Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Permata Sari
"Dalam pengujian hipotesis berganda, dilakukan pengujian lebih dari
satu hipotesis, yang diuji pada satu waktu secara simultan. Apabila masingmasing
pengujian dalam suatu family hipotesis mempunyai probabilitas
melakukan kesalahan tipe 1, maka secara keseluruhan pada pengujian
hipotesis berganda akan terjadi penggandaan probabilitas kesalahan tipe 1.
Probabilitas melakukan kesalahan tipe1 pada pengujian hipotesis berganda
akan semakin membesar seiring dengan meningkatnya jumlah pengujian.
Untuk mengatasi hal itu, ada beberapa cara untuk mengukur kesalahan tipe1
dalam family hipotesis diantaranya Family Wise Error Rate (FWER), False
Discovery Rate (FDR), dan positif False Discovery Rate (pFDR). Untuk
mengontrol kesalahan tersebut, diperlukan suatu metode sedemikian
sehingga probabilitas kesalahan tipe 1 keseluruhan ≤ α. Pada tugas akhir ini,
akan dibahas metode - metode pengujian untuk hipotesis berganda yaitu
metode Bonferroni yang merupakan salah satu metode untuk FWER, metode
Benjamin-Hochberg untuk FDR yang memperbaiki Metode Bonferroni dan
metode Storey untuk pFDR yang memperbaiki Metode Benjamin-Hochberg.
Kata kunci : family hipotesis, kesalahan tipe 1, pengujian hipotesis berganda
ix + 65 hlm.; lamp
Bibliografi: 7 (1995-2003)"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27809
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prasanti Aristawati
"ABSTRAK
Meloksikam merupakan obat golongan NSAID yang memiliki selektivitas penghambatan terhadap siklooksigenase-2 (COX-2) dan digunakan untuk pengobatan osteoartritis, rheumatoid artritis, ankylosing spondylitis, serta berbagai sindrom nyeri skeletomuskular. Meloksikam dalam bentuk sediaan per oral banyak dijumpai di pasaran. Namun demikian, bentuk sediaan per oral memiliki keterbatasan dalam praktik klinisnya, seperti masalah kepatuhan pasien dan bioavailabilitas obat di dalam tubuh. Oleh karena itu, diperlukan strategi formulasi untuk menghantarkan meloksikam secara transdermal dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan kepatuhan pasien serta mengurangi risiko obat mengalami degradasi oleh metabolisme lintas pertama yang ditemukan pada rute per oral. Selain itu, penghantaran transdermal juga bersifat tidak invasif layaknya sediaan parenteral, sehingga nyaman diaplikasikan oleh pasien. Ulasan ini akan berfokus mengenai berbagai penelitian strategi formulasi terkini yang telah dilakukan selama dua tahun terakhir, ditambah dengan data-data pendukung dari penelitian selama empat belas tahun terakhir (2006-2020) untuk menghantarkan meloksikam secara transdermal. Strategi formulasi tersebut mencakup mikroemulsi, transfersom, nanokristal, gel, dan patch transdermal. Pada ulasan ini juga dibahas faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas dari masing-masing formulasi untuk menghantarkan meloksikam secara transdermal berdasarkan hasil uji penetrasi secara in vitro.

ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Salma Salahuddin
"Formularium obat merupakan daftar pengobatan dan produk terkait yang dilakukan secara berkala berdasarkan kedokteran berbasis bukti terkini dan pertimbangan para ahli, yang disusun untuk mendukung keamanan, keefektifan, dan keterjangkauan pengobatan. Formularium Obat Inhealth (FOI) yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini merupakan formularium obat yang digunakan terhadap pengguna jasa Mandiri Inhealth dan Formularium Rumah Sakit Universitas Indonesia merupakan formularium dalam pengobatan dasar di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Dalam rangka peningkatan rumah sakit dan pelayanan terhadap pasien, perbaikan dan penelitian terhadap formularium rumah sakit perlu dilakukan sehingga baik pasien asuransi maupun tidak, dapat terpenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh persentase dari daftar obat Formularium Obat Inhealth (FOI) yang sudah tercakup dalam Formularium Rumah Sakit Universitas Indonesia, baik secara keseluruhan maupun berdasarkan empat (4) variabel yaitu zat aktif, nama dagang, kekuatan dosis, dan bentuk sediaan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa 41% obat pada FOI sudah tercakup pada Formularium RSUI dan pada masing-masing variabel jumlah obat yang sudah tercakup masih terbilang belum sepenuhnya cukup.

A drug formulary is a list of medications and related products that is carried out regularly based on the latest evidence-based medicine, considerations of experts in terms of diagnosis and treatment of disease and health maintenance, which is compiled to support the safety, effectiveness, and affordability of medication. The Inhealth Drug Formulary (FOI) used as a reference in this study is the drug formulary used for Mandiri Inhealth Insurance users, and the Universitas Indonesia Hospital Formulary is a formulary in basic medications for patients at Universitas Indonesia Hospital. In order to improve quality of hospital and services to patients, improvements on hospital formularies need to be carried out, so that for both patients with and without insurance can meet the quality of their needs and satisfaction. This study aims to obtain the percentage of the Inhealth Drug Formulary list that has been included in the Universitas Indonesia Hospital Formulary, whether as a whole and based on variables such as active ingredients, brand names, doses, and dosage forms. The results of data processing showed that 41% of medicines in the FOI have been found in the RSUI Formulary and in each variable the number of drugs that had been listed was not fully enough.
"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-PDF
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Ifa Dahlia
"Sejak dua tahun terakhir, perusahaan pembiayaan otomotif mulai intens memasuki industri pinjaman dana tunai dengan jaminan BPKB motor sebagai produk alternatif. Industri Pinjaman Dana Tunai cukup berkembang disebabkan kebutuhan masyarakat akan dana tunai yang terus ada. Terlebih paska krisis Keuangan Global akhir 2008, kebutuhan tersebut semakin meningkat dan menjadi peluang bisnis. Peluang yang besar, ditambah kemudahan regulasi, memunculkan pelaku-pelaku pasar yang baru sehingga intensitas persaingan semakin tinggi. Untuk memenangkan persaingan, Adira Finance perlu memformulasikan strategi bersaing berdasar analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada. Strategi terpilih adalah strategi intensif, yaitu strategi pengembangan pasar, penetrasi pasar, dan pengembangan produk.

For the last two years, the automotive finance companies have been competing on cash loan product. Customers need to place their motorcycle Ownership Vehicle Registration Document (BPKB) as a collateral to get the cash. The growth of this specific product is high due to high demand for cash to support customers needs. After global crisis at the end of 2008, the demand increased and many new entrants appeared, made the intensity of rivalry became higher. Adira Finance is formulating competitive strategy based on analysis of strengths, weaknesses, opportunities, and threats to win the competition. The chosen strategy is the intensive strategy: strategic market development, market penetration, and product development."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28118
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Renditia
"Peran perbankan nasional dalam menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat haruslah lebih memperhatikan pembiayaan kegiatan sektor perekonomian nasional dengan prioritas kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta kepada berbagai lapisan masyarakat tanpa adanya diskriminasi, sehingga bila dilakukan dengan baik maka akan memperkuat struktur perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan UMKM merupakan suatu bentuk kegiatan usaha yang paling banyak terdapat di tengah masyarakat.
Besarnya potensi UMKM tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan Bank BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional) membuka unit usaha Mitra Usaha Rakyat (MUR) yang khusus bermain di segmen pembiayaan UMKM. Studi ini memberikan acuan bahwa strategi pertumbuhan dan strategi stabil dihasilkan melalui formulasi strategi berdasarkan kaidah teoritis dan praktis. Dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pemberian kredit dan menekan jumlah kredit macet.

Role of national banks in the gather and distribute funds to the community, should be giving more attention to financing the activities of the Small and Medium Enterprises (SME) and to various segments of society without discrimination, so that if done properly it will strengthen the national economic structure. This is because the SME is a form of business activity, most commonly found in the community.
The amount of the potential of the SME is one of the factors that cause the Bank BTPN open SME - business units specifically to play in the financing of micro financing segment. This study provides growth strategy and stable strategy based on the rule through theoretical and practical. With a view to increasing the number of credit and press the amount of non performing loans."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28278
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper describes about the rarely Newton Raphson formulation for solving the power flow
problem, consist of the injetion 2n current equation written on rectangular coordinate. The Jacobian
matrix has same structure such as admittance matrix knot (Zn x Zn), where each network branch
represented by block (2 x 2). Execptable for PV bus. Diagonal-of block (2 x 2) from jacobian equation
was proposed as some in admittance matrix knot. The result indicate that the proposed methods for
solving the power flow is faster, its than the conventionally Newton Raphson formulation, expressed in
imbalanced power condition which written in polar coordinate.
"
Jurnal Teknologi, 15 (3) September 2001 : 303-310, 2001
JUTE-15-3-Sep2001-303
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dorothea Wahyu Ariani
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2017
338.09 DOR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Juise Fennia Putri
"Kesesuaian obat adalah obat yang digunakan untuk pelayanan kesehatan di puskesmas diharapkan sama dengan obat yang tercantum dalam formularium nasional. Obat yang ada di puskesmas harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk pelayanan pengobatan pada masyarakat di wilayah kerjanya. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif yaitu menggunakan data formularium puskesmas matraman tahun 2023. Persentase kesesuaian berdasarkan item obat pada formularium puskesmas di puskesmas kecamatan matraman tahun 2023 sebesar 70,28%. Ketidaksesuaian obat antara formularium nasional dengan formularium puskesmas matraman disebabkan oleh beberapa pertimbangan seperti puskesmas mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan kesehatan masyarakat setempat, banyaknya jumlah pasien yang datang ke puskesmas yang memerlukan penggunaan obat tersebut daripada obat yang ada di fornas, pemilihan dan pertimbangan klinis oleh dokter dan petugas kesehatan berdasarkan kondisi spesifik pasien.

Drug suitability means that the drugs used for health services at community health centers are expected to be the same as the drugs listed in the national formulary. The medicines available at the community health center must be adapted to the needs of medical services for the community in the work area. Data collection was carried out retrospectively, namely using the 2023 Matraman Community Health Center formulary data. The percentage of conformity based on drug items in the health center formulary in the Matraman sub-district health center in 2023 is 70.28%. The discrepancy between medicines between the national formulary and the Matraman Community Health Center formulary is caused by several considerations, such as the Community Health Center taking into account the preferences and health needs of the local community, the large number of patients coming to the Community Health Center who require the use of these drugs rather than the drugs available at the Fornas, selection and clinical considerations by doctors and staff. health based on the patient's specific condition.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Maulana
"Formularium Nasional merupakan daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai acuan dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Analisis kesesuian Formularium Nasional (Fornas) di rumah sakit dapat dilakukan salah satunya dengan melihat kepatuhan peresepan obat. Peresepan obat di rumah sakit harus sesuai dengan Formularium Rumah Sakit (FRS) dan Fornas yang telah disusun. Peresepan obat yang tidak sesuai dengan FRS dan Fornas dapat mengakibatkan turunnya mutu pelayanan rumah sakit, besarnya anggaran pelayanan kesehatan, bahkan dapat mengurangi penilaian dalam akreditasi rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan indeks kesesuian peresepan obat pasien terhadap Formularium Nasional. Indeks Kesesuaian tersebut diupayakan dapat meningkatkan kualitas layanan oleh rumah sakit Universitas Indonesia dalam aspek pelayanan farmasi kepada pasien dan kepuasan dari pasien. Metode pengambilan data dan analisis indeks kesesuaian dilakukan berdasarkan resep pasien melalui system AFYA. Hasil analisis data indeks kesesuaian peresepan obat dengan Formularium Nasional (Fornas) di Rumah Sakit Universitas Indonesia pada tahun 2023, diperoleh persentase kesesuaian resep obat di Rumah Sakit Universitas Indonesia belum mencapai 100% sesuai dengan Fornas. Meskipun demikian, peresepan obat di rumah sakit tersebut telah melebihi standar kesesuaian yang ditetapkan berdasarkan indikator mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit, dengan persentase kesesuaian lebih dari 80%.

The National Formulary is a list of selected drugs that are needed and available in health service facilities as a reference in the implementation of National Health Insurance. One way to analyze the compliance of the National Formulary (Fornas) in hospitals is by looking at compliance with drug prescribing. Prescription of medicines in hospitals must be in accordance with the Hospital Formulary (FRS) and National Fornas that have been prepared. Prescribing drugs that are not in accordance with the FRS and Fornas can result in a decrease in the quality of hospital services, the size of the health service budget, and can even reduce the assessment of hospital accreditation. This research aims to increase the index of conformity of patient drug prescriptions to the National Formulary. The Conformity Index is intended to improve the quality of service by the University of Indonesia hospital in the aspect of pharmaceutical services to patients and patient satisfaction. Data collection methods and suitability index analysis are carried out based on patient prescriptions through the AFYA system. The results of data analysis on the conformity index of drug prescriptions with the National Formulary (Fornas) at the University of Indonesia Hospital in 2023, it was found that the percentage of suitability of drug prescriptions at the University of Indonesia Hospital had not yet reached 100% according to Fornas. However, drug prescribing at the hospital has exceeded the conformity standards set based on the hospital's health service quality indicators, with a conformity percentage of more than 80%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saila Salsabila
"PT. Indofarma Tbk sebagai salah satu industri produsen produk obat di Indonesia pada hal ini mengembangkan ide dan gagasannya dengan membuat sediaan produk suplemen zat besi untuk anak-anak dalam bentuk sediaan drop. Pada pengembangan formula sediaan yang dibuat ditemukan masih adanya kendala pada kelarutan zat aktif sediaan yang digunakan yaitu Sodium Feredetate. Hal ini mendorong adanya studi literatur lebih jauh serta pengembangan formula yang dilakukan untuk mencapai hasil formula sediaan drop suplemen zat besi yang stabil dan memenuhi standar spesifikasi. Metode penelitian dibagi 3 tahap yaitu studi literatur, pembuatan dan trial formula skala laboratorium, evaluasi sediaan berupa pengamatan stabilitas fisik sediaan setelah 24 jam. Hasil percobaan menunjukkan kelarutan zat aktif Sodium Feredetate dalam formula sediaan drop suplemen zat besi masih belum dapat diatasi dimana dengan penambahan konsentrasi asam sitrat dalam rancangan formula belum mampu mengatasi masalah kelarutan dalam rancangan formula sediaan. Asam askorbat berpengaruh membantu zat aktif sodium feredetate dalam formula sediaan terlarut, namun kestabilan fisiknya tidak terpenuhi. Tween 80 sebagai surfaktan dalan formula uji tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil sediaan yang didapat. Modifikasi prosedur pengerjaan berupa pemanasan suhu 50-60°C mampu membantu zat aktif larut, namun stabilitas fisiknya tidak terjaga saat penyimpanan ± 24 jam. Pada rentang suhu 70-80°C sediaan mengental dan menimbulkan endapan baru.

PT. Indofarma Tbk, as one of the industrial drug product manufacturers in Indonesia, is developing its ideas and thoughts by making iron supplement products for children in drop form. In the development of the formulation of the preparation made, it was found that there were still problems with the solubility of the active substance of the preparation used, namely Sodium Feredetate. This prompted further literature studies and formula development to achieve stable iron supplement drop formulas that met specification standards. The research method was divided into 3 stages: literature study, preparation & trial of a laboratory scale formula and evaluation of the preparation in the form of observing the physical stability of the preparation after 24 hours. The experimental results showed that the solubility of the active substance Sodium Feredetate in the iron supplement drop preparation formula still could not be resolved, whereas adding the concentration of citric acid in the formula design was not able to overcome the solubility problem in the preparation formula design. Ascorbic acid has a helpful effect on the active substance sodium feredetate in the soluble preparation formula, but its physical stability is not met. Tween 80 as a surfactant in the test formula did not have a significant effect on the results obtained. Modification of the working procedure in the form of heating to a temperature of 50-60°C can help the active substance dissolve, but its physical stability is not maintained when stored for ± 24 hours. In the temperature range of 70-80°C the preparation thickens and creates new sediment."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>