Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Suwandi
Abstrak :
Model non linier goal programming (NLGP) dengan prioritas yang sesuai, dapat untuk menentukan jumlah pemesanan ekonomis dari multi produk inventori. Proses penyelesaian masalah yaitu dengan melakukan analisis sensitivitas dari prioritas berdasarkan bobot struktur tujuan, menghasilkan beberapa solusi yang akan dipilih, sehingga didapatkan solusi yang ideal. Masing-masing solusi dihitung jaraknya dengan solusi ideal, maka jarak yang paling minimum merupakan solusi kompromi yang terbaik. Pada akhirnya, urutan prioritas dapat memberikan analisis kepentingan.
Non linier goal programming (NLGP) model with the proper priority structure can be selected for obtaining economic order quantity of multi item inventory problems. In the solution process, sensitivity analysis of the priority under the given weight structure of goals has been performed. A set of solution is obtained. From the solutions, the ideal solution is identified. The distance of different solutions from the ideal solution are calculated. The solution corresponding to the minimum distance gives the best compromise solution. Finally, sequences of priority can give importance analysis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25865
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gusta Gunawan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model optimasi untuk alokasi lahan DAS optimal dalam aspeks debit banjir, debit andalan, erosi, produktivitas, pendapatan dan ketenagakerjaan. Model optimasi dikembangkan menggunakan goal programming yang terintegrasi dengan proses hirarki analisis (AHP) dan sistem informasi geografis (GIS). Fungsi tujuan ditetapkan untuk meminimalkan penyimpangan atau deviasi dari tujuan pengelolaan DAS yaitu: pengendalian banjir dalam periode ulang seratus tahun, debit untuk memenuhi permintaan domestik, perkotaan, industri dan irigasi untuk tiga puluh tahun yang akan datang, tingkat erosi dengan harkat tingkat bahaya erosi sedang, produktivitas pertanian berdasarkan evaluasi lahan kelas agak sesuai (S-2), pendapatan petani sesuai dengan upah minimum regional dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk pekerja pertanian potensial yang ada di DAS. Prioritas pada fungsi tujuan ditentukan dengan teknik pembobotan menggunakan proses hirarki analitik. Variabel keputusan adalah hutan (X1), perkebunan (X2), lading/tegalan (X3), kebun campuran (X4), sawah (X5), semak (X6) dan permukiman (X7). Beberapa fungsi kendala tujuan terorganisir menjadi beberapa sub-model. Beberapa sub model tersebut ditentukan dengan menggunakan GIS seperti erosi, dan debit. Kendala fungsional adalah alokasi lahan untuk variabel keputusan tidak boleh melebihi lahan yang tersedia di DAS. Hasil uji model di DAS Manjunto, Provinsi Bengkulu-Indonesia, menunjukkan bahwa model optimasi yang dikembangkan berhasil menentukan alokasi lahan optimal dalam skala DAS ditinjau dari aspek debit banjir periode ulang 100 tahun, debit andalan untuk rumah tangga, industry, perkotaan (RIK) dan irigasi, erosi, produktivitas, pendapatan dan ketenagakerjaan. Namun beberapa kelemahan dari model ini seperti akurasi yang masih rendah perlu disempurnakan dalam penelitian lebih lanjut.
This study aims to develop an optimization model for land allocation in terms of discharge, erosion, productivity, income and employment aspects. The optimization model was developed using goal programming integrated with analytic hierarchy process and geographic information system. Objective function was set to minimize the deviation of goals watershed management namely : flood controlling in one hundred year time period, discharge to fulfill the demand domestic, urban, industry and irrigation, erosion rate within medium range, agriculture productivity within medium level, income in compliance with the minimum standard and create jobs to potensial agriculture employment. Priority of objective function was determined by weight method using analytic hierarchy process. Decision variables are forest (X1), plantation (X2), dry land fields (X3), mixed farms (X4), rice fields (X5), shrub (X6) and settlements (X7). Some goal constraint functions organized into several sub-models. Some of sub models determined using GIS such as erosion, and discharge. Functional constraints are the land allocations for them should not exceed the available land on watershed area. The test results in Manjuto watershed on Bengkulu Province showed that the developed optimization model has been successfully determined the optimal allocation of land in a watershed in terms of discharge, erosion, productivity, income and employment aspects. However, low accuration of this model needs to be refined in further research.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
D1402
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Britania
Abstrak :
Penelitian dilakukan dengan dilatarbelakangi pentingnya optimasi pada pembelian bahan baku di perusahaan manufaktur. Optimasi dilakukan untuk menentukan kepada siapa bahan baku dibeli dan berapa kuantitas pembelian yang sesuai. Melalui Analytic Network Process (ANP) diperoleh bobot kriteria penilaian performa supplier dan nilai supplier untuk tiap kriteria. Output dari ANP dimodelkan dalam Goal Programming untuk diketahui kuantitas pembelian bahan baku pada setiap supplier. Dari hasil penelitian, terdapat 8 kriteria untuk menilai performa supplier; harga, kualitas, delivery, after sale service, fleksibilitas, pengemasan, kemampuan menjaga hubungan, serta fasilitas dan kapasitas produksi. Alokasi pembelian untuk kelima jenis bahan baku sebagian besar dilakukan pada satu supplier. ......This research was conducted with the importance of optimization in raw material purchasing as its background. Optimization was done in determination of whom the material should be purchased, and in what quantity. Using Analytic Network Process (ANP) the weight of each criteria to score suppliers performance and the suppliers score were obtained. The output from ANP was modeled into Goal Programming to obtain the quantity of material that should be purchased from each supplier. There are 8 criteria to score suppliers performance; price, quality, delivery, after sale service, flexibility, packaging, ability to maintain relationship, and facility and capacity of production. Allocation to purchase 5 kinds of material was mostly done in one supplier.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S857
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricko Immanuel Wicaksana
Abstrak :
Desain dari produk hijau harus mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan, secara spesifik mendefinisikan atribut produk terhadap fungsinya dan produk hijau harus mempertimbangkan keingingan dari konsumen. Konsumen cenderung memilih produk yang sesuai dengan apa yang menjadi kriterianya, sehingga pemilihan kriteria yang akan ada pada produk menjadi sesuatu yang penting bagi perusahaan terutama kriteria yang maksimalkan kepuasan konsumen. Metode QFD merupakan metode sistematis yang digunakan untuk menerjemahkan voice of customer VoC ke dalam karakteristik- karakteristik suatu produk. Melalui Green QFD, life-cycle produk diintegrasikan ke dalam Green design pada tahap R D. Metode Kano analisa pengaruh customer requirement terhadap tingkat kepuasan konsumen. konsep Goal Programming yang mana dapat mempertimbangkan beberapa tujuan yang ingin dicapai ketika melakukan proses pengembangan produk dan antara tujuan satu dengan yang lain saling bertentangan. Konsep fuzzy digunakan untuk mengurangi adanya ambiguitas dalam proses pengambilan data. Fungsi tujuan yang ingin dicapai yaitu memaksimalkan kepuasan konsumen, meminimalkan biaya dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan.Kata kunci: Pengembangan produk, Green QFD, Kano, Multi Objektif, Fuzzy Goal Programming.
Designs from green products should consider the impact on the environment, specifically defines attributes against product of its function and green products should consider customer rsquo s needs. Customers tend to choose products that in accordance with what is become a type, so election of the criteria that will developed at the product become something important for the company especially the criteria that will maximize customer satisfaction. QFD method is a systematic method used to translate voice of customer VOC into characteristics of a product. Green QFD through, product life cycle, integrated into the green design on the stage of R D. Kano analysis methods influence customer requirement on the level of customer satisfaction. The concept of goal programming can consider some objectives to be achieved when conducting the process of product development and between objective one with another mutually incompatible. The concept of fuzzy used to reduce the ambiguity in shaping data. The objectives of this model are to maximize customer satisfaction, minimize the cost and minimize impact on the environment. Keywords Product development, Green QFD, Kano, Multi Objektives, Fuzzy Goal Programming.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tabah Darma
Abstrak :
ABSTRAK
Kebijakan perencanaan produksi merupakan kegiatan yang berperan penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan. Penelitian ini membahas mengenai implementasi metode goal proramming dalam rangka menentukan rencana produksi pada UMKM Abon Ikan Patin Ibu Ratu. Pada metode goal programming, model matematika dibuat berdasarkan data potensi permintaan dan harga pokok produksi. Potensi permintaan tersebut didapatkan dari hasil kuisioner tentang pola konsumsi masyarakat Kota Depok terhadap produk olahan ikan. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa terdapat potensi permintaan produk abon ikan patin untuk ukuran kemasan 50 gram sebanyak 20 pack dan kemasan 100 gram sebanyak 31 pack. Metode perhitungan harga pokok produksi pada penelitian ini adalah metode activity-based costing. Perhitungan harga pokok produksi produk abon ikan patin ukuran kemasan 100 gram adalah Rp 27.991 dan Rp 14.624 untuk ukuran kemasan 50 gram. Dari hasil perhitungan metode goal programming menggunakan software LINGO, diperoleh rencana produksi yang disarankan kepada UMKM adalah memproduksi lima kilogram abon ikan patin dengan variasi jumlah produk pada masing-masing ukuran kemasan sebesar 20 pack untuk ukuran 50 gram dan 40 pack untuk ukuran 100 gram.
ABSTRACT
The policy of production planning is an activity that plays an important role in the sustainability of a company. This study discusses about the implementation of goal programming method in order to determine the production plan at UMKM Abon Ikan Patin Ibu Ratu. In goal programming method, a mathematical model was developed by using data of potential demand and cost of production. The potential demand is obtained from questionnaire about the consumption patterns of people in Depok to processed fish products. The results from questionnaire shows that the potential demand for shredded catfish products with the packing size 50 grams is 20 packs and 100 grams packing size is 31 packs. In this reaearch, activity based costing method is used to calculating the cost of production. The cost of shredded catfish production from packing size 100 grams is Rp 27.991 and Rp 14.624 for the 50 gram packing size . From the result of calculation goal programming method by using LINGO software, the production plan which recommended for UMKM Ibu Ratu is produce five kilogram shredded catfish product with the amount of each variation pack size is 20 pack for 50 gram and 40 pack for 100 gram.
2017
S67274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library