Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simatupang, Posma R.
Abstrak :
Pembahasan dalam penulisan tugas akhir ini merupakan rekomendasi bagi PT. X untuk melakukan pelatihan kepada para managemen untuk dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dalam proses kerja sehari-hari dengan bawahannya. Penulis memfokuskan bahwa tim managemen perlu menerapkan gaya kepemimpinan situasional (situational leadership) agar lebih efektif dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehari-harinya. Dari analisa permasalahan di PT. X, umumnya para pimpinan kurang berorientasi pada tugas dan terhadap bawahan. Atasan hanya membicarakan masalah tugas yang diberikan. Komunikasi lebih banyak berlangsung satu arah. Dengan poly ini atasan tidak fokus pada masalah pengembangan karyawannya. Komunikasi yang berlangsung tidak kondusif untuk pencapaian kinerja yang baik. Memang sudah ada penetapan target kerja. Tetapi penilaian tidak digunakan untuk proses kenaikan gaji, atau kenaikan jabatan. Hasil penilaian tidak pemah dikomunikasikan. Hal ini membuat karyawan menjadi tidak tau prestasi apa yang harus mereka pertahankan, apa yang harus ditingkatkan. Karena itu tingkat motivasinya masih rendah. Unsur skill juga belum berkembang dengan baik. Pelatihan belum ada, terutama yang berhubungan dengan managerial. Permasalahan yang terjadi adalah pada hubungan atasan bawahan. Hal tersebut kurang sesuai dengan sasaran PT. X yaitu menyediakan lingkungan kerja yang nyaman dan termotivasi yang membuat karyawan bekerja lebih profesional. Salah satu hal yang menyebabkan permasalahan tersebut adalah pada komunikasi. Untuk itu, perlu dilakukan pembenahan terhadap sistim komunikasi yang diterapkan oleh atasan terhadap bawahan, dalam hal ini sistim kepemimpinannya. Penerapan gaya kepemimpinan haruslah disesuaikan dengan situasi yang ada, terutama dengan tingkat kematangan para anak buahnya. Hal ini perlu menjadi pertimbangan mengingat situasi perusahaan yang barn melakukan penggabungan dengan tingkat kesiapan bawahannya yang berbeda-beda. Gaya kepemimpinan situasional (Hersey & Blancard, 1992) dianggap banyak ahli manajemen sebagai gaya yang sangat cocok untuk diterapkan saat ini. Gaya dalam memimpin yang akan diterapkan tidak dapat digeneralisasikan pada setiap bawahan, sangat tergantung kepada tingkat kematangan yang secara alamiah setiap bawahan. Kematangan (maturity) bawahan sangat bergantung pada tingkat kemauan (willingness) dan kemampuan (ability) dari bawahan. Tinjauan secara rinci literatur dibahas dalam Bab IT. Gaya komunikasi satu arah (yang umumnya dilakukan pada gaya delegating) seperti yang dijalankan oleh managemen PT X menjadi kurang efektif karena tidak mempertimbangkan tingkat kesiapan kemampuan dan kemauan (able and willing) bawahan. Dengan tingkat kematangan karyawannya yang berbeda, gaya delegating menjadi tidak sesuai penggunaannya. Managemen PT X perlu melakukan perubahan dalam menerapkan gaya kepemimpinan manajemennya. Untuk itu, managemen harus mengetahui bagaimana melakukan komunikasi dua arah dan mengembangkan gaya kepemimpinan situasional yang efektif. Melihat kondisi yang terjadi di PT. X, diperlukan penerapan gaya kepemimpinan situasional yang efektif. Gaya kepemimpinan yang diberikan perlu memilah tingkat kematangan setiap individu bawahannya. Untuk itu pimpinan harus mengetahui tingkat mana bawahan tersebut berada. Dengan melakukan kategorisasi tersebut, Atasan dapat menentukan mana bawahan yang pantas diberikan delegation dan mana yang harus di perhatikan dengan gaya selling dan participating. Atasan tentunya harus melakukan penggantian bagi bawahan yang unable-unwilling. (ulasan rind dalam Bab III). Agar dapat melakukan gaya kepemimpinan yang efektif dengan menggunakan komunikasi dua arah, dan mampu mengatasi persoalan bawahannya, maka perlu diberikan pelatihan ketrampilan komunikasi kepada para atasan. Rancangan pelatihan dibuat sesuai dengan prosedur yang ada agar tujuan dan manfaat pelatihan tercapai. (selengkapnya dalam Bab IV) untuk meningkatkan effektivitas kepemimpinan Managemen PT X.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pretty Failasufa Aziza
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Responden dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil fungsional di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Penelitian ini menggunakan Transformational Leadership Behaviour Inventory TLI untuk mengukur kepemimpinan transformational, lalu untuk mengukur kecerdasan emosional menggunakan kuesioner baku dari Daniel Goleman, dan OCB scale dengan 5 dimensi utama dari Podsakoff untuk mengukur OCB. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 221 dari keseluruhan jumlah karyawan PNS jabatan fungsional pada divisi peneliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformational dan kecerdasan emosional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Kecerdasan emosional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Namun kepemimpinan transformational secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Hal ini disebabkan oleh: 1 terdapat faktor lain yang lebih mempengaruhi organizational citizenship behavior salah satunya adalah kepemimpinan transaksional karena kepemimpinan transaksional mempertimbangkan perilaku extra role maupun in role para bawahannya, hal tersebut menyebabkan bawahan akan menunjukkan kinerja OCB-nya, 2 perlu mempertimbangkan supaya kecerdasan emosional menjadi variabel mediasi antara kepemimpinan transformational dengan organizational citizenship behavior sehingga pengaruh kepemimpinan transformational terhadap OCB dapat dirasakan secara tidak langsung melalui kecerdasan emosional. Kata kunci: kepemimpinan transformational, kecerdasan emosional, organizational citizenship behavior ......This study uses quantitative approach. Data collected through questionnaire and in depth interview. Respondent in this study is functional civil service at National Institute of Aeronautics and Space. This study utilize the Transformational Leadership Behavior Inventory TLI to measure transformational leadership, to measure emotional intelligence this research utilize the questionnaire from Daniel Goleman, and utilize OCB scale with 5 main dimensions from Podsakoff to utilize OCB. Total respondent of this study is 221 respondent from all civil service at research division. The result of this study found that transformational leadership and emotional intelligence significantly impact on organizational citizenship behavior. Partially emotional intelligence significantly impact on organizational citizenship behavior while transformational leadership partially has no impact on organizational citizenship behavior because of 1 any other factor that are more directly influence on organizational citizenship behavior one of which is transactional leadership because it considers extra role and in role from the followers, that makes the follower show organizational citizenship behavior rsquo s performance, 2 it needs to consider so that emotional intelligence becomes a mediation variable between transformational leadership and organizational citizenship behavior so the impact of transformational leadership on organizational citizenship can be seen through emotional intelligence Key words transformational leadership, emotional intelligence, organizational citizenship behavior
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2017
T48031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Safira
Abstrak :
Woman/Leader identity conflict merupakan konflik yang terjadi pada pemimpin wanita akibat ketidaksesuaian tuntutan antar peran sebagai wanita dan pemimpin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara evaluasi positif yang dimiliki pemimpin wanita terhadap identitas kepemimpinannya positive leader identity, perbandingan diri yang dilakukan terhadap rekan kerja pria social comparisons to man, dan lama memimpin seseorang leadership experience dengan woman/leader identity conflict. Penelitian ini menggunakan dua studi. Studi pertama merupakan studi cross-sectional N=145 dengan metode pengukuran self-report berbentuk survey online. Untuk meminimalisir bias respon penelitian, pengambilan data diambil dalam dua tahap dengan waktu yang berbeda. Studi kedua merupakan studi kuasi-eksperiemental N=70 between-subject design kelompok positive identity vs kelompok kontrol dengan jenis manipulasi tertulis straightforward manipulation. Hasil penelitian studi pertama menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara positive leader identity b=-0,376, p ......Woman leader identity conflict defined as conflict occurred when there was incongruity between the role of woman identity and leader identity on women in leadership position. This research purposed to investigate whether there are relationships between positive evaluations women leaders had on their leadership identity positive leader identity, social comparisons to their male coworkers social comparisons to man, and years of leadership leadership experience, with identity conflict on women leaders. This research used two studies. The first study was cross sectional study N 145 with self report in an online survey as the measurement method. To limit common method bias, collecting participant rsquo s data was done in two phases in different times. The second study was a quasi experimental N 70 between subject design positive leader identity group vs control group with written manipulation straightforward manipulation. The results of the first study revealed that there was negative significant relationship between positive leader identity b 0,376, p
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anida Chairunnisa
Abstrak :
Penelitian sebelumnya membuktikan hubungan yang lemah antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berpendapat yang mengindikasikan adanya mekanisme psikologis di antara kedua variabel. Menggunakan trait activation theory, penelitian ini menginvestigasi otonomi kerja dan kepribadian proaktif sebagai mediator serial pada hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berpendapat. Metode pengambilan data dilakukan secara convenience sampling dengan menyebarkan kuesioner daring kepada responden yang bekerja di perusahaan berbasis teknologi dan kesehatan / biofarmasi (N = 155). Analisis data dilakukan dengan software SPSS versi 25 menggunakan Hayes' PROCESS Macro model 6. Hasil penelitian menunjukkan peran mediasi otonomi kerja dan kepribadian proaktif secara signifikan dan berurutan pada hubungan antara kepemimpinan yang pemberdayaan dan perilaku berpendapat. Implikasi dari penelitian ini adalah efektivitas penggunaan Trait Activation Theory dalam menjelaskan mekanisme psikologis pada perilaku berpendapat pada karyawan. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah organisasi dapatmemberikan pelatihan kepada para manajer untuk dapat menampilkan kepemimpinan yang memberdayakan karena gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan bagi karyawan untuk menentukan cara mereka bekerja dan mengaktifkan trait kepribadian yang spesifik bagi peningkatan perilaku berpendapat pada karyawan. ......Past research related empowering leadership and voice behavior shows weak relationship. It indicates the presence of psychological mechanism that emerge to explain these variables. The purpose of this study is to investigate the serial mediation of this relationship by using Trait Activation Theory. Convenience sampling technique is used by distributing online questionnaire to employee who work in technology-based company and health / biopharmaceutical industry (N = 155). The analysis is performed using SPSS software version 25 with Hayes' PROCESS Macro model 6. The analysis indicates job autonomy and proactive personality significantly mediates the relationship between empowering leadership and voice behavior respectively. This research gives theoretical implication for the application of Trait Activation Theory to illustrate the psychological mechanism of empowering leadership and employee voice behavior. For practical implication, organization can implement development program for managers to exhibit empowering leadership in workplace because this leadership style provides flexibility for employee to determine how they work and activate specific personality trait for increasing employee voice behavior.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Margareta
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemimpinan inklusif terhadap keamanan psikologis melalui peran mediasi kepercayaan terhadap manajemen pada tenaga kesehatan di Indonesia. Didasarkan pada teori konservasi sumber daya, atasan yang menampilkan perilaku inklusif dan tingkat kepercayaan pada manajemen merupakan sumberdaya eksternal bagi karyawan yang dapat meningkatkan keamanan psikologis mereka di organisasi. Partisipan dalam penelitian ini merupakan tenaga kesehatan, yaitu dokter dan perawat, dari 2 rumah sakit swasta di Medan (N = 241). Data diperoleh secara online dan offline dengan teknik purposive sampling dan dianalisis menggunakan program PROCESS versi 4.1 (Hayes, 2013) pada SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan pada manajemen memediasi hubungan antara kepemimpinan inklusif dan keamanan psikologis secara parsial. Sebagai implikasi praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi organisasi untuk melatih para manajer menjadi pemimpin yang inklusif, khususnya di rumah sakit. ......This study aims to examine the effect of inclusive leadership on psychological safety through the mediating role of trust in the management of health care workers in Indonesia. Based on the conservation of resources theory, I argue that inclusive leadership and trust in management are considered as external resources by employees that increases their perceived psychological safety. Participants in this study were healthcare workers, i.e., doctors and nurses, from 2 private hospitals in Medan (N = 241). Data were obtained online by g-form and offline by visiting the participants while they worked. The sampling techniques used was purposive sampling, by taking data only on doctors and nurses. Regression was analyzed using PROCESS program version 4.1 (Hayes, 2013) on SPSS version 26. The results showed that trust in management partially mediated the relationship between inclusive leadership and psychological safety. As a practical implication, the study results suggest organizations to develop inclusive leadership in managers.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyna Hemas Wening Riswanto
Abstrak :
Kepemimpinan merupakan hal yang penting bagi kehidupan mahasiswa sebagai agen perubahan. Dalam penelitian ini, kepemimpinan ditinjau dalam perspektif Teori Identitas Sosial, yaitu leader prototypicality, atau tingkat seorang pemimpin dianggap sebagai representasi kelompoknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh persepsi performa pemimpin pada leader prototypicality di kalangan mahasiswa. Hipotesis penelitian adalah semakin tinggi persepsi performa pemimpin, maka leader prototypicality akan semakin meningkat (1-tailed). Hipotesis dalam penelitian korelasional ini diuji dengan melakukan metode kuantitatif, yang dilakukan dengan melihat hubungan linier antara dua skor, yaitu skor persepsi performa pemimpin yang diperoleh menggunakan Leader Performance Scale (Steffens, 2012) dan Leader Ingroup Prototypicality Scale (Platow & van Knippenberg, 2001). Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Universitas Indonesia (n=104) berusia 18-25 tahun (M=20.54) yang pernah menjadi atau merupakan anggota organisasi kemahasiswaan dengan jumlah partisipan laki-laki sebanyak 34 orang, partisipan perempuan sebanyak 68 orang, dan 2 orang lainnya memilih tidak menjawab. Hasil yang diperoleh dari analisis statistik multiple regression (B= 1.412, p < .001) menunjukkan bahwa peningkatan skor persepsi performa pemimpin akan meningkatkan skor leader prototypicality. Berdasarkan hasil tersebut, ditemukan bahwa persepsi performa pemimpin mempengaruhi secara positif leader prototypicality. Temuan tersebut dapat menjadi implikasi untuk menguatkan hasil studi tentang persepsi performa pemimpin dan leader prototypicality yang belum konklusif, dan diharapkan dapat menjadi landasan bagi mahasiswa Universitas Indonesia untuk mengembangkan kepemimpinan di organisasi mahasiswa. ......Leadership is important in college students’ life as an agent of change. In this study, leadership will be reviewed through the perspective of Social Identity Theory, namely leader prototypicality, defined as the extent which the leader is seen as the group’s representative. This research aims to study the effect of perceived leader performance on leader prototypicality in college student. We proposed that increased perceived leader performance results in increased leader prototypicality (1-tailed). The hypotheses are tested in this correlational study, using quantitative method done by reviewing the linear relationship between two score, namely Leader Performance Scale (Steffens, 2012) to assess perception of leader performance, and Leader Ingroup Prototypicality Scale (Platow & van Knippenberg, 2001) for leader prototypicality. This research participants are Universitas Indonesia students ranging from age 18-15 (n=104, M=20.54), had the experience of being a member of student organization, consists of 34 male, 68 female, and 2 others chose not to answer. Results from the multiple regression (B= 1.412, p < .001) showing perceived leader performance and leader prototypicality are related positively. The research finding provides implication to affirm the prior study in perceived leader performance and leaderprototypicality. Further implication from this study is to develop leadership in college students. 
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zidan Raleto Seno
Abstrak :
Inovasi merupakan salah satu target yang diharapkan dari management trainee yang merupakan calon pemimpin masa depan dari perusahaan. Namun, belum banyak penelitian yang membahas mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi perilaku kerja inovatif pada management trainee. Penelitian kuantitatif cross-sectional ini bertujuan untuk mengetahui peran empowering leadership sebagai moderator dalam efek stres terhadap perilaku kerja inovatif. Data diperoleh dari 174 peserta aktif program management trainee dari berbagai perusahaan menggunakan skala IWB-9, PSS-10, dan LEB-12 yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,7–0,9. Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa persepsi stres tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kerja inovatif pada management trainee (β=0,04, t=0,56, p=0,58). Empowering leadership juga tidak berperan sebagai moderator dalam efek tersebut (β=-0,03, t=0,07, p=0,68), tetapi memiliki pengaruh secara langsung terhadap perilaku kerja inovatif (β=0,55, t=7,92, p<0,001). Penelitian menyimpulkan bahwa kondisi negatif tidak memiliki efek langsung terhadap perilaku kerja inovatif yang dilakukan oleh management trainee. Penelitian selanjutnya perlu untuk mengeksplorasi karakteristik individual positif yang dapat membantu management trainee mempertahankan perilaku kerja inovatif di tengah kondisi kerja yang menuntutnya untuk menampilkan performa yang lebih dibandingkan karyawan yang lain. ......Innovation is one of the targets expected of management trainees, who are expected to become future leaders of the company. However, not many studies have discussed the factors that can influence innovative work behavior in management trainees. This cross-sectional quantitative study aims to determine the role of empowering leadership as a moderator in the effect of stress on innovative work behavior. The data were obtained from 174 active participants of management trainee programs from different companies using the IWB-9, PSS-10, and LEB-12 scales, which had been adapted into Indonesian with a reliability coefficient of 0.7-0.9. The results of the multiple linear regression test indicated that perceived stress did not significantly influence innovative work behavior in management trainees (β=0.04, t=0.56, p=0.58). Empowering leadership was also found to have no moderating effect on this relationship (β = -0.03, t = 0.07, p = 0.68), but did exert a direct influence on innovative work behavior (β = 0.55, t = 7.92, p < 0.001). The study concluded that negative conditions do not have a direct effect on the innovative work behavior of management trainees. Future research should investigate the role of positive individual characteristics in enabling management trainees to maintain innovative work behavior in the midst of work conditions that require them to perform more than other employees.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates , 2005
158.4 PSY
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The Wiley Blackwell Handbook of Mindfulness brings together the latest multi-disciplinary research on mindfulness from a group of international scholars, in a comprehensive 2-volume set Examines the origins and key theories of the two dominant Western approaches to mindfulnessCompares, contrasts, and integrates insights from the social psychological and Eastern-derived perspectivesDiscusses the implications for mindfulness across a range of fields, including consciousness and cognition, education, creativity, leadership and organizational behavior, law, medical practice and therapy, well-bei.
Chichester, West Sussex: Wiley Balckwell, 2014
158 WIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>