Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Bahaudin
Jakarta: Kelompok Gramedia, 2003
331.110 68 TAU b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wilfridus B. Elu
"Penelitian ini dilakukan untuk menjawab dua pertanyaan penelitian. Pertama, bagaimana tingkat penerapan elemen-elemen learning organization (LQ) pada Divisi SDM Bank BNI Jakarta, berupa personal mastery, systems thinking, mental models, visi bersama, struktur yang mendukung, kepemimpinan yang melayani, dan pembelajaran team? Kedua, apakah terdapat hubungan yang signifikan antara elemen pembelajaran team dan elemen-elemen LO lainnya?
Penelitian ini menggunakan paradigrna kuantitatif (hipotetiko-deduktif) dan pendekatan survei dengan instrumennya berupa kuesioner. Pengujian reliabilitas dan validitas instrumen dilakukan dengan pendekatan uji-coba terpakai. Untuk meningkatkan validitas instrumen, beberapa pihak yang kompeten di bidang organisasi dan unsur pimpinan Divisi SDM Bank BNI Jakarta telah dimintai pendapatnya mengenai item-item kuesioner sebelum uji-coba terpakai atas masing-masing variabel penelitian.
Jumlah populasi penelitian adalah 100 orang, yaitu seluruh karyawan dan pimpinan Divisi SDM Bank BM Jakarta. Pada tingkat kepercayaan 90%, secara teoretis dibutuhkan 51 responden. Kuesioner dibagikan kepada 56 orang responden yang dipilih secara acak dan 55 di antaranya lengkap untuk pengolahan data analisis. Pengujian reliabilitas dan validitas instrumen penelitian serta pengolahan data dilakukan dengan paket komputer SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, penerapan elemen-elemen learning organization (LO) pada Divisi SDM Bank BNI Jakarta rata-rata berkisar pada tingkat "sedang" mengarah pada tingkat "tinggi," berada pada tingkat yang relatif seimbang satu sama lain. Hal ini berarti bahwa pengembangan elemen-elemen LQ merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan terpadu, antara hard-side dan soft-side LO, antara elemen-elemen mikro maupun makro organisasi. Meskipun begitu, System Thinking telah diterapkan pada tingkat "tinggi," yakni mencapai mean 4.00 (dalam skala Likert 1 - 5). Sementara itu, sebagian karyawan masih menerapkan atau mengalami penerapan elemen-elemen pembelajaran team, kepemimpinan yang melayani, visi bersama, dan struktur yang mendukung pada tingkat yang "rendah" atau "sedang."
Hasil penelitian menunjukkan juga adanya hubungan yang positif antara elemen pembelajaran team dengan setiap elemen LO lainnya, secara berturut-turut dengan budaya pembelajaran, visi bersama, struktur yang mendukung, kepemimpinan yang melayani, systems thinking, mental models, dan personal mastery.
Divisi SDM perlu mengembangkan kedelapan elemen LO lebih jauh secara integratif, holistik, dan seimbang menuju tingkat tertinggi sebagai suatu learning unit penting dalam memajukan kapabilitas transformatif Bank BNI secara keseluruhan. Secara khusus, penekanan perlu diberikan kepada elemen-elemen struktur organisasi, visi bersama, kepemimpinan yang melayani, dan pembelajaran team, yang merupakan ketrampilan kolektif organisasi, baik pada sisi lunak maupun pada sisi keras organisasi."
2000
T1637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rae, Leslie
Jakarta : Gramedia, 2005
658.3 RAE ut
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Rae, Leslie
Jakarta : Gramedia, 2005
658.3 RAE ut
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suharto Rais
"Dalam rangka mengantisipasi datangnya milenium ketiga serta untuk dapat berpacu
mengembangkan perannya sebagai organisasi publik dalam membelikan pelayanan prima
kepada masyarakat, maka perlu dilakukan tinjauan efektivitas organisasi melalui analisis
falctor-faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi dengan pendekatan The Seveu's
Model Mc Kinsey studi kasus pada Seksi Pengelolaan Air Kotor Suku Dinas Kebersihan
Kotamadya Jakarta Pusat.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap ke tujuh faktor-falctor yang diduga
mempengaruhi efektiiitas organisasi dan selardutnya dievaluasi sejauh mana peranannya dan
keterkaitannya antar faktor dalam mempengaruhi efektivitas organisasi Seksi PAK Sudin'
Kebersihan Kotamadya Jakarta Pusat_ Faktor-faktor yang dianalisis dan diduga dominan
mempengaruhi efektivitas organisasi adalah stmktur, strategi, sistcm organisasi, gaya
kepemimpinan (Style), StaH (SDM), skills (ketrampilanlkemampuan), dan pemilikan nilai
(shared value).
Mclalui metode penelitian survei total sampling dilakukan analisis eksplanatii cros
tabulasi dan analisis korelasi( r) antar dua variabel dari faktor- faktor tersebut. Dari hasil
penelitian ditemukan beberapa lccsimpulan sebagai berikut. Profil organisasi Seksi PAK
Sudin Kebersihan Wilayah Jakarta Pusat belum menunjukkzm kinelja yang cfcktiii hal ini
membcrikan pengaruh bagi rcndahnya produktlvitas kenja organisasi ini Kelemahan ini terlihat dcngan belum optimalnya pencapaian sasaran secara kualitatif yaitu
belum terpenuhinya konsep pelayanan prima, dan secara kuantitatif ditunjukkan oleh baru
3,3 % konsumcn yang dapat terlayani. Faktor-faktor ulama yang mempengamhi .kurang
efektifnya organisasi adalah struktur yang masih tumpang tindih dengan instansi lainnya
serta tidak didukung oleh kemampuan SDM, strategi organisasi yang belum mengacu kepada
pencapaian sasaran baik jangka pendek maunun jangka panjang, sistem organisasi yang
masih tradisional, gaya kepemimpinan (Sz)/le) yang cenderung berorientasi kepada tugas dan
bersifat dari atas ke bawah, tingkat pendidikan Staff (SDM) yang relatif rcndah, kurangnya
kesadaran organisasi untuk meningkatkan skills (ketrampilan/kemampuan) pegawai, dan dari
scgi falctor pemilikan nilai, belum terbentuk sistem nilai yang tangguh. Orientasi dan
komitmen pegawai kepada tugas dan pengabdian organisasi lebih diarahkan oleh nilai-nilai
yang bersifat ekonomis yang langsung dirasakan (tangible values), yang berhubungan
dengan pemenuhan kcbutuhan dasar (basic needs) dan kesajahteraan hidup karyawan ilu
sendiri. Faktor-faktor yang mempenganxhi efektivitas organisasi saling berhubungan, dari
analisis korelasi antar dua faktor (variabel) sebagian besar menunjukkan nilai yang sangat
signiflkan (r=O,99) dan secara sinergi mempengaruhi efektivitas organisasi Selanjutnya
untuk tcrcapainya penumbuhan dan perkcmbangan usaha Serta mémbangun kemandirian
organisasi dengan konsep pelayanan prima , perlu dilalmkan perbaikan atau pembenahan
pada kctujuh faktor tersebut."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Yogyakarta : Konsorsium RS Islam Jateng-DIY , 2004
658.3 BOY s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Azwina
"Dimasukinya era globalisasi mengharuskan organisasi menghadapi tantangan persaingan yang bersifat global sehingga organisasi dituntut memiliki keunggulan bersaing. Salah satu unit yang memegang peran penting dalam memenangkan persaingan adalah Unit Sumber Daya Manusia (SDM), karena wajib mengelola SDM. Pengelolaan SDM penting dilakukan mengingat SDM merupakan aset yang dapat menjadi keunggulan bersaing apabila dikelola secara tepat. Untuk itu Unit SDM perlu diberi peran yang lebih besar dan strategis bukan lagi hanya mengurus kegiatan administratif serta harus dijadikan mitra organisasi dalam mengelola SDM. Unit SDM memegang peranan penting dan strategis, karena dituntut mempunyai pandangan dan orientasi ke depan serta mampu menjawab tantangan yang dihadapi organisasi. Unit SDM selayaknya diberi peran lebih besar dengan menunjukkan kemampuan untuk menciptakan nilai dan menghasilkan kontribusi yang membanggakan agar dapat menjadi rekan kerja manajemen, pemain yang tangguh, dan pendobrak bagi perubahan (Ulrich:1997:viii).
Peraturan Pemerintah (PP) No. 63 Tahun 2005 tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menjadi landasan hukum yang kuat bagi Biro SDM dalam mengelola SDM. Biro SDM KPK diberi kewenangan mengelola SDM dengan ruang lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) KPK. Ditinjau dari konsep peran ganda Unit SDM (multiple role model), Biro SDM KPK diduga telah diberikan peran yang strategis dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi. Hal ini tampak dalam PP No. 63/2005, dimana persyaratan pengelolaan SDM KPK harus dapat mendukung visi dan pencapaian misi sasaran organisasi dengan berupaya memadukan antara strategi pengorganisasian dengan strategi MSDM, menumbuhkan komitmen Pimpinan dan seluruh Pejabat Struktural, memposisikan MSDM sebagai aspek strategis dan terpadu dengan visi, misi dan sasaran organisasi, serta mengikuti perkembangan yang terjadi-fleksibilitas SDM berbasis kompetensi dan kinerja. Apabila konsep Multiple Role Model (Model Peran Ganda)diterapkan dan dijalankan secara seimbang, akan lahir KPK yang mampu menjawab tantangan yang semakin berat dihadapi serta memenuhi harapan masyarakat yang semakin keras disuarakan.
Pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana penerapan peran sebagai mitra strategis, peran sebagai ahli administrasi, peran sebagai pendorong semangat pegawai, peran sebagai agen perubahan, dan model peran ganda dijalankan Biro SDM KPK dari sudut pandang konsep Multiple Role Model (Model Peran Ganda). Hal lain yang ingin dianalisis adalah terdapat atau tidaknya persamaan persepsi antara pegawai Biro SDM KPK dan pegawai Non Biro SDM tentang peran yang dijalankan Biro SDM.
Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menjelaskan pokok permasalahan diatas. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan merupakan penelitian deskriptif sekaligus penelitian survei dengan mempergunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berstruktur melalui kuesioner dan studi kepustakaan. Teknik penarikan sampel mempergunakan rumus Frank Lynch dan teknik probabilita. Jenis penarikan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Untuk pengolahan data dipergunakan program SPSS. Pengujian validitas mempergunakan rumus Spearman Rank dan pengujian reliabilitas mempergunakan rumus Cronbach Alpha. Teori yang dijadikan pedoman dalam menganalisis adalah Multiple Role Model (Model Peran Ganda) dari Dave Ulrich.
Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap peran dan peran model peran ganda (multiple role model) telah dijalankan biro SDM KPK dengan cukup baik. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapatnya persamaan persepsi antara pegawai Biro SDM dengan pegawai non Biro SDM untuk setiap dimensi peran dan model peran ganda (multiple role model).
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah Biro SDM sebaiknya meningkatkan penerapan setiap peran dan model peran ganda (multiple role model) dalam rangka pencapaian peran strategisnya. Terdapatnya persamaan persepsi antara pegawai Biro SDM dengan pegawai non Biro SDM, perlu dipertahankan dengan senantiasa mensosialisasikan program Biro SDM kepada seluruh pegawai karena persamaan persepsi dapat mengkomunikasikan nilai-nilai akan Biro SDM dan mampu memperbaiki pandangan, kredibilitas, dan diterimanya Biro SDM.

Globalization era has set the organization to face the global competition that makes it should have a competitive advantage. One unit that holds the important role in winning the competition is Human Resources (HR) Department, whose duty is handling HR matters. Managing HR is being an important thing to do since HR is an asset which can be a competitive advantage if it is handled carefully. That?s why the organization should give the HR Department more role and more strategic role, not only an administrative one, it also has to be an organization?s partner in handling HR. HR Department holds an important and strategic role since it must have a good and strategic point of view to the future and must be able to answer the challenge the organization faces. HR Department must be held to a higher standard than they have been up until Now. They must move their HR professionals beyond the roles of policy police and regulatory watchdog to become partners, players, and pioneers in delivering value. (Ulrich:1997:viii).
The government regulation (PP) No. 63/2005 regarding HR management in Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) is a strong base for KPK HR Department in handling HR. HR Department is given a large authority in handling HR in the scope of KPK HR management. Viewed in multiple role model concept, it seems that KPK HR Department has been given a strategic role to support the achievement of the organization?s goal. PP No. 63/2005 states that the qualifications of handling HR must support the organization?s vision and achieve the organization?s mission by running the organization?s strategy with HR Department?s strategy in balance, to grow the commissioner?s commitment as well as the structural, positioning HR management as a strategic aspect and to balance organization?s vision and mission as well as organization?s target, to follow the development which happens?flexibility of system change, policy and regulation, and the implementation of HR handling concepts based on competence and performance. If the Multiple role model concept is being implemented and being run in balance, there will be an new KPK which can face the bigger challenge as well as the society demand.
The point of view of the problems in this research is on how the four dimensions of roles, strategic partner role, administrative expert role, employee champions role, change agent role, and multiple role model have been carried out roles carried out by KPK HR Department from the Multiple Role Model concept. Another problem to be analyzed is if there is the same perception between HR Department employee and non HR Department employee regarding the HR Department role.
The research goal is to analize and explain the above problems. The research uses the quantitative approach and also called a descriptive research as well as a survey research which uses questionnaire as a research instrument. Data collection technique uses structured interviewed in form of questionnaire and literature study. The sample decision method uses the Frank Lynch and probability technique as well as proportionate stratified random sampling. For data processing, it uses SPSS program. Validity test uses the Spearman Rank and reliability test uses the Cronbach Alpha. The Theory used as an analysis guidance is the Multiple Role Model of Dave Ulrich.
In general, the research result shows that each role and multiple role model have been carried out good enough. It also shows that there is no difference perception between HR Department employee and non HR Department employee regarding each role and multiple role model of the HR Department.
Based on the research result, there are some suggestions to be given, they are: The HR Department should raise implementing each role and multiple role model in achieving it?s strategic roles. As the effort to have the same perception between HR Department employee and non HR Department employee, the HR Department should keep socializing effectively it?s programs to the whole employee since it will communicate the values of HR Department as well as to improve the point of view and credibility of HR Department and HR Department will be welcome with open arms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24433
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>