Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lutfi Aulia
Abstrak :
LPG (Liquefied Petroleum Gas) merupakan bahan bakar yang digunakan untuk sektor rumah tangga di Indonesia. Setelah program konversi dari penggunaan minyak tanah ke LPG secara masif untuk sektor rumah tangga pada tahun 2008, permintaan akan LPG meningkat hingga dua kali lipat dan lebih dari 50% kebutuhan dalam negeri merupakan impor. Sumber energi alternatif dibutuhkan untuk bisa mensubstitusi LPG sebagai bahan bakar sektor rumah tangga guna mengurangi angka impor LPG yang sudah mencapai 70%. Dimetil Eter (DME) merupakan bahan bakar yang memiliki sifat yang mirip dengan LPG sehingga dapat digunakan secara langsung dalam menggantikan LPG dengan sedikit modifikasi. Selain dari pada itu, DME dapat diproduksi dari bahan baku yang terbarukan seperti biomassa dan batubara yang tersedia cukup melimpah di Indonesia. Dalam tahapan aplikasinya sebagai bahan bakar adalah dengan mencampurkannya dengan LPG. Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik nyala api pembakaran difusi gas (Jet diffusion flame) dari bahan bakar LPG, DME dan campurannya (LPG mix DME) pada burner tipe barel. Persentase variasi campuran DME dalam LPG yang digunakan adalah 10%,20%,30%,40% dan 50% berat campuran. Pengujian dilakukan menggunakan burner tipe barel dengan diameter lubang nosel 2,5 mm. Seluruh hasil pengujian dikomparasi dengan LPG sebagai bahan bakar referensi. Hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik nyala api untuk tinggi api (Hf) dan panjang api (Lf) keduanya menurun seiring dengan kenaikan persentase komposisi campuran DME dalam LPG. Karakteristik nyala terangkat (lifted flame) juga mengalami penurunan ketika dibandingkan antara LPG dengan DME namun perbedaannya tidak terlalu jauh untuk keseluruhan campuran. Karaktersitik stabilitas nyala api yang dinyatakan dengan fenomena kecepatan blow-off dan lift off disajikan dalam tulisan ini. Beban pembakaran menunjukkan terjadi penurunan seiring dengan penambahan persentase campuran DME dalam LPG, hal ini berkaitan dengan nilai kalor bahan bakar DME yang lebih rendah sekitar 40% dari LPG. ......Currently, Liquefied Petroleum Gas (LPG) is the main energy source used in household sector in Indonesia. After the mega conversion project from kerosene to LPG in 2008, the demand of LPG raised in to a double and more than 70% of it fulfilled by import. It is very crucial to find other alternative energy to substitute LPG for household sector. Dimethyl Ether (DME), is a fuel that has similar characteristics to LPG so it can be used in LPG supply chain with minor change. More than that, DME can be produced from coal and renewable feedstock such as biomass which is available abundantly in Indonesia. To introduce the use of DME in current household appliances, we consider applying this fuel in mixture with LPG. This study aimed to investigate jet diffusion flame characteristics of DME and its mixture with LPG with DME concentration 10%, 20%, 30%, 40% and 50% by weight. The experiment was conducted on barrel type burner. A burner tip with centered hole with diameter 2.5 mm is functioned as fuel injector. All of the result is compared to LPG as reference. The results show that the flame characteristic in term of flame height (Hf) and flame length (Lf) both are decline with the increasing of DME composition in the mixture with LPG. The lifted flame is also decline when comparing LPG to DME but only differ slightly between all mixtures. Blow off and lift off phenomena is presented. Burning load is decline with the increasing of DME composition relates with the calorific value of DME which is 40% lower than LPG.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arman Siswandi
Abstrak :
ABSTRAK
Alasan utama melakukan studi pemasaran ini adalah untuk mengidentifikasi kesempatan/peluang pasar LPG di Sulawesi Utara. Setelah studi/riset dilakukan, selanjutnya mengevaluasi setiap kesempatan pasar, dan secara spesifik mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan dan potensi laba setiap kesempatan pasar.

Potensi pasar LPG Sulawesi Utara cukup besar bila dilihat dari target pasar yang akan dimasuki, yakni jurnlah penduduklrumah tangga, jumlah restoranlwarung, jumlah hotel, dan transportasi. Dari potensi pasar LPG yang ada perlu dianalisis kelayakan dan keekonomian pemasaran LPG di Sulut untuk kemudian mencari solusinya.

Kendala utama disini adalah tingginya harga jual dan tidak terjaminnya ketersediaan LPG di pasar karena supply point yang terlalu jauh ± 2.051 Km. Kendala ini harus dapat diatasi sesuai dengan tujuan pemasaran yakni : memenuhi kesempatan/peluang pasar LPG dengan melakukan investasi atau memasarkan LPG seperti saat ini tanpa melakukan investasi. Dari kendala ini maka ditawarkan tiga altematif berikut :

Alternatif I Penimbunan LPG dan pengisian ke botol LPG atau Filling Plan di Makassar, kemudian dibawa ke Sulut untuk dipasarkan.

Alternatif II

Alternatif III Penimbunan LPG dan pengisian ke botol LPG atau Filling Plan di Sulut.

Dari analisis untung/rugi dari segi subjek yang terlibat dan analisis keekonomian terhadap investasi dari ketiga alternatif tersebut, diperoleh hasil bahwa potensi dan peluang pasar LPG di Sulut cukup besar dan bila dilakukan analisis harga sesuai dengan harga pasar bahan baku LPG, maka alternatif yang menguntungkan adalah alternatif rembangun Depot LPG di Sulut.
ABSTRACT
The main reason carry out the marketing study is to identify LPG market opportunities in North Sulawesi. After the study, every market opportunity is evaluated, in specific : the size, growth, and profit potential of market opportunities measured and forecasted.

Market potential LPG in North Sulawesi is big enough when we observe target market which going into, such as: population of peoplelhouse holds, restaurant, hotel and transport. Now, the market potential LPG in North Sulawesi is need feasibility study and marketing economical and then looking for the solution.

The main constraints are very expensive selling price and unsecure of supply, because the supply point is too far (about 2.051 kilo meters). This constraint must be coped in line with the objective of LPG marketing in North Sulawesi namely : to meet LPG market demand with investment or LPG marketing with the conditions, like now without investment. From this constraint we have three alternative solution :

Alternative I: Heap of LPG and filling plan in Makassar, then bring to North Sulawesi for marketing.

Alternative II: Heap of LPG in Makassar, and then bring to North Sulawesi in the bulk (skid tank) then in North Sulawesi filling to the LPG bottle and marketing later.

Alternative III: Seting Up New LPG Depot in North Sulawesi.

Heap of LPG and Filling Plan in North Sulawesi. From profit and loss analysis to subject involvement, and economic analysis toward alternative investment are come to conclude that LPG market opportunities and potency are promising enough in North Sulawesi, and the most profitable alternative solution to setup new LPG Depot in North Sulawesi.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Wicaksono
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang analisis data keandalan dan pemodelan pemeliharaan peralatan pada Pabrik Tabung LPG Pertamina UPMS III Jakarta. Pertama dilakukan identifikasi terhadap peralatan yang paling besar memberi kontribusi terhadap kegagalan dan downtime pabrik untuk dijadikan model, selanjutnya menganalisa efektifitas pemeliharaan pencegahan (PM) yang dikenakan pada peralatan tersebut. Teknik pemodelan dinamakan waktu tunda yang selanjutnya digunakan untuk menentukan interval PM yang optimal. Hasil analisis menunjukkan bahwa PM yang dilakukan saat ini pada alat terpilih kurang efektif dan interval PM harus diturunkan. This thesis deals with the reliability data analysis and modelling of equipment maintenance at LPG Bottle Factory of Pertamina UPMS III Jakarta. First thing done is to identil5i equipments that contribute to the highest failures and downtimes to be modeled, and than analyzed the effectiveness of preventive maintenance (PM) for the selected equipment. A modeling technique called the delay time is then used to determine the optimal PM intervals. The analysis showed that PM for the selected equipment is ineffective and the interval of PM should be decreased.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T10984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Prasetyo
Abstrak :
As demanded by global issue for a cleaner and an environment friendly energy, LPG (Liquefied Petroleum Gas) as an altemative fuel, will become an attractive commodity in the future.

Entering free trade era, which will be started by AFTA in the year of 2003, LPG business will also be affected. As a consequence, PERTAMINA, the company that monopolise the LPG domestic market, must prepare upon entering the competition against new entree. To be able to transform itself from a monopolistie controller toward market leader, PERTAMINA should redefine its LPG business process, i.e. restructuring the retail marketing network, especially the partnership scheme with LPG mini filling plant owners.

Crucial matters to be improved are the tariff formulae for transporting LPG, which is considered insufficient for the present operating cost, and the lack of fixed cost structure, which evokes difficulties for an adjustment.

Proposed solution for the above problem is a new, auditable, and adjustable, tariff system, which is arranged fairly between the involved parties and based on a win-win solution. Arrangement of such new system should consider the existence and role of LPG mini filling plant, taking into account their operating cost.

Karena perannya sebagai energi altematif pengganti minyak bumi dan semakin kuatnya isu lingkungan hidup yang menuntut pemakaian energi bersih dan akrab lingkungan, maka LPG (Liquified Petroleum Gas) akan menjadi komoditi yang menarik untuk diperdagangkan di masa mendatang.

Berkenaan dengan datangnya era liberalisasi perdagangan yang dimulai dengan AFTA 2003, yang juga akan melanda selctor perdagangan LPG, maka Pertamina yang selama ini memonopoli perdagangan LPG di dalam negeri harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk dapat bersaing dengan para pemain baru.

Untuk dapat mentransformasikan dari posisi sebagai pemegang monopoli menjadi pemimpin pasar (market leader), Pertamina harus meredifinsi proses bisnisnya di bidang usaha LPG antara lain dengan merestrukturisasi jaringan distribusi dan pamasaran LPG di dalam negeri, yang antara lain dengan membenahi ikatan kemitraan dengan para pcmilik Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE). Salah satu masalah yang mendesak untuk dibenahi adalah perumusan sistem pentarifan jasa ankutan LPG oleh SPPBE yang selama ini dinilai sudah tidak sesuai Iagi Serta tidak adanya struktur tarif yang jelas menyebabkan timbulnya kesulitan untuk melakukan penyesuaian. Solusi dari masalah tersebut adalah pembuatan sistem pentanian baru yang adil, wajar, saling menguntungkan, auditable dan ajustable. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka perumusan tarif mempertimbangkan eksistensi dan peran SPPBE yaitu dengan mengakomodasi besarnya biaya operasi masing-masing SPPBE.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhila Maulida
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak konversi Liquefied Petroleum Gas (LPG) terhadap aktivitas ekonomi dan sosial perempuan di Indonesia. Metode evaluasi dampak menggunakan estimasi difference in difference melalui data panel IFLS 2007 dan 2014. Penelitian ini mengestimasi dua variabel utama yaitu jam kerja sebagai proksi aktivitas ekonomi dan jumlah arisan sebagai proksi aktivitas sosial pada sampel perempuan menikah. Penelitian ini menemukan hubungan sebab akibat yang ditimbulkan pada program konversi LPG terhadap aktivitas ekonomi dan sosial perempuan. Konversi LPG mampu meningkatkan jumlah jam kerja dan pada aktivitas sosial dan meningkatkan jumlah arisan. Kami juga mengestimasi dengansub-sampel regional dan demografis, hasilnya menemukan bahwa konversi LPG masih memiliki efek kausal positif pada dua variabel utama. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan clean cooking energy dapat meningkatan pemberdayaan perempuan dari sisi alokasi waktu. ......This study aims to examine the impact of Liquefied Petroleum Gas (LPG) conversion on women's economic and social activities in Indonesia. The Impact is evaluated using difference in difference estimation through 2007 and 2014 Indonesia Family Life Survey (IFLS) panel data. This study estimates the two main variables are work hours as a proxy for economic activity and the number of social gathering as a proxy for social activities in a sample of married women. Through the estimation result, this study found a causal effect by the LPG conversion program to women's economic and social activity. LPG conversion can increase the number of work hours and the number of social gathering. We also estimated with regional and demographic sub-samples, the results found that the impact of LPG conversion still has a positive causal effect on two main variables. Overall, this study shows the use of clean cooking energy can increase women's empowerment in terms of time allocation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Yasin
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pemisahan komponen LPG dari gas pipa penyalur di Gresik, Jawa Timur. Pemisahan komponen LPG tersebut dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan bahan bakar LPG untuk kebutuhan energy nasional, sebab hingga saat ini sebagian besar gas alam biasanya langsung dijual tanpa dipisahkan komponen LPG dari gas alam tersebut. Pada penelitian ini dilakukan simulasi proses pemisahan LPG dari gas pipa menggunakan proses refrijerasi dan menghasilkan produk LPG sebesar 26.39 ton/day dan kondensat sebesar 106 barel/day. Nilai investasi yang diperlukan untuk pembangunan lapangan LPG ini yaitu $ 20,877,470. Net Present Value sebesar $ 73,797,369, IRR sebesar 29 % dan Payback Period selama 4 tahun, menggunakan tingkat MARR sebesar 10%. Parameter yang paling sensitive dalam analisa kelayakan ekonomi lapangan LPG ini yaitu nilai investasi, hargajual LPG, dan hargabeli gas umpan.
ABSTRACT
This thesis researched the separation of LPG component from gas in the gas pipe at Gresik, East Java. The separation of LPG component is carried out to maximize the usage of LPG in the national energy scheme. Up until now, most of natural gasses harvested were sold directly in its basic form without separating the LPG component. In this research, the simulation was done on the separation process using the refrigeration technique and it produced 26.39 ton/day LPG product and 106 barrel/day condensate. The investment needed to build the LPG field installation is $20,877,470, with Net Present Value of $73,797,369, Internal Rate of Return of 29 % and Payback Period of 4 years, all using MARR level of 10%. The most sensitive parameter in this feasibility analysis was the initial investment value, price of LPG end product, and price of gas as the raw material.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidar
Abstrak :
ABSTRAK
Bahan Bakar Minyak (BBM) mempunyai peranan penting terutama sebagai sumber energi di dalam negeri, sumber penerimaan negara dan devisa, juga sebagai bahan baku industri. BBM menjadi suatu komoditas yang sangat strategis dalam perekonomian di Indonesia, baik bagi masyarakat (sektor rumah tangga), sektor trnsportasi maupun bagi sektor industri.

Dibandingkan dengan konsumsi energi Iain, terlwyata minyak tanah merupakan energi yang paling tinggi jumlah konsumsinya. Penlngkatan konsumsi telah membuat pemerlntah terpaksa mengimpor minyak tanah, akibat terbatasnya produksl minyak tanah yang dihasilkan kiiang-kilang daiam negeri. Akibatnya beban keuangan negara semakin berat kalau subsidi BBM terus dipertahankan.

Pengurangan subsidi BBM ini berdampak pada semua sektor, juga pada konsumen rumah tangga yang sebagian besar menggunakan minyak tanah untuk memasak menjadi semakin sulit untuk mendapatkan minyak tanah dengan harga murah. Selaln itu dengan jumlah cadangan BBM yang semakin menurun menunjukkan sinyal untuk mulai memanfaatkan energi Iain, yang salah satunya adalah LPG.

Untuk mengetahui kemampuan LPG sebagai energi alternatif pengganti minyak tanah untuk memasak bagi konsumen rumah tangga maka dilakukan penelitlan ini, dimana sepertl diketahul bahwa konsumsl energi dipengaruhi oleh tingkat harga energi itu sendiri, harga energi Iain yang terkait dan tingkat pendapatan. Penelitlan ini diiakukan dalam dua tahap. Pertama, penelitian dilakukan pada demand energi rumah tangga di empat provinsi yang ada di pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) yang dianggap sebagai representatif permintaan energi secara umum (agregat). Kedua, penelitian terhadap demand energi rumah tangga pada kelompok berpendapatan rendah. Penelitian menggunakan model demand energi rumah tangga yang pafing umum dengan menggunakan data sekuncler konsumsi dan harga tahun 1993~

Hasil penelidan menunjukkan bahwa berdasarkan angka elastisitas silang (cross price elasticity), LPG slgnlflkan mensubstitusl minyak tanah pada rumah tangga di empat provinsl sampel, namun tidak pada rumah tangga kelompok miskin. Bagi kelompok miskin LPG masih merupakan barang mewah. Angka elastisitas harga (own price elasticity) menunjukkan bahwa LPG merupakan barang normal untuk memasak pada rumah tangga provinsi sampel. Kenaikan harga minyak tanah dan tingkat pendapatan (income elasticity) akan meningkatkan pemakaian LPG. Seiring dengan kenaikan pendapatan (income) maka konsumen rumah tangga akan beralih ke LPG sebagai energi altematif untuk memasak karena faktor efisiensi dan kenyamanan.
2007
T34461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidik Mastrilianto
Abstrak :
ABSTRAK
Liquefied Petroleum Gas atau yang biasa kita kenal dengan sebutan LPG, saat ini sudah menjadi kebutuhan harian bahkan termasuk kebutuhan dasar bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Dengan sifat dan karakter dari LPG yang mudah terbakar, bahkan mudah meledak untuk kondisi-kondisi tertentu, maka kiranya diperlukan analisa dan penilaian bahayanya. Kajian dalam tulisan ini bertujuan mengetahui dan menganalisa gambaran fasilitas penampungan LPG dan tingkat kemungkinan kebakaran I peledakan serta pengaruh dari penilaian resiko terhadap resiko kebakaran I peledakan, menggunakan DOW Indeks. Disain penelitian yang digunakan adalah Descriptive Analitik, dimana; Pertama, akan merincikan faktor-faktor yang berhubungan dengan komponen material, bahaya-bahaya unit proses, dan kontrolnya. Kemudian, fal ABSTRACT
Liquefied Petroleum Gas which known as LPG, now consumed by the most of people in indonesia. With the tlammability character ofthe LPG, and possibility to explode in specific condition, hence presumably need to conduct analysis and tire hazard identilication prior and during LPG storage facility operations. Evaluation in this article is aim to know or analyze the risk assessment for tire/ explosion LPG storage facility by using DOW index. The research design is Descriptive Analytic, and it will be analyzing the detail for any factors with the components; material, unit process hazard and control. Hereinafter, all factors will be classiied in two components of risk: probability factor and consequences factor, as F&E Index, Damage Factor and Maximum Probable Property Damage. Finally, all factors will be analyzed by using matrix to get the level of the risk. The risk assessment emphasis to any possibility of LPG release from storage tank it self, till and discharge line, vapor balance line and aggregate components likes flanges or pipe connection, pumps and valves. The result of risk assessment will be re-analyzed for further action to reduce or minimize the present risk categories. Hopefully this analysis could contribute to prevent any identitied risks in the companies which are having LPG storages.
2007
T34573
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wegig Ardianto
Abstrak :
ABSTRAK
Pemanfaatan gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik dalam negeri dalam hal ini flare gas untuk memaksimalkan sumber energi nasional, peningkatan penyediaan LPG Nasional, dan peningkatan kualitas lingkungan hidup daerah setempat. Pemanfaatan flare gas saat ini sudah dilaksanakan dengan telah beroperasinya Kilang LPG di Bekasi, provinsi Jawa Barat dengan kapasitas produksi 150 ton/hari. Kilang LPG menghasilkan produk berupa LPG,condensate, dan lean gas. Berdasarkan data produksi rata-rata tahun 2009, diperoleh produksi rata-rata per hari adalah 89,47ton/hari. Dari data dan kapasitas produksi kilang LPG itu sendiri, maka perlu dikaji dan dievaluasi efektivitas produksi kilang LPG tersebut. Dalam penelitian ini digunakan pemodelan dengan software simulator berdasarkan variabel-variabel yang ada.

Hasil analisa dan perhitungan menunjukan bahwa cryogenic unit system pada kilang LPG belum efisien sesuai dengan desain basis. Pada simulasi dengan komposisi dan feed gas data existing pertanggal 3 Agustus 2009, diperoleh hasil produksi LPG sebesar 119,70ton/hari. Dengan merubah temperature E-202 (T out) sesuai dengan data existing pertanggal 3 Agustus 2009 yaitu sebesar 2.91 Deg.F, maka diperoleh hasil produksi LPG dari simulasi sebesar 104.7 ton/hari dengan heat duty sebesar 3.21 MMBTU/hr. Efektivitas produksi LPG pada tahun 2009 belum tercapai. Perbandingan prosentase recovery LPG dari data di simulasi (sebesar 81.17%) dengan prosentase recovery LPG dari data existing (sebesar 71.59%), maka diperoleh deviasi sebesar 11.80%. Untuk meningkatkan efektivitas produksi pada kilang LPG adalah dengan meningkatkan efisiensi pada cryogenic unit.
ABSTRACT
Utilization of natural gas to meet domestic needs of the domestic market in the flare gas to maximize energy sources nationwide, the National LPG supply enhancement, and improving the quality of the local environment.Utilization of flare gas is now implemented by the operation of Refinery LPG in Bekasi, West Java province with a production capacity of 150 tons / day. LPG plant produces products such as LPG, condensate, and lean gas. Based on the average production data in 2009, obtained an average production per day was 89.47 tons / day. Of data and refinery LPG production capacity itself, it needs to be studied and evaluated the effectiveness of the production of the LPG plant. This study used modeling with software simulator based on existing variables.

Analysis and calculation results show that the cryogenic unit at the refinery LPG system has not been efficient in accordance with the design base. In the simulation with feed gas composition and the existing data on August 3, 2009, LPG production results obtained by 119.70 tons / day. By changing the temperature of E-202 (T out) in accordance with the existing data on August 3, 2009 at 2.91 Deg.F, the obtained results from the simulation of LPG production 104.7 tons / day with a heat duty of 3.21MMBTU / hr.Effectiveness of LPG production in 2009 has not been reached. LPG recovery percentage comparison of the data in the simulation (by 81.17%) with the percentage recovery of the data existing LPG (by 71.59%), the obtained deviation of 11.80%.To improve the effectiveness of the refinery LPG production is to increase the efficiency of the cryogenic unit.
2013
T35159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Sukardi
Abstrak :
ABSTRAK
Program konversi minyak tanah tanah ke Liquefied Petroleum Gas LPG sejak 2007 telah berhasil dilakukan, indikasinya adalah tren penggunaan LPG semakin meningkat setiap tahunnya hingga saat ini. Dibalik kepopulerannya LPG terdapat kelemahannya antara lain sering tejadinya kasus ledakan tabung gas, kelangkaan pasokan, serta sebagian besar LPG di impor dari luar negri. Program Jaringan gas kota yang dicanangkan pemerintah dalam hal ini kementrian ESDM bertujuan salah satunya adalah dapat menggeser penggunaan konsumsi LPG. Sehingga bukan hanya pengurangan impor LPG tapi melainkan subsidi LPG juga dapat ditekan. Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai konsumsi bahan bakar untuk memanaskan air hingga mencapai suhu tertentu. Didapat bahwa bahan bakar yang paling cepat dan biaya paling murah adalah dengan menggunakan bahan bakar gas kota, yaitu 186 detik dengan biaya Rp. 68 . Selain itu dianalisis juga penerapan bahan bakar jika dimanfaatkan untuk daerah DKI Jakarta.
ABSTRACT
Kerosene conversion program to Liquefied Petroleum Gas LPG since 2007 has been successfully carried out, the indications are the trend of the use of LPG has increased every year until now. Behind the popularity of LPG there are disadvantages include frequent case of occurrence of gas cylinder explosion, scarcity of supply, as well as most of LPG imported from abroad. City gas network programs launched by the government in this case the Ministry of Energy and Mineral Resources aims is able to shift the use of LPG consumption. So that not only a reduction in imports of LPG, but also reducing LPG subsidies. In this research, analyzed the fuel consumption to heat the water until it reaches a certain temperature. Found that fuel the fastest and most inexpensive cost is to use city gas fuel, ie 186 seconds at a cost of Rp. 68. In addition it also analyzed the application of fuel when used for the Jakarta area.
2016
T46907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>