Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daru Iswaradana
Abstrak :
Skripsi ini membahas bagaimana gagasan Machiavellianisme direpresentasikan oleh tokoh Oda Nobunaga di dalam novel Shinsho Taikoki. Dengan menggunakan teori politik yang ditulis oleh Niccolo Machiavelli di dalam bukunya “Il Principe”, penulis mengkaji novel Shinsho Taikoki dengan pendekatan intrinsik, yakni analisis tokoh. Analisis menunjukkan bahwa Nobunaga memiliki gambaran yang mencerminkan penguasa ideal menurut Machiavelli. Penguasa ideal menurut Machiavelli adalah penguasa militer yang mampu berjuang untuk kekuasaan dengan cara baik maupun cara kejam.
This thesis explain how the concept of Machiavellianism is represented by character Oda Nobunaga in Shinsho Taikoki. By using political theory that were written by Niccolo Machiavelli in his book "Il Principe", writer examined Shinsho Taikoki with intrinsic approach, the analysis of figure. Analysis shows that Nobunaga has representations that reflects the ideal ruler according to Machiavelli. Machiavelli's ideal ruler is military ruler who able to struggling with good way and also cruelty.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Krisnawaty
Abstrak :
Akutagawa Ryunosuke adalah seorang pengarang Jepang yang terkenal, dimana banyak karyanya yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. Salah satu novelnya yaitu novel Kappa, menjadi telaah dalam skripsi yang penulis buat ini. Setelah melakukan penelitian dari bulan Januari 1992 sampai bulan Juli 1992, akhirnya penulis dapat menganalisis masalah yang terdapat dalam novel tersebut. Dua tema pokok yang menjadi landasan dari permasalahan yang ada dalam novel itu adalah mengeritik masyarakat Jepang dari akhir zaman Taisho sampai awal zaman Showa, dan mengeritik diri pengarang sendiri. Dari kedua terra pokok tersebut, dapat ditemukan 8 masalah yaitu masalah moral, keturunan, sistem keluarga, wanita, kapitalis, persaingan antar novelis, hukum, dan bunuh diri.
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S13815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miski Nushrotillah
Abstrak :
Pemikiran mujo masuk ke Jepang seiring dengan masuknya agama Buddha pada abad ke-6. Akan tetapi, pemikiran mujo yang dipahami oleh orang Jepang memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan ajaran aslinya. Oleh karena itu, tugas akhir ini membahas mengenai pemikiran mujo di dalam Kokinshu sebagai salah satu kesusastraan yang lahir setelah masuknya agama Buddha ke Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitis dan menggunakan puisi-puisi Kokinshu sebagai sumber data. Penulis menggunakan teori apresiasi puisi untuk untuk dapat melakukan interpretasi terhadap puisi-puisi yang ada di dalam Kokinshu, lalu menganalisis pemikiran mujō yang ada di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mujo yang ada di dalam Kokinshu hanya dikaitkan dengan fenomena-fenomena dunia dan tidak menunjukkan adanya gambaran mengenai dunia abadi seperti yang diajarkan dalam agama Buddha. Pemikiran mujo yang terlihat di dalam Kokinshu sebatas digunakan untuk kehidupan dunia. ...... Mujo Japanese thought spread along with the Buddhism in Japan in the sixth century. However, the thought which understood by the Japanese is different from the original one, and has its own characterisic. Therefore, this research discusses about mujo in Kokinshu as one of the literatures which born after the spread of Buddhism in Japan. The method used in the research is descriptive analytics, using the poems in Kokinshu as the data source. I used the method of poetry appreciation to interpret the poems, and analyzed the thought mujo within. The result of the research showed that mujo in Kokinshu was only associated with the world phenomena, and not the afterlife as taught in Buddhism. The thought mujo in Kokinshu was used only in the world life.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Elfi Mufida
Abstrak :
Akutagawa Ryunosuke adalah pengarang yang mewakili pengarang-pengarang pada zaman Taisho. Sebagian besar karangan-karangannya bersumber dari kesusastraan kuno seperti Konjaku Monogatari dan Ujishui Monogatari. Menjelang saat-saat terakhir hidupnya, karangan_karangannya cenderung berubah. Kalau sebelumnya karangan_karangannya berisi kritikan terhadap kehidupan manusia, karangan-karangan terakhirnya banyak menceritakan keadaan dirinya, misalnya Yabu no Naka, Kappa dan Haguruma. Dalam novel Haguruma, dari awal hingga akhir cerita, Akutagawa menceritakan dengan jelas penderitaan, keadaan hatinya dan ketakutan yang dialaminya. Selama hidupnya ia selalu dihantui perasaan takut kalau-kalau suatu saat nanti ia juga menjadi gila seperti ibunya. Tragedi yang menimpa ia dan keluarganya sangat berpengaruh pada jiwanya terutama kematian suami kakak perempuannya yang mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri dan kematian ibunya yang disebabkan oleh gangguan jiwa yang diderita. Semua masalah itu berbaur dalam jiwanya bingga ia menderita penyakit migran yang disebabkan oleh faktor kejiwaan. Jadi dapatlah disimpulkan, bahwa novel Haguruma merupakan kisah pribadi Akutagawa sendiri yang mengalami masalah kejiwaan yang kompleks, dan ia sudah tidak sanggup lagi mengatasinya. Untuk mengakhiri semua itu, akhirnya Akutagawa memilih untuk bunuh diri.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosana
Abstrak :
ABSTRAK
Mishima Yukio adalah seorang penulis terkenal dalam kesusasteraan Jepang. Sepanjang hidupnya Mishima telah menghasilkan banyak karya, baik dalam bidang novel maupun naskah drama Noh dan Kabuki. Karya-karya yang dihasilkan banyak dilatar belakangi oleh kehidupan pribadinya yang mempunyai keinginan untuk mati muda.

Sotoba Komachi adalah salah satu naskah drama Noh karya Mishima. Dalam Sotoba Komachi diceritakan per_tentangan antara dua tokoh utamanya yaitu Komachi, seorang nenek tua berusia 99 tahun, dengan seorang penyair muda. Mereka saling beradu pendapat mengenai kehidupan dan kematian. Sang penyair muda yang berke_inginan untuk mati muda, menyukai pemandangan pasangan_pasangan yang sedang bercintaan di sebuah taman di kota Tokyo. Baginya hal itu merupakan keindahan. Sedangkan tokoh Komachi menentang pendapat tersebut dan menganggap hal itu sebagai tanda kematian.
1995
S13780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library