Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desta Bambangsafira
Abstrak :
ABSTRAK
Kejadian Excessive Daytime Sleepiness (EDS) merupakan gejala yang timbul dari kecenderungan untuk merasakan kantuk yang berlebihan pada periode terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kejadian EDS dengan kualitas tidur pada mahasiswa baru di rumpun ilmu kesehatan. Desain penelitian ini adalah dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan sebesar 107 responden yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Kejadian EDS diukur menggunakan kuesioner Epworth Sleepiness Scale (ESS), sedangkan kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian EDS dan kualitas tidur yang buruk cukup tinggi terjadi pada mahasiswa. Sebanyak 52 orang (48,6%) mengalami EDS dan sebanyak 80 orang (74,8%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan (p= 0,617 : x2= 0,249) antara kejadian Excessive Daytime Sleepiness dan kualitas tidur, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi kejadian EDS dan kualitas tidur. Selain itu, upaya promotif dan preventif dapat dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan akibat kualitas tidur yang buruk.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Fadillah Sopha
Abstrak :
ABSTRAK
Stres dan kecemasan merupakan kondisi psikologis yang umumnya dirasakan pasien penyakit ginjal kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien penyakit ginjal kronis dengan tingkat stres dan kecemasan saat ditetapkan mendapatkan terapi hemodialisis. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik cross sectional dengan melibatkan 32 pasien yang baru ditetapkan mendapatkan terapi hemodialisis. Untuk mengetahui tingkat stres dan kecemasan digunakan Depression Anxiety and Stress Scale. Dengan menggunakan uji kai kuadrat, didapatkan kesimpulan terdapat hubungan antara tingkat stres dengan usia dan tingkat pendidikan, sedangkan tingkat kecemasan berhubungan dengan usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan status bekerja (p value ≤ 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa stres dan tingkat kecemasan saat ditetapkan mendapatkan terapi hemodialisis berhubungan dengan karakteristik pasien penyakit ginjal kronis. Hal ini memunculkan suatu kebutuhan akan adanya asuhan keperawatan untuk mengurangi stres dan kecemasan yang disesuaikan dengan karakteristik pasien.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Silvia Budi Anggarwati
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zuriati Rahmi
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah tidur merupakan masalah yang sering dialami oleh orang dewasa, termasuk perawat yang bekerja dengan sistem shift di ruang rawat inap. Koping adaptif diperlukan untuk mengatasi masalah tidur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh gambaran masalah tidur dan strategi koping perawat dalam mengatasi masalah tidurnya. Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan melibatkan 106 perawat rawat inap yang diplih dengan cluster proportional sampling di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Modifikasi Specialised Centres of Research Sleep Questionnaire yang digunakan untuk mengukur masalah tidur, sedangkan mekanisme koping perawat diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang bekerja pada unit rawat inap mengalami masalah tidur seperti insomnia (30,2%), sleep apnea (14,2%), restless legs syndrome (10,4%), dan narkolepsi (10,4%). Perawat yang mengatasi masalah tidur dengan koping adaptif sebanyak 50,9%. Pengaturan jadwal shift yang tepat, pengawasan terhadap pelaksanaan jadwal, dan pemilihan koping yang adaptif diharapkan dapat menurunkan prevalensi masalah tidur pada perawat.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Dewi Rahmayanti
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 JKI 18:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Walker, Matthew
Abstrak :
Tidur adalah salah satu aspek terpenting dalam hidup, kesehatan, dan rentang usia kita. Tapi, masyarakat abad ke-21 sering kali mengabaikannya. Konsekuensinya menghancurkan: setiap penyakit utama di negara maju—Alzheimer, kanker, obesitas, diabetes—memiliki hubungan sebab akibat yang sangat kuat dengan kurangnya tidur. Sampai baru-baru ini, sains tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan mengapa kita tidur, atau apa manfaatnya, atau mengapa ketidakhadirannya sangat merusak kesehatan kita. Dibandingkan dengan dorongan dasar lain dalam kehidupan—makan, minum, dan bereproduksi—tujuan tidur tetap sulit dipahami. Dalam buku yang ditulisnya, Profesor Matthew Walker mengeksplorasi dua puluh tahun penelitian mutakhirnya untuk memecahkan misteri mengapa tidur penting. Dengan mengamati semua makhluk dari berbagai penjuru dunia serta melakukan penelitian besar pada manusia, Why We Sleep menyelidiki segala sesuatu mulai dari apa yang sebenarnya terjadi selama tidur REM hingga bagaimana kafein dan alkohol memengaruhi tidur dan mengapa pola tidur kita berubah sepanjang masa, mengubah apresiasi kita terhadap fenomena luar biasa yang melindungi keberadaan kita. “Mengejutkan, penting... —Guardian “Seorang ilmuwan tidur terkemuka berpendapat bahwa tidur lebih penting bagi kesehatan kita daripada diet atau olahraga.” —The Times
Jakarta: PT. Gramdeia, 2021
610 WAL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library