Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Mardhiyah
"Latar Belakang
Lama mengemudi lebih dari 8 jam per hari, serta berbagai faktor pekerjaan lain, seperti posisi kerja dapat menimbulkan nyeri lutut akul pada pengemudi taksi. Pada taimn 2000, di Taipei telah di lakukan penelitian kesehatan untuk pengemudi taksi, di dapatkan prevalensi nyert lutut pada yang mengemudi lebih dari I 0 jam sebesar 22%,
Mctode penclitian
Desain peneiitian ini adalah potong lintang. Pemilihan subyek dilakukan secara consecutive pada pekerja yang datang ke pool saat studi dilakukan. Terpilih 300 sampel dari populasi beijumlah 1349 orang. Variabel dependen adalah nyeri lutut akut, dan variabel independen adalah umur, pendidikan, status gizi, kebiasaan
olah raga, riwayat berhenti berolah raga, pekerjaan tambahan, lama rnengemudi, masa kerja, siklus kerja, proporsi macet, pencapaian target penghasiian, shift kerja, besar sudut fleksi lutut sewaktu menglnjak pedal. Pengumpulan data· dHakukan dengan pengisian kuisloner,logsheet dan body map, perneriksaan fisik, pengukuran kedua sudut lutut.
Hasil
Dari 300 responden, didapatkan 95 orang (31,7%) mengalami nyeri lutut akut, diantaranya 14,7% nyeri lutut kanan saja, 27,37% nyeri lutut kiri saja dan 57,89% nyeri lutut kanan dan kiri. Pada analisis bivariat tidak ditemukan adanya hubungan bennakna dari 13 variabel tcrsebut dengan terjadinya nyeri lutut Ada 5 dari 13 variabel, yang diikutsertakan dalam analisis multivariat dan tidak didapatkan faktor dominan terjadinya nyeri lutut akut. Tetapi dari analisis antara besar sudut lutut kiri dengan nyeri lulut akut pada sendi lutut kiri, didapatkan hubungan yang bermakna (OR= 1,904 CI 1,028-3,530).

Backqround
Driving for more than 8 hours and other work factors, such as awkward position can cause acute knee pain among taxi drivers. A research conducted in Taipei (2000) found the prevalence of knee pain among drivers that drove more than 10 hours per day was 22%.
Research method:
This study used a cross sectional design. Subjects were selected consecutively among drivers that arrived in the pooL A sample of 300 drivers were selected from 1349. The dependent variable was acute knee pain, and independent variables were age, education, nutritional status, exercise habits, history of quitting exercising, extra work, period of driving working period, duty cycle, proportion of traffic jam, achievement of target, working shifts, knee flexion angle. Data collection was conducted using questionnaire. log sheet and body map, physical examination, and measurement of both the knee angles .
Result
Of the 300 respondents, 95 people (3l.7%) experienced acute knee pain, 14.7% of had only right knee pain, 27.37% left knee pain only and 57.89"/o right and left knee pain. Bivariate analysis did not reveal any significant relationship of 13 variables with the occurrence of knee pain. There are five of the 13 variables, which is included in multivariate analysis and no dominant factors of acute knee pain were found. But on the analysis of angle of the left knee with acute knee pain in the left knee joint, a significant relationship (OR 1.904 Cl 1.028 to 3.530)."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T31661
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This book reviews current knowledge on the diagnosis and treatment (surgical and non-surgical) of cartilage defects at the knee joint. In the discussion of diagnosis, the focus is primarily on imaging findings, particularly those obtained with MRI. The remainder of the book is devoted to the full range of current conservative and surgical treatments, with attention to both treatment indications and results as reported in the recent literature. In reviewing non-surgical treatment, oral and intra-articular medical management is evaluated and rehabilitation and physical therapy are also considered. The three main types of surgical technique, microfracture surgery and similar procedures, mosaicplasty and related techniques, and autologous chondrocyte transplantation, are then extensively discussed in a series of highly informative chapters. "
Milan: Springer, 2012
e20420988
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Laura
"Latar Belakang. Lari menjadi aktivitas fisik yang semakin populer di kalangan masyarakat, namun memiliki risiko cedera, terutama cedera lutut yang mencapai 31% dari total cedera ekstremitas bawah. Dynamic Knee Valgus (DKV) adalah pergerakan lutut ke arah medial yang berlebihan, menunjukkan ketidakmampuan tubuh mempertahankan keselarasan lutut saat aktivitas weight bearing, dan dianggap sebagai faktor risiko cedera lutut. Studi ini mengeksplorasi hubungan antara DKV dan cedera lutut pada pelari rekreasional jarak jauh. Metode. Penelitian ini adalah studi desain potong lintang dengan menggunakan pemeriksaan single leg squat (SLS) untuk mengidentifikasi DKV, serta menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi karakteristik pelari dan riwayat cedera lutut terkait lari. Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah pelari rekreasional usia 18-60 tahun yang berlari minimal 10 km/minggu dan pernah mengikuti kompetisi lari maksimal 21 km. Hasil. Penelitian ini tidak menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik antara DKV dengan cedera lutut terkait lari pada pelari rekreasional jarak jauh. Data dalam penelitian ini membuktikan terdapat lebih dari separuh pelari memiliki DKV. Kesimpulan. Hubungan DKV dengan cedera lutut terkait lari tidak terbukti dalam penelitian ini, namun banyaknya kejadian DKV pada pelari rekreasional perlu mendapat perhatian lebih lanjut, terutama dalam tatalaksana latihan kekuatan kelompok otot-otot pinggul secara rutin pada pelari.

Background. Running has become an increasingly popular physical activity, but it carries a risk of injury, particularly knee injuries, which account for 31% of all lower extremity injuries. Dynamic Knee Valgus (DKV) is an excessive medial movement of the knee, indicating the body's inability to maintain proper knee alignment during weight-bearing activities, and is considered a risk factor for knee injuries. This study explores the relationship between DKV and knee injuries in recreational long-distance runners.. Methods. This cross-sectional study used the single leg squat (SLS) test to identify DKV and questionnaires to gather information on runners' characteristics and history of running-related knee injuries. The subjects were recreational runners aged 18-60 years, running at least 10 km per week, and having participated in races up to 21 km. Results. The study found no statistically significant relationship between DKV and running-related knee injuries in recreational runners. However, more than half of the runners showed signs of DKV. Conclusion. The relationship between DKV and knee injuries was not confirmed in this study. Nonetheless, the high prevalence of DKV among recreational runners requires further attention, particularly in the regular strengthening of hip muscles."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library