Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intiadi Budijanto
Abstrak :
Sebagai solusi permasalahan tingkat layanan jalan terkait sering dan cepat rusak serta lambatnya perbaikan dan pemeliharaannya, Performance Based Contract mulai diterapkan pada proyek jalan di Indonesia berdasarkan manfaatnya bagi kemantapan tingkat layanan jalan semasa operasionalnya. Pengalaman di luar negeri menunjukkan keberhasilan PBC, namun pelaksanaannya di Indonesia masih dipertanyakan terkait faktor-faktor risiko regulasi dan kemampuan kontraktor terhadap keterlaksanaan kinerjanya. Penelitian dilakukan untuk memastikan faktor-faktor risiko regulasi dan kemampuan kontraktor yang dominan berikut dampaknya terhadap kinerja penerapan PBC. Hasil penelitian menyimpulkan respon risiko regulasi dan kemampuan kontraktor dapat meningkatkan kinerja penerapan PBC pada proyek jalan, sehingga tujuan penggunaan PBC tercapai. ...... As solution to road's level-of-service problem due to early and often road damages along with tardy maintenance and repairs, Performance Based Contract was started to be applied for road projects in Indonesia based on its benefit for road's level-of-service stability during its operation. Experiences abroad showed PBC successes, however its implementation in Indonesia is still being questioned due to regulation and contractor's capacity risk factors toward its performance realization. Research is executed to confirm those dominant regulation and contractor's capacity risk factors along with its impact on PBC performance. Research findings conclude responses to regulation and contractor's capacity risks can improve the performance of PBC application on road project, thereof the purpose of PBC utilization is achieved.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
selecting dan measuring performance of supplier is one of the fundamental aspect to the seccess of implementing supply management. By having qualified suppliers, companies can offer excellent products and services to their customers. Thus, the success of a supply chain can be accomplished. PT "AR", which is located in Denpasar had evaluated the performance of its suppliers by a conventional method. The aims of this research is to implement analytical hierarchy process method for evaluating performance of the suppliers by integrating some criterias used by the company. By implementing this method, PT "AR" will know the rank of its supplier. Supplier with execellent performance, hand in hand with PT "AR" will tr to realize their success.
657 JATI 7:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andrini Evianty
Abstrak :
ABSTRAK
CV. RP merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang retail (perdagangan eceran). Untuk memenuhi kebutuhan stok di seluruh tempat penjualan RP memiliki 2 pabrik, yaitu konveksi dan pabrik rajut. Konversi dikelola secara outsourcing, dimana RP menyediakan peralatan, bahan baku dan modal kelja. Sementara pabrik rajut dikelola sendiri. Sebagai perusahaan retail pendapatan RP sangat tergantumg pada omzet (hasil penjualan) dari seiiap tempat penjualannya yang sekarang berjumlah 33 tempat penjualan. Dengan banyaknya tempat penjualan yang dimiliki serta pabrik L yang ada maka RP harus mempekerjakan banyak lenaga kerja Untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, RP memiliki 19 orang karyawan di kantor pusat, 45 orang SPG (Sales Promotion Girl), 20 orang di konveksi dan 35 orang di pabrik rajut Sebagian besar karyawan RP berusia antara 19-26 tahun, penclidikan SMU dan yang sederajat, dan belum memiliki pengalaman kerja sebelum bekelja di RP. Rata-rata karyawan telah bekerja lebih dari 3 tahun, kecuali SPG dan karyawan pabrik yang keberadaannya Sangat tergantung pada kebutuhan penjualan clan produksi pada waktu tertentu RP Blum melalmkan pengelolaan sumber daya manusia dengan balk, seperti perencanaan sumber daya manusia, proses relcrutmen, seleksi, penempatan yang terstruktur, pelatihan dilakukan sambil bekerja, dan belum memiliki sistem evaluasi kinerja. Meskipun menyadari pentingnya pengelolaan sumber daya manusia, namun waktu dan perhatian pimpinan masih terpusat pada usaha untuk meningkatkan pendapatan dan memajukan perusahaan. Saat ini Pimpinan RP mengeluhkan penjualan yang tems menunm, padahal produk yang dihasilkan diakui dari segi kualitas, mode, maupun harga yang teljangkau. Sikap dan hasil kerja karyawan juga dinilai tidak seperli yang diharapkan (kurang tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, tidak disiplin, suka bergunjing, melakukan kecurangan, dll). Meskzipun perusahaan berada dalam situasi yang sulit, Pimpinan RP bertekad untuk bertahan dan terus memajukan perusahaan. Konsekwensinya RP harus bersikap Ientur clan selalu menyesuaikan did dengan perubahan yang terjadi di luar. Untuk im RP harus meningkatkan efektivitas dan kualitas kinerja karyawannya Setelah menganalisa situasi dan kondisi perusahaaan maupun karyawan RP serta membandingkan beberapa altematif yang munglcin dilakukan, Penulis agar RP menerapkan sistem manajemen kinerja. Sistem rnanajemen kinelja merupakan suatu proses atau serangkaian proses yang dilakukan dalam mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengembangkau kinerja individu untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Proses ini melibatl-can komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antam seorang karyawan dau penyelia langsungnya, Komponen sistem manajemen kinexja terdiri dari perencanaan kinerja, coaching dan evaluasi kinelja. Untuk dapat menerapkan sistem manajemen lcinenja dibutuhkan sosialisasi lebih dulu agar karyawan dapat mengenali konsepnya dan mengetahuj cam melakukannya. Mengingat kesulitan RP untuk secara khusus melakukan pelatihan, maka dalam sosialisasi ini karyawan juga diminta untuk mempraktekkan inforrnasi yang diperolehnya Sehingga bagi RP program ini akan terasa lebih efisien daxi segi tenaga, waktu dan biaya, namun cukup efektif Sebelum masuk ke tahap sosialisasi ini, ada beberapa hal yang hams dilakukan oleh RP, seperti penetapan visi, misi, strategi dan merampungkan job descrgotion setiap jabatan. Pada tahap awal, program sosialisasi sistern manajemen kinerja dilaksanakan bagi karyawan di kantor pusat sebagai senual operasional RP.
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Indira Shanti
Abstrak :
Penulis bacaan memiliki tujuan agar bacaan yang ia tulis dapat dipahami pembaca, sehingga penulis dapat mentransmisikan pengetahuannya dan pernbaca dapat mengmbangkan pengetahuannya. Saat dilakukan penilaian terhadap individu yang memahami bacaan, dapat diidentifikasi adanya individu yang memiliki skor pemahaman bacaan baik (expert) dan individu yang memiliki skor pemahaman bacaan rendah (novice). Brown dan Wagoner (dalam Wilson dan Gambrell, 1988) mengatakan bahwa perbedaan tersebut terutama disebabkan oleh proses inetakognitif Bonds, dkk (dalam Hsiao, 1997) mengatakan bahwa proses metakognitif dalam berpikir dibagi ke dalam dna kategori, yaitu self management (selanjutnya dibagi lagi menjadi planning, attending, encoding, reviewing, and evaluating) dan self appraisal (selanjutnya dibagi lagi menjadi pengetahuan metakognitif deklaratif; pengetahuan rnb kognitif prosedural, dan pengetahuan metakognitif kondisional). Dalam penelitian ini, peneliti memakai teori proses metakognitif dalam berpikir untuk dilihat apakah dipakai juga oleh individu saat memahami bacaan. Selain dengan membaca bacaan, pemahaman bacaan dapat juga diukur dengan pertanyaan yang mengacu pada bacaan, dengan 6 tingkat pemahaman inferensial. Permasalahan yang diajukan adalah “bagaimana perbedaan self management dan self appraisal antara expert dan novice saat membaca wacana ekspositori ‘?”; “bagaimana perbedaan self management dan self appraisal antara expert and novice saat menjawab pertanyaan mengacu pada bacaan ekspositori ?”; dan “bagaimana perbedaan self management dan self appraisal antara expert and novice saat menjawab pertanyaan pada berbagai tingkat pemahaman inferensial ?”. Untuk mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi self management dan self appraisal dalam memahami bacaan, peneliti menentukan bacaan yang akan dibaca adalah jenis bacaan ekspositori, sampel harus memiliki minat utama dalam bidang psikologi, memakai alat bantu pemahaman bacaan berupa alat tulis, bersedia mengikuti prosedur penelitian selanjutnya, memiliki intelegensi umum pada kategori sama dengan perbedaan rentang skor pemahaman bacaan terbesar. Instrumen penelitian adalah alat untuk elisitasi topik yang diminati angkatan 2001, survei peringkat tema yang diminati angkatan 2001, 4 bacaan ekspositori, yang terdiri dari bacaan peringkat 1 untuk pengambilan data, peringkat 2 untuk menyeleksi mahasiswa yang Menjadi expert and novice, dan peringkat 3 terdiri dari 2 bacaan yang dipakai untuk latihan pengambilan data. Bacaan peringkat 1 dan 30 pertanyaan yang mengacu pada bacaan tersebut yang akan dipakai untuk menyeleksi expert and novice mengalami uji daya diskriminasi item terlebih dahulu pada angkatan 2000, dan kemudian dilakukan perbaikan terhadap item yang perlu diperbaiki. Self management dan self appraisal expert and novice dilihat dengan proses think: aloud saat subyek membaca bacaan maupun menjawab pertanyaan. Sebelum pengambilan data., subjek dilatih untuk melakukan think aloud dengan 2 bacaan berperingkat 3. Data berbentuk transkrip verbatim think aloud subyek, dan diolah berdasar kategori sefmanagernent dan self appraisal. Proses yang tidak dapat dimasukkan dalam dua kategori di atas dimasukkan peneliti sebagai kategori baru. Hasil dan analisis dikategorikan sesuai permasalahan yang diajukan. Saat membaca bacaan, perbedaan utama antara expert dan novice terdapat pada kualitas skemata yang terbentuk akibat self management dan self appraisal yang berbeda antara kedua objek. Expert melakukan seleksi, searching, validasi paradise, elaborasi, qualitatively relating dengan pengetahuan mengenai banyak individu, koni irr nasi, pengetahuan metakognitif prosedural. Expert tidak melakukan gauging. Sedang novice hanya melakukan gauging, validasi mengulang, qualitatively relating dengan pengalaman pribadi, pengetahuan metakognitif deklaratif. Novice tidak melakukan seleksi, searching, validasi parafrase, elaborating. Kategori instruksi pada diri sendiri merupakan kategori baru yang hanya dilakukan novice, yang oleh peneliti dimasukkan sebagai salah satu kategori dalam tahap attention dalam sei management. Sedang kategori tidak tahu merupakan kategori baru yang dilakukan baik oleh expert maupun novice, yang oleh peneliti dimasukkan sebagai Salah satu kategori dalam tahap encoding dalam self management. Saat menjawab persoalan, perbedaan utama antara expert dan novice juga terdapat pada kualitas skemata yang terbentuk akibat self management dan sei appraisal yang berbeda antara expert and novice. Expert melakukan searching, contrasting, validasi, elaborating, qualitative/ relating, konfirmasi, repeating, pengetahuan metakognitif prosedural. Novice melakukan searching, contrasting, validasi, elaborating, qualitative lv relating, konfirmasi, repeating, reversing, pengetahuan metakognitif prosedural. Sedang kategori baru yang diberi judul sadar keadaan diri dan kategori tidak tahu dilakukan baik oleh expert maupun novice. Kategori sadar keadaan diri dimasukkan peneliti ke dalam. Salah satu kategori dalam pengetahuan metakognitif deklaratif, sedang kategori tidak tahu dimasukkan sebagai Salah satu kategori dalam tahap encoding. Perbedaan kualitas terdapat pada proses yang dilakukan expert dan novice. Bila berdasar tingkat pemahaman yang berbeda, terdapat kesamaan antara expert dan notice, bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman inferensial, semakin banyak kesalahan yang mereka lakukan. Namun hal ini hanya berlaku sampai tingkat pemahaman kelima. Diduga, peneliti kurang membuat pertanyaan yang sulit untuk tingkat pemahaman keenam. Kesalahan yang dilakukan expert lebih sedikit dibandingkan notice pada hampir semua tingkatnya. Dari hasil penelitian ini, dapat dibuat beberapa pokok pelatihan yang dapat dilakukan terhadap novice. Sebelumnya, penelitian ini perlu dilakukan terlebih dahulu pada sampel yang lebih besar, namun dengan kontrol yang tetap ketat seperti pada penelitian ini. Kategori baru yang diperoleh pun perlu diuji kembali kemunculannya pada sampel di penelitian berikutnya.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milla Mariska
Abstrak :
Pengukuran kinerja yang dilakukan perusahaan konsultan IT selama ini hanya berfokus pada aspek finansial. Dimana pengukuran kinerja ini tidak begitu komprehensif dalam mengukur kinerja suatu perusahaan yang mengakibatkan sulit untuk memperbaiki kondisi internal dan eksternal perusahaan sehingga berdampak pada lambatnya laju pertumbuhan perusahaan. Metode performance PRISM yang dikolaborasikan dengan metode IPA dan AHP digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan suatu pengukuran kinerja yang komprehensif dengan melibatkan peran stakeholder untuk melengkapi indikator kinerja yang selama ini diberikan dalam mengukur kinerja perusahaan. Dengan identifikasi kebutuhan dan kontribusi stakeholder, diperoleh indikator kinerja sebagai indikator keberhasilan kinerja perusahaan. Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat 30 indikator kinerja atau KPI yang dapat menggambarkan kondisi kinerja perusahaan, terdiri dari 4 KPI kepuasan stakeholder, 10 KPI strategi, 8 KPI proses, 4 KPI kapabilitas, 4 KPI kontribusi stakeholder. ......The performance measurement conducted by the IT consultant firms this day focused solely on the financial aspect. Where the performance measurement is not too compherensive in measuring the performance of a company which cause it’s hard to improve the internal and external conditions of a company and has impact on the slow growth rate of a company. The performance PRISM method colaborated with IPA and AHP methods were used in this study in order to get the a performance measurement comprehensively by involving stakeholder to complete the performance indicators which have been given in measuring the company’s performance. With the identification of the stakeholder needs and contributions, obtained the performance indicators as the success indicators of a company’s performance. From this research known that there were 30 performance indicators or KPIs which can describe the condition of the company's performance, consisting of 4 KPIs of stakeholder satisfaction, 10 KPIs of strategy, 8 KPIs of process, 4 KPIs of capability, 4 KPIs of stakeholder contributions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadil
Abstrak :
Penelitian ini menganalisa implementasi manajemen kinerja di PT. BNI (Persero) Tbk. Divisi Bisnis Kartu. Metoda yang digunakan adalah Balanced Scorecard (BSC) dan European Foundation For Quality Management (EFQM). Dengan kombinasi kedua metoda tersebut, memberikan turunan baru yang mengarah kepada pemahaman yang baik mengenai kinerja organisasi. Dengan demikian nantinya akan didapatkan hasil penilaian implementasi manajemen kinerja di PT. BNI (Persero) Tbk, guna mengurangi kendala dalam stabilitas operasional serta mengantisipasi potensi kendala yang mungkin timbul di masa yang akan. ...... This study analyzes the implementation of performance management at PT. BNI (Persero) Tbk. Credit Business Division. The method used is the Balanced Scorecard (BSC) and the European Foundation For Quality Management (EFQM). With the combination of the two methods, provide new derivative that leads to a good understanding of the performance of the organization. Thus the results of the assessment will be obtained performance management implementation at PT. BNI (Persero) Tbk, to reduce obstacles in the operational stability and to anticipate potential problems that may arise in the future.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Septiani
Abstrak :
ABSTRAK
Puspiptek merupakan organisasi dibawah Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Pengguna - Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) yang memiliki tugas sebagai pengelola dan pengembang kawasan Puspiptek. Indikator dan pencapaian kinerja yang ditampilkan pada LAKIP Deputi Bidang Jaringan Iptek belum mencerminkan pencapaian kinerja Puspiptek secara keseluruhan. Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran sistem manajemen strategis. Analisis SWOT Balanced Scorecard digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dalam peningkatan pengelolaan dan pengambangan kawasan Puspiptek. Dengan menggunakan metode AHP, diperoleh prioritas utama penentuan inisatif strategi dalam menentukan perumusan strategi yang terbaik.
ABSTRACT
Puspiptek is an organization under Deputy Assistant of Provider Network with User - Ministry of Research and Technology (KRT) who had responsibility as management and developer of Puspiptek zone. Indicator and performance achievement that presented on LAKIP of Deputy for Science and Technology Network has not reflected the overall Puspiptek performance achievement. Balanced Scorecard reflects company’s mission and strategy into a comprehensive set of scales that provide the framework for the measurement of strategic management system. SWOT analysis of Balanced Scorecard is used to determine the strength, weakness, opportunity and threat in the improvement of management and development of Puspiptek zone. By using AHP method, is obtained top priority for initiative strategy determination in determining the best strategy formulation.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Hutami Faza
Abstrak :
ABSTRAK Manajemen pengetahuan merupakan suatu proses untuk menyediakan cara sehingga perusahaan dapat mengenali dimana aset intelektual kunci berada, menangkap ukuran aset intelektual yang relevan untuk dikembangkan. Hal tersebut menyebabkan banyak perusahaan yang memutuskan untuk menerapkan knowledge management ke dalam strategi bisnisnya. Dalammenerapkan knowledge management (KM) yang baik dibutuhkan langkah-langkah strategis dimana salah satunya adalah evaluasi kinerja KM. Namun nyatanya tidak semua perusahaan telah memiliki sebuah evaluasi kinerja KM secara mandiri. Implementasi KM melibatkan tiga faktor penting yaitu faktor people, process, dan technology yang dikenal dengan sebutan KM Triad. Sehingga penelitian ini mengusulkan sebuah model evaluasi kinerja KM berindikator menggunakan perspektif people, process, dan tekhnologi.
ABSTRACT Knowledge management is a process to provide a way so that companies can identify which are their intellectual assets, and capturing the size of the relevant intellectual assets to be developed. This causes a lot of companies decided to implement knowledge management into its business strategy. In implementing knowledge management (KM), a company needs some strategic steps which one of the steps is evaluating the KM performance. But unfortunately, not all the companies that implement KM already have their own evaluation system of KM performance. KM implementation involves three important factors are factors people, process, and technology known as KM Triad. Therefore, this research proposes a model of KM performance evaluation using the indicators from people, process, and technology perspectives.
2015
T44697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banowati
Abstrak :
Karya akhir ini membahas mengenai analisis kebutuhan petugas pada Chevron IBU IT Service Desk dengan menggunakan simulasi event diskrit. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi di IT Service Desk saat ini dan memberikan usulan alternatif pengelolaan layanan IT Service Desk agar mampu menangani panggilan yang masuk minimal sebanyak 90%. Metodologi dalam melakukan penelitian ini adalah simulasi event diskrit dengan menggunakan aplikasi Arena Simulation. Terdapat tiga skenario usulan dengan menambah jumlah petugas pada waktu pelayanan yang berbeda. Dari ketiga skenario yang diusulkan, skenario ketiga (menambah dua petugas pada pukul 07.00 - 16.00 dan dua petugas pada pukul 08.00 - 17.00) memberikan kinerja yang terbaik yaitu 92.81% panggilan yang masuk dapat dilayani.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astika Wahyuaji
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Knowledge Management dengan Kinerja Eksekutif PT PLN Batubara Kantor Induk Jakarta. Variabel dari knowledge management yaitu people, technology dan process, sedangkan variable kinerja karyawan diukur dengan quality, quantity, timeless, need for supervisor dan interpersonal impact. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang menggunakan teknik Simple Randon Tehnique (Judgement Sampling) terhadap pegawai organik dan tugas karya di PT PLN Batubara Kantor Induk Jakarta yang berjumlah 45 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Knowledge Management memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
ABSTRACT The study was conducted using quantitative methods with a survey method that using a Simple Randon Technique (Judgement Sampling) from employees of Organic Staff and Expert Staff at PT PLN Batubara Head Office Jakarta, which in totaly 45 respondents and provide means of interventions to address those issues. The Result of this study indicate that knowledge management has a positive and significant effect on employee performances.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45350
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>