Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96 dokumen yang sesuai dengan query
cover
One Herwantoko
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh identitas etnis dan faktor-faktor sosio-demografis terhadap peluang mengalami informalitas kerja di sektor formal. Dengan menggunakan data IFLS 2014, hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa faktor identitas etnis dan sosio-demografis-ekonomi signifikan dalam menentukan peluang mengalami informalitas kerja di sektor formal. Kebijakan yang dapat ditempuh yaitu refocusing kebijakan ketenagakerjaan kepada pekerja dengan karakteristik sebagai berikut: etnis non-lokal, etnis lokal di sektor sekunder, pekerja berpendidikan dasar dan menengah, pekerja laki-laki, pekerja perempuan usia muda atau perempuan yang telah menikah, pekerja di perkotaan di regional Jawa yang bergerak di sektor sekunder dan tersier.
This study aimed to analyze the influence of ethnic identity and factors sociodemographic toward tendency to experience informality of work in the formal sector. By using IFLS 2014 data, logistic binary regression results indicate that ethnic identity and socio-demographic-economic factors are significant in determining the tendency to experience informality of work in the formal sector. The policy that can be suggested is by refocusing manpower policies to workers with the following characteristics: non-local ethnic, local ethnic in the secondary sector, workers with basic and intermediate education background, male workers, young female workers and married women, workers in urban areas in the Java region that engaged in the secondary and tertiary sectors.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Wieldan Akbar
Abstrak :
ABSTRAK
Perpindahan Etnis Kenyah Badeng dari Long Beta?o, Apo Kayan (Kalimantan Timur) menuju Long Busang (Sarawak) membuka babak baru dalam sejarah kehidupan mereka. Tidak hanya bertemu dengan negara yang baru, mereka juga bertemu dengan agama baru. Bertemu dan bersentuhan dengan Islam, yang notabene agama resmi di Malaysia, membuat mereka mengalami dinamika identitas. Kehadiran Islam dan Kristen di Kampung Long Busang memberikan sebuah cerita tentang bagaimana identitas sebuah sukubangsa mengalami perubahan oleh karena proyek pendisiplinan beragama. Skripsi ini menggambarkan bagaimana modernitas berkerja pada segmentasi agama untuk menghilangkan ambivalensi dalam identitas etnis Kenyah Badeng melalui national schooling sebagai proses pendisiplinan beragama.
ABSTRACT
The Migration of Ethnic Kenyah Badeng from Long Beta'o, Apo Kayan (East Kalimantan) to Long Busang (Sarawak) opened a new chapter in the history of their life. Not only met the new state, but they also met with the new religion. Met and got in touch with Islam, which was actually the official religion in Malaysia, made them walked through the dynamic identity. The presence of Islam and Christian in Kampung Long Busang gave a story of how an ethnic identity change because of project religious discipline. This thesis illustrated how modernity works on religious segmentation to eliminate ambivalence in Kenyah Badeng ethnic identity through national schooling as a process of religious discipline
2015
S60979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhandis Azzuhri
Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2015
305.8 MUH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Tama Sintaria
Abstrak :
Studi mengenai pemilihan pasangan hidup di kalangan pemuda perkotaan menujukkan terjadinya perubahan tren. Saat ini, pemilihan pasangan cenderung didasarkan pada faktor inklusif yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, status sosial ekonomi serta penampilan fisik dibandingkan dengan kesamaan etnisitas. Berbeda dengan pemuda suku Batak perkotaan, disamping faktor inklusif terdapat pula faktor eksklusif yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan pasangan. Faktor eksklusif yang dimaksud adalah kesamaan etnisitas yang berasal dari dorongan keluarga luas. Artikel ini membahas mengenai bagaimana pandangan pemuda suku Batak perkotaan terhadap pemilihan pasangan hidup yang bersifat inklusif dan eksklusif. Dalam mengkaji fenomena ini, penulis menggunakan pendekatan pertukaran. Pemuda suku Batak perkotaan terbagi menjadi dua tipologi dalam pemilihan pasangan. Pertama, memilih pasangan berdasarkan faktor inklusif dan eksklusif. Kedua, pemilihan pasangan berdasarkan faktor inklusif saja. Artikel ini menggunakan metode kualitatif, data yang dikumpulkan diperoleh melalui wawancara mendalam. ...... The study of the mate selection among urban youths shows a shift in trends. The current selection of mates tends to be based on inclusive factors such as age, education, employment, socio-economic status, and physical appeareance compared to the similarity of ethnicity. In contrast to the urban Batak youth, in addition to the inclusive factor there is also an exclusive factor that needs to be considered in the selection of mate. The exclusive factor in this article is the common ethnicity derived from the family’s encouragement. This article discusses how the views of urban Batak youth against the inclusive and exclusive factors on mate selection. Urban Batak youth is divided into two typologies in the selection of mate. First, choose a mate based on inclusive and exclusive factors. Second, choose a mate based on inclusive factor only. In examining this phenomenon, the author uses exchange theory as an approach. This article uses qualitative method, colletected data obtained thorugh in-depth interviews.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Omta
Abstrak :
Beragam penelitian yang mengkaji keterkaitan antara etnisitas dengan ranah entrepreneurship lebih banyak berfokus pada pemanfaatan modal sosial dalam bentuk networks, norms dan trust. Pemanfaatan modal sosial yang dilakukan oleh kelompok etnis tersebut diwujudkan melalui upaya membangun jejaring dengan pihak pemerintah dalam rangka membuka akses terhadap resources, ritual keagamaan dan adat dalam seni, sistem kasbon, habitus, dan etos kerja. Tanpa tendensi untuk meminggirkan gagasan pemanfaatan modal sosial dalam ranah ekonomi, penelitian ini bermaksud untuk berfokus pada pemanfaatan social closure dalam ranah perdagangan buku di Terminal Senen. Social closure merupakan salah satu dari konsep penting milik Weber yang dikembangkan oleh beberapa tokoh Neo Weberian dalam menjelaskan keterkaitan kelompok etnis dalam ranah ekonomi yang banyak menekankan pada upaya exercise power atau exclusion. Hal tersebut sejalan dengan konteks Terminal Senen yang memang didominasi oleh kelompok etnis Batak sejak puluhan tahun lalu. Penelitian ini berargumen bahwa social closure merupakan salah satu strategi bertahan yang dimanfaatkan oleh kelompok etnis Batak dalam konteks perdagangan buku di Terminal Senen. Selain itu, penelitian ini juga membahas opportunity structures dan group characteristics yang memiliki keterkaitan dengan ethnic strategies. Penelitian ini berlangsung dengan metode kualitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data lapangan seperti sesi wawancara mendalam dan observasi. Berdasarkan metode penelitian tersebut, ditemukan bahwa social closure sebagai strategi bertahan diwujudkan dalam bentuk monopoli izin usaha kios dan pasokan buku, sponsorship and patronage (transmisi pengetahuan, skills dan exercise power), dan pemanfaatan jejaring informal melalui paguyuban pedagang buku Senen dan relasi yang didasarkan pada kesamaan kelompok etnis. ......Various studies examining the relationship between ethnicity and the entrepreneurship sphere have focused more on exercising social capital in networks, norms, and trusts. The use of social capital by these ethnic groups is realized through efforts to build networks with the government to open access to resources, religious and customary rituals in art, habitus, and work ethic. Without a tendency to marginalize the idea of using social capital in the economic realm, this study intends to focus on exercising social closures in the book trading field of Senen Terminal. Social closure is one of Weber's concepts that explains the relationship of ethnic groups in the economic sphere that emphasizes the exercise of power and exclusion. This context is consistent with Terminal Senen's situation, which is already dominated by the Batak ethnic group for decades. This study argues that the Batak ethnic group exercises social closure to survive in the book trade of Senen Terminal. Besides, this study also discusses opportunity structures and group characteristics that are related to ethnic strategies. This research using a qualitative method using field data collection techniques such as in-depth interview sessions and observations. Based on that method, this research found that social closure as a strategy, manifested in the form of monopoly of business licenses, sponsorship and patronage (transmission of knowledge, skills, and exercise power), and informal networks through the Senen bookseller association and relationships based on similar ethnic groups.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudolf Rahabeath
Abstrak :
Penelitian dengan subjek etnisitas ini hendak menegaskan bahwa isu etnisitas merupakan subjek yang penting dan urgen dalam studi antropologi. Selain fakta merebaknya konflik antar etnis di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, namun studi-studi tentang relasi antar etnik mesti keluar dari jebakan romantisme dan atau pesimisme. Saya berargumen bahwa tiap-tiap etnis memiliki kekuatan dan kelemahannya, juga terdapat potensi transformatif dan destruktif dari struktur dan aktor di bidang keagamaan, ekonomi, pendidikan, dan sosial politik. Relasi dan interaksi antar etnis turut memperkuat rasa keterhubungan sebagai salah satu elemen utama dalam merawat integrasi sosial. Melalui studi ini saya menunjukan bahwa relasi antar etnik yang terjadi di Maluku antar etnis Bugis dan etnis Ambon turut memberi pengayaan terhadap konsep teoretik relasi etnis juga memberi kontribusi signifikan bagi kebijakan sosial budaya dalam konteks masyarakat plural. Guna memperoleh data dan informasi yang valid terkait subjek penelitian ini maka observasi partisipatif, wawancara mendalam serta life history digunakan sebagai metode pengumpulan data. Riset dilakukan di pulau Ambon ditambah penelitian singkat di Bone dan Makasar yang bertujuan mengkonfirmasi data-data dan temuan riset di Ambon. Adapun subjek penelitian mencakup aktor negara, tokoh adat dan agama, pelaku ekonomi, pendidik serta masyarakat awam. Selain itu, riset ini diperkaya pula dengan telaah pustaka, khususnya sumber-sumber sejarah dan historitas etnis Bugis dan Ambon. Penelitian ini menemukan adanya diversitas kekayaan tiap-tiap etnis dalam interaksi dan relasinya pada ruang sosial. Etnis Bugis maupun masyarakat setempat (etnis Ambon) memiliki kemampuan artikulasi dan adaptasi serta strategi untuk menjadikan perjumpaan antar-etnis itu saling menguntungkan, walau bukan berarti tanpa ketegangan dan konflik sama sekali. Penelitian ini juga menemukan fenomena melemahnya pranata budaya lokal seperti Pela, peran negara yang ambigu serta kontribusi masyarakat sipil dalam transformasi sosial. Pada tataran masyarakat bawah (grassroots) terdapat dinamika kreatif yang berperan mentransformasi relasi antar etnis sehingga turut memperkuat kohesi sosial dan rasa keterhubungan antar etnis. Selain itu, studi ini berkontribusi teoretik terhadap konsep kelenturan relasi antar etnis dan menguatnya rasa keterhubungan antar-etnis di ruang pluralitas. ......This research on ethnicity aims to highlight that the issue of ethnicity is an important and urgent subject in anthropological studies. Apart from the fact that inter-ethnic conflicts have spread in various parts of the world, including in Indonesia, studies on inter-ethnic relations need to get out of the trap of romanticism and/or pessimism. I argue that each ethnic group has its strengths and weaknesses, as well as the transformative and destructive potential of structures and actors in the religious, economic, educational, and socio-political areas. Relationships and interactions between ethnic groups also strengthen the sense of connectedness as one of the main elements in maintaining social integration. This study shows that the inter-ethnic relations that occur in Maluku between the Bugis and Ambonese ethnic groups also contribute to the enrichment of the theoretical concept of ethnic relations and also make a significant contribution to socio-cultural policies in the context of a plural society. In order to obtain valid data and information on the subject of this study, participatory observation, in-depth interviews and life history were used as data collection methods. The research was carried out on the Ambon island, as well as a short study in Bone and Makassar aimed at confirming the data and research in Ambon. The research subjects include state actors, traditional and religious leaders, economic actors, educators, and common people. In addition, this research is also enriched with a literature review, especially historical sources and the history of the Bugis and Ambonese ethnic groups. This study finds the diversity of wealth of each ethnic group in their interactions and relationships in social space. Ethnic Bugis and local communities (ethnic Ambon) have articulation, adaptation capabilities, and strategies to benefit inter-ethnic encounters mutually. However, that does not mean without tension and conflict at all. This research also finds the phenomenon of the weakening of local cultural institutions such as Pela, the ambiguous role of the state, and the contribution of civil society in social transformation. At the grassroots level, there are creative dynamics that play a role in transforming inter-ethnic relations to strengthen social cohesion and a sense of inter-ethnic connectedness. Through this study, I show that the interethnic relationships that occur in Maluku between the Bugis and Ambonese ethnic groups have contributed to enriching the theoretical concept of ethnic relationships and contributing significantly to socio-cultural policies in the context of a plural society.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, Mario H. C.
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran subyektif mengenai stereotipe dan sikap yang ada saat ini pada remaja putri pribumi penggemar serial drama Mandarin Meteor Garden terhadap etnis Cina di Indonesia. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana stereotipe dan sikap terhadap etnis Cina, sebab pada saat bersamaan Meteor Garden yang berasal dari Taiwan mengakibatkan beberapa perubahan, misalnya munculnya tren gaya rambut pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan cara wawancara mendalam. Data kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan media masaa, televisi, stereotipe, serta sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serial drama Mandarin Meteor 'Garden membawa pengaruh kepada remaja dalam hal stereotipe dan sikapnya terhadap etnis Cina di Indonesia. Namun, yang mendukung perubahan tersebut adalah faktor pengetahuan mengenai serta pengalaman bergaul dengan etnis Cina. Untuk dapat memperkaya penelitian ini, peneliti sebaiknya juga menggunakan metode kuantitatif dengan permasalahan peneltian yang sama untuk memperoleh gambaran umum mengenai stereotipe dan sikap terhadap etnis Cina. Selain itu, peneliti sebaiknya juga memperluas rentang kriteria partisipan penelitian, misalnya partisipan penelitian yang berada pada masa remaja awal, atau yang berada pada masa dewasa awal. Peneliti juga diharapkan untuk melakukan penelitian sejenis pada remaja putri pribumi yang bukan berada di kota-kota besar seperti Jakarta.
2003
S3218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia I.W.S.
2003
S3232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evana Patrisia
2004
S3492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Fitrah Hanif
Abstrak :
Terdapat banyak informasi mengenai kehidupan masyarakat Jawa Kuno, khususnya masa Mataram Kuno di bawah kepemerintahan raja Balitung (820 Ś- 832 Ś). Hal ini dibuktikan dengan keberadaan kurang lebih 45 buah prasasti, selama ±12 tahun masa pemerintahannya. Salah satu informasi yang dapat diperoleh di dalam prasasti masa Balitung adalah mengenai alat-alat logam yang biasanya tercantum pada bagian pasĕk-pasĕk, serta bagian sesajian yang dipersembahkan pada saat upacara penetapan sīma. Alat-alat yang terbuat dari logam tersebut biasanya digunakan untuk keperluan sehari-hari ataupun untuk keperluan sakral. Di dalam tulisan ini juga dilakukan studi lewat kegiatan etno arkeologi. Studi tersebut dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan pertukangan logam di masa lampau yang diindikasikan lewat kemiripan- kemiripan budaya yang ada pada masyarakat masa kini dengan budaya masyarakat Jawa Kuno yang menjadi data dalam penelitian ini, juga lewat kemiripan penggunaan alat yang masih dipergunakan di masa kini. Selain alat-alat logam, informasi mengenai masyarakat pembuatnya juga tercakup dalam prasasti- prasasti masa Balitung. Hal itu diindikasikan dengan adanya pengaturan mengenai profesi yang dikenakan dan dibebaskan dari pajak didalam prasati sima. Pada masa Jawa Kuno khusunya pada masa pemerintahan raja Balitung, masyarakat pembuat dan pengolah logam (pandai logam) memegang peranan penting. Tidak hanya sebagai profesi yang menjual barang dagangannya, namun juga sebagai abdi dalem raja. ......Currently, there are a lot of information available about Ancient Javanese people, especially about Ancient Mataram under the governance of King Balitung (820 Ś- 832 Ś). This is proven by the existence of 45 piece of inscription in the span time of 12 years of his reign. Not only information about daily lives of the society during Balitung’s era inscription, also politics, economy, law and about religion. One of the information that could be obtained in Balitung’s inscription is about metal tools which usually enlisted in pasĕk-pasĕk section, and also sacrifices which presented during sima ceremony. Sometimes things made from metal will also being used for daily procedures or even for religious conducts. There is also study about etno archeology in this writing. This is done to gain insights about ancient metallurgy practice, seen by similarities between existing culture with Ancient Javanese culture currently exists as the source of this thesis, and also by similarities on tools used today. Besides metal tools, information about the society is also included in Balitung’s era inscription. This is indicated by legislation about profession which in sima inscription. In Ancient Javanese particularly on Balitung’s reign, metal maker society holds a very important role. Not only as a seller which has the ability to sold his product, but also a king’s inside follower.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S43971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>