Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pindi Setiawan
Abstrak :
Proses pemberdayaan masyarakat yang baik adalah yang memperhatikan pengetahuan masyarakat terkait. Oleh karena itu, pemahaman tentang pengetahuan lokal menjadi penting. Pemberdayaan berarti melakukan sesuatu untuk menjadi lebih berdaya, sehingga tentu di dalamnya mempunyai tahapan belajar atau alih pengetahuan. Pemahaman tentang proses belajar pentimg karena akan mempengaruhi strategi pemberdayaan masyarakat nelayan. Untuk itu saja memfokuskan pada pola proses belajar di dalam kelompok nelayan payang. Kelompok nelayan yang tinggal di Pelabuhan Ratu itu adalah nelayan yang operasi menangkap ikannya menggunakan jenis jaring kantong yang bernama payang. Para nelayan payang berkelompok selain karena kesamaan alat dan tehniknya, juga karena keberadaan kelompok usaha payang dari juragan-juragan yang mempunyai kapal dan jaring payang. Mereka tidak berkelompok karena alasan kesukuan atau kesamaan tempat tinggal. Para nelayan payang Pelabuhan Ratu percaya bahwa kegiatan menangkap ikan adalah `warisan' leluhur mereka. Sehingga kajian mengenai aksi-aksi memayang dari nelayan Pelabuhan Ratu sedikit banyak akan mengungkapkan salah satu kesinambungan tentang pengetahuan lokal nelayan setempat. Namun pengetahuan nelayan payang tidak berhenti seperti yang diwariskan leluhumya saja, ia terus disempurnakan oleh nelayannelayan payang. Pengetahuan yang ada di individu nelayan juga tidak berhenti menjadi sekumpulkan inovasi-inovasi mereka saja, pengetahuan para nelayan itu, `disebarkan' kepada kelompoknya. Ada empat peran utama dalam operasi nelayan payang, yaitu peran juragan, peran juru much, peran orang bengkel dan peran anak payang. Anak payang juga terbagi atas sejumlah pecan Lae. Semua peran itu saling berkaitan dan tentu berkaitan dengan kebudayaan yang lebih besar dari nelayan di Pelabuhan Rata dalam membentuk pengetahuan nelayan payang. Peran-peran itu mempengaruhi proses alih pengetahuan. Derajat perbedaan dan persamaan pengetahuan ditentukan pada tingkatan seseorang dalam menjalani perannya. Untuk dapat menelaah proses ini, maka dipakai pendekatan sejumlah teori kognitif dan pembentukan kelompok kecil. Pada proses alih pengetahuan tidak sepenuhnya bisa terjadi dimana saja dan pada siapa saja. Pengalihan itu butuh 'trig? dan `suasana' untuk mengaktifkannya. Proses alih pengetahuan atau proses belajar ini juga dimungkinkan karena kelompok ini mempunyai kebiasaan membawa orang baru dalam operasi payang. Kenyataan ini membuat para nelayan Pelabuhan Ratu menganggap bahwa kegiatan operasi payang ini adalah sakalal.iannya para nelayan muda. Alih pengetahuan mempunyai dua tahapan penting, yaitu tahapan pengetahuan kelompok dan tahapan pengetahuan minat individu. Tahapan ini sangat dipengaruhi sifat mekanisme pembagian tugas yang tegas dan luwes dalam operasi menangkap ikan di taut. Proses belajar di dalam tahapan pengetahuan kelompok di atas terdiri dari proses tiru semirip mungkin, tiru-tanya dan tiru contoh. Sedang tahapan minat individu mempunyai proses tiru semirip mungkin per-individu dan proses tirulihat tindakan individu. Proses belajar individu juga dilengkapi dengan percakapan verbal terbatas dan diskusi khas. Suasana proses belajar di atas juga `dilengkapi' dengan cerita tentang kesuksesan likong. Para !ikon yang sukses ini disebut kolot laut, dan mereka menjadi tokoh-tokoh individu yang mempengaruhi pengetahuan kelompok nelayan payang di Pelabuhan Ratu. Ada sejumlah tempat yang digunakan untuk proses belajar, yaitu di atas perahu ketika melaut, di atas perahu di dermaga, di gudang, di pantai ketika mencelup jating. Selain hari-hari operasi di laut, selama musim payang melaut ada hari yang mempunyai makna penting, yaitu hari jum'at. Hari yang dianggap hari libur, namun juga menjadi waktu untuk para nelayan payang saling berbagi pengalaman.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Hassan
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1998
R 001 FUA s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sumunar Mahanani
Abstrak :
ABSTRAK
Tidak banyak masyarakat yang mengetahui dan sadar pentingnya kebijakan publik atau produk organisasi publik. Padahal dalam Undang-undang No. 28 Tahun 1999 pasal 8, menyebutkan bahwa peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan negara merupakan hak dan tanggungjawab masyarakat untuk ikut mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih. Persoalannya masyarakat beranggapan bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak berpengaruh pada kehidupan mereka secara langsung. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara faktor anteseden dengan sikap, serta hubungan dari sikap dan konsumsi media yang pada akhirnya membentuk pengetahuan seseorang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dimana 1 Seseorang bersikap tertentu karena adanya faktor penyebab yaitu identitas sosial. Sedangkan faktor kepentingan pribadi dan nilai-nilai tidak berhubungan pada sikap. 2 Sikap berhubungan signifikan dengan pengetahuannya karena seseorang akan mencari segala cara untuk memenuhi kebutuhan informasinya agar menjadi ldquo;tahu rdquo;. 3 Konsumsi media memang secara signifikan sudah terbukti berhubungan dengan pengetahuan, karena menambah informasi-informasi.
ABSTRACT
Not many people who know and are aware of the importance of public policy or public organization products. Whereas in Act No. 28 of 1999 Article 8 States that the role of the community in organizing country is right and the responsibility of society to realize the holding of clean. The issue is the public assume that Government issued policy has no effect on the lives of those directly. This study describes the relation between the antecedent factors with attitude, as well as the relationship of attitude and media consumption that ultimately form one 39 s knowledge. These studies use quantitative methods with which 1 a person being due to certain factors cause i.e. social identity. While, personal interests and values factors are not related to attitudes. 2 the attitudes associated with significant knowledge, because someone will be looking for any way to meet the need for information to be in the know . 3 media consumption is indeed proven significantly relate to knowledge, because it adds to the information.
2017
T48386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Susila
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini pemerintah tengah menjalankan reformasi birokrasi sebagai upaya untuk mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik. Reformasi birokrasi perlu didukung oleh beberapa hal, diantaranya adalah penerapan knowledge management. Pelaksanaan reformasi birokrasi memiliki risiko kegagalan yang akan menyebabkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan ancaman kegagalan pencapaian pemerintahan yang baik. Kementerian Perindustrian saat ini memiliki beberapa aplikasi dalam menunjang knowledge sharing seperti forum dan milis. Namun kenyataannya sedikit sekali pegawai yang menggunakannya. Berdasarkan hal ini, peneliti termotivasi untuk melakukan analisis untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penggunaan forum dan milis dalam mendukung knowledge sharing di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian. Penelitian ini menggunakan kombinasi beberapa model yang ada, seperti model Delone dan Mclean, TAM serta UTAUT yang dimodifikasi dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Sumber data didapatkan melalui observasi dan kuesioner. Analisis data tersebut dilakukan dengan menggunakan metode structural equation model (SEM) berbasis varian dengan perangkat lunak SmartPLS. Dari penelitian ini diketahui faktor yang mempengaruhi penggunaan aplikasi tersebut adalah social influence dan incentive.
ABSTRACT
The government is currently doing a bureaucracy reform as an attempt to realize a good governance. In practice, the bureaucratic reform should be supported by several things, such as the implementation of knowledge management. Implementation of the reform of the bureaucracy has a risk of failure which would lead to reduced public confidence to the government, and the threat of failure to achieve good governance. The Ministry of Industry currently has several applications in supporting knowledge sharing such as forums and mailing lists, the application is integrated within its intranet web. But the reality is very few employees use them. Based on this, researchers are motivated to perform an analysis to determine the factors that affect the utilization of forum and mailing list to support knowledge sharing in Secretariat General of the Ministry of Industry. This study uses a combination of several existing models, such as the model of Delone and Mclean, TAM and UTAUT modified by considering various factors. Source of data obtained through observation and questionnaire. The data were analyzed using a variance-based structural equation model (SEM) with SmartPLS software. From this research, it is known that the factors influencing the use of the application are social influence and incentive.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda KInasih
Abstrak :
Autisme merupakan disabilitas dengan pertumbuhan terbesar di Amerika Serikat yaitu 10–17% per tahun. Di Indonesia pada tahun 2010, jumlah penderita autisme mencapai 2,4 juta orang. Anak autis memiliki kelemahan utama pada kemampuan komunikasi, sehingga seringkali lambat dalam menyerap pengetahuan dan berbagai kemampuan penting lainnya. Kartu bergambar merupakan salah satu alat yang digunakan oleh terapis atau orang tua untuk melatih anak autis berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi yang fleksibel dalam membantu terapis dan orang tua dalam mengajarkan kemampuan dasar berbahasa pada anak autis dengan metode ABA, serta mengidentifikasi kinerja aplikasi dalam membantu anak autis belajar bahasa. Data yang dibutuhkan diperoleh dengan melakukan eksperimen pada anak autis yang menggunakan aplikasi dalam 4 environment berbeda, dengan perbedaan ukuran gambar dan pemberian feedback pada setiap environment. Aspek lain yang diteliti adalah kinerja aplikasi dalam membantu anak autis belajar melalui usability testing. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan reward animasi dengan kedua ukuran gambar cocok untuk kegiatan belajar anak. Aplikasi juga dapat memenuhi semua kriteria usability testing untuk 4 dari 8 anak. Sebanyak 2 anak masih memiliki kekurangan di kemampuan menggunakan komputer, 2 anak yang lain masih memiliki kekurangan di kemampuan menggunakan komputer dan atensi belajar. ......Autism is a disability with the greatest growth in the United States, 10-17% in one year. In Indonesia, in 2010, the number of people with autism has reached 2.4 million. Children with autism have a major weakness in communication skills, so they often slow in getting new,retain knowledge and various other important skills. Picture cards is one of the tools used by therapists or parents to help children with autism to communicate. This research aims to develop a flexible application that helps therapists and parents in teaching early language for autistic child with ABA method, and identify the application performance in helping children. The required data is obtained by performing experiments on children that use application through usability testing. Based on the results of the data analysis, it is concluded that the animated reward with both size of pictures is suitable for children’s learning activities. Application can also meet all the criteria of usability testing for 4 of 8 children. While 2 children are still lacking in computer ability, and 2 others are lacking in computer ability and attention in learning.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Chandra
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh kealamian media terhadap motivasi belajar siswa di Kementerian PUPR, dengan fokus pada pelatihan Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) bidang Jalan dan Jembatan. Pendekatan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Media Naturalness Theory (Teori Kealamian Media), yang menekankan pada sejauh mana media komunikasi mencocokkan cara alami manusia berkomunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei terhadap 54 alumni peserta pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kealamian media memiliki dampak yang signifikan terhadap motivasi belajar, terutama melalui variabel dependen kealamian media yang diukur dengan upaya kognitif. Koefisien beta sebesar -0,454** menunjukkan hubungan negatif yang kuat antara kealamian media dan upaya kognitif, sehingga semakin tinggi tingkat kealamian media maka semakin tinggi motivasi belajar siswa. Meskipun demikian, temuan penelitian juga mencatat bahwa kealamian media tidak memiliki dampak signifikan terhadap upaya kognitif dan ambiguitas komunikasi. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyoroti efek adaptasi kompensasi terhadap media elektronik. Hal ini mengindikasikan bahwa peserta pelatihan cenderung telah menyesuaikan diri secara berkelanjutan dengan media yang digunakan. Implikasi penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi Kementerian PUPR dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih alami, meningkatkan motivasi belajar, dan mempertahankan adaptasi positif terhadap media. ......Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak kealamian media terhadap motivasi belajar siswa di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, khususnya dengan fokus pada Pejabat Inti Satuan Kerja Jalan dan Jembatan (PISK). Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Media Naturalness Theory (MNT), yang menekankan sejauh mana media komunikasi selaras dengan cara alami manusia berkomunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei yang melibatkan 54 alumni program pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kealamian media berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar, khususnya melalui variabel terikat kealamian media yang diukur dengan upaya kognitif. Koefisien beta sebesar -0,454** menunjukkan adanya hubungan negatif yang kuat antara kealamian media dengan upaya kognitif, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kealamian media maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. Namun, penelitian ini juga mencatat bahwa kealamian media tidak memiliki dampak signifikan terhadap upaya kognitif dan ambiguitas komunikasi. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyoroti efek adaptasi kompensasi terkait media elektronik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta pelatihan kemungkinan besar terus beradaptasi dengan media yang digunakan. Implikasi dari penelitian ini dapat memberikan wawasan berharga bagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih natural, meningkatkan motivasi belajar, dan menjaga adaptasi positif terhadap media.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hapid
Abstrak :
Tesis ini membahas pengaruh dimensi knowledge leadership yang terdiri atas orienteering of learning, creating a climate, supporting learning process dan action as a role model terhadap penciptaan pengetahuan (knowledge creating) pengurus Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) secara parsial dan bersamasama. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan instrumen kuisioner. Analisisnya menggunakan analisi regresi linier ganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara bersamasama dimensi knowledge leadership berpengaruh signifikan dan positif terhadap penciptaan pengetahuan (knowledge creating) pengurus OKP. Sedangkan secara parsial dimensi dimensi knowledge leadership yang berpengaruh adalah creating a climate dan action as a role model.
The focus of this study is the impact of the knowledge leadership dimension consisting orienteering of learning, creating a climate, supporting learning process and action as a role model to knowledge creating of youth social organization commitee partially and integrallity. This research is quanitative with descriptive design. The data were collected by questionnaire instrument. The data were analysized by multiple linier regression. Result of the research summarized that the knowledge leadership dimension influential to knowledge creating of youth social organization commitee integrallity. In Partially, the dimension of knowledge leadership give the impact significanly to knowledge creating are creating a climate and action as a role model.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teresa Metta Rosario
Abstrak :
Tulisan ini membahas mengenai dinamika pengetahuan dalam pengambilan keputusan tiga perempuan yang melepas jilbabnya. Dalam tulisan ini juga dijelaskan bagaimana proses mereka dari awal memakai jilbab hingga melepasnya. Teori connectionism digunakan untuk menjelaskan proses pembentukan makna mereka terhadap jilbab. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana pengalaman-pengalaman mereka membentuk pengetahuan mereka tentang agama dan jilbab juga yang digunakan untuk menginterpretasi dan memberi makna kepada jilbab itu sendiri. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi naratif. Hasil penelitian ini adalah pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman-pengalaman mereka saling terkait membentuk skema-skema yang menjadi faktor pendukung dalam pertimbangan untuk melepas jilbab. Pengetahuan tersebut juga menambah kapasitas agency mereka sehingga dapat mewujudkan keinginan untuk melepas jilbab. Kemampuan mewujudkan agency juga bergantung pada struktur atau lingkungan tempat mereka berada. ......This thesis discusses the dynamics of knowledge in the decision making of three women who removed their hijab. This thesis also explains their journey from the beginning of wearing the veil to removing it. Connectionism theory is used to explain the women’s process of forming the meaning of the veil. The purpose of this research is to explain how their experiences shaped their knowledge of religion and the hijab and to explain how such knowledge is also used to interpret and give meaning to the hijab itself. This study presents qualitative research through a narrative strategy. This study concludes that, for each of these women, the various forms of knowledge gained from their experiences are interrelated to form schemas that become a supporting factor in the consideration to remove the veil. Such knowledge also adds to their capacity of agency so that they can realize the desire to remove the veil. The ability to utilize this agency also depends on the social structure or environment.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Etikariena
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada perilaku kerja inovatif, salah satu bentuk perilaku produktif yang diharapkan dalam organisasi. Peran pengetahuan yang disimpan di organisasi yaitu ingatan keorganisasian seharusnya dapat memunculkan perilaku kerja inovatif. Namun peran ingatan keorganisasian kurang maksimal. Karena itu, tesis penelitian ini adalah ingatan keorganisasian tidak langsung berhubungan dengan perilaku kerja inovatif karena termediasi oleh identitas keorganisasian dan kesiapan karyawan untuk berinovasi. Metode penelitian mixed methods exploratory sequential study yang terdiri dari dua studi, yaitu Studi 1 merupakan studi kualitatif untuk mengeksplorasi ingatan keorganisasian dan identitas keorganisasian melalui FGD dengan 20 karyawan sebagai partisipan, dengan hasil studi sebagai dasar penyusunan skala Ingatan Keorganisasian dan skala Identitas Keorganisasian yang akan digunakan pada survei di studi 2. Skala lain yang digunakan adalah skala Kesiapan untuk Berinovasi dan skala Perilaku Kerja Inovatif. Penelitian dilakukan pada 505 karyawan dari berbagai level di 7 divisi pada sebuah perusahaan percetakan dan penerbitan yang termasuk dalam salah satu industri kreatif di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa identitas keorganisasian a = 0.33; b = 0.40; c rsquo; = -0.06; p = 0.25 , kesiapan karyawan untuk berinovasi a = 0.18; b = 0.81; c rsquo; = -0.04; p = 0.16 memiliki efek mediasi pada hubungan antara ingatanorganisasi dan perilaku kerja inovatif, sehingga hubungan langsung antar keduanya tidak lagi signifikan. Namun, ketika disertakan bersama, maka hanya kesiapan karyawan untuk berinovasi yang memiliki efek mediasi pada hubungan antara ingatan keorganisasian dan perilaku kerja inovatif a1 = 0.33; a2 = 0.17; b1 = 0.07; b2 = 0.72; c rsquo; = -0.07; p = 0.04; LLCI = -0.08 dan ULCI = 0.21 . Hal ini menunjukkan bahwa ingatan keorganisasian yang memuat informasi yang mendukung inovasi akan menyebabkan tumbuhnya identitas keorganisasian yang juga inovatif dan membuat karyawan siap untuk berinovasi sehingga diharapkan karyawan akan dapat menampilkan perilaku kerja inovatif. Ingatan berisi informasi tentang inovasi sebaiknya terus dipertahankan, dijaga dan disebarkan kembali pada seluruh anggota organisasi sehingga efektif untuk menumbuhkan perilaku kerja inovatif.
ABSTRACT
This study focuses on innovative work behavior, one kind of productive behavior in organization. The role of information that was known as organizational memory should have stimulated innovative work behavior. Therefore, organizational memory still has limitation to encourage innovative work behavior. So the thesis in this study is organizational memory has indirect relationship mediated by organizational identity and employee rsquo s readiness to innovate to innovative work behavior. This study used mixed methods exploratory sequential study that divided into 2 studies. Study 1 was a qualitative study to explore the organizational memory and organizational identity. There were 20 participants involved. The result from the first study was used as the basis for Organizational Memory and Organizational Identity scale construction used for the survey in study 2. Study 2 used quantitative perspectives that used questionnaire consisted of Organizational Memory Scale, Organizational Identity Scale, Readiness to Innovate Scale and Innovative Work Behavior Scale. The second study was conducted on 505 employees from various levels of the seven divisions in a printing and publishing organization that was included in one of the creative industry in Indonesia. The result indicates from mediating analysis shows that there are mediation effect of the organizational identity a 0.33 b 0.40 c rsquo 0.06 p 0.25 and employee rsquo s readiness to innovate a 0.18 b 0.81 c rsquo 0.04 p 0.16 . When the two of mediators are put together, only employee rsquo s readiness to innovate that has the mediation effect a1 0.33 a2 0.17 b1 0.07 b2 0.72 c rsquo 0.07 p 0.04 LLCI 0.08 and ULCI 0.21 . The result also shows that the employee rsquo s readiness to innovate has stronger effect than the organizational identity. Thus, the results of this study show that organizational memory that consist of the informations that support the innovation will cause emerge innovative organizational identity and enhance employee rsquo s readiness to innovate, so they will be able to perform as innovative employee. Thus, the organizational memory that support the innovation in organization must be retain and shared to all of organization member to improve the innovative work behavior.
2017
D2248
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Nur Anggraeni
Abstrak :
ABSTRAK
Perawat merupakan tenaga kesehatan di rumah sakit yang berhubungan langsung dengan pasien. Kinerja perawat merupakan komponen utama dalam kepuasan pasien. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menilai persepsi pasien mengenai kinerja perawat. Persepsi pasien mengenai kinerja perawat yaitu penilaian pasien terhadap kualitas keperawatan, sikap dan perilaku perawat. Metode penelitian menggunakan stratified sampling pada 107 responden yang terdiri dari 20 responden kelas I, 23 responden kelas II, 64 responden kelas III. Hasil penelitian diperoleh bahwa kualitas asuhan keperawatan dipersepsi baik (63,6%), sikap perawat dipersepsikan baik (50,5%) dan perilaku perawat dipersepsikan baik (61,7%). Dapat disimpulkan, persepsi pasien mengenai kinerja perawat perlu ditingkatkan. Peningkatan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Bekasi dengan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan sesuai dengan standar operasional prosedur dan berfokus pada pelayanan patient centered care, memberikan sikap yang ramah, proaktif, responsif, terhadap pasien dan juga memberikan komunikasi yang efektif terhadap pasien dan keluarga.
ABSTRACT
Nurses are the health professional in hospital that have direct contact to the patient. Nurse performance is a main component in patient satisfaction. The purpose of this study is to assess patient perception related to nurse performance. Patient perception of nurse performance is the patient assessment toward nursing care quality, nurse attitude and nurse behavior. This study used stratified sampling on 107 respondents which consisted of 20 respondents from class I, 23 respondents from class II, 64 respondents from class III. This study showed nursing care quality was perceived good (63,6%), nurse attitude was perceived good (50,5%) and nurse behavior was perceived good (61,7%). It can be concluded that patient perception dealing with nurse performance need to be improved, thus the improvement of nurse performance is needed in inpatient ward of RSUD Bekasi, and it can be increased by improving nursing care quality based on standard operating procedure and focusing on patient centered care service, provide attitudes which are friendly, proactive and responsive toward patient and delivering an effective communication toward patient and their family. ;;
2016
S65297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>