Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sefi Samba Takarianto
Abstrak :
Pada penelitian ini disusun strategi pemasaran yang tepat untuk Rumah Sakit Islam Asshobirin dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal melalui teknik SWOT analisis, untuk melengkapi data eksternal dikumpulkan juga data kepuasan pasien melalui wawancara dengan quesioner. Penyusunan strategi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pertama input stage, yang menganalisis situasi untuk menentukan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan melalui proses Concensus Decision Making (CDM) dengan menggunakan alat bantu matrix EFE dan IFE. Tahap kedua yaitu matching stage, yang menentukan tujuan dan alternatif strategi dengan menggunakan TOWS, IE, dan Grand Strategy Matrix. Tahap ketiga dicision stage yang menetapkan prioritas strategi pemasaran dengan menggunakan matrix QSPM. Berdasarkan analisis tersebut, posisi pelayanan Rumah Sakit Islam Asshobirin berada pada posisi hold dan maintain. Kemudian dengan perpaduan (matching) antara keempat analisis tersebut diperoleh alternatif strategi yang dianjurkan yakni market penetration, market development, dan product development. Strategi yang terpilih sebagai prioritas dari hasil analisis menggunakan QSPM adalah market penetration. Strategi penetrasi pasar yang perlu dikembangkan dalam strategi operasional adalah dengan melakukan segmentasi individu dan perusahaan baik secara geografis, demografis dan psikografis, dengan posisi pasar memberikan solusi paripurna bagi konsumen. Sedangkan bauran pemasaran yang dilakukan adalah dengan lima P (5 P) yaitu product, price, place, promotion, dan people.
Planning on Marketing Strategy of the Outpatient care in the Asshobirin Islamic Hospital, Tangerang 2003 - 2005This research aimed to formulate an appropriate marketing strategy for the Asshobirin Islamic Hospital in Tangerang by analyzing the external and internal factors of the outpatient care SWOT System. In order to improve the external factor (costumer's) data on patient, satisfaction was also collected through interviews whit questions. The strategy development conducted in three stages; the first stage is the input stage that analyzes the situation in identify opportunities, and threats, strengths and weaknesses through the Consensus Decision Making (CDM) process using the EFE and WE Matrix. The second stage, which is the matching stage, determines the goal and alternative strategy using the TOWS, IE, and Grand Strategy Matrix. The third stage, the decision stage, determines the marketing strategy priorities using the QSPM Matrix. Based on the above analysis, the Asshobirin Islamic Hospital is in the Hold and Maintain Position. Matching all the alternatives given by the four analyses, the recommended Strategies are Market Penetration, Market Development, and Product Development. The prioritize strategy selected using QSPM is Market Penetration. Implementing the Market Penetration Strategy to be developed in its operation Strategy is by segmentation both to individual customer's and companies either geographically, demographically and psycho graphically with a market position giving comprehensive solution the costumer's. The Marketing mix implemented are (5 P): Product, Price, Place, Promotion, and People.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 11208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Eulis Fatimah Nadirah
Abstrak :
Adanya peningkatan jumlah rumah sakit dan perkembangan informasi sejak adanya internet membuat rumah sakit membutuhkan media promosi. Perubahan perilaku konsumen akibat Covid-19 telah mengubah lingkungan pemasaran, menyebabkan rumah sakit perlu mengkaji ulang strategi pemasaran mereka. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi bauran pemasaran di Rumah Sakit Trimitra menghadapi pascapandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif menggunakan telaah dokumen, wawancara, dan Consensus Decision Making Group (CDMG)) untuk penentuan strategi bauran pemasaran. Tahapan analisis dilakukan dengan melakukan tahapan penentuan strategi, kemudian dilanjutkan dengan Segmenting, Targeting, dan Positioning, lalu menentukan bauran pemasaran dengan 7P, yaitu Product, Promotion, Price, Place, People, Process, dan Physical Evidences. Strategi pemasaran yang dapat diterapkan sesuai kondisi Rumah Sakit Trimitra Cibinong adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan hasil CDMG didapatkan bahwa layanan yang dapat dikembangkan oleh rumah sakit adalah Perina/NICU, layanan spesialis kebidanan dan kandungan, media promosi dan digitalisasi layanan kesehatan. Pemasaran produk yang dapat dilakukan yaitu dengan promosi metode ERACS bagi pasien yang terindikasi persalinan seksio sesarea dan mengembangkan layanan telekonsultasi. Melakukan kegiatan promosi dengan optimalisasi pemasaran digital dan merekrut SDM yang handal di bidang tersebut. Strategi bauran pemasaran dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan organisasi yang sesuai dengan tujuan Rumah Sakit Trimitra Cibinong. ......The increase in the number of hospitals and the development of information since the existence of the internet has made hospitals need promotional media. Changes in consumer behavior due to Covid-19 have changed the marketing environment, causing hospitals to re-examine their marketing strategies. The purpose of this study is to determine the marketing mix strategy at Trimitra Hospital after the Covid-19 pandemic. This research is a case study research with a qualitative approach using document reviews, interviews, and Consensus Decision Making Group (CDMG) for determining the marketing mix strategy. The stages of analysis are carried out by carrying out the stages of determining the strategy, then proceed with Segmenting, Targeting, and Positioning, then determine the marketing mix with the 7Ps, Product, Promotion, Price, Place, People, Process, dan Physical Evidences. Marketing strategies that can be applied according to the conditions of Trimitra Cibinong Hospital are market penetration and product development. Based on the CDMG results, it was found that the services that could be developed by the hospital were Perina/NICU, obstetrics and gynecology specialist services, media promotion and digitalization of health services. Product marketing that can be done is by promoting the ERACS method for patients with indications for cesarean section delivery and developing teleconsultation services. Carry out promotional activities by optimizing digital marketing and recruiting reliable human resources in this field. The marketing mix strategy can be a tool to achieve organizational goals that are in accordance with the objectives of Trimitra Cibinong Hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sinta Permatasari
Abstrak :
Rumah Sakit Haji Jakarta mengalami penurunan jumlah kunjungan rawat inap sebanyak 5096 orang dari tahun 2010 sampai tahun 2011. Berdasarkan hasil survei pasar yang dilakukan unit pemasaran pada 45 responden, sebagian besar memilih Rumah Sakit Haji untuk berobat, namun tingkat ketercapaiannya belum 50% dari responden. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bauran pemasaran Poli Perawatan Luka di Rumah Sakit Haji Jakarta. Komponen bauran pemasaran yang akan diteliti terdiri dari 4P yaitu product, price, place, dan promotion yang akan dilihat di Poli Perawatan Luka Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara, telaah dokumen, dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu Oktober sampai Desember. Informan dari penelitian ini terdiri dari 9 orang yaitu 3 orang staff unit pemasaran, 3 orang staff unit keperawatan, dan 3 orang perawat poli perawatan luka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Poli Perawatan Luka merupakan produk unggulan Rumah Sakit Haji Jakarta yang dapat dipopulerkan di masyarakat, kegiatan bauran pemasaran Poli Perawatan Luka masih belum efektif, dan analisis bauran pemasaran Poli Perawatan Luka terbukti dapat melihat kekuatan dan kelemahan produk. ......Jakarta Hajj Hospital has decreased the number of inpatient visits as many as 5096 people from 2010 to 2011. Based on the result of the market survey conducted marketing unit in 45 respondents, the majority chose Jakarta Hajj Hospital for treatment, but the level of successful yet 50% of respondents. This research was aimed to analyze the marketing mix Wound Care Clinic at Jakarta Hajj Hospital. Component of the marketing mix that will be examined consists of 4Ps, namely product, price, place, and promotion to be seen in Poly Wound Care Jakarta Hajj Hospital. This research was a qualitative approach with interviews, document review, and observation. This research was conducted in three months, October until December. Informant of this research consists of 9 is 3 person marketing staff, 3 person nursing staff, and 3 nurses wound care clinic. The research result showed that Wound Care Clinic at Jakarta Hajj Hospital is an excellent product that can be popularized in community, activities marketing mix wound care clinic yet effective, and analysis of the marketing mix wound care clinic can see the strengths and weaknesses of the product.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S45119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Hapsari Abriana
Abstrak :
Globalisasi menuntut rumah sakit agar mampu bersaing dengan pesaing lokal, nasional maupun internasional. Pemasaran diharapkan dapat membantu RS mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya. Pemasaran RSTI pun telah melakukan upaya pemasaran untuk meningkatkan jumlah pasien dari pihak ketiga. Perbandingan pendapatan pasien umum dan jaminan tahun 2008 67% dan 33%, tahun 2009 65% dan 35%, dan tahun 2011 66% dan 34% dimana jumlah pihak ketiga secara berurut adalah 111, 124 dan 128. Peningkatan jumlah pihak ketiga tidak disertai dengan peningkatan pendapatan pasien jaminan. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak semua pihak ketiga memberikan jumlah pasien yang banyak bagi rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen, observasi dan wawancara mendalam kepada 6 orang informan. Hasil penelitian dari input menunjukkan SDM sudah cukup, hanya pelaksanaan belum optimal, pelatihan yang tidak merata, belum memiliki SPO tentang kerjasama, tidak memiliki anggaran khusus per kerjasama, dan penggunaan sarana penunjang masih bentrok dengan bagian lain. Dari proses analisis pasar dilakukan dengan melihat data sekunder dan asumsi, penetapan kriteria pihak ketiga dengan melihat background, track record, perusahaan BUMN, lokasi dekat, pendekatan kepada pihak ketiga melalui komunikasi dengan contact person, pihak ketiga yang mengajukan pelayanan yang diinginkan, perumusan program dilakukan dengan menyamakan 2 kebijakan, monitoring dilakukan dengan kerjasama kepada pihak admission, evaluasi dilakukan per tahun. Dari output target yang ditetapkan sesuai renstra RSTI, pembayaran melalui transfer, lama waktu 1 bulan kecuali inhealth dan jamsostek hampir 2 bulan, pengajuan tagihan setiap hari, 2x tagihan, dan 1x tagihan, untuk rajal ada 8 perusahaan yang jumlah kunjungannya <10, tahun 2009 ada 17 perusahaan dan tahun 2011 ada 18 perusahaan, sedangkan untuk rawat inap tahun 2008 ada 45 perusahaan, tahun 2009 ada 50 perusahaan dan tahun 2011 ada 45 perusahaan. Namun ada juga perusahaan yang tidak memberikan kunjungan sama sekali pada pelayanan rawat jalan pada tahun 2008 ada 52 namun 24 diantaranya hanya kerjasama untuk pelayanan rawat inap jadi total nya ada 28 perusahaan yang tidak memberikan kunjungan sama sekali, tahun 2008 ada 24, dan tahun 2009 ada 21. Sedangkan untuk rawat inap tahun 2008 ada 38, tahun 2009 ada 42 dan tahun 2011 ada 55 perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kerjasama selama ini.
Globalization requires hospitals to compete with local competitors, nationally and internationally. Marketing is expected to help the hospital to get customer as much as possible. Marketing RSTI has done marketing efforts to increase the number of patients from a third party. Comparison revenue of general patient and assurance in 2008 is 67% and 33%, 2009 65% and 35%, and 2011 66% and 34% with the sequential number of the third party is 111, 124 and 128. An increasing number of third parties are not accompanied by an increase of revenue from assurance patient. One reason is because not all of third parties provide high patient loads for the hospital. This research is a descriptive study with a qualitative approach. Data was collected through document review, observation and in-depth interviews to 6 people informant. The results from input showed the adequacy of human resources, but the implementation is not optimal, such as training, do not have the SOP on cooperation, not have a specific budget activities, and transportation facilities are less supportive activities. From the process, market analysis done by looking at secondary data and assumptions such as the setting of criteria, company profile, track record, the company is BUMN, location close to the hospital. The company has a contact person as the person responsible for the activity and the expected forms of cooperation, in coordination with the admission, monitoring and evaluation is per yearly. From the output, the target set in accordance with the strategic plan RSTI, payment with transfer, long time 1 month except inhealth and jamsostek almost 2 months, submission of bill every day, once and twice, for outpatient care, there are 8 companies with the number of visits <10, 17 (2009), and 18 companies (2011). For inpatient 45 companies (2008), 50 (2009) and 45 (2011). There are still companies that don't contribute to outpatient services by 52 companies, 24 companies only to inpatient, so there are a total of 28 companies that don't contribute (2008), 24 companies (2008) and 21 (2009). For hospitalization, 38 companies (2008), 42 (2009) and 55 companies (2011). Therefore need to be evaluated against the implementation of the cooperation so far.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S45539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratama Edi
Abstrak :
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan jumlah rumah sakit di Indonesia, khususnya di Jakarta, maka dibutuhkan suatu rancangan strategi pemasaran yang tepat agar dapat bersaing dengan rumah sakit lain. Salah satunya adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pasien dalam memilih rumah sakit. Dengan menggunakan salah satu teknik pohon klasifikasi yaitu algoritma CHAID, kita dapat mengetahui faktor-faktor yang paling memiliki signifikansi terkuat yang mempengaruhi pasien dalam memilih suatu rumah sakit. Dengan mengetahui hasil dari penelitian ini, kita dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat guna membantu pihak rumah sakit dalam bersaing dengan rumah sakit lain.
With the rapid growth in the number of hospitals in Indonesia, especially in Jakarta, it takes a design appropriate marketing strategies to compete with other hospitals. One of the way is to determine factors that influence patient's decision in choosing hospitals. By using one of the classification tree technique, CHAID algorithm, we can determine factors that have the strongest significance that affects patient in choosing hospital. By knowing the results of this study, we can develop appropriate marketing strategies to help this hospital in competing with other hospitals.
2011
S187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Tulus Cahyakrida
Abstrak :
Layanan Kesehatan jiwa merupakan produk yang memiliki keunikan dalam demand dan karekteristik sebagai barang tak berwujud, dimana konsumen atau usernya memiliki ketergantungan terhadap layanan, tetapi tidak merasakan kebutuhan akan layanan tersebut dan tidak memiliki daya untuk menentukan pilihan kepada provider penyedia layanan. Di sisi lain, kesehatan jiwa masih dipandang tabu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Dianggap jika seseorang datang ke rumah sakit jiwa atau dokter psikiater, ia mengalami gangguan jiwa yang akan meresahkan masyarakat, oleh karena itu masyarakat enggan datang ke pemberi layanan kesehatan jiwa walaupun sebenarnya banyak yang membutuhkan layanan kesehatan. Hal ini menuntut manajemen pemasaran memiliki keterampilan yang lebih dalam merancang produk layanan agar lebih menarik, dan membentuk citra positive layanan kesehatan jiwa. Pelaksanaan kerjasama merupakan salah satu cara yang efektif dalam pendistribusian produk atau cara penjualan dalam jangka panjang yang berkesinambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kerjasama produk layanan dengan pihak ketiga di Satuan Pelaksana Pemasaran dan Humas Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif melalui mendekatan kualitatif yang didapat dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kerjasama dilakukan dengan proses persiapan kerjasama, penawaran kerjasama, dan pelaksanaan kerjasama, serta dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi input, diantaranya adalah sumber daya manusia (SDM), metode kerjasama, dokumen kerjasama, kebijakan yang diterapkan, anggaran kerjasama, daftar pihak ketiga. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan agar jajaran direksi RSKD Duren Sawit menetapkan SOP tentang pelaksanaan kerjasama produk layanan dengan pihak ketiga yang lebih jelas, serta membentuk pelayanan kesehatan terpadu yang menggabungkan kesehatan jiwa dengan layanan kesehatan lainnya, untuk mengoptimalkan pelaksanaan kerjasama dan meningkatkan image positif pelayanan kesehatan jiwa. Mental health service is a product that has unique characteristics in demand and as the intangible goods, where the consumer or of its user has a dependency on the service, but do not feel the need for such services and do not have the power to determine the choice of provider to provider. On the other hand, mental health is still considered taboo by most people of Indonesia.Considered if someone comes to a psychiatric hospital or psychiatric doctor, he suffered a mental disorder that would upset people, therefore people are reluctant to come to mental health providers despite the fact that many who need health care. This requires marketing management have more skills in designing products to be more attractive service, and form a positive image of mental health services. Implementation of cooperation is one effective means of distributing the product or method of selling in the long term sustainability. The purpose of this study was to know the description of the implementation of cooperation with third-party service products in the Implementing Unit Marketing and Public Relations Regional Special Hospital Duren Sawit.This study is a descriptive study through a qualitative mendekatan obtained by using the method of observation, in-depth interviews and document review. The results showed that the implementation of cooperation carried out by the preparation process of cooperation, joint bidding, and implementation of cooperation, and is influenced by several factors that become inputs, such as human resources (HR), methods of cooperation, cooperation documents, policies adopted, the budget of cooperation, third-party list. Based on the results of the study, the researchers suggested that the board of directors RSKD Duren Sawit establish SOPs regarding the implementation of cooperation with third-party service products more clearly, and establish an integrated health services that combine mental health with other health services, to optimize the implementation of cooperation and enhance the positive image of service of mental health.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deastri Pratiwi
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan bagian kepegawaian perusahaan langganan dalam membeli Layanan Medical Check Up Rumah Sakit Pusat Pertamina Tahun 2012. Penelitian ini juga menentukan faktorfaktor apa saja yang berperan paling besar sebagai pertimbangan bagian kepegawaian perusahaan langganan dalam membeli layanan Medical Check Up RSPP Tahun 2012. Dalam penelitian ini digunakan 31 (tiga puluh satu) variabel dengan populasi penelitian perusahaan pelanggan MCU RSPP yang telah menjalin kerjasama dengan MCU RSPP selama 2 (dua) tahun berturut- turut yaitu tahun 2011- 2012 sebanyak 88 (delapan puluh delapan) perusahaan. Sebanyak 45 (empat puluh lima) perusahaan sebagai responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Metode Principal Component Analysis (PCA), menghasilkan 6 (enam) faktor yang dipertimbangkan bagian kepegawaian perusahaan langganan dalam membeli Layanan Medical Check Up Rumah Sakit Pusat Pertamina Tahun 2012 dan mampu menjelaskan 25 variabel dalam data, yaitu sebesar 79,3 persen. Keenam faktor tersebut adalah Faktor 1 (Alat Promosi yang Menarik dan Informatif), memiliki eigen value sebesar 10,077 dan variansi sebesar 40,3 persen. Faktor 2 (Kecukupan Tersedianya Tempat Parkir) memiliki eigen value sebesar 2,719 dan variansi sebesar 10,8 persen. Faktor 3 (Mutu Produk) memiliki eigen value sebesar 2,062 dan variansi sebesar 8,2. Faktor 4 (Kesesuaian Harga) memiliki eigen value sebesar 1.487 dan variansi sebesar 5,9 persen. Faktor 5 (Ketepatan penerimaan hasil Pemeriksaan) memiliki eigen value sebesar 1,305 variansi sebesar 5,2 persen. Faktor 6 (Transportasi menuju Rumah Sakit) memiliki eigen value sebesar 1,026 dan variansi sebesar 4,1 persen. Ketepatan model yang dihasilkan berdasarkan hasil estimasi matriks faktor adalah sebesar 38 persen atau sebanyak 115 residual dengan nilai absolut di atas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model memiliki ketepatan sebesar 62 persen pada tingkat penyimpangan 5 persen. ......The problems derived from the study - be that as it may, were the factors considered by the clientele of Human Resources Departments In Subscribing to Medical Check-Up Service of Pertamina Central Hospital in 2012. The purpose of this study was to analyze and determine the most affecting factors as far as clients are concerned due to their commitment and preferences in proceeding with the Medical Check-Up of Pertamina Central Hospital in 2012. In order to decide the most dominant variables representing each factor established and in conjunction to assess the other remaining variables included in the fully-formed dominant factors, this study picked out 31 (thirty-one) variables and the population, namely the existing customers of RSPP’s MCU service who have worked closely over the past 2 (two) consecutive years, 2011-2012. The mass of the addressed population comprised of 88 (eighty-eight) companies and the quantity of the respondents taken as study sample were narrowed down to 45 (forty-five) companies altogether and conducted by purposive sampling techniques. The Principal Component Analysis (PCA) method, resulting 6 (six) factors that were taken into consideration by the Human Resources Departments of existing customers in trying out the Medical Check-Up services provided by Pertamina Central Hospital in 2012 and were able to explain 25 (twenty-five) variables in data, which amounted to 79,3 percent. The 6 (six) underlying factors as previously mentioned were Factor 1 (Informative and Attractive Promotional Tools) with 10.077 eigen value and 40,3 percent variance. Factor 2 (The Parking Space Availability) with 2,719 eigen value and 10,8 percent variance. Factor 3 (Product Quality), with 2,062 eigen value and 8,2 percent variance. Factor 4 (Price Reasonability/Affordability), with 1,487 eigen value and 5,9 percent variance. Factor 5 (Punctuality of Examination Results), with 1,026 eigen value and 4.1 percent variance. Last but not least, Factor 6 (Transportation Means to the Hospital), with 1,026 percent of eigen value and a 4,1 percent variance. All the model precision generated were based on the size of residuals, which is the difference from the produced correlations; in accordance to the matrix estimation outcome, the factor was as large as 38 percent or as many as 115 residuals, with absolute significance value above 0,05. These numbers statistically showed that the model had performed accuracy of 62 percent by 0,05 deviation, or 5 percent so to speak/per se.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvyanti Dewi Setiowati
Abstrak :
Kebutuhan akan penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dirasa meningkat pesat akhir-akhir ini. Gejala ini mendorong munculnya beberapa RSU swasta baru di wilayah Jakarta Selatan. Hal ini tentu mempengaruhi "performance" RSU swasta lain yang ada, seperti RS Kebayoran. Dalam situasi persaingan yang kian meningkat kegiatan Pemasaran semakin dirasa perlu. Untuk itu evaluasi strategi Pemasaran perlu dibuat, agar manajemen mengambil tindakan koreksi dan pengembangan dari strategi yang telah dijalankan. Alat bantu jasa dalam evaluasi adalah analisa posisi melalui matriks BeG dan analisa daur portfolio hidup jasa melalui matriks marketplace Life Cycle vs Product Life Cicle. Dari hasil analisa keduanya, mengarah pada tujuan mempertahankan pangsa pasar, memperpanjang daur hidup jasa serta meningkatkan efisiensi. Berdasarkan hal diatas maka dijalankan strategi dan program yang lebih rinci berkaitan dengan pemilihan sasaran pasar serta Bauran Pemasaran. Hasil dari penerapan strategi Pemasaran ternyata cukup menggembirakan, terutama disebabkan oleh penerapan strategi distribusi yang tepat. Evaluasi sampai pada kesimpulan bahwa strategi Pemasaran dapat sukses dijalankan di Rumah Sakit dalam rangka mencapai tujuan. Hal dijalankan secara intensif adalah yang masih perlu Program Komunikasi baik internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan citra yang baik di masyarakat.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asturi Putri
Abstrak :
Perkembangan industri rumah sakit sangat pesat mengakibatkan persaingan menjadi sangat ketat. Setiap rumah sakit dengan berbagai cara berusaha menarik pasien. Namun perkembangan rumah sakit tentu saja menguntungkan pihak pasien sebagai konsumen karena mempunyai banyak pilihan dalam memilih pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal ini tentu saja menantang setiap manajernen rumah sakit untuk terus mengevaluasi sistem pelayanan dan tentu saja mengikuti perkembangan dunia usaha ini dengan seksama. Hal yang sama juga dialami oleh rumah sakit Ananda Kompetisi dalam memperebutkan peluang pasar menjadi ketat karena kota Bekasi sangat padat dengan rumah sakit rumah sakit baru baik itu dalam tingkatan pratama sampai rumah sakit international. Rumah sakit Ananda merasa perlu untuk membuat suatu strategi yang memenuhi kebutuhan pasar dan membedakannya dengan pesaing-pesainganya Strategi pemasaran yang dibutuhkan tentu saja bukan hanya melihat lingkungan eksternal dimana konsumen berada namun juga dapat melihat lingkungan internal secara objektif. Sehinggga didapatkan cara terbaik dengan menggunakan dengan maksimal sumber daya yang ada dengan melihat peluang yang ada. Dengan tujuan bisa berkompetisi dalam persaingan industri ini, maka tujuan penelitian ini menyusun strategi pemasaran untuk rumah sakit Ananda. Metode penelitian ini menganalisa faktor faktor ekstemal dan internal. Analisa ini kemudian akan memperlihatkan potensi potensi yang mendukung strategi pemasaran rumah sakit Ananda dan potensi-patensi yang menghambat dari pengembangan rumah sakit Ananda_ Analisa di lakukan dengan melihat data sekunder, melakukan proyek.i dan melakukan CDMG dengan pihak yang terkait yang dianggap kompeten dalam pelaksanaan strategi pemasaran ini. Analisa posisi rurnah sakit Ananda dalam matriks TOWS memperlihatkan posisi rumah sakit berada dalam kuadran yang menitik beratkan adanya evaluasi pada internal rumah sakit. Dan sisi eksternal rurnah sakit Ananda mendapatkan peluang yang cukup baik. Dengan posisi Rumah Sakit Ananda dibandingkan dengan kompetisi, maka bisa di simpuIkan Rumah Sakit Ananda masih mempunyai peluang yang baik dalam pengembangkan produk-produk layanan. Evaluasi internal rumah sakit sangat dibutuhkan baik itu yang sifatnya jangka pendek dan jangka panjang. Hasil analisa penelitian diharapkan dapat rnenjadi masukan bagi rumah sakit Ananda daiarn pengambilan keputusan strategi pemasaran. ......It has kmown that a rapid development at the hospital business makes a very firm competition on the industry. Every hospital will look for all every method to magnetize patients to come to their hospital. In this case, people will the one who have the benefit as the more hospital exist the more people have a chance to choose which the best hospital they want to visit is. This phenomenon will challenge the hospital management team to do their best by evaluating their service system from time to time, as well as updating the newest information on the business development comprehensively. The same situation occurred at the Ananda Hospital. The competition on capturing the market is becoming more difficult and tough as Kota Bekasi has already dense with so many hospitals. New hospitals are emerging with various levels, from an elementary grade hospital level with an international hospital level. To encounter the situation, Ananda Hospital is considering the need for developing a strategy on hospital marketing for fulfilling the market needs which have different approaches from other competitors of the business. The marketing strategy is not only look at the external milieu of the clients but also looking at objectively the internal nature of the patients. Therefore, an optimal way is expecting to use as many as resources in order to fulfill all opportunities subsist. In order to be able to compete in this industrial challenging business, the study has a purpose on developing the marketing strategy for Ananda Hospital. The method of the study is analyzing the external and internal factors in order to shows as many as possible the potential supports on the marketing strategy and potential obstacles to the hospital development. The analysis is done with several components, i.e. by using the secondary data, doing the projection, and having CDMG with sectors related to marketing strategy which has the competence in implementing the strategy. The position analysis for the Ananda Hospital at the TOWS matrix showed that the hospital is located in the quadrant where the point of an internal evaluation of the hospital should be emphasized. From the external side, the hospital is still having a good opportunity. Therefore, it can be concluded that Ananda Hospital still has a good opportunity in developing some service products in the future. The internal evaluation is strongly needed, both in a short-term and long-term evaluation. The results of the study are expected to give some contributions to the decision makers of marketing strategy team of the hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34334
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Mulyono
Abstrak :
Tesis ini merupakan suatu penelitian di bidang manajemen pemasaran rumah sakit, khususnya rnengenai segmenting, targeting, positioning dan diferensiasi produk layanan, yang bertujuan untuk peningkatan angka kunjungan pasien umum pada unit rawat map RS Karya Husada, dengan analisis kualitatif dan pendekatan deskriptif. Selain itu juga dipaparkan survei persepsi dan preferensi Dokter akan susana rawat inap sebagai tempat merujuk di wilayah cakupan layanan RS Karya Husada. Diharapkan penelitian ini dapat memperdalam pengetahuan tentang segmen pasar rawat inap umum di RS Karya Husada sehingga dapat secara lebih tajam membidik pasar sasarannya untuk dituangkan dalarn suatu penetapan dan pernyataan posisi, yang akan dipergunakan sebagai dasar membuat diferensiasi layanannya sebagai strategi untuk pengembangan RS Karya Husada kedepan. Sangat disarankan untuk perlu segera dibuat suatu reneana strategis pemasaran yang komprehensif, dan penerapan CRM (Customer Relationship Management) yang terintegrasi dengan baik diseluruh unit rawat map RS Karya Husada. ......The focus of this research is hospital marketing strategic, especially subjected to segmenting, targeting, positioning and service product differentiation that has an aim to increase the number of general patient visitation at inpatient unit of Karya Husada Hospital in Cikampek, Karawang, through a qualitative descriptive interpretive. The perception and preferences of the medical doctors about hospital inpatient facilities in the service scoop area of Karya Husada Hospital was also included. It is hoped that this research could enhance the knowledge regarding the segment market of general inpatient units at Karya Husada Hospital so that it is able to aim its market target sharply, which will be realized into a decision and positioning statement and use it as the basic to produce Service differentiation as the strategy of Karya Husada Hospital's future development. It is highly recommended to make a necessary plan of comprehensive marketing strategy immediately and the implementation of well integrated CRIVI (Customer Relationship Management) at all inpatient wilts of Karya Husada Hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34347
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>