Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novie Marlika
Abstrak :
Penelitian ini membahas pelaksanaan e-ASEAN terutama dalam kerangka e-ASEAN Framework Agreement serta perluasan ke Bidang Keamanan Kawasan ASEAN. e-ASEAN merupakan suatu bentuk prakarsa yang semakin dibutuhkan sejalan dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat. Permasalahan yang hendak diteliti adalah pelaksanaan prakarsa e-ASEAN seperti yang tertuang dalam ASEAN Vision 2020 untuk mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan ASEAN dalam rangka menunjang peningkatan kerjasama ekonomi. Kurun waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah periode 2000-2002. Dalam masa ini terjadi perubahan ketika pada tanggal 22 - 25 November 2000 dalam Fourth ASEAN Informal Summit di Singapura disepakati prakarsa e-ASEAN dimana didalamnya juga disepakati bahwa e-ASEAN ini akan siap -diimplementasikan pada tahun 2002. Penelitian ini ingin melihat lebih mendalam mengenai kemungkinan perluasan prakarsa e-ASEAN ke bidang keamanan. Penelitian ini pada awalnya dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi digital yang terus berkembang sedangkan pemanfaatan pengembangan tesebut dirasakan belum optimal khususnya di ASEAN juga keprihatinan terhadap permasalahan yang ditimbulkan oleh aksi-aksi kejahatan teknologi informasi dan komunikasi yang sebenamya dapat dicegah dan diwaspadai sebelum semakin memburuk. Sekalipun e-ASEAN memberikan peluang yang strategis untuk pembangunan ekonomi, namun mekanisme bentuk komunikasi bersama serta antisipasi penggunaannya sangat minimal. Mekanisme e-ASEAN sebenarnya dapat dipakai untuk mendukung terciptanya keamanan di wilayah ASEAN. Kesimpulan yang diperoleh pada akhimya adalah bahwa pelaksanaan e-ASEAN pada tahun 2000 -2002 masih belum siap untuk diimplementasikan. a-ASEAN Framework Agreement menunjukan bahwa sebagian besar fokus dan perhatian pengembangan lebih menekankan pada bidang ekonomi terutama e-commerce yang masih berada pada tahap awal sebaikriya juga mencakup bidang keamanan. Sementara itu, khusus kejahatan terhadap ICT semakin meningkat dimana antisipasi untuk menekan laju pertumbuhannya terhambat .oleh perangkat hukum dan aturan lintas batas negara yang masih belum jelas. Dengan demikian bentuk kerjasama untuk mengatasi hal ini perlu diimplementasikan menjadi kerangka bentuk kerjasama yang lebih nyata, dibidang ICT tentunya melalui mekanisme e-ASEAN Framework Agreement.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T11556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Ghony
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem komunikasi satelit sedang dikembangkan pada frekuensi 30/20 GHz (Ka-Band) yang memiliki keunggulan berupa alokasi bandwidth yang sangat lebar sehingga sangat cocok untuk aplikasi multimedia. Namun, frekuensi ini sangat dipengaruhi oleh fading akibat hujan yang dapat diatasi dengan teknik fade countermeasure.

Unjuk kerja bit error rate (BER) teknik fade countermeosure telah diaualisa dengan mengguuakali gabungan selection diversity combining (SDC) dan power control. Namun, teiah diketahui bahwa unjuk kerja sistem dengan maximal ratio combining (MRC) lebih baik daripada SDC, sehingga pada skripsi ini akan dianalisa unjuk kerja teknik fade countermeasure dengan menggunakan kombinasi MRC dan power control. Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa unjuk kerja BER gabungan. MRC dengan power control lebih baik daripada SDC yang digabungkan dengan power control. Unjuk kerja sistem akan semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah cabang diversitas dan faktor penguatan power control.
2001
S39876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thara Adiva Putri Candra
Abstrak :

Untuk mengoptimalkan biaya dan meningkatkan citra mereka, banyak perusahaan dan institusi yang tertarik untuk secara otomatis mengukur, mentransmisikan, dan mengevaluasi tingkat pengisian dalam wadah daur ulang yang mereka operasikan. Untuk tujuan ini, sensor tingkat pengisian berdasarkan prinsip pengukuran yang berbeda sedang dikembangkan yang secara khusus diadaptasi untuk tugas ini. Mioty akan digunakan sebagai protokol transmisi dalam pengembangan internal. Ini adalah teknologi transmisi baru yang sangat hemat energi dengan jangkauan transmisi yang besar. Namun, tidak ada jaringan untuk Mioty seperti yang ada untuk NB-IoT atau metode serupa. Untuk membangun jaringan, gateway yang terpisah harus disiapkan dan server yang merealisasikan organisasi jaringan dan penanganan data.

Dalam konteks pekerjaan ini, akan dibahas bagaimana jaringan Mioty dapat diatur. Komponen-komponen seperti gateway, server dan perangkat akhir dijelaskan dan kemudian konfigurasi komunikasi yang mungkin dengan Mioty ditentukan dan bagaimana mereka dapat direalisasikan. Diperiksa perangkat lunak mana dari penyedia yang berbeda yang dapat digunakan dan kemungkinan apa yang ada dengannya. Konfigurasi jaringan yang berbeda dipertimbangkan, apakah point to (multi) point, murni pribadi, jaringan lokal dan jaringan melalui LAN dan GSM dimungkinkan. Untuk gateway, prosedur untuk menentukan jumlah dan untuk memilih lokasi pemasangan untuk mencapai cakupan yang diperlukan akan dikerjakan. Dalam banyak kasus, Mioty akan dioperasikan secara paralel dengan LoRaWAN. Akan diselidiki bagaimana LoRaWAN dapat dioperasikan bersama dengan Mioty dalam jaringan. Dengan bantuan beberapa komponen Mioty komersial, konfigurasi jaringan akan direalisasikan dan nilai yang diukur dari sensor akan disimpan dalam database. Visualisasi dilakukan melalui situs web proyek dengan browser. ......In order to optimize costs and improve their image, many companies and institutions are interested in automatically measuring, transmitting and evaluating the fill level in the recycling containers they operate. For this purpose, fill level sensors based on different measuring principles are developed especially adapted to this task. Mioty is to be used as the transmission protocol in the company's own developments. This is a new, very power-saving transmission technology with a large transmission range. However, there is no network for Mioty as there is, for example, for NB-IoT or similar methods. To build a network, dedicated gateways have to be set up and servers that realize the network organization and data handling.

In the context of this work it is examined how one can develop a Mioty network. The components such as gateways, servers and end devices are described and then it is determined which possible configurations of communication there are with Mioty and how they are to be realized. It is examined which software of the different offerers can be used and which possibilities there are with it. Different configurations of the networks are considered, whether point to (multi) point, purely private, local networks and networks over LAN and GSM are possible. For the gateways, a procedure is worked out to determine the number and to select the installation sites in order to achieve the necessary coverage. Mioty shall be operated in parallel to LoRaWAN in many cases. It is to be investigated how LoRaWAN can be operated together with Mioty in the networks. With the help of some commercial Mioty components the network configurations are to be realized and the measured values of the sensors are to be stored in a database. The visualization is done via the project website with a browser.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagio Budiardjo
Jakarta: UI-Press, 2005
PGB 0403
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Fitri Sari
Jakarta: UI-Press, 2009
PGB 0344
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Sudiyatno Yudi Nugroho
Abstrak :
Investasi aplikasi teknologi informasi seringkali hanya dipandang sebagai suatu biaya yang harus dikeluarkan tanpa tahu manfaat apa yang akan diperoleh. Namun investasi aplikasi teknologi informasi tetap dilakukan karena organisasi memandang teknologl infonnasi dapat meningkatkan performa organisasi. Biaya Iebih mudah diidentihkasikan dan dihitung dibandingkan manfaat khususnya manfaat yang slfatnya tidak nyata (intangible). Kebanyakan cara praktis menggunakan pendekatan finansial berfokus pada manfaat nyata (tangible) seperti penghematan biaya, pengurangan pegawai dan sebagainya. sayangnya cara tersebut telah menurunkan nilai ekonomis dari investasi teknologi informasi. Penelitian ini akan melihat manfaat aplikasi teknologi informasi dari pendekatan finansial maupun non finansial. Beberapa orang percaya bahwa dua pendekatan harus digabungkan untuk mendapatkan hasil yang Iebih baik dan akurat. Penelitian ini menerapkan kaidah information economics yang menggabungkan kedua pendekatan finansial maupun non finansial dalam menilai dan melakukan justifikasi terhadap investasi aplikasi teknologi informasi pada Perpustakaan Universitas Budi Luhur Jakarta. Dari hasil peneiitian diketahui bahwa investasi aplikasi teknologi informasi pada Perpustakaan Unlversitas Budi Luhur bermanfaat dan layak untuk dilaksanakan.
Information technology application investments were just frequently regarded as expenses need to spend without knowing what benefits will be gained. Nonetheless, this application still more conducted since organization always presume that information technology could enhance their performance. Cost is much more easier to identity and calculated than to its benefit particularly intangible benefit. The Most pratical ways applying financial approachment which focus in on tangible ways such as saving cost employee substractions etc. unfortunately this could degrade investment of Information of Technology economically. The research is aimed to see the benefit of infomation technology investment derive from either iinancial approach or non financial. Most people behaved that both approachment should be combined to give more better results and accurate. The research is trying to apply information economics which are combined both financial approachment nor no financial during scoring and performing justification over the investment of application of information technology at library at University of Budi Luhur Jakarta. The results proved that investment of information technology application at library at University of Budi Luhur will donates more benefits and will be used properly.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T17329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparmo P.
Abstrak :
ABSTRAK
Situs web Jaringan Perpustakaan APTIK (JP APTIK) merupakan sarana penyedia informasi yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa universitas anggota APTIK yang sedang mengerjakan skripsi. Situs web JP APTIK yang telah dibangun sejak tahun 2001 perlu dievaluasi dengan melibatkan mahasiswa pengguna situs web agar situs web JP APTIK menjadi situs yang semakin bermanfaat optimal bagi mahasiswa penulis skripsi. Salah satu cara mengevaluasi situs web JP APTIK adalah melakukan uji ketergunaan atau usability testing. Uji ketergunaan adalah mengukur kemudahan digunakan, kemudahan dipelajari, efisiensi dan kepuasan. PeneIitian uji ketergunaan situs web JP APTIK ini untuk mengetahui tingkat ketergunaan situs web JP APTIK, mengidentifikasi masalah yang ditemui pengguna sewaktu mengakses situs web JP APTIK, dan mengetahui perubahan yang hams dilakukan pada situs web JP APTIK. Kriteria yang digunakan untuk mengukur ketergunaan mencakup kemudahan digunakan, kemudahan dipelajari, kesalahan sistem pada situs, serta bahasa yang diusulkan untuk digunakan. Sepuluh peserta (participants) dipilih untuk melakukan uji ketergunaan. Pemilihan peserta uji ketergunaan didasarkan pada pengetahuan, keaktifan penggunaan internet, penggunaan sumber informasi dari intemet, dan frekuensi penggunaan internet. Kesepuluh peserta diminta mengeijakan soal yang berkaitan dengan menu, navigasi, dan isi situs web JP APTIK. Kesepuluh peserta juga diwawancarai serta diamati perilakunya pada saat uji ketergunaan berlangsung. Perekaman proses uji ketergunaan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Ca,ntasia Studio 4 dan alat perekam suara. Data yang diperoleh dianalisis untuk memperoleh kesimpulan penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh ialah : 1. Lima menu halaman awal situs web JP APTIK merupakan menu yang mudah digunakan. Lima menu yang dimaksud adalah Buletin JPA, Download Buletin, Training, Tentang JPA, Raker. Menu dan submenu yang tidak mudah digunakan mencakup Direktori, E-Leaming, News, Tsunami and Librarianship, Links, Feedback, Artikei. 2. Kemudahan dipelajari. a.Langkah yang dilakukan oleh peserta untuk menggunakan lima menu pada halaman awal situs web JP APTIK adalah langkah yang benar yakni mengklik menu yang dimaksudkan. b.Istilah menu yang tidak dipahami peserta adalah Arsip Milis, Feedback, Raker, Tsunami and Librarianship, E-Learning, Links, Forum Purek 1, JLA, Perpustakaan Digital. c.Peserta mengatakan bahwa bahwa halaman awal situs cepat dalam memberi respon sedangkan Katalog Induk agak lambat dan APTIK's Digital Library sangat lambat d.Waktu paling lama diperlukan oleh peserta untuk mengerjakan soaf yang berkaitan dengan APTIK's Digital Library. e.Tiga fasilitas utama yang ada pada situs web JP APTIK, yakni halaman awal situs, Katalog Induk, dan APTIK's Digital Library dikatakan oleh peserta
2007
T18975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ateng Anwar Darmawijaya
Abstrak :
ABSTRAK
Perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi tidak mungkin menyediakan informasi yang lengkap mencakup berbagai bidang. Hal ini disebabkan keterbatasan dana, koleksi, tenaga dan sarana fisik lainnya. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, para pengelola perpustakaan menyadari perlu adanya kerjasama antar perpustakaan. Maka pada Juli 1971 dibentuk sistem jaringan informasi di Indonesia dalam Workshop mengenai Sistem Djaringan Dokumentasi dan Informasi Ilmiah untuk Indonesia tanggal 22-24 Juli 1971 di Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan - Bandung. Hasil workshop tersebut antara lain menetapkan sistem jaringan informasi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dimana PDII-LIPI bertindak sebagai pusat jaringan. Salah satu realisasi pemanfaatan koleksi bersama dalam sistem jaringan informasi, Bidang Penyebaran Informasi Ilmiah PDII-LIPI melaksanakan kegiatan pelayanan fotokopi artikel majalah ilmiah (jasa silang layan). Kegiatan ini dilaksanakan antar perpustakaan. Dalam kegiatan silang layan, PDII-LIPI bertindak sebagai perpustakaan sumber, perpustakaan yang meminta dan sebagai pusat jaringan IPTEK. Jasa silang layan yang dilaksanakan di PDII-LIPI dikelola oleh tenaga yang cukup dan seimbang dengan kegiatannya, sehingga prosedur atau langkah kerjanya cukup ideal, sederhana dan efesien. Dari 2.952 permintaan masuk pada tahun anggaran 1987/1988, tidak dilayani 1.511 artikel (51%) dan yang dilayani 1.441 artikel (49%). Jumlah permintaan yang dilayani tersebut berasal dari 151 artikel (5%) dengan menggunakan koleksi PDII-LIPI (tersebar dalam 51 judul majalah) dan 1.290 artikel (44%) dengan menggunakan koleksi perpustakaan lain (tersebar dalam 332 judul majalah). Dari 1.441 artikel terdiri dari 26 bidang atau subjek dan berasal dari permintaan 109 perpustakaan/lembaga baik pemerintah maupun swasta. Dari 2.176 permintaan keluar, tidak dilayani 188 artikel (8,6%) dan yang berhasil dilayani 1.988 artikel {91,4%). Jumlah permintaan yang berhasil dilayani tersebut berasal dari permintaan 577 orang, 24 bidang atau subjek, tersebar dalam 450 judul majalah (dari tahun terbit 1895 sampai dengan 1987), dan dilayani oleh 58 perpustakaan/ lembaga baik pemerintah maupun swasta. Silang layan memerlukan waktu pelayanan mulai dari tanggal pemesanan pemakai sampai dengan permintaan diterima kembali pemakai informasi. Kecepatan pelayanan terbanyak berkisar 21-40 hari. Pelayanan tercepat 10 hari, pelayanan terlambat 243 hari. Sedang biaya pelayanan sampai dengan September tahun 1989 (Rp. 500 per-artikel, 1-10 lembar) masih dapat dijangkau semua golongan peminat.
1989
S15189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tien Kartini
Abstrak :
Penelitian mengenai koleksi bahan pustaka KBK telah dilakukan pada 26 anggota jaringan informasi dan dokumentasi bidang KB Nas di tingkat pusat yaitu Jakarta, pada bulan Mei sampai dengan Desember 1987. Penelitian bertujuan antara lain untuk memperoleh gambaran keadaan koleksi bahan pustaka dari perpustakaan anggota jaringan, terutama koleksi bahan pustaka KBK. Pengumpulan data dilakukan melalui koesioner dan wawancara dengan petugas perpustakaan anggota. Hasilnya adalah jumlah koleksi buku anggota jaringan informasi dan dokumentasi secara keseluruhan jumlahnya cukup besar yaitu 741.972 judul, sedangkan koleksi buku bidang KBK hanya meliputi 6,36% atau 47.255 judul. Dilihat dari segi presentase bandingan antara koleksi buku KBK dengan koleksi buku keseluruhan tiap anggota yang terbesar dimiliki oleh perpustakaan Pusdokinfo PPT-LIPI, perpustakan PKMI, LD-UI, PKBI, BKKPN dan Dirbinkes Keluarga. Koleksi buku bidang KBK terbanyak dimiliki oleh perpustakaan BKKBN, LD-UI, PKMI, PKBI dan perpustakaan Nasional. Pedoman pengolahan bahan buku yang banyak dipakai : AACR2 untuk deskripsi bibliografi. DDC untuk klasifikasi, Tesaurus KBK untuk tajuk subjek. Dari ke-26 anggota jaringan terlihat yang mempunyai pustakawan yang didukung oleh latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan tingkat perguruan tinggi adalah 62% dan selebihnya seperti perpustakaan PKBI, Dirbinkes Keluarga, Deptan, TVRI, Depdagri, Depag, Pertamina, PIN dan Pusdokinfo PPT-LIPI tidak mempunyai pustakawan tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nurfadilah
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia adalah negara hukum yang kegiatannya harus berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada. Dalam menegakkan supremasi hukum, dibutuhkan suatu kerjasama membentuk sebuah lembaga yang mengelola peraturan perundang-undangan yang tersebar di seluruh Indonesia. Kerjasama Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional JDIHN yang diciptakan tersebut melibatkan banyak pihak pusat dokumentasi hukum yang ada pada setiap instansi yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga perlu diperhatikan tahapan dari proses kerjasamanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk penelitian studi kasus. Penilitian ini akan membahas proses kerjasama, suatu teori dari Tuckman mulai dari tahap forming, storming, norming, performing, dan adjourning. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perkembangan kerjasama yang ada pada JDIHN. Kerjasama yang ada dalam JDIHN bertahan hingga saat ini karena adanya legitimasi hukum dan kepentingan pimpinan instansi pemerintahan dan non pemerintahan. JDIHN merupakan organisasi yang mengelola peraturan hukum dan merupakan media mendapatkan peraturan hukum sebagai referensi dalam membuat produk hukum yang dikeluarkan oleh masing-masing instansi.Kata kunci :Kerjasama jaringan, JDIHN, BPHN, networking.
ABSTRAK
Indonesia is state of law whose activities must be based on existing legal regulations. In upholding the supremacy of the law, it takes a cooperation to establish an institution that manages the laws and regulations spread throughout Indonesia. The cooperation in the National Legal Information Documentation and Information Network JDIHN created involves many parties of legal documentation center that existed in every agency spread all over Indonesia so it should be noted the stages of the cooperation process. This research uses qualitative method in case study research. This research will discuss the process of cooperation, a theory of Tuckman from the stage of forming, storming, norming, performing, and adjourning. The research was conducted to know the development of cooperation in JDIHN. Cooperation is in JDIHN survived until today because of the legitimacy of the law and the interests of the heads of government and non government agencies. JDIHN is an organization that manages the rule of law and media to get the rule of law as a reference in making the legal product issued by each agency. Keywords Network cooperation, JDIHN, BPHN, networking
2017
S69385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>