Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Lutfiyah
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk meredefinisi konsep co-housing yang ada sesuai dengan konteks lokal di Jakarta. Kampung Muka sebagai salah satu komunitas secara tidak langsung telah menerapkan beberapa prinsip co-housing sesuai dengan konteks lokal. Nilai partisipatoris yang menjadi salah satu prinsip co-housing selanjutnya dijadikan pembelajaran akan bagaimana penerapannya di Kampung Muka. Nilai partisipatoris yang dipelajari berdampak pada negosiasi ruang yang diharapkan mampu mengeluarkan pemahaman baru kepada masyarakat terkait konsep co-housing yang sesuai dengan konteks lokal. ...... This thesis aims to redefine co housing concept adapted to local context in Jakarta. Kampung Muka as one of community based domestic space indirectly has applied some co housing principles according to the local context. Participatory, as one of that principle, furthermore being learned on how its used in Kampung Muka. The participatory that has been learned affects the negotiating of spaces which expected to suggest new understanding to the society about co housing concept according to the local context.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Tenri Utana Prestasia
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehadiran perumahan yang mengadopsi konsep Cohousing yang dikembangkan oleh Dform, yang dalam pengembangannya bertujuan untuk menghadirkan hunian terjangkau bagi masyarakat kelas menegah di Indonesia. Perumahan berkonsep Cohousing merupakan sebuah istilah deskriptif yang dipopulerkan di Amerika Serikat oleh dua arsitek dari Amerika yaitu Kathryn McCamant and Charles Durrett yang mengembangkan perumahan berbasis komunitas yang memanfaatkan fasiitas bersama dalam bentuk Common house sebagai salah satu fitur yang memiliki peranan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung interaksi sosial masyarakat yang tinggi dan menghadirkan hunian yang terjangkau.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui perbedaan yang terjadi pada proyek perumahan yang mengusung konsep Cohousing yang dikembangkan oleh DForm dan proyek Cohousing yang dikembangkan di Amerika Serikat terkait dengan keberadaan fasilitas bersama dalam bentuk Common house dalam menghadirkan perumahan yang terjangkau. Dengan menggunakan strategi penelitian studi kasus eksplanatoris yang dilakuakan pada proyek Cohousing di Amerika maupun pada proyek cohousing yang dikembangkan oleh DFHousing, hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan fasilitas bersama dalam bentuk Common house pada proyek Cohousing DFHousing di Indonesia tidak memiliki peran dalam menghadirkan hunian yang berbasis komunitas dan terjangkau. Sehingga keberadaannya pada proyek tersebut tidak dibutuhkan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan iklim dan cara berumah serta berkumpul. ...... This research is motivated by the housing concept developed by Dform Cohousing, which aim to bring affordable housing for middle class people in Indonesia. Cohousing housing concept is a descriptive term that was popularized in the United States of America by two architects, Kathryn McCamant and Charles Durrett, that developing community based housing with shared facilities in the form of Common House as a feature that has an important role in creating an environment that supports high social interaction communities and bringing affordability to the project.The purpose of this study is to know the difference between DFHousing Cohousing project in Indonesia and the Cohousing project in America related to the role of shared facilities in the form of Common House, which also makes the housing project affordable and not present in Cohousing project developed by DFHousing in Indonesia. By using the explanatory case study research strategy on Cohousing project in the United States and the cohousig project developed by DFHousing, the results showed that the presence of the shared facilities in the form of Common house on DFHousing Cohousing project in Indonesia does not have a role in delivering affordable housing and increasing social interaction. Therefore, its presence on DFHousing Cohousing project in Indonesia is not required, because there is the different in climates, housing setup and the way people congregate.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lewin, A. C.
Chichester: John Wiley & Sons, 1981
334.1 LEW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mukti Andriyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk untuk menantang paradigma yang mendominasi dalam penyediaan perumahan yang menjadikan rumah sebagai objek terstandar untuk bertinggal. Bagi kaum migran, urbanisasi ke Jakarta seperti mencoba ldquo;durian besar rdquo; untuk mencoba peruntungannya. Benak mereka berpikir bahwa dengan hidup di Jakarta dapat memberikan mereka akses atas sebidang tanah untuk dimanfaatkan, bukan perumahan, apalagi rumah. Rumah yang dipahami adalah shelter di atas lahan yang berfungsi sebagai container menciptakan atau menaungi aktifitas ekonomi informal guna bertahan hidup di kota. Rumah bukan dipahami sebagai sebuah standar fasilitas untuk kelayakan hidup. Bagi masyarakat miskin kota, menurut Turner 1977 rumah bukan sebagai ldquo;what it is rdquo; namun sebagai ldquo;what it does to people rsquo;s live rdquo;. Invisible housing adalah gagasan, istilah yang diajukan peneliti untuk menggambarkan ide metafisik tentang sesuatu yang bukan fisik obyektif terhadap kondisi rumah-rumah yang dihuni oleh masyarakat miskin perkotaan di wilayah urban seperti Jakarta. Objek penelitian adalah rumah-rumah masyarakat pembuat tempe dan tahu di tepi Sungai Ciliwung, Pengadegan dan rumah-rumah pembuat tempe di Perumahan KOPTI Semanan, Jakarta Barat. Temuan di lapangan menunjukan pembuat tempe dan tahu menganggap eksistensi di urban disamakan dengan menguasai ldquo;sebidang tanah rdquo; sebagai wadah aktifitas ekonomi dan sekaligus bertinggal. Lahan-lahan di tepi sungai merupakan lahan yang dianggap paling mudah dan murah untuk dimanfaatkan atau ldquo;lahan bebas rdquo;. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan grounded theory, melalui informan dengan teknik snowballing. Perolehan data primer dilakukan melalui survey, pengukuran rumah dan wawancara kepada responden penghuni rumah.
ABSTRACT
This qualitative research aims to challenge the dominant paradigm in the provision of housing that makes a housing as standardized object for living. For migrants, urbanity to Jakarta is conceived as trying big durians striving for fortune. Their minds thoght that living in Jakarta can give them access to a space or a piece of land to utilized, not housing, let alone a house. A house is understood as ldquo a shelter rdquo built on a land that served as a container creating or protecting their informal economic activities to survive in the city. A house is not understood as a standard facility for the viability of life. For the urban poor, according to Turner 1977 the house is not as what it is but as what it does to people 39 s live . Invisible housing is an idea, a term proposed by researcher to describe the metaphysical idea of something that is not objectively physical to the condition of houses inhabited by the urban poor in urban areas such as Jakarta. The objects of research are the houses of the community of tempe and tofu maker on the banks of the Ciliwung River, Pengadegan and house of tempe maker at KOPTI Housing Semanan, West Jakarta. The findings in the field showed the tempe and tofu maker conceiveed urbanity as space of existence is equated with mastering a piece of land as a container of economic activity and at the same time as dwelling thing. Land near by the river was the land that is considered the easiest and cheapest to be utilized or known as free land . The research was conducted qualitatively with grounded theory, through informant with snowballing technique. Primary data acquisition is done through survey, home measurement and interview to respondents of house dweller.
2018
T51044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kehoe, Patrick E.
Dobbs Ferry, New York: Oceana Publications, Inc., 1974
346.73 KEH c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adriella Claresta
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai pembuatan akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (RULB PPPSRS) yang tidak memenuhi persyaratan kuorum sesuai peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar PPPSRS yang berlaku, sehingga akan dianalisis permasalahan mengenai keabsahan akta Berita Acara RULB Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Campuran GCM (PPRSC-GCM) dan mengenai tanggung jawab Notaris yang membuat akta tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan tipe penelitian deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPRSC-GCM berlaku mengikat dan tidak dapat dikesampingkan. Selain itu keadaan RULB yang kurang terkendali dan tidak kondusif tidak dapat menjadi dasar peniadaan tanggung jawab Notaris. Disimpulkan di dalam tesis ini bahwa akta Berita Acara RULB PPRSC-GCM tidak sah dan tanggung jawab Notaris adalah berupa sanksi teguran tertulis dari Majelis Pengawas Wilayah Notaris serta berupa penggantian biaya, ganti rugi, dan/atau bunga secara keperdataan apabila pihak yang merasa dirugikan mengajukan gugatan perdata kepada Pengadilan dan dapat dibuktikan di Pengadilan. Saran yang diusulkan penulis kepada Notaris adalah agar selalu mengambil sikap cermat dan hati-hati di dalam mempelajari dokumen termasuk Anggaran Dasar PPPSRS serta kemungkinan potensi sengketa di masa yang akan datang. Selain itu Notaris seharusnya bersikap lebih berani dan tegas dengan membawa asisten dan/atau pihak kepolisian untuk mendampinginya di dalam menjalankan tugas dan jabatannya sebagai Notaris.
This Thesis discusses about the making of Minutes of Extraordinary General Meeting of Owner and Tenants Condominium Units Association that failed to meet quorum requirements stated in Article of Association and by-law. Therefore, this thesis analyzes the authenticity of minutes of Extraordinary General Meeting of GCM Owner and Tenants Condominium Units Association. And how Notary is held accountable for issuing the meeting minutes. This research was conducted using a juridical normative method with a type of descriptive analytics approach. The result shows that GCM Owner and Tenants Condominium Units Associations Article of Association is legally binding and can not be ruled out. In addition to that, a disorganized Extraordinary Meeting could not be a reason for negating Notarys responsibilities. This research summarizes that the Minutes of Extraordinary General Meeting of Owner and Tenants Condominium Units Association deed becomes void and Notary will receive a written warning issued by Notarys supervisory board based on Law of Notary Public. Then, Notary may be ordered to pay damage fees and/or interest based on civil liability if any parties file and win a lawsuit in civil courts. Notary should be more cautious in examining documents including Condominium Units Associations Article of Association that have any potential disputes in the future. Furthermore, Notary should be more courageous and decisive by asking assistants and/or the police for assistance in carrying out her duties and positions as a Notary.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T54884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library