbedaan ini diabaikan maka dapat terjadi kesalahan dalam menangani pekerjaan jasa.
Pada kesempatan ini, telah dibuat metode analisa situasi dan formulasi strategi khusus untuk industri jasa. Metode ini dikembangkan dari metode yang sudah ada dengan memasukkan karakteristik unik pekerjaan jasa padanya, Akibatnya adalah terjadi perubahan pada beberapa bagian dari metode yang ada. Karakter intangability memiliki implikasi pada industry environment yaitu dengan perlunya penambahan elemen baru ' Pengakuan'. Elemen baru ini juga ditambahkan pada Basic Competitive Forces. Karakter inseparability memiliki implikasi pada value chain, yaitu fungsi outbond logistic menjadi tidak diperlukan, serta fungsi produksi dan fungsi marketing disatukan. Akhirnya, pada kesempatan ini dibuat Strategy Formulator, yaitu berupa satu paket pertanyaan-pertanyaan dan arahan-arahan yang akan menghantarkan pengguna merumuskan strategi yang sesuai bagi organisasi jasanya.
Strategy formulator ini telah dicobakan pada suatu industri jasa, tempat penulis bekerja yaitu UPT XYZ.

ABSTRACT
Strategy is needed by an organization to accomplish its mission and objectives. The strategy has to be formulated by Strategic Management. Strategic Management consist of four basic elements, that are : situation analysis (environmental scanning), strategy formulation, strategy implementation and evaluation/control. This research was focused on the first two elements, i.e situation analysis and strategy formulation.
Situation analysis and strategy formulation method which is explained in many references is more suitable for manufacturing or processing industry. Services sector has a number of distinctive characteristics which differentiate them from manufacturing, such as : intangability, inseparability, perishability, variability, ownership and consumer as participant in the service process. ignoring the differences will result in failure in managing service organizations.
By this research, a method for situation analysis and strategy formulation specifically for service sector had been created. This method was developed from the already presence method which is good for manufacturing, by introducing the distinctive characteristics of service sector to the method. It had consequences of change in the already presence method. The intangabilily character had implication on industry environment that need new additional element Pengakuan=Registered'. This new element is also added into Basic Competitive Forces. The inseparability character had implication on value chain analysis, that is the outbond logistic function is not needed anymore, and production function is united with marketing function. Finally, by this research had been created a Strategy Formulator that is a package of questions and directions which will drive the user easily to formulate strategy for its service organization.
This Strategy Formulator had been tested on a service organization, UPT XYZ, where researcher is working.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Mahyenny
"Evaluasi Strategi Bauran Pemasaran Berdasarkan Sasaran Pasar yang Dipilih: Studi Kasus pada Lembaga Kursus Bahasa Inggris Eloquence; viii + 112 him; 1993; 10 tabs', 4 gambar. Bibl. 15 (1971 - 1993) UDC Kondisi persaingan untuk produk jasa kursus bahasa lnggris, terutama untuk wilayah Jakarta Barat cukup tinggi, sehingga perlu dijalankan suatu strategi pemasaran yang tepat dan terarah sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan atau untuk memenangkan persaingan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui segmen-segmen pasar yang berpotensi bagi perkembangan usaha jasa kursus bahasa Inggris dan mengevaluasi apakah strategi bauran pemasaran yang dijalankan sesuai dengan segmen pasar yang dipilih untuk dilayani. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan, observasi penulis secara langsung pada objek yang diteliti serta penelitian kepustakaan dan pengumpulan data dari instansi yang terkait. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum strategi bauran pemasaran yang dijalankan perusahaan sudah cukup tepat dan sesuai dengan pasar yang dilayaninya. Namun sejauh ini efektifitas strategi bauran pemasaran tersebut baru sebatas untuk wilayah di sekitar lokasi perusahaan, sehingga perusahaan perlu lebih menekankan strategi communication dan promotion mix untuk menambah efektifitas strategi bauran pemasaran lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuurhaniifah Shannon Darmawan
"Laporan magang ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, keterampilan pengembangan diri, serta menganalisis pengalaman dan observasi real time penulis dengan tinjauan literatur manajemen tentang strategi pemasaran dalam konteks pengelolaan konsesi bandara Bisnis Ritel dan Ancillary PT Angkasa Pura Solusi. Studi kasus kualitatif melalui data sekunder dan observasi langsung. Data sekunder diberikan langsung dari situs web Divisi Bisnis Ritel, jurnal, surat kabar, situs web, catatan pemerintah dan analisis data wawancara lebih lanjut dilakukan selama laporan magang. Laporan magang ini dibuat dan dikembangkan agar penulis dapat merefleksikan pengalaman dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan dan keterampilan sebelumnya dengan harapan dapat memberikan wawasan kepada pembaca tentang bisnis ritel di PT Angkasa Pura Solusi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

This internship report aims to gain knowledge, personal development skills, and analyzing writer's real time experience and observation with the management literature review about marketing strategy in the context of airport concession management of Retail and Ancillary Business of PT Angkasa Pura Solusi. Qualitative study case through secondary data and direct observation. Secondary data was given directly from Retail and Ancillary Business Division’s websites, journals, newspapers, websites, government records and further data analysis is conducted throughout the internship report. This internship report is made and developed for the writer to reflect on the experience and integrate it with previous knowledge and skills and in hope it can enlighten the reader and give insight into the retailing business in PT Angkasa Pura Solusi at Soekarno-Hatta International Airport.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Tjiptono
Yogyakarta: Andi Offset, 2022
658.8 FAN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianti
"Dengan makin berkembangnya perusahaan-perusahaan jasa, makin dibutuhkan suatu alat penqukuran kinerja yang lebih kuantitatif/lebih bisa diukur. Karena pada dasarnya, seberapa bagus pelayanan sangat subyektif dan sulit diukur, sehingga jarang orang menciptakan patokan untuk pengukuran. Yang ada selama ini, biasanya adalah pengukuran yang ditujukan untuk produk-produk selain jasa. Karena itu dicoba untuk menggunakan suatu metode pengukuran kualitas pelayanan pasa RS MMC. Dalam skripsi, dicoba untuk diterapkan suatu model pengukuran kualitas pelayanan yang diusulkan oleh Parasuraman, dkk., yang disebut analisa gap. Dimana menurut mereka, kualitas pelayanan, secara keseluruhan, adalah perbedaan antara harapan dan persepsi konsumen (gap 5). Dan gap 5 adalah fungsi dari gap 1-4 yang melibatkan manajemen serta bagaimana peqawai menyampaikan apa yang dipersepsikan oleh manajemen tentanq keinqinan konsumen pada pelayanan yang diberikan. Untuk menghitung perbedaan antara harapan dan persepsi konsumen, digunakan kuesioner yang mengandung 5 dimensi. Di mana kelima dimensi itu, menurut Parasuraman adalah faktor-faktor yang biasanya diqunakan oleh konsumen dalam menilai kualitas pelayanan. Bila ternyata didapat angka negatif (gap 5), Baru dicari penyebabnya dari segi manajemen maupun pegawai melalui gap 1-4. Dari penelitian, diperoleh hasil bahwa secara garis besar, perceived service quality berdasarkan responden, adalah -0.30742. Atau bila dirinci menurut dimensinya, yang memiliki nilai tertinggi adalah empathy diikuti tangible, responsiveness, kemudian assurance dan reliability. Secara lebih jauh kemudian diteliti mengapa terjadi nilai yang negatif tersebut. Ternyata terjadi gap 3, yaitu service delivery gap yang mengisyaratkan adanya perbedaan spesifikasi kualitas pelayanan dengan kinerja dalam produksi dan proses penyampaian jasa. Sebabnya antara lain, adalah adanya persaingan yang mengakibatkan sulitnya mencari tenaga yang berpengalaman, dan tidak memadainya lagi reward yang diterima, karena RS lain menawarkan yang lebih tinggi. Juga perlu diwaspadai subyektivitas atas penilaian kinerja meski sistem penilaiannya sudah bagus. Sebab lain adalah kurang adanya penekanan atas kriteria yang ada dalam penilaian kinerja, semua kriteria dianqgap penting. Selain itu terjadi juga gap 2, yaitu spesifikasi kualitas pelayanan yang tidak konsisten dengan persepsi manajemen tentang harapan konsumen. Sebabnya kurang adanya penghargaan lebih baqi tingkat manajerial yang melakukan usaha peningkatan pelayanan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa pada dasarnya pelayanan di rumah sakit ini cukup baik, namun masih bisa ditingkatkan dengan lebih banyak program-program dari manajemennya yang berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan. Misalnya, penekanan pada unsur tertentu (satu atau dua unsur) yang ada dalam kriteria penilaian kinerja pegawai, maupun tingkat manajerial. Sehingga mereka jelas akan arah dan tujuan rumah sakit. Tentunya didukunq dengan reward bagi mereka yang memberikan performance yang memuaskan, yang pada akhirnya akan dapat merangsang pegawai untuk memuaskan pasiennya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masaaki Imai, 1930-
New Delhi: McGraw-Hill, 2012
658.401 2 IMA g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitzsimmons, James A.
London : McGraw-Hill, 2005
658.8 FIT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Puspogati Mauliani
"Dalam memberikan pelayanan terapi & rehabilitasi kepada masyarakat, keberadaan Balai Kasih Sayang Pamardisiwi dihadapkan pada beberapa kendala klasik antara lain dana dan sumber daya manusia yang terbatas serta sarana dan prasarana yang dirasa kurang untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin rneningkat, sehingga yang terjadi adalah terjadinya gap (kesenjangan ) antara pelayanan yang diharapkan dengan apa yang terjadi.
Berlandaskan pemikiran tersehut, penulis Lertarik untuk melakukan penelelitian berupa analisis kualitas pelayanan BKS Pamardi Siwi. Untuk mengetahui tingkat harapan dan persepsi responden terhadap variabel kualitas pelayanan digunakan lima wujud kualitas pelayanan berdasarkan teori Zeithaml, et, al., (dalam Tjiptono, 2000 ; 70) yang terdiri atas bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati.
Penjelasan atas persepsi dan harapan terhadap kualitas pelayanan mengunakan analisis deskriptif berdasarkan data kuantitatif dari para responden. Instrunen penelitian terdiri atas kuesioner kualitas pelayanan yang dipandang dari dua aspek, yaitu aspek persepsi responden tentang pelayanan yang telah diterimanya dan aspek harapan yang ditetapkan atas indikator wujud kualitas pelayanan yang sama. Kuesioner berisi 22 item yang disebarkan kepada residen BKS Pamardi Siwi selaku responden penelitian sebanyak 70 orang. Hasil uji validitas Product Moment: terhadap item-item kuesioner tersebut dinyatakan valid seluruhnya. Selanjutnya berdasarkan hasil uji reliabilitas Alpha Cronbach diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,9690. Koefisien tersebut menunjukkan bahwa kuesioner kualitas pelayanan yang digunakan dalam penelitian ini telah valid dan reliabel.
Berdasarkan hasil penilaian persepsi responden terhadap aspek-aspek kualitas pelayanan terlihat bahwa masing-masing aspek kualitas pelayanan dinilai telah baik dengan skor rata-rata 3,78. Untuk hasil penilaian harapan responden terhadap aspek-aspek atau tingkat kepentingan kualitas pelayanan menunjukkan skor rata-rata 3,87, artinya masing-masing aspek kualitas pelayanan dipandang penting.
Untuk mengukur tanggapan terhadap tingkat kepuasan responden digunakan pengukuran kualitas jasa (Tjiptono, 1998 : 100), yaitu :Skor Kualitas Jasa = Skor Persepsi (perceived) - Skor harapan (expected). Ketentuannya yaitu bila nilai gap atau kesenjangan lebih besar dari nilai -0,5 maka penilaian pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh suatu instansi adalah ideal atau melampaui tingkat kepuasan Rata-rata dari hasil total skor persepsi yang diperoleh adalah sebesar 3,78 dan rata-rata hasil skor total harapan yang diperoleh adalah sebesar 3,81 maka skor dan kualitas jasa adalah -0,09. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan responden menyatakan puas terhadap kualitas pelayanan di BKS Pamardi Siwi - BNN.
Nilai uji statistik untuk persepsi terhadap pelayanan rehabilitasi sosial yang diterima adalah F = 2,262 < nilai kritis F0_05;db 431 = 2,96. Artinya rata-rata kelima dimensi service quality dalam memenuhi kualitas pelayanan pelanggan adalah sama atau tidak ada perbedaan yang signifikan. Untuk tingkat harapan pelanggan terhadap pelayanan rehabilitasi sosial menunjukkan nilai uji statistik F = 2,488 < nilai kritis F0,05;d|,4,|; = 2,96 Berarti bahwa antara mean atau rata-rata dari kelima dimensi service quality dalam memenuhi harapan pelanggan akan pelayanan adalah semua sama atau tidak; ada perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai uji statistik untuk tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan rehabilitasi sosial menunjukkan F = 2,341 < nilai kritis F()_U§j|_|b .H-.» =2,96, maka Artinya, antara rata-rata dari kelima dimensi service quality dalam memenuhi kepuasan pelanggan adalah semua sama atau tidak ada perbedaan yang signifikan.
Pengujian tentang hubungan antara kualiatas pelayanan dengan kepuasan konsumen di BKS Pamardi Siwi, dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman dengan menggunakan program SPSS versi ll for windows untuk mengukur keeratan hubungan antara persepsi dan harapan dari kualitas pelayanan. Dari hasil analisis data tersebut diperoleh nilai rs = 0,586 dengan signifikansi (p) = 0,000. Koefisien tersebut menunjukkan adanya hubungan searah antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan batasan koefisien korelasi (rs) (Sidney Siegel, 1996: 250) maka derajat korelasi yang ada tergolong korelasi yang sedang (modetare correlation)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>