Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ditania Ghaisani
"Media sosial merupakan sarana untuk berbagi informasi, salah satunya mengenai objek wisata atau tempat-tempat menarik yang sering dijadikan sebagai spot foto atau biasa disebut dengan istilah ‘Instagrammable’. Instagrammable memiliki arti atraktif atau cukup menarik sehingga cocok untuk difoto dan diposting di media sosial. Fenomena instagrammable ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang terus berlomba-lomba mencari tempat-tempat unik untuk dijadikan latar belakang suatu foto. Untuk itu, tujuan dari skripsi ini adalah mempelajari karakter visual yang terdapat pada tempat instagrammable tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan studi literatur dan studi kasus serta observasi langsung menggunakan teknik serial vision. Studi dilakukan pada salah satu tempat instagrammable yang sempat viral di media sosial, yaitu JPO hasil revitalisasi yang berada di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, diantaranya JPO Pinisi dan JPO Tanpa Atap. Desain keduanya yang unik dapat memberikan pengalaman baru bagi para penggunanya. Pada JPO ini, karakteristik visual tidak hanya dilihat dari desain JPO saja, melainkan pemandangan atau tata ruang di sekitar JPO. Tata ruang pada lingkungan sekitar JPO sendiri dapat dikaji menggunakan teori townscape. Elemen-elemen townscape yang tersusun dengan baik di sekitar JPO, nyatanya dapat menciptakan karakter visual yang lebih menarik, sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi JPO instagrammable tersebut.

Social media is a means of sharing information, one of which is about tourist attractions or interesting places that are often used as photo spots or commonly referred to as 'Instagrammable'. Instagrammable means attractive or interesting enough to be photographed and posted on social media. This instagrammable phenomenon is characterised by the number of people who continue to compete to find unique places to be the background of a photo. For this reason, the purpose of this thesis is to study the visual characters found in instagrammable places. The method used is literature study and case study as well as direct observation using serial vision technique. The study was conducted on one of the instagrammable places that had gone viral on social media, namely the revitalised pedestrian bridges along Jalan Jenderal Sudirman, including the Pinisi pedestrian bridge and the Tanpa Atap pedestrian bridge. The unique design of both can provide a new experience for its users. On this pedestrian bridge, visual characteristics are not only seen from the design, but also the scenery or layout around the pedestrian bridge. The scenery in the environment around the pedestrian bridge can be studied using townscape theory. Townscape elements that are well arranged around the pedestrian bridge can in fact create a more attractive visual character, so that it can be a special attraction for the instagrammable pedestrian bridge."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Aryntha
"ABSTRAK
Jembatan penyeberangan orang (JPO) merupakan fasilitas yang cukup penting dalam perencanaan transportasi perkotaan, khususnya bagi pejalan kaki. Perencanaan JPO idealnya harus memenuhi standar dan juga kebutuhan penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fisik JPO dengan standar, menganalisa tingkat pelayanan jembatan, serta menganalisa jembatan penyeberangan berdasarkan kebutuhan pengguna JPO. Komponen JPO di Jalan Ahmad Yani, Bekasi dilakukan pengukuran dan pengamatan kondisi fisik eksistingnya untuk disesuaikan dengan standar, perhitungan volume dan waktu perjalanan pengguna JPO untuk ditentukan tingkat pelayanan dari JPO tersebut, serta penyebaran kuesioner kebutuhan pengguna terkait dengan komponen JPO. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 41,47% pengguna menggunakan JPO untuk menyeberang dari Mall Metropolitan ke Mega Bekasi Hypermall atau sebaliknya. Tingkat pelayanan JPO berdasarkan kecepatan pejalan kaki bernilai E, sedangkan tingkat pelayanan berdasarkan modul dan volume arus pejalan kaki bernilai C hingga E. Sebagian besar komponen JPO di Jalan Ahmad Yani, Bekasi belum memenuhi standar walaupun telah memenuhi kebutuhan penggunanya. Pengguna JPO Jalan Ahmad Yani, Bekasi menginginkan adanya atap pada tangga jembatan dan juga penertiban pengemis dan pedagang disekitar JPO. Tingkat kepatuhan pejalan kaki terhadap JPO Jalan Ahmad Yani, Bekasi yaitu sebesar 79,045%.

ABSTRAK
Pedestrian crossing bridge (JPO) is a facility that is important in urban transportation planning, especially for pedestrians. Pedestrian crossing bridge planning ideally should meet the standards and needs of its users. The purpose of this study is to evaluate the physical condition of the JPO with the standards, analyzes level of service (LOS) of the bridge, and analyzing pedestrian bridge based on JPO?s user needs. Observations and measurements have been done in JPO components on Jalan Ahmad Yani, Bekasi to conform with the standards, the calculation of users? volume and travel time to determined the level of service (LOS) of the bridge, and the distribution of the JPO users? need questionnaire relating to components of JPO. The results of this study show that as much as 41.47% of users use the JPO to cross from Metropolitan Mall to Mega Bekasi Hypermall or otherwise. JPO?s level of service is E based on the speed of the pedestrian, while the level of service is worth C to E based on modules and pedestrian traffic volume. Most of the JPO components on Jalan Ahmad Yani, Bekasi does not conform to the standards although it has been fulfilling the needs of its users. JPO users on Jalan Ahmad Yani, Bekasi wanted a roof on a bridge ladder and also controlling beggars and traders around the JPO. The pedestrians? level of obedience against JPO on Jalan Ahmad Yani, Bekasi is equal to 79.045%."
[;, ]: 2016
S64229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliana Kristina
"Sekitar umur 4 tahun anak dapat berjalan secara normal, tetapi pada umumnya banyak mengalami kesukaran. Kesukaran yang ada pada belajar berjalan berhubungan dengan pusat/ titik berat/ titik massa badannya, yaitu dapat menyandarkan seluruh titik berat badannya pada satu kaki. Belajar berjalan banyak bcrhubungan dengan proses-proses yang berkaitan dengan kondisi anak sehingga dapat dipercepat dengan latihan. Di taman kanak-kanak, salah satu kemampuan motorik yang diharapkan dapatnya terpenuhi berjalan diatas titian, guna mengetahui perkembangan motorik anak, perlu melatih ketekunan individual. Tujuan mempelajari keseimbangan anak pada tilian adalah untuk menghitung sampai berapa koefisien stabilitas anak agar tidak tejungkir dari titian. Berdasarkan data eksperimen saat anak meniti, kemudian dihitung koetisien stabilitas anak dengan menggunakan rumus analogi dari slabililas crane putar yang berjalan. Koefisien stabilltas anak waktu meniti ini berguna untuk mencntukan dimensi titian. Koefisien stabilitas anak merupakan fungsi dari elastisitas bahan dan defleksi. Korelasi dari perbandingan koefisien normalisasi elastisitas tubuh anak dengan koefisien normalisasi elastisitas bahan, akan menghasilkan suatu faktor koreksi kurang dari satu. Hal ini bcrarti kedua koefisien normalisasi tidak boleh berharga sama, karena dapat menimbulkan resonansi.

Children four years old can normally walking, but almost difficult to leam walking with center point balance of mass their body on one foot. Walking learning most relationship with process growth children, and can grow up with exercises. In kindergarten, one of gross motor skill that expected , are walking in the balance beam, that for know the growth gross motorist children and for training their diligence. The goal of study children balance at the balance beam, for know stability coefficient children that not fall at the beam. The stability coefficient formula composed analog crane stability formula, and that is use for looking balance beam dimension. The stability coefficient influence function of material elasticity and beam deflection. Ratio correlate for the normalize coefficient children body elasticity with the normalized coefficient not the same value, because that will happen the effect resonance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T3716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Avika Rahmi
"Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) merupakan media penyeberangan yang aman dan nyaman bagi penggunanya. Namun, pada kenyataannya sangat banyak infrastruktur JPO yang tidak sesuai dengan standar perencanaan dan dapat mengurangi tingkat keamanan dan kenyamanan bagi pengguna dan sekitarnya. Untuk beberapa alasan, pejalan kaki merasakan ketidaknyamanan ketika menyeberang dengan menggunakan JPO dan bahkan lebih memilih untuk menghindarinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fisik eksisting JPO di Jalan MH Thamrin, Jakarta pusat terhadap Standar Perencanaan Perancangan JPO di Daerah Perkotaan (SNI, 1995), menganalisa tingkat pelayanan JPO berdasarkan HCM, dan menganalisa kebutuhan dan tanggapan pengguna JPO dengan kuesioner terbuka dan tertutup. Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas JPO dan memaksimalkan fungsi dan meningkatkan tingkat pelayanan bagi pejalan kaki sebagai penggunanya.

Footbridge is a safe and comfort crossing media for the users. However, in reality there are many footbridges infrastructure that not represent with standard of pedestrian bridge planning which is able to reduce the safety and comfort level for the users and surroundings. For some reasons, pedestrians feel uncomfortable in using footbridge to cross the road and even prefer not to use it. This study aim to evaluate the physical condition of the footbridge located on Jalan MH. Thamrin, Central Jakarta according to standard of Planning Procedures for Crossing Bridge in Urban Area (SNI, 1995), analyze the Level Of Service the bridge according to HCM, and analyze the footbridge user needs and responses about this facility with closed and opened questionnaire. The result of the analysis of this study expected to be able to improve the quality of footbridge in order to maximize the functionality and improve the services for pedestrians as the users."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Damayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan Jembatan Penyeberangan Orang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori manajemen, koordinasi dan pelayanan perkotaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Perhubungan dan Transportasi melakukan koordinasi dalam pengelolaan jembatan penyeberangan orang dengan beberapa instansi terkait diantaranya yaitu, Dinas Bina Marga, Dinas Penataan Kota, PT. Transjakarta, Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Kebersihan, SATPOL PP dan sektor swasta. Koordinasi dalam pengelolaan jembatan penyeberangan orang tersebut.

ABSTRACT
This research was conducted to discusses how the coordination by DKI Jakarta Transportation Department on the management of crossing bridge. The theory used in this research is management, coordination and urban service and analyzed by using qualitative approach. The results showed that the Department of Transportation coordinates with several related agencies such as, Department of Highways, Department of City Planning, PT. Transjakarta, Department of Industry and Energy, Department of Sanitation, SATPOL PP and private sector. Coordination on the process management of crossing bridge is done by series of steps from planning, development, and maintenance.
"
2017
S68002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metta Sutrisno
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T40621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armia Utami Putri
"

Jembatan penyeberangan pejalan kaki sebagai infrastruktur yang ditinggikan akan secara otomatis menciptakan ruang di bawah strukturnya (lahan residu). Layaknya sebuah bayangan, keberadaan lahan residu tidak dapat dihindari dan memiliki peluang untuk pemanfaatannya. Skripsi ini akan membahas secara spesifik mengenai penggunaan lahan residu di bawah jembatan penyeberangan pejalan kaki pada beberapa titik transit yang ramai di Jakarta. Untuk memahami penggunaan lahan residu ini, pengamatan dilakukan dengan observasi terhadap jembatan penyeberangan pejalan kaki sebagai objek pembentuk lahan residu serta melihat bagaimana publik mengokupasinya. Untuk masa mendatang, saya berharap kajian ini dapat bermanfaat baik bagi pengelolaan jembatan penyeberangan pejalan kaki dan lahan residu itu sendiri.

 


Pedestrian bridges as elevated infrastructures will automatically create some spaces below the structure (residual space). The existence of residual space is unavoidable; it was left as an opportunity, an outlet for engagements. This study discuses specifically on the utilization of residual spaces below pedestrian bridges in several crowded transit spots in Jakarta. To understand the utilization of these residual spaces, this research is done by observation towards pedestrian bridges as the object that creates residual spaces and understand the act of occupancy within the spaces. In the future, I hope this study can be beneficial for both the management of pedestrian bridges and residual spaces itself.

 

"
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library