Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok Pusat Penelitian Kesehatan Lembaga Penelitian UI 1991,
R 362.198 Pen l
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Prabasiwi
Abstrak :
Persepsi ketidakcukupan air susu ibu (PKA) adalah keadaan ibu merasa ASI-nya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. PKA merupakan salah satu penyebab utama kegagalan ASI eksklusif di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor paling dominan berhubungan dengan PKA di Kecamatan Tegal Selatan dan Kecamatan Margadana, Kota Tegal tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian primer dengan desain studi potong lintang. Sampel berjumlah 88 ibu dari bayi berusia 0 - 6 bulan yang dipilih secara purposive sampling. Status gizi ibu dilihat dari kenaikan berat badan ibu sewaktu hamil apakah sesuai dengan rekomendasi dari Institute of Medicine. Asupan energi ibu saat laktasi diukur melalui wawancara dengan menggunakan semi-quantitative-Food Frequency Questionnaire (FFQ / Food Amount Questionnaire (FAQ)). Untuk variabel pengetahuan, digunakan kuesioner terstruktur. Uji analisis yang digunakan adalah uji kai kuadrat (bivariat) dan uji regresi logistik ganda (multivariat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 51,1% ibu mengalami PKA. Variabel pengetahuan (nilai p = 0,001), asupan energi (nilai p = 0,019) dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) (nilai p = 0,048) berhubungan signifikan dengan PKA setelah dikontrol variabel status gizi, paritas, rawat gabung, perlekatan menyusui, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan. Faktor pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan PKA.

Perception of insufficient milk supply (PIM) is the condition in which a mother feels that her breastmilk is insufficient to meet the needs of their babies. Such perception is one of main reasons of the exclusive breastfeeding failure in the world. This study aimed to find out the most dominant factors related to PIM in Tegal Selatan District and Margadana Sub-Districts at Tegal City in 2014. This study was a primary study with a cross sectional design. A total sample of 88 mothers of 0 - 6 months old babies selected in by purposive sampling. Mother?s nutritional status was seen from the increasing of mother?s weight gain during the pregnancy was it met the standards from Institute of Medicine. The mother?s energy intake during lactation was measured through interview using semi-quantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ / Food Amount Questionnaire (FAQ)) form. Knowledge variable used structured questionnaire. Analysis used are chi square test (bivariate) and multiple regression logistic (multivariate). The result showed that 51.1% mothers experienced PIM. Variables knowledge (p value = 0.001), energy intake (p value = 0.019), and early initiation of breastfeeding (p value = 0.048) were significantly related to perception after controlled by nutritional status, parity, rooming-in, latch on, family support, and health practitioners support variable. Knowledge is the most dominant factor related to the PIM.
Politeknik Harapan Bersama Tegal, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Murtiyarini
Abstrak :
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan pemberian ASI di Indonesia adalah dengan memberikan konseling menyusui di pelayanan kesehatan. Penelitian perlu dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan konseling menyusui di Kota Jambi dengan mengeksplorasi komponen in- put, activity, output, dan outcome. Penelitian ini merupakan penelitian kuali- tatif menggunakan strategi studi kasus. Penelitian dilakukan di empat puskesmas Kota Jambi pada bulan Desember 2013 sampai dengan Februari 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen, ob- servasi pelaksanaan konseling menyusui dan sarana prasarana, wawan- cara mendalam, serta focus group discussion. Analisis data yang digunakan adalah analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen in- put dan activity kurang optimal seperti kurangnya sumber daya manusia, keterbatasan sarana prasarana, belum ada petunjuk teknis pelaksanaan konseling menyusui, belum ada pemantauan pascapelatihan, kurangnya komitmen personal konselor, belum ada penegasan program, serta lemah- nya pengawasan. Komponen output masih kurang baik, terlihat pada belum terdapat data jumlah klien yang diberi konseling menyusui dan jumlah moni- toring/supervisi. Komponen outcome menunjukkan bahwa kepuasan klien konseling menyusui kurang. Pelaksanaan konseling menyusui di Kota Jambi masih kurang optimal. Terlihat dari komponen input masih kurang memadai, komponen activity belum berjalan optimal, sedangkan komponen output dan komponen outcome belum mencapai hasil yang diharapkan.

The government?s efforts in improving breastfeeding in Indonesia is to pro- vide breastfeeding counseling services in health care especially at primary health care centre. Therefore it is necessary to evaluate the implementation of breastfeeding counseling in the City of Jambi by exploring its input, ac- tivity, output, and outcomes components. This study was a qualitative re- search using case study strategy. The study was conducted in four health centers City of Jambi during December 2013 to February 2014. Data were collected through document study, breastfeeding counseling and execution infrastructure observation, in-depth interviews, and focus group discussion. Data analysis includes transcription, reduction, coding, categorizing, themes, and interpretation of research results. The results showed that the component inputs and activity were not done optimally due to a lack of hu- man resources, infrastructure limitations, unavailability of technical guide- lines, non-existence of post training monitoring or supervision, lack of coun- selor?s personal commitment, lack of program clarity, as well as poor mana- gement and supervision of the health department. A service output were not also good as indicated by data unavailability of clients served and none of monitoring has been conducted. Outcome component showed that there were still a lack of client satisfaction and resolved breastfeeding problems after acquiring breastfeeding counseling as an conclusion, implementation of breastfeeding counseling in the City of Jambi is still less than optimal, seen from the input components is still inadequate, activity components are not yet optimal, while the outputs and outcomes components not achieving the expected.
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jambi, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mina Yumei Santi
Abstrak :
Pada tahun 2011, di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Bantul mempunyai jumlah tenaga bidan konselor ASI terbanyak, tetapi cakupan ASI eksklusif masih menempati urutan terendah ketiga. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi kebijakan pemberian ASI eksklusif melalui konseling oleh bidan konselor ASI berdasarkan faktor dis- posisi dan struktur birokrasi di puskesmas wilayah Kabupaten Bantul. Penelitian deskriptif kualitatif ini mengambil informan penelitian secara pur- posive dengan informan utama adalah empat orang bidan konselor ASI. Informan triangulasi adalah empat bidan koordinator, Kasie Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, empat kepala puskesmas, dan 12 orang ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan, nifas dan imunisasi bayi ke puskesmas terpilih. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara men- dalam. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menemukan implementasi kebijakan pemberian ASI melalui kon- seling ASI di puskesmas belum berjalan optimal, disposisi/ sikap bidan kon- selor ASI adalah menyetujui tugas memberikan konseling ASI. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul disarankan menyusun SOP pelaksanaan konseling ASI dan puskesmas disarankan melaporkan kinerja bidan kon- selor ASI ke dinas kesehatan.

Bantul is a district that has the highest number of midwives counselor of breastfeeding in Yogyakarta Province with 40 persons but the exclusive breastfeeding coverage of this district was the third lowest in 2011. The study aimed to analyze the policy implementation of exclusive breastfeed- ing counseling by midwives counselor of breastfeeding based on disposition and bureaucratic structure factors at Public Health Centers in Bantul district. Design of this study was descriptive qualitative using a purposive sampling. The main informants were four midwives counselor of breastfeeding in health centers and triangulation informants namely four head of health cen- ters, four coordinator of midwives, a head of nutrition section and 12 moth- ers i.e.pregnant women, postpartum mothers and mothers of infants that are immunized at health center. Data were collected from in-depth interview. Processing and analysis of data by using content analysis. The result of this study shows that breastfeeding policy implementation through breastfeed- ing counseling in health centers is not optimal, the midwives counselor of breastfeeding agreed to do breastfeeding counseling. It is suggested to Bantul Regency Health to formulate standard operating procedures of mid- wife counselor of breastfeeding and for the health centers to reports the per- formance of midwives counselor of breastfeeding to regency health.
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Colti Sistiarani
Abstrak :
Pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) masih belum maksimal terbukti dari data cakupan buku KIA Puskesmas Ajibarang I sekitar 72,34%, yang masih dibawah target Standar Pelayanan Minimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara fungsi buku KIA yang meliputi pencatatan, edukasi, dan komunikasi dengan pengetahuan ibu terhadap KIA. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang, yang di- lakukan pada peiode bulan Juni Oktober 2012, pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Ajibarang I. Populasi adalah ibu yang mempunyai anak berusia kurang dari 5 tahun. Sampel diambil sebanyak 91 orang dilakukan dengan teknik proportional random sampling. Analisis data meliputi univariat dengan melakukan uji distribusi frekuensi, dan analisis bivariat dengan uji kai kuadrat (x2). Hasil fungsi pencatatan buku KIA kurang baik ditemukan sekitar 44 %, fungsi edukasi buku KIA baik sekitar 57,1%, fungsi komunikasi buku KIA baik sekitar 61,5%, dan pengetahuan ibu tentang KIA baik adalah sekitar 56%. Ada hubungan antara fungsi pencatatan buku KIA dengan pengetahuan KIA, tidak ada hubungan antara fungsi edukasi dan komunikasi buku KIA dengan pengetahuan KIA. ......Utilization maternal child health (MCH) book is not maximized, it is evident from the data MCH book coverage in Ajibarang I Primary Health Care (PHC) was 72.34%, the coverage is still below the target of Minimum Service Standards ( MSS ). The purpose of the study was to analyze rela- tionship between the function of MCH books (recording, educational, communication) with knowledge of MCH. This study used a cross sectional approach and conducted from June to October 2012, performed to mothers at Ajibarang I PHC. The population were mothers of children aged less than 5 years. Samples were taken of 91 people conducted by proportional random sampling technique. Univariate analysis of the data for the frequency distri Fungsi Pemanfaatan Buku KIA terhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu dan Anak pada Ibu Function of Utilization Maternal Child Health Book to Maternal Knowledge bution test, bivariate chi squared test (x2). Results MCH book recording function less well in the amount of 44%, a good educational functions MCH book of 57.1%, good communication function MCH book by 61.5%, and maternal knowledge about the MCH that is equal to 56 % better. There are relationship between the function of recording MCH books with knowledge, there is no relationship between education and communication functions with knowledge MCH.
Universitas Jenderal Soedirman, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Jurusan Kesehatan Masyarakat, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lini Anisfatus Sholihah
Abstrak :
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok berisiko kekurangan gizi karena tabu terhadap makanan masih banyak dijumpai pada masyarakat dengan etnis budaya yang masih kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makanan tabu dan alasannya pada ibu hamil suku Tengger di Ngadas, Malang. Desain studi yang adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode diskusi kelompok terarah pada ibu hamil dan wawancara men- dalam dengan tetua masyarakat, keluarga, serta petugas kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan yang ditabukan meliputi kelompok buah-buahan, lauk, sayuran, makanan yang dianggap panas, dan makanan yang dianggap tidak lazim, seperti makanan dempet atau kembar. Alasan tabu makanan di Tengger Ngadas karena adanya pendekatan secara sim- bolik, fungsional, dan nilai atau keagamaan. Diperlukan penyuluhan oleh bidan desa terkait gizi kehamilan pada ibu hamil, kader posyandu, tetua masyarakat, dan keluarga. Ibu hamil perlu didorong untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan tidak memantang makanan yang dapat mengeksklusikan zat gizi tertentu dari dietnya.

Pregnant woman is a risk group of malnutrition because of food. Food taboo is still exist in the community with strong culture. This study aimed to know the food taboo among pregnant woman in Tengger in Ngadas, Malang and its reason. Study design used is descriptive qualitative by focus group diss- cussion method with pregnant woman and indepth interview with elders, family, and health worker. The result shows that food taboo including fruits, side dish, vegetables, ?hot foods? group, and unusual foods such as food that stuck together. The reasons for avoiding food are symbolic approach, functional approach, and value or religion. It?s recommended for midwife in village to give information about maternal nutrition to pregnant women, el- ders, posyandu kader, and family. Pregnant women needs to be encour- aged to consume nutritional food and avoid food taboo that can excluse some nutrients from the diet.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Fitri Yani
Abstrak :
Indonesia bersama seluruh negara berkembang berupaya mencapai ke- sepakatan Millenium Development Goals (MDGs) dengan salah satu sasaran menurunkan angka kematian neonatal dari 20 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan menge- tahui hubungan pelayanan kesehatan ibu dengan kematian neonatal di Kabupaten Lampung Timur tahun 2011. Penelitian dengan desain studi kasus kontrol ini mengamati kasus ibu yang mengalami kematian neonatal dan kontrol ibu yang tidak mengalami kematian neonatal. Analisis multi- variat menemukan pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan berhubungan secara signifikan dengan kematian neonatal, setelah me- ngendalikan variabel umur ibu dan riwayat kehamilan (OR = 16,32; nilai p = 0,000); dan (OR = 18,36; nilai p = 0,31). Bayi yang dilahirkan dari Ibu de- ngan pelayanan antenatal tidak lengkap berisiko mengalami kematian neonatal 16,32 dan 18,36 kali lebih besar daripada bayi yang dilahirkan. Ibu dengan pelayanan antenatal lengkap dan penolong persalinan profesional. Tidak ada hubungan penolong persalinan dengan kematian neonatal, sete- lah mengontrol variabel pelayanan antenatal, umur ibu, riwayat kehamilan, riwayat penyakit, dan riwayat persalinan. Disarankan meningkatkan kuali- tas pelayanan antenatal dengan memerhatikan faktor umur ibu dan riwayat persalinan, mengembangkan kegiatan audit maternal perinatal serta meningkatkan keterampilan petugas penolong persalinan.

All developing countries including Indonesia seek to reach agreement the Millennium Development Goals (MDG?s). It is objectives include reducing neonatal mortality by 25 percent from 20 per 1,000 live birth to 15 per 1,000 live births. This study aimed to determine the relationship of maternal health services with neonatal mortality in East Lampung District in 2011. This study used case control design to compare between the groups of mother whom have neonatal deaths (cases) and neonatal life (control) in East Lampung District in 2011. The result on antenatal care variables found that antenatal care and birth attendant had significant correlation with neonatal death, after controlling age and pregnancy history variable (p value = 0.000, OR = 16.32; p value = 0.31, OR = 18.36). The babies from mothers who did not get completed prenatal care risk of 16.32 times have neonatal death than babies born from mothers who received completed maternal care. There was no association between neonatal mortality and birth attendant, after controling variables of antenatal care, maternal age, pregnancy history, medical history and chilbirth history. Based on this study, it is suggested to increase activity of maternal perinatal audit, improve the quality of antenatal care, maternal delivery, and develop other support activities to prevent neonatal mortality in East Lampung District.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Mahwati
Abstrak :
Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dapat menyelamatkan perem- puan dari komplikasi berat dan kematian selama kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Faktor sosial, manfaat/kebutuhan yang dirasakan, serta aksesibilitas ekonomi dan fisik berkontribusi langsung terhadap pe- manfaatan pelayanan kesehatan ibu. Tujuan penelitian ini adalah menge- tahui faktor sosial, kebutuhan, serta aksesibilitas ekonomi dan fisik yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Jawa Barat. Data yang digunakan untuk penelitian adalah data sekunder hasil Riset Kesehatan Dasar 2010 pada perempuan usia 15 ? 59 tahun yang pernah menikah. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat dan multivariat. Kedua hasil analisis menegaskan bahwa faktor sosial, kebutuhan yang di- rasakan, serta aksesibilitas ekonomi dan fisik memiliki hubungan yang sig- nifikan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal dan persalinan. Model akhir analisis multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa tempat tinggal merupakan variabel yang paling memengaruhi pemanfaatan kedua bentuk pelayanan kesehatan ibu. Determinan penting yang lain adalah riwayat komplikasi, pendapatan keluarga, umur, dan pendidikan ibu. Dalam anali- sis multivariat, status perempuan bekerja dan pekerjaan suami tidak memi- liki dampak yang signifikan terhadap kemungkinan perempuan menda- patkan perawatan antenatal dan pemberian perawatan modern meskipun variabel suami adalah positif dan sangat terkait dengan variabel dependen.

Utilization of maternal health care services could save severe compli- cations and death among women during pregnancy, delivery, and after de- livery. Numerous factors such as social, perceived needs, and economic and physical accessibility are contributed directly with the use of maternal health care. The purpose of this study is to investigate the social, perceived needs, and economic and physical accecibility factors that affect women?s use of maternal health care in West Java. The data used come from the 2010 Basic Health Research of ever married women 15 ? 59 years old. This study used two levels of analysis, bivariate and multivariate analysis. Both analyses confirmed that social, perceived needs, and economic and phy- sical accessibility factors had a significant relationship with the utilization of antenatal and modern delivery care. The final model logistics regression multivariate analysis indicate that the residence?s place remain the most in- dependent variable affecting both of antenatal and delivery care usage. Other important determinants are complications history, family income, mother?s age, and education. In the multivariate analysis, the complications history have a significant impact on the probability of women obtaining de- livery care although these variable not associated with the dependent varia- bles in the bivariate analysis.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung Jawa Barat, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elviera Gamelia
Abstrak :
Strategi pembangunan kesehatan nasional adalah untuk mewujudkan pe- ningkatan status derajat kesehatan. Indikator derajat kesehatan masyara- kat terkait erat dengan Angka Kematian Ibu (AKI). Kabupaten Banyumas memiliki AKI di bawah standar pelayanan minimal (SPM), salah satunya adalah wilayah kerja Puskesmas I Ajibarang. Peningkatan status kesehatan ibu pada saat kehamilan merupakan salah satu langkah yang dapat di- lakukan untuk menurunkan kasus kematian ibu. Status kesehatan ibu hamil dipengaruhi oleh perawatan kehamilan yang baik oleh ibu hamil untuk men- cegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, di samping itu juga untuk pertumbuhan dan kesehatan janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang dominan mempengaruhi peri- laku perawatan kehamilan. Penelitian ini adalah potong lintang. Populasi adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas I Ajibarang. Metode sampel yang di- gunakan adalah metode proportional random sampling dengan jumlah sam- pel 81 ibu hamil. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dengan statistik deskriptif, analisis bivariat dengan kai kuadrat, serta anali- sis multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan pen- didikan, jenis pekerjaan, pendapatan, paritas, pengetahuan, sikap, dan peran bidan tidak berpengaruh terhadap perilaku perawatan kehamilan. Sedangkan, usia kehamilan, waktu tempuh pelayanan kesehatan, dan peran suami berpengaruh terhadap perilaku perawatan kehamilan. Peran suami merupakan variabel yang paling dominan memengaruhi ibu hamil dalam melakukan perawatan kehamilan.

National health strategy is to realize the increasing level of health status. Public health status indicators closely related to Maternal Mortality Rate (MMR). Banyumas have MMR that is still below the minimum service standards. One that contributes to that number is Puskesmas I Ajibarang. Improving the health status of the mother during pregnancy is one of steps Determinan Perilaku Perawatan Kehamilan Determinant of Mother?s Prenatal Care Behaviour Elviera Gamelia, Colti Sistiarani, Siti Masfiah taken to reduce maternal deaths. Health status of pregnant women are affected by good prenatal care, preventing the occurrence of complications, death when delivery, the growth and health of the fetus. This study aims to determine the dominant factors influence to behavior of prenatal care in Ajibarang I Primary Health Center, Banyumas District. It was a cross sectional survey. Data was taken by interviews, involved 81 pregnant women in Ajibarang I primary health care. Data analysis used univariate analysis with descriptive statistic, bivariate with chi square and multivariate with logistic regression. The results showed that age, education, family in- come, occupation, knowledge, attitude, parity, and role of midwives did not influence to prenatal care behaviour. Otherwise, age of pregnancy, time of access to heatlh care, and role of husbands influenced pregnant women in prenatal care behaviour. Study also found that role of husband was the most dominant factor influenced to mother?s prenatal care behaviour.
Universitas Jenderal Soedirman, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Jurusan Kesehatan Masyarakat, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>