Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lucky Aziza Bawazier
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia , 2007
616.132 LUC h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Herda Adryani Lidya
Abstrak :
Skripsi ini membahas prevalensi dan determinan hipertensi di propinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2007. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Riset Kesehatan Dasar 2007. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain studi cross sectional. Hasil penelitian menemukan prevalensi hipertensi di Prop. Babel tahun 2007 sebesar 39,6%. Terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan hipertensi (p=0,000; OR=3,749, 95% CI: 2,345 - 5,996); pekerjaan dengan hipertensi (p=0,020; OR=0,591, 95% CI: 0,386 -0,905); kegemukan dengan hipertensi (p=0,000; OR=2,516, 95% CI: 1,594 -3,973); dan diet (pola makan) buah - buahan segar dengan hipertensi (p=0,033; OR=0,618; 95% CI: 0,405 -0,943). Tidak terdapat hubungan yang bermakna pada variabel jenis kelamin, perilaku merokok, aktivitas fisik, diet (pola makan), dan konsumsi alkohol. Prevalensi hipertensi di Prop. Babel dikategorikan tinggi (39,6%). Instansi - instansi kesehatan di Prop. Babel perlu melakukan promosi kesehatan mengenai hipertensi guna meningkatkan awareness masyarakat terhadap hipertensi. Masyarakat perlu memeriksakan tekanan darahnya dan memperhatikan pola makan, aktivitas fisik, berat badan, dan mengubah perilaku merokok untuk melindungi dirinya dari resiko menderita hipertensi. ......This thesis discussed about prevalency and determinant of hypertension in Province of Bangka Belitung Archipelago year 2007. The data was secondary data (Riset Kesehatan Dasr 2007). This research was a quantitative research with study design cross sectional. The result of this research found that hypertension prevalency in Prov. Bangka Belitung year 2007 is 39,6%. There were significant relationship between age and hypertension (p=0,000; OR=3,749, 95% CI: 2,345 - 5,996); job and hypertension (p=0,020; OR=0,591, 95% CI: 0,386 -0,905); overweight and hypertension (p=0,000; OR=2,516, 95% CI: 1,594 - 3,973); and diet pattern of fresh fruits and hypertension (p=0,033; OR=0,618; 95% CI: 0,405 - 0,943). There were no significant relationship between gender, smoking behavior, physical activities, diet pattern, and alcohol consumption with hypertension. The prevalency of hypertension in Prov. Bangka Belitung is categorized as high (39,6%). Health institutions in Prov. Bangka Belitung should do health promotion about hypertension to improve community awareness of hypertension. The community need to check their blood pressure, aware about their diet pattern, physical activities and weight, and also change their smoking habit to protect themselves from the risk of hypertension.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lilyana
Abstrak :
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkan baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi.1 Di Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi hipertensi pada orang dewasa sebesar 6 − 15%, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya. Banyak penderita hipertensi yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki hipertensi sebelum memeriksakan diri ke dokter atau pelayanan kesehatan setempat akan keluhan-keluhan yang dirasakan. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan gejalagejala hipertensi serta kesadaran mereka untuk teratur memeriksa tekanan darah mengakibatkan terlambatnya penanganan hipertensi dan penyakit menjadi lebih parah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi kejadian hipertensi, memperoleh distribusi frekuensi kejadian hipertensi, umur, jenis kelamin, obesitas (dilihat dari IMT), merokok, aktivitas fisik, kadar kolesterol total, dan kadar kolesterol HDL pada jamaah pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam. Serta mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, obesitas (dilihat dari IMT), merokok, aktivitas fisik, kadar kolesterol total, kadar kolesterol HDL dengan kejadian hipertensi pada jamaah pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam. Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta pada bulan Juni - Juli 2008. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 154 sampel. Dari penelitian ini didapatkan bahwa proporsi kejadian hipertensi pada jamaah pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam adalah 29,87%. Jamaah pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam memiliki distribusi umur paling banyak ≥ 40 tahun (83,12%), sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (66,23%), melakukan aktivitas fisik (64,94%), tidak merokok (86,36%), obese (57,14%), memiliki kadar kolesterol total < 240 mg/dl (58,44%) dan kadar kolesterol HDL > 35 mg/dl (69,48%). Berdasarkan hasil analisis bivariat yang menunjukkan hubungan bermakna dengan kejadian hipertensi hanya variabel umur (p = 0,045), dengan nilai POR = 3,878 > 1 yang berarti bahwa umur ≥ 40 tahun meningkatkan/memperbesar risiko hipertensi. Sedangkan variabel lain menunjukkan hubungan yang tidak bermakna. Melalui penelitian ini diharapkan Sub Direktorat Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dapat bekerja sama dengan Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam untuk mengadakan penyuluhan tentang hipertensi baik itu faktor-faktor risiko, gejala-gejala, dan tips-tips menghindari hipertensi terhadap para jamaah, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang hipertensi dan juga meningkatkan kesadaran mereka untuk teratur memeriksakan tekanan darah.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Kurniawati
Abstrak :
Hipertensi telah menjadi penyakit global yang menyerang hampir semua lapisan masyarakat. Pengemudi angkutan memiliki kecenderungan untuk menderita hipertensi akibat gaya hidup dan lingkungan kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan tingkat stres dengan kejadian hipertensi. Penelitian ini menggunakan cross sectional design yang melibatkan 98 responden yang diambil secara acak sederhana. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pola makan konsumsi tinggi lemak dan serat pada kejadian hipertensi dan tidak ada hubungan signifikan antara tingkat stres pada kejadian hipertensi (p= 0,028). Pengaturan pola makan perlu diatur dengan baik sebagai langkah pencegahan hipertensi bagi para pengemudi.
Hypertention has become a global disease which attack almost of society level. Public health driver had a tendency to have hypertension due to their life style and work environment. This research aims to identify the correlation between eating pattern and stress level with hippertension on public transportation driver in Depok Station. This research used cross sectional design with 98 samples using simple random sampling. Result showed that there was a correlation between eating pattern and hypentension (95% CI) and there was no significant correlation betwen stress level with hypertension (p >0.05, α=0,05). Eating pattern have to be well managed to prevent hypertension in public transportation driver.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S62161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Mira Safitri
Abstrak :
ABSTRAK
Prehipertensi pada remaja berperan penting terhadap peningkatan risiko kejadian hipertensi pada masa dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dan dominan terhadap prehipertensi pada remaja usia 14-17 tahun di SMA Al-Azhar 3 Jakarta berdasarkan jenis kelamin, riwayat hipertensi keluarga, status gizi IMT/U , aktivitas fisik, asupan natrium, durasi tidur, dan kebiasaan merokok. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional dengan melibatkan 142 responden kelas X dan XI. Instrumen yang digunakan, yaitu kuesioner, sfigmomanometer merkuri dan stetoskop, timbangan digital, dan microtoice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi prehipertensi sebanyak 40,8 . Terdapat hubungan yang bermakna pada variabel jenis kelamin, riwayat hipertensi keluarga, status gizi IMT/U , asupan natrium, dan durasi tidur. Status gizi IMT/U terutama status gizi gemuk merupakan faktor dominan kejadian prahipertensi dengan odds ratio sebesar 5,998. Dianjurkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan desain penelitian yang berbeda, sampel yang lebih banyak, dan variabel lainnya yang belum pernah diteliti pada penelitian yang serupa.
ABSTRAK
Prehypertension among adolescenses plays important role on raising the risk of hypertension among adults. The purpose of this study is to know the related and dominant factors of prehypertension among 14 17 years old adolescence in SMA Al Azhar 3 Jakarta based on sex, family history of hypertension, nutritional status BMI , physical activiy, sodium intake, and sleep duration, and smoking habit. This study used cross sectional design. Total of 142 respondents from grade X and XI were included in this study. Instruments used are questionnaires, mercury sfigmomanometer, stethoscope, digital scales, and microtoice The result of study shows that prehypertension prevalence is 40.8 . There is significant correlation in sex, family history of hypertension, nutritional status BMI , sodium intake, and sleep duration. Nutritional status BMI , especially overweight, is the dominant factor of prehypertension with odds rasio of 5.998. It is suggested to measure other variables that have not been measured in similiar research.
2017
S67067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sardy Syahri
Abstrak :
Hipertensi merupakan silent killer yang prevalensi penderitanya terus meningkat. Stres merupakan salah satu faktor risiko hipertensi yang sering dialami. Pasien hipertensi juga dapat mengalami stres akibat hipertensi yang dapat semakin memperburuk keadaan pasien hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor penyebab stres pada pasien hipertensi. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 56 sampel pasien hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat stres responden berada pada rentang sedang 42,9 . Tingkat pendidikan, status ekonomi, pekerjaan, penyakit lain, dan program pengobatan memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat stres. ...... Hypertension has been a silent killer for many years and rise in prevalence. As a factor of hypertension, stress could be struggled by everybody. Both hypertension and stress could affect one another. This research aimed to identify factors that affecting stress level in hypertensive patients. A cross sectional study was conducted and a total 56 people were recruited. The result shows the average stress level of hypertensive patient was in moderate range 42.9 . Educational level, economy status, job status, secondary disease, and medication program are significant factor that correlated with stress level.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariel Javelin
Abstrak :
Para diabetisi cenderung lebih berisiko untuk mengalami kejadian hipertensi dibandingkan dengan yang memiliki kadar gula normal. Kejadian diabetes dan hipertensi merupakan suatu kondisi komordibitas yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi dan menurunkan kualitas hidup diabetisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian hipertensi berdasarkan faktor sosial demografi, faktor status gizi dan kesehatan, serta faktor perilaku dan gaya hidup pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sejumlah 133 orang diabetisi berusia 25-64 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara adalah 52,6. Hubungan yang bermakna ditemukan pada obesitas, asupan natrium, asupan lemak, dan konsumsi sayur terhadap kejadian hipertensi pada diabetisi. Adanya penyuluhan dan konseling oleh pihak puskesmas agar para diabetisi dapat melakukan modifikasi gaya hidup, seperti perilaku makan dan menjaga berat badan para diabetisi menjadi penting untuk mengontrol tekanan darah pada diabetisi, dan mencegah terjadinya komordibitas. ......Diabetic patients are more at risk to have high blood pressure rather than those who have normal blood sugar level. Diabetes and hypertension are a comorbid condition which can lead to complication and associated with lower quality of life among diabetic patients. The aim of this study was to determine the differences of hypertension occurrences based on sociodemographic, nutritional and health status, and also behavior and lifestyle factor in diabetic patients at Jatinegara Community Health Clinic, East Jakarta. This study was conducted by using a cross sectional design study and purposive sampling technique, involved by 133 diabetic subjects aged 25 64 years old. The proportion of hypertension among diabetic subjects was 52,6. These findings also showed that obesity, sodium intake, fat intake, and vegetable consumption were significantly associated with hypertension in diabetics. Providing information through community or individual counseling is crucial to modify diabetic rsquo s lifestyle such as eating behavior and body weight monitoring which are expected to control blood pressure and moreover to prevent comorbidity in diabetics.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Ardiya Putri Wicaksono
Abstrak :
Hipertensi sebagai beban kesehatan paling besar dan terabaikan di dunia membutuhkan upaya kontrol salah satunya kepatuhan minum obat. Perilaku kepatuhan minum obat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh faktor persepsi sehat terhadap kepatuhan minum obat hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional kepada 110 responden penderita hipertensi dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara varibel persepsi sehat dengan kepatuhan minum obat  pada penderita hipertensi dengan p value 0,204. Pada penelitian selanjutnya, perlu diteliti terkait faktor-faktor yang menghambat kepatuhan minum obat penderita hipertensi. ......Hypertension as the biggest and most neglected health burden in the world requires control efforts, one of which is medication adherence. Medication adherence behavior can be influenced by various factors. This study aims to examine the influence of perceived health factors on hypertension medication adherence. This study was an analytic observational study with cross-sectional approach to 110 respondents with hypertension and was analyzed with the chi-square test. The results showed that there was no significant relationship between health perception and medication adherence among hypertensive patient with  p value 0,204. In future research, it is necessary to examine the factors that hinder medication adherence in hypertensive patient.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anila Istitis Atin
Abstrak :
Prevalensi obesitas sentral pada penderita hipertensi mengalami peningkatan dalam sepuluh tahun terakhir. Obesitas sentral dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti diabetes mellitus tipe 2, kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur dan faktor lainnya dengan obesitas sentral pada penderita hipertensi. Responden penelitian ini adalah penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei, Juli, dan September 2017 dengan jumlah sampel 92 orang. Penelitian ini dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Obesitas sentral diukur berdasarkan lingkar perut dengan menggunakan pita ukur. Responden termasuk ke dalam kategori obesitas sentral jika lingkar perut ge;80 cm untuk perempuan dan 90 cm untuk laki-laki. Aktivitas fisik dan aktivitas sedentari dinilai menggunakan General Physical Activity Questionnaire GPAQ. Kualitas dan durasi tidur dinilai menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI. Data asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, dan serat dinilai menggunakan semi-quantitative food frequency questionnaire SFFQ dan kemudian dianalisis menggunakan aplikasi Nutrisurvey 2007. Uji statistik yang digunakan adalah uji T independen, uji Mann Whitney-U, dan uji chi-square dengan confidence interval CI 90. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 82.6 responden mengalami obesitas sentral. Berdasarkan uji Mann Whitney-U dan uji T independen ditemukan perbedaan yang bermakna antara kualitas tidur, asupan energi dan asupan karbohidrat dengan kejadian obesitas sentral. Sosialisasi mengenai dietary approach to stop hypertension for Indonesian DASHI pada penderita hipertensi perlu dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu, pasien dianjurkan untuk mengurangi nasi putih dan menggantinya dengan makanan sumber karbohidrat lain, seperti ubi, singkong, dan kentang agar sumber karbohidratnya beragam. Pasien juga dianjurkan menjalani gaya hidup sehat seperti rutin melakukan aktivitas fisik minimal 3 kali per minggu agar status kesehatannya meningkat sehingga dapat terhindar dari komplikasi akibat hipertensi. ......The prevalence of central obesity in hypertensive patients has increased during past ten years. Central obesity becomes risk factor of long term complications such as type 2 diabetes, cancer, and cardiovascular diseases. This cross sectional research aims to identify the difference between sleep quality and other factors with central obesity in hypertensive patients. A total of 92 participants in this study are hypertensive patients in Puskesmas Tegal Gundil, North Bogor District. Data was collected in May, July, and September 2017. Central obesity is defined by waist circumference ge 80 cm in women and ge 90 cm in men. General Physical Activity Questionnaire GPAQ is used to assess physical activity and sedentary activity. Sleep quality and duration are assessed using Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI . Energy and macronutrients intake carbohydrate, protein, fat, and dietary fiber are assessed using semi quantitative food frequency questionnaire SFFQ and analyzed with Nutrisurvey 2007 software. Statistical analyses used in this study are independent T test, Mann Whitney U, and chi square confidence interval 90. The prevalence of central obesity is 82.6. In this study, there are significant difference between sleep quality, energy and carbohydrate intake with central obesity. Dietary approach to stop hypertension for Indonesian DASHI should be socialized to hypertensive patients. Patients should reduce white rice consumption and replace it with the other sources of carbohydrate such as potatoes, sweet potatoes, and cassavas. Patients should promote healthy life style such as increasing physical activity at least 3 times per week so that complications of hypertension can be avoided.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezka Arsy Effrin
Abstrak :
Prahipertensi pada remaja diketahui dapat menyebabkan kejadian hipertensi di masa dewasa, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dominan kejadian prahipertensi pada remaja di SMA Budi Mulia Kota Bogor tahun 2016. Penelitian yang bersifat kuantitatif dengan desain crosssectional ini dilakukan pada April?Mei 2016 pada 130 siswa berusia 14-18 tahun. Data tekanan darah didapatkan melalui pengukuran menggunakan sfigmomanometer merkuri Riester tipe novapresameter dan stetoskop Littmann. Indeks Massa Tubuh (IMT) dikalkukasi dari hasil pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan. Physical Activity Questionnaire for Adolescence digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas fisik. Data asupan natrium didapatkan dari wawancara 24 hour food recall. Sedangkan data berat lahir, waktu tidur, riwayat hipertensi keluarga, dan jenis kelamin didapatkan dari pengisian angket. Prevalensi prahipertensi pada penelitian ini adalah 21,5% serta ditemukan perbedaan yang bermakna antara tekanan darah dengan indeks massa tubuh, berat lahir, dan riwayat hipertensi keluarga.Indeks massa tubuh merupakan faktor dominan kejadian prahipertensi dengan odds ratio sebesar 7,664. Responden disarankan untuk menjaga IMT kurang dari 1 standar deviasi menurut standar WHO serta menghindari faktor risiko lain jika memiliki riwayat hipertensi pada keluarga untuk mengurangi risiko kejadian prahipertensi.
Prehypertension in adolescents known as a risk factor of developing hypertension later in life. The objective of this study is to identify the dominant factor determining the prevalence of prehypertension among adolescents in SMA Budi Mulia Kota Bogor 2016. Cross-Sectional Study was conducted from April until May 2016 involving 130 students aged 14?18. Blood Pressure measurement obtained using Riester Novapresameter Mercury Sfigmomanometer and Littman Stethoscope. Body Mass Index data was calculated from weight and height measurements. Physical Activity Questionnaire for Adolesent was used to obtain Physical Activity Data. Sodium Intake was calculated by conducting twice 24-hour food recall. Self Administered Questionnaire was used to collect remaining data such as Birth Weight, Sleep Duration, Family History of Hypertension, and Sex. The prevalence of prehypertension is 21,5%. Chi-Square analysis found no association between blood pressure and physical activity, and also with sleep duration. Associations adjusted for Sodium Intake, Birth Weight and Sex showed independent relationship with BMI (OR=7,664) and Family History of Hypertension(OR=4,007) Respondents are advised to maintain BMI below 1 standard deviation according to WHO standards and avoid other risk factors if happen to have hypertension history in the family to reduce the risk of prehypertension.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>