Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Crabb, Peter R.
London: McGraw-Hill, 2003
658.155 4 CRA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kiyosaki, Robert T., 1947-
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2011
332 KIY ct
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjutak, Alvina Dian P.
Abstrak :
Penelitian ini meneliti pengaruh regulasi kecukupan modal dan karakteristik perusahaan terhadap perubahan tingkat modal dan risiko perusahaan. Observasi dilakukan terhadap 58 perusahaan asuransi kerugian di Indonesia selama kurun waktu 2007-2011. Data yang digunakan merupakan balanced panel data yang bersumber dari data perusahaan yang terdaftar di BAPEPAM-LK. Dengan menggunakan model estimasi Three-Stage Least Square (3SLS), diperoleh hasil bahwa regulasi kecukupan modal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan tingkat modal dan risiko. Karakteristik perusahaan berupa peluang pertumbuhan, volatilitas risiko, dan investasi saham berpengaruh signifikan terhadap tingkat modal, sementara diversifikasi, ukuran perusahaan, dan investasi saham berpengaruh signifikan terhadap tingkat risiko. Perusahaan dengan modal rendah lebih cepat menyesuaikan modal dan risiko mereka dibandingkan perusahaan dengan modal tinggi. ......This research examine the impact of Risk Based Capital (RBC) and firms? characteristics on changes of insurers? modal and risk level. 58 general insurance companies in Indonesia are observed within period of 2007-2011. By using balanced panel data of firm data and by using Three-Stage Least Squares (3SLS) estimation model, this research finds that RBC does not significantly affect modal and risk level. The firms characteristics, which are growth opportunities, risk volatility, and stock investment affect change of capital level significantly, while diversification, size, and stock investment affect change of risk level significantly. Low-capital insurers adjust capital and risk faster than insurers with high capital.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lerner, Eugene M.
Homewood, Ill.: Irwin, 1966
332.608 LER r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Merrett, A.J.
London: Longman , 1963
332.6 MER f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
DKS. Nugraha
Abstrak :
Pada perusahaan modern kepemilikan (ownership) dan manajemen (control) terpisah jelas, pemisahan ini dapat menimbulkan masalah karena kepentingan pemilik dan manajer tidak selalu sejalan. Tindakan agent (orang yang menerima tugas atau wewenang) tidak selamanya mencerminkan kehendak dari principal (orang yang memberi wewenang). Perbedaan kepentingan antara principal dan agent menghasilkan konflik yang disebut dengan masalah agensi (agency problem). Bila tidak ditangani masalah agensi akan berdampak terhadap pemisahaan, misalnya menurunya kinerja perusahaan yang berimplikasi pada memburuknya nilai perusahaan (Masson dan Madhaven, 1991). Oleh sebab itu baik principal maupun agent berusaha untuk meminimalisasi konflik. Usaha yang dilakukan mengatasi masalah keagenan membutuhkan biaya yaitu biaya agensi (agency cost). Fama, (1980) mengemukakan peran penting agent dalam menentukan output sebuah proses produksi. Sebagai pengelola proses produksi, agent menjalankan fungsi entrepreneur dan fungsi risk taker: Teori agensi memberikan beberapa mekanisme yang dapat mengurangi biaya yang ditimbulkan oleh konflik tersebut, penelitian-penelitian sebelumnya mengenai mekanisme pengurang biaya agensi dilakukan oleh Jensen dan Meckling, (1976) mengenai utang sebagai pengurang masalah agensi. Studi Rozeff dan Esterbrook, (1982) mengenai peningkatan dividen sebagai pengurang biaya agensi. Penelitian Ang & Cox, (1997) mengenai mekanisme monitoring dan bonding sebagai pengurang masalah agensi. Sedangkan Sidabutar (2003) melakukan replikasi penelitian Ang & Cox (1997) dengan beberapa modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi pasar modal Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel monitoring dan bonding terhadap abnormai return. Variabel dependen cummulative abnormal return (CAR) diregresikan dengan variabel monitoring dan bonding Sebagai variabel independen. Variabel monitoring terdiri atas Komisaris Independen (KI), Komite Audit (KADUM), Kepemilikan Saham oleh Orang Dalam (ISH), Kepemilikan Saham oleh lnstitusi (INS). Sedangakan variabel bonding yang digunakan adalah Dividen Payout Ratio (DPO) dan Debt to Equity Ratio (DER). Penelitian dilakukan terhadap emiten yang disuspensi karena alasan spesitik mengalami kenaikan atau penurtunan harga saham yang melampaui batas normal. Fluktuasi harga tersebut mengindikasikan adanya imbal hasil diatas normal (abnormal return ) yang menjadi proxy agency cost. Penelitian dilakukan selama kurun waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2005. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 47 emiten yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria sampel yang dibutuhkan, model persamaan regresi yang digunalkan sebagai berikut: CAR = a + ß1.KI + ß2.KADUM + ß3.ISH + ß4.INS + ß5.DPO + ß6.DER + E...........(1) CAR = a + ß1.KI + ß2.KADUM + ß3.ISH + ß4.INS + E..........................................(2) CAR = a + ß1.DPO + ß2.DER + E.........................................................................(3) Pegolahan data menggunakan SPSS12.0 untuk melihat regresi antar variabel yang diamati. Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel monitoring dan bonding berpengaruh terhadap abnormal return dengan nilai FWS sebesar 8.067 dan signifikansi 0.001, adjusted R2, pada tingkat kepercayaan 95% (signifikasi 5%), dalam pengujian terpisah antara variabel monitoring dan bonding diperoleh kesimpulan bahwa vanabel monitoring berpengaruh terhadap abnormai return, sedangkan variabel bonding tidak berpengaruh terhadap abnormal return. Adapun variabel monitoring yang paling signifikan adalah komisaris independen dengan nilai t-hitung sebesar 3.656. Rekomendasi penelitian ini adalah: Pertama bagi investor atau calon investor untuk lebih selektif dalam memilih saham berdasarkan fundamental perusahaan dan likuiditas saham. Selain itu, investor perlu memperhatikan rekam jejak emiten terutama yang disuspensi perlu diketahui penyebab saham tersebut duisuspensi. Kedua bagi regulator pasar modal agar lebih mengefektifkan mekanisme penyebaran informasi yang dapat diakses seluruh pelaku pasar berkenaan dengan suspensi saham. Pada dasarnya suspensi adalah bentuk perlindungan bagi investor yang dilakukan oleh regulator bursa efek, akan tetapi pada saat suspensi dilakukan maka akan ada pihak Iain yang dirugiakan yaitu investor. Ketiga bagi penelitian selanjutnya untuk menggunakan cummulative abnormal trading return (CATR) yaitu imbal hasil diatas normal dalam rupiah sebagai variabel dependen, juga dengan menggunalkan variabel likuiditas saham (variabel control) dan variabel free cash flow. Kemudlan penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah sampel dan periode pengamatan agar penelitian menjadi lebih lengkap dan mendalam.
The separation of ownership and management occurs in modern company; therefore separation can causes troubles due the different interest between owners and managers. Agent (manager) does not always act as decided as principal (owners) order. The dissimilar interest of agent and principal arouses conflict of interest mentioned as agency problem in financial literature. lf agency was not manageable, it could affect the value of the firm. For instance, value of the firm decreased along with poor performance of firm (Masson and Madhaven, 1991), therefore whether principal or agent should try to minimize conflict between them. The effort to overcome agency problem needs cost mentioned as agency cost. Fama (1980) found important role of an agent in making in making decision total output of production. The agent acts as an entrepreneur and risk-taker while productive phase take place. Agency theory proposed several mechanisms in order to minimize conflict of interest. The earliest research of agency theory developed by Jensen and Meckling (1976) that suggested using debt to reduce agency problem. Rozeff study (1982) and there after Easterbrook (1984) proposed increasing dividend pay-out as mechanism to reduce agency problem. There upon Ang & Cox (1997) analyzed the relativeness of various monitoring and bonding mechanism in controlling agency cost in of insider trading. Later research on agency cost from Sidabutar (2003) had modified Ang & Cox procedure to analyze monitoring and bonding mechanism in emerging market (Indonesian Capital Market). This research tries to analyze effect of monitoring and bonding variables on abnormal return. The first aim is to know whether both monitoring and bonding variable have effect on abnormal retum. The second aim is to investigate whether monitoring or bonding variable have the best influence on abnormal return. Monitoring variables consist of Audit Committee (KADUM), independent Commissioner (KI), Insider-Shareholder (ISH). Bonding variables are Divided Payout Ratio (DPO), and Debt to Equity Ratio (DER). The empirical tests are done to suspend listed companies on Jakarta Stock Exchange from January 2002 until December 2005. Thus have stock gain upside and downside price above normal according to auto rejection mles of Jakarta Stock Exchange authority. The price movement above nomtal indicates abnonnal retum that is proxy of agency cost. The sample sizes consist of 47 selected stocks. The multiple regression linear models are: CAR = a + ß1.KI + ß2.KADUM + ß3.ISH + ß4.INS + ß5.DPO + ß6.DER + E...........(1) CAR = a + ß1.KI + ß2.KADUM + ß3.ISH + ß4.INS + E..........................................(2) CAR = a + ß1.DPO + ß2.DER + E.........................................................................(3) The multiple linear regression tests show that monitoring and bonding variables have an effect on abnormal return because F test rejects null hypothesis. The low R2 indicates that only 25.9% variation of abnormal retum can be explained by both variables. But when monitoring variables and bonding variable are regressed separately only monitoring have an effect on abnormal return. Thereafter t test statistic as shows only independent commissioner have effect on abnormal return, the other variable are not significant. There are several implications in this research- Firstly, investors have to be more selective in choosing stocks, based on limfs fundamental and stock liquidity. There by, investors have to pay attention on track record why its stocks suspended because certain reasons normal or abnormal explanation. Secondly, Jakarta Stock Exchange authority needs to make move effective information delivery related to stock suspension. Basically the suspension is market surveillance mechanism intended to protect small-individual investors, but suspension can cause some disadvantages also for them. Finally, for next research, it is suggested to use Cumulative Abnormal Trading Return (CATR) as dependent variables, stock liquidity as control variables also free cash flow variable: thereafter, next research need to add more sample data and more inquiry observation periods.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22029
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Speinkel, Beryl W.
Homewood, Ill.: Dow Jones-Irwin, 1977
332.024 SPR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Czinkota, Michael R.
Fort Worth: The Dryden Press, 1994
658.049 CZI i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Eldo Malba
Abstrak :
ABSTRAK
Selama 2003 hingga 2017 terjadi peningkatan jumlah ruas jalan tol yang diusahakan melalui skema kerjasama pemerintah dan badan usaha KPBU . Kerjasama ini dimungkinkan melalui empat skema investasi yang dibagi berdasarkan partisipasi badan usaha dalam proses konstruksi maupun pengoperasian jalan. Menggunakan pendekatan model matematika dan empiris, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proyeksi lalu lintas dan produk domestik regional bruto PDRB berpotensi menaikkan peluang partisipasi investor dalam proses pembangunan jalan tol. Sementara itu, faktor biaya investasi termasuk biaya konstruksi dan kepadatan penduduk berpengaruh negatif terhadap peluang partisipasi. Adapun faktor tarif awal memiliki pengaruh non-liner terhadap peluang partisipasi investor dalam proses pembangunan jalan.
ABSTRACT
Between 2003 to 2017, there has been an increase in the number of toll roads being built by means of partnership between public and private sector PPP public private partnership . These partnerships are made possible by the four investment schemes that divide the responsibility on land acquirement and construction costs between partners. Findings from this study suggest that traffic projection and regional GDP have positive effects on the probability of private participation in toll road projects. On the other hand, investment costs including construction costs and population density have negative effects on the private participation. Meanwhile, the initial toll tariff seems to have non linear relationship with the probability of private participation in the road construction.
[, ]: 2017
S69184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Oxford , 2000
332.152 WOR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library