Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
Kinloch, Graham C.
New York: Prentice-Hall, 1981
301 KIN i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
McCarthy, E. Doyle
London: Routledge, 1996
306.42 McC k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Boronski, Tomas
Harlow, Essex: Longman Group, 1987
306.42 BOR k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Burke, Peter
Cambridge, MA: Polity Press, 2016
001.09 BUR w
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Karen Jensen
Abstrak :
This book presents an entirely new approach to professional learning based on perspectives of the knowledge society and, in particular, an interpretation of Knorr Cetina’s work on scientific ‘epistemic cultures’. Starting with a conceptual chapter and followed by a suite of empirical studies from accountancy, education, nursing and software engineering, the book elaborates how : (a) knowledge production and circulation take distinct forms in those fields, (b) how the knowledge objects of practice in those fields engross and engage professionals and, in the process, people and knowledge are transformed by this engagement.
Rotterdam: Sense, 2012
e20400006
eBooks Universitas Indonesia Library
Karman
Abstrak :
Konstruksi merupakan konsep teori yang taksa namun amat berpengaruh terhadap ilmu pengetahuan. gagasan yang sejalan dengan konstruksi adalah konstruktivisme, konstruksionisme konstruksi realitas sosial, konstruksipnisme sosial, sosial konstruksionis,konstruktivisme sosial, sosial konstruktivis atau secara sederaha disebut konstruksi sosial, kokonstruksi. salah satu modelnya diperkenalkan oleh Peter L.Berger yang dikenal dengan teori social construction of reality/teori dialketika. teori ini banyak digunakan dalam penelitian berparadigma konstruktivisme. tulisan ini akan menjelaskan pokok-pokok pemikiran Peter L. Berger, yang mencakup masyarakat sebagai kenyataan objektif dan subjektif. tulisan ini juga akan menyajikan keterbatasan teori ini dan kritik terhadap teori ini
Kementerian Komunikasi dan Informatika ,
384 JPPKI 5:3 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Krishnamurti, Jiddu, 1895-1986
Chennai: Krishnamurti Foundation India, 2002
149.3 KRI b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Krishnamurti, Jiddu, 1895-1986
Jakarta: Komite Krishnamurti Indonesia, 2010
149.3 KRI bt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Krishnamurti, Jiddu, 1895-1986
Jakarta: Yayasan Krishnamurti, 1982
128.2 KRI b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sudariyanto
Abstrak :
Peter L. Berger bukanlah seorang fenomenolog. la adalah seorang ahli sosiologi, yang menggunakan fenomenologi hanya sebagai alat untuk mengembangkan dasar-dasar teorinya agar dapat menangani data empiris yang dihadapi sosiologi secara lebih menyeluruh dan memuaskan. Penyelidikannya bertolak dari dunia yang dialami, yang nampak begitu saja kepada kita (tanpa menuntut pembuktian lebih lanjut) sebagai dunia intersubyektif yang memanggil kita untuk bersikap dan bertindak. Dengan demikian dunia kehidupan sehari-hari muncul kepada kita sebagai dunia yang penuh makna, yang memberikan arah penglihatan tertentu untuk mengalaminya. Masyarakat dipahami sebagai suatu gejala dialektis, merupakan hasil kegiatan manusia yang kemudian bertindak balik membentuk penciptanya. Manusia menghasilkan masyarakat dan masyarakat menghasilkan manusia. Kedua pernyataan ini tidak saling bertentangan asalkan dipahami sebagai satu kesatuan dalam gerak dialektis masyarakat yang terdiri atas tiga momen : eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi. Eksternalisasi adalah pencurahan kegiatan yang terus-menerus dari manusia terhadap dunianya, baik yang berupa kegiatan fisik maupun mental. Obyektivasi adalah momen dimana hasil kegiatan manusia menyatakan dirinya sebagai realitas obyektif yang harus dihatapi oleh penciptanya sebagai sesuatu yang berada di luar dan bersifat memaksa. Internalisasi adalah penyerapan kembali realitas yang sama oleh manusia dalam kesadaran subyektif. Melalui bahasa pengalaman manusia, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, diobyektivasi, diingat dan dikumpulkan. Dari akumulasi seperti ini terbentuklah kumpulan pengetahuan yang disimpan secara sosial dan kemudian diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya serta dapat di-pelajari oleh setiap anggota masyarakat. Sebagian terbesar dari kumpulan pengetahuan yang disimpan secara sosial itu terdiri atas pengetahuan yang memberi petunjuk praktis bagaimana persoalan-persoalan rutin harus ditangani. Pembagian pekerjaan dalam masyarakat diikuti oleh perkembangan bermacam-macam pengetahuan khusus yang masing-masing bertalian dengan bidang-bidang pekerjaan tertentu. Melalui proses sosialisasi berbagai macam pengetahuan khusus ini diwariskan kepada generasi berikutnya dan dengan demikian diinternalisasi menjadi realitas subyektif pada diri orang-orang. Realitas ini mempunyai kekuatan untuk membentuk orang-orang, dalam arti dapat menghasilkan tipe-tipe manusia yang khusus : tukang obat, insinyur, anggota parlemen dan sebagainya. Berada dalam nasyarakat sama artinya dengan mengambil bagian dalam proses dialektisnya. Setiap anggota masyarakat secara simultan akan mengeksternalisasikan keberadaannya dalam dunia sosial dan sekaligus menginternalisasikan dunia sosial itu dalam kesadarannya. Kepribadian terbentuk dari hubungan dialektis ini dan oleh karenanya selalu bercorak sosial. Hubungan-hubungan tertentu dalam suatu struktur sosial akan membentuk identitas-identitas dan kemudian identitas-identitas itu menjalankan pengaruh balik untuk meme1ihara dan mengubah masyarakat.
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16091
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library