Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gaya Nitiya Sutrisno
"Penelitian ini bertujuan untuk bertujuan untuk melihat peran-peran kader dalam melaksanakan Program Klaster Berdaya dan hambatan-hambatan yang ada dalam melaksanakan program tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif yakni dengan memaparkan hasil temuan lapangan terkait peran-peran kader dan hambatan yang ada dalam pelaksanaan Program Klaster Berdaya. Di dalam penelitian ini, teknik pemilihan informan akan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria pemilihan informan dilakukan terhadap kader dan fasilitator berdasarkan keterlibatan aktif dalam program. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kader dan fasilitator yang sekaligus merupakan upaya triangulasi untuk meningkatkan kualitas peneltian. Hasil penelitian menunjukkan kader menjalankan peran dan keterampilan yakni fasilitatif, edukatif, perwakilan dan teknis yang membantu berjalannya program dalam upaya melakukan proses perubahan sosial untuk mendorong kemandirian dalam masyarakat. Di dalam pelaksanaannya, terdapat hambatan yang ditemui baik yang berasal dari internal maupun eksternal.

This study aims to describe roles of cadre in the implementation of Program Klaster Berdaya and the obstacles occurred during the program implementation. This research adapted qualitative method with descriptive approach by describing the findings related to roles of cadres and obstacles during the implementation of Program Klaster Berdaya. In this research, purposive sampling is used to select the informants of cadres and facilitator based on their active involvement on the program. Data collection was carried out through interviews with cadres and facilitators which also aims to conduct triangulation to improve research quality. The result of the research shows that cadres conducted roles of facilitative, educational, representative and technical to run program implementation to carry out social change in order to encourage self-reliance in society. During the implementation also found obstacles both from internal and external of the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rudianto
"The existence of human resources in management is very strategic; even it becomes a crucial factor to success in implementing any activities and achieving its goals. It can be comprehended because even other resources are available; they are beneficial if other resources are empowered by good quality human resources. It means that human who has ability and willingness, and meets the need of organizational activities will accomplish expected productivity of work.
This research aims to analyze the main problem in this thesis which is, is there any relation between human resource empowemlent with employee's productivity of work in that institution and what are the factors which relate to human resource empowerment" The aim of the research is to analyze, the relation between human resource empowerment and employee's productivity of work and factors which are significant in the human resource empowerment process.
The method of survey is used in this research which is carried out in the National Law Education Institution. It is applied to analyze the population (universe), big and small population, then select and analyze the sample which is chosen from the population, to find incident, distribution, and relative inter-relation of the sociology and psychology variables.
The result of the analysis show that respondents characteristics influence the productivity except age of respondent. Meanwhile, correlation between empowerment of human resource and empIoyee's productivity of work is significantly strong, The factors which intiuence the empowerment of human resource are ability, employee?s work placement, obvious authority, responsibility, trust, support, leadership and motivation."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gde Eka Sukarma Putra
"Satuan Kapal Eskorta Koarmada I saat ini diawaki oleh prajurit TNI Angkatan Laut yang sebagian besar merupakan generasi Z. Dapat dikatakan prajurit generasi Z menjadi tulang punggung Satkor Koarmada I sehingga dituntut memiliki kinerja yang baik, namun kenyataannya sebagian besar hasil penilaian kinerja prajurit generasi Z saat ini berada pada kategori cukup, dan hanya sebagian kecil yang memiliki nilai kinerja baik. Generasi Z diketahui memiliki karakteristik yang unik dan berbeda jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya, sehingga diperlukan pola kepemimpinan yang tepat agar dapat memotivasi mereka menghasilkan kinerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh empowering leadership dan lingkungan kerja terhadap kinerja prajurit generasi Z di Satkor Koarmada I yang dimoderasi oleh komunikasi internal. Paradigma dalam penelitian ini adalah positivis, dengan jenis penelitian eksplanatif. Teknik pengambilan data menggunakan survei kuesioner, dan sampel penelitian ini melibatkan prajurit generasi Z yang berdinas di Satkor Koarmada I berjumlah 273 orang. Metode analisis yang digunakan adalah SEM PLS dengan pengolahan data menggunakan aplikasi SmartPLS versi 4.0. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa: Empowering Leadership berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja prajurit generasi Z, lingkungan kerja (work environment) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja prajurit generasi Z, Komunikasi internal berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap kinerja prajurit generasi Z, Komunikasi internal memoderasi positif pengaruh empowering leadership terhadap kinerja prajurit generasi Z, dan Komunikasi internal memoderasi positif pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja prajurit generasi Z di Satkor Koarmada I.

The Escorta Squadron of 1st Fleet Command is currently manned by Indonesian Navy soldiers, most of whom are Generation Z. Nowadays Generation Z soldiers are the backbone of the 1st Fleet Escorta Squadron, so they are required to have good performance, but in reality, most of the results of the performance assessment of Generation Z soldiers are currently in the sufficient category. Only a tiny percentage have good performance scores. Generation Z is known to have unique and different characteristics compared to previous generations, so the correct leadership pattern is needed to motivate them to achieve optimal performance. This research aims to analyze the influence of empowering leadership and the work environment on the work performance of Generation Z soldiers in the 1st Fleet Escorta Squadron, moderated by internal communication. The paradigm in this research is positivist, with an explanatory type of research. The data collection technique used was a questionnaire survey, and the research sample involved 273 Generation Z soldiers serving in 1st Fleet Escorta Squadron. The analysis method used is SEM PLS, with data processing using the SmartPLS application version 4.0. Based on the results of research and discussions that have been carried out, it can be concluded that Empowering Leadership has a significant effect on the performance of Generation Z soldiers, The work environment has a substantial effect on the performance of Generation Z soldiers, Internal communication has a significant impact on the performance of Generation Z soldiers, Internal communication positively moderates the influence of empowering leadership on the performance of Generation Z soldiers, and Internal communication positively moderates the impact of the work environment on the performance of Generation Z soldiers in 1st Fleet Escorta Squadron."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Riyanto
"Fenomena yang dijadikan obyek penelitian adalah Kinerja Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan membahas hubungan Kepemimpinan dan Motivasi dengan Kinerja Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bogor. Kepemimpinan adalah situasi hubungan yang saling mempengaruhi diantara bimbingan dan arahan pimpinan dengan kesiapan staf dalam pelaksanaan tugas yang berlangsung dalam organisasi disperindagkop Kota Bogor (Helsey dan Blanchard, 1995:178). Dari definisi konseptual diturunkan menjadi dimensi situasi hubungan, dimensi bimbingan dan arahan serta dimensi kesiapan staf dalam melaksanakan tugas. Dari tiga dimensi tersebut kemudian diurai menjadi 12 indikator penelitian yang dijadikan sebagai item pertanyaan. Motivasi adalah dorongan kebutuhan pegawai disperindagkop Kota Bogor dalam bekerja yang mencakup kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri dalam bekerja (Maslow, 1992:102). Dari definisi konseptual tersebut kemudian diturunkan menjadi lima dimensi kajian dan diurai menjadi 12 indikator penelitian yang dijadikan sebagai item pertanyaan. Kinerja pegawai adalah proses dan hasil kerja yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan aturan, moral dan etika kerja yang berlaku (Prawirosentono, 1997:1-2). Dari definisi konseptual tersebut kemudian diturunkan menjadi 2 dimensi kajian dan diurai menjadi 12 indikator penelitian yang dijadikan sebagai item pertanyaan. Sampel Penelitian sebanyak 94 responden diambil dari populasi sebanyak 383 subyek. Pengambilan sampel dari populasi penelitian menggunakan Teknik Stratifikasi Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan Studi Kepustakaan, Teknik Kuesioner Penelitian dan Observasi. Pengolahan data primer menggunakan Metode Analisis Kuantitatif.
Dari pembahasan hasil penelitian diperoleh pokok-pokok kesimpulan sebagai berikut : 1. Hipotesis Pertama diterima karena teruji terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan dengan Kinerja Pegawai Disperindagkop Kota Bogor. Adanya hubungan tersebut bermakna bahwa apabila Kepemimpinan ditingkatkan atau meningkat maka peningkatan tersebut akan dibarengi dengan peningkatan Kinerja Pegawai Disperindagkop Kota Bogor. Hal ini dapat terjadi karena di antara variabel Kepemimpinan dengan variabel Kinerja Pegawai Disperindagkop Kota Bogor terjalin suatu mekanisme hubungan kausalitas. Dengan demikian diperoleh gambaran faktual bahwa Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya Kinerja Pegawai Disperindagkop Kota Bogor. Oleh sebab itu, peningkatan Kinerja Pegawai Disperindagkop Kota Bogor dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan pola kepemimpinan yang komunikatif dan efektif antara unsur-unsur pimpinan dan para staf Disperindagkop Kota Bogor. 2. Hipotesis Kedua diterima karena teruji terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi dengan Kinerja Pegawai Disperindagkop Kota Bogor. Adanya hubungan bermakna bahwa apabila Motivasi ditingkatkan atau meningkat maka peningkatan tersebut akan dibarengi dengan peningkatan Kinerja Pegawai Disperindagkop Kota Bogor. Hal ini dapat terjadi karena di antara variabel Motivasi dengan variable Kinerja Pegawai Disperindagkop Kota Bogor terjalin suatu mekanisme hubungan kausalitas. Dengan demikian diperoleh gambaran factual bahwa Motivasi menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya Kinerja Pegawai Disperindagkop Kota Bogor. Karena itu, peningkatan Kinerja Pegawai Disperindagkiop Kota Bogor dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan motivasi pegawai dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. 3. Hipotesis ketiga diterima karena teruji terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan dan Motivasi secara bersama-sama dengan Kinerja Sekretariat Pegawai Disperindagkop Kota Bogor.
Berdasarkan hasil pengukuran koefisien korelasi pada masing-masing pengukuran diketahui bahwa kontribusi hubungan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Disperindagkop Kota Bogor lebih besar dari kontribusi hubungan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai dinas tersebut. Hasil penelitian ini dapat diterima dengan dalil bahwa tercapainya motivasi kerja pegawai dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya lebih banyak dipengaruhi oleh dorongan kebutuhan-kebutuhan pegawai itu sendiri. Kebutuhan yang dimaksud meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.

Phenomenon taken as an objective research is employ performances at Cooperation, Trading and Industry Dines of Bogor Munipacility. The goal of research are to analyze correlation between Leadership and Motivation with Employ Performance at Cooperation, Trading and Industry Dines of Bogor Munipacility.. Leadership is correlating situation that influence guiding and directing from the leader with the staff condition to do the job in the organization (Helsey and Blanchard, 1995:178). From this definition define 3 dimension that used to be 12 research indicators as item of questioner. Research Samples are 100 employs take from 383 populations. Samples determine used stratified random sampling technique. Data colleting used the Observation, Library Study, and Research Questioners. Data analyzing used quantitative analysis method.
Conclusion from this research are : 1. First Hypothesis can be accepted, because have positive and significant correlation between Leadership and Employ Performance of Cooperation, Trading and Industry Dines of Bogor Munipacility. Based on output simple correlation measure the coefficient correlation measuring achieved 0,751. Its means if leadership increasing or to be increase than can be increase the employ performances of Cooperation, Trading and Industry Dines of Bogor Munipacility. This is realized because between Leadership variable and Employ Performance variable have a causality correlation mechanism. 2. Second Hypothesis can be accepted, because have positive and significant correlation between Motivation and Employ Performance of Cooperation, Trading and Industry Dines of Bogor Munipacility.
Based on output simple correlation measure the coefficient correlation measuring achieved 0,751. Its means if motivation increasing or to be increase than can be increase the employ performances of Cooperation, Trading and Industry Dines of Bogor Munipacility. This is realized because between Motivation variable and Employ Performance variable have a causality correlation mechanism. 3. Third Hypothesis can be accepted, because have positive and significant correlation between Leadership and Motivation with Employ Performance of Cooperation, Trading and Industry Dines of Bogor Munipacility. Based on output multiple correlation measuring find out the contributes of Motivation more biggest from Leadership contributes toward Employ Performance of Cooperation, Trading and Industry Dines of Bogor Munipacility. The output research accepted with argument employ motivation in working determine by employ needs. The employ needs including physical needs, safety needs, esteem needs, social needs and self actualization needs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24443
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toddy Aditya
"Setiap organisasi dewasa ini dituntut untuk siap menghadapi persaingan yang semakin kompetitif sebagai akibat dari globalisasi. PT. BRI Kantor Cabang Jakarta Veteran yang merupakan bank pemerintah, harus pula dapat mengantisipasi tantangan tersebut. Tugas dan tanggung jawab PT. BRI Kantor Cabang Jakarta Veteran diatur dalam UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan. Kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia, antara lain dapat dilihat dari kepemimpinan, motivasi, dan kinerjanya. Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Suradinata, 1997:11). Motivasi adalah sesuatu yang membuat orang untuk bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu (Suradinata, 1997:37). Dan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2001:94).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai di lingkungan PT. BRI Kantor Cabang Jakarta Veteran. Metode penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan dan persamaan antara aspek-aspek yang dianalisis secara teori dengan aspek-aspek yang dianalisis secara empiris di lapangan. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan data sekunder yang diperoleh di unit kerja PT. BRI Kanca Jakarta Veteran. Responden survey terdiri dari 79 orang. Analisis data menggunakan program lisrel 8.54 untuk menganalisis struktural model dan hubungan antar variabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Selanjutnya motivasi juga memiliki pengaruh positif terhadap kinerja. Secara bersama-sama kepemimpinan dan motivasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai. Dari hasil analisis penelitian ini PT. BRI Kantor Cabang Jakarta Veteran seyogyanya pemimpin lebih meningkatkan komunikasi guna memberikan motivasi terhadap para pegawai secara langsung dan tatap muka, sekaligus mampu mengadaptasikan gaya kepemimpinan dan perilaku masing-masing dalam menghadapi berbagai tipe dari bawahannya. Dalam rangka kualitas kinerga pegawai, manajemen perlu meningkatkan sumber daya manusia (SDM), mengingat motivasi berpengaruh terhadap kinerja, serta penanaman mental keagamaan yang kuat guna mendapatkan mutu yang tinggi sekaligus berakhlak mulia.

Every organization today is demanded to face competitive struggle as an impact of globalization. PT. BRI Branch Jakarta Vateran is one of the government bank, must anticipate that challenge. Jobs and responsibility PT. BRI Branch Jakarta Veteran is arrange in UU No. 10 year 1998 about banking. The quality and competence of human resources can be seen on their leadership, motivation and performance. Leadership is an ability of a leader to control, lead, and influence other?s mind, feeling and behavior to reach determined target (Suradinata, 1997:11). Motivation is something that guides others to act and behave in certain ways (Suradinata, 1997:37). And performance is an output that reached by someone in order to do their job based on capability, experience, seriousness, and time (Hasibuan, 2001:94).
The aim of the research is to analyze the influence of leadership and motivation concurrently on performance at PT. BRI Branch Jakarta Veteran. The research methodology adopts descriptive analysis, that is to obtain description on the differences and similarities among the analyzed aspects both theoretically and empirically. Primary data was gathered from questioners distributed to all employees and secondary data was obtained from report available at working units thereon. There were 79 respondents. The collected data was then analyzed using Lisrel program 8.54 to come out with structural model and relationship among variables.
The results indicate that the leadership has a positive and significant correlation toward performance. While motivation also have positive correlation toward performance. Together whether leadership and motivation have positive influence toward employee performance. Finally the PT. BRI Jakarta Veteran Branch is strongly expected to amplify leader more improve the communication to give strong motivation toward the employee directly and face to face, and also can adopted leadership style and behavior in order to face many various problem from the employee. From the quality side of employee performance, the management need to improve human resources considering that motivation have influence concerning performance, along with strong mentally investment in order to obtained high quality all at once sublime characters."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24444
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Nugroho Wardhana Putra
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh employee empowerment, team cohesion dan employee training terhadap kepuasan kerja pada 74 karyawan yang terdiri dari manajer dan kepala divisi yang bekerja pada Kantor Pusat Bank Bukopin. Analisis data menggunakan metode regresi berganda dengan alat bantu software SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan dari employee empowerment terhadap kepuasan kerja, sedangkan dua variabel lainnya yaitu team cohesion dan employee training memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja manajer dan kepala divisi kantor pusat Bank Bukopin.

ABSTRACT
This study examines the impact of employee empowerment, team cohesion and employee training on job satisfaction of 74 employees consisting of managers and division heads working at the Head Office of Bukopin Bank. Multiple regression method with SPSS 24 software tool were used for data analysis. The result of the research shows positive but not significant influence from employee empowerment to job satisfaction, and positive and significant influence from team cohesion and employee training to job satisfaction."
2017
S67172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyani Putri Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Perceived Organizational Support POS terhadap Employee Engagement. Pada penelitian ini, variabel Perceived Organizational Support diukur dengan menggunakan konsep dari Eisenberger dkk 1986 yang terdiri dari 36 indikator dan tiga dimensi, yaitu dimensi Fair Organizational Procedures, Supervisor Support, dan dimensi Favorable Rewards Job Conditions. Sedangkan untuk variabel Employee Engagement digunakan konsep dari Gallup Consultant 2006 yang diukur dengan 12 indikator atau dikenal dengan Q-Twelve Q-12. Pada konsep tersebut terdapat empat dimensi, yaitu What do I Get, What do I Give, Do I Belong, dan How Can We Grow.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang mana sumber data merupakan hasil dari penyebaran kuesioner kepada karyawan tetap non operasional di kantor pusat PT. Jasa Marga Persero tbk, dengan metode non probability sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan koefisien determinasi untuk menguji pengaruh antar variabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 15,9 employee engagement dipengaruhi oleh Perceived Organizational Support.

This research aiming to analyzing the effect of Perceived Organizational Support POS to Employee Engagement. The Perceived Organizational Support variable in this research measured by using the concept from Eisenberger Et al 1986 that has 36 indicators and three dimensions, which are Fair Organizational Procedures, Supervisor Support, and Favorable Rewards Job Conditions. Meanwhile, the concept by Gallup Consultant 2006 that is measured by 12 indicators that is also known as Q Twelve Q 12 is used for the variable of Employee engagement. This concept has four dimensions, which are What Do I Get, What Do I Give, Do I belong, and How Can We Grow.
This research is quantitative research which the data are from the result of the questionnaire that is spreaded among the non operational permanent employees on the head office of PT. Jasa Marga persero using non probability sampling method. This research using a simple regression analysis and coefficient of determination to examine the influence between the variables. The result of this research showed that 15,9 of employee engagement are influenced by the Perceived Organizational Support.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S69485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novea Eka Candra Nuridha
"Pembangunan merupayakan sebuah upaya kolektif yang dilakukan oleh Negara Bangsa dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia-manusia yang menjadi warga negaranya, dengan prinsip keadilan, kesetaraan dan keberlanjutan dalam pengelolaan berbagai modalitas yang ada, khususnya sumber daya alam. Namun demikian, pembangunan yang hanya bertumpu pada paradigma pertumbuhan ekonomi semata pada faktanya tidak sepenuhnya mampu memenuhi tujuan kehidupan yang berkualitas bagi manusia, karena terabaikannya prinsip-prinsip keadilan dan perlindungan terhadap kelestarian lingkungan hidup dan sumber-sumber daya secara berkelanjutan. Paradigma Pembangunan Berkelanjutan akhirnya muncul dan menguat sejak penyelenggaraan World Conference in Sustainable Development (Earth Summit) tahun 1992 di Rio de Janeiro. Paradigma yang dikembangkan menjadi sebuah Agenda Pembangunan Global 2030 yang diberi nama Sustainable Development Goals (SDGs), dengan 17 Tujuan Pembangunan, diantaranya adalah SDGs 2 (zero hunger). Penelitian difokuskan untuk mengkritisi tantangan dalam upaya pencapaian target SDGs 2 (zero hunger) sebagai studi kasus, secara spesifik sub-target 2.1 dari lima sub-target utama dan tiga sub-target pendukung yang ada. Sub-target 2.1 bertujuan untuk mengurangi angka kelaparan dengan menjaminkan akses pangan aman, bernutrisi, dan cukup untuk golongan rentan. Target tersebut diukur dua indikator Prevalensi Kurang Pangan (PKP) dan Prevalensi Rawan Pangan (PRP) yang menitikberatkan akses pangan secara ekonomi, sosial budaya, dan fisik sebagai keberhasilannya. Melalui perspektif jender dan pembangunan sebagai kerangka analisis, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan berdasarkan jender dalam akses pangan yang disebabkan oleh subordinasi perempuan karena adanya budaya patriarki. Dari dua aspek subordinasi perempuan yaitu kondisi ekonomi dan status sosial, ditemukan bahwa terdapat sepuluh tantangan perempuan dalam melakukan akses pangan. Tantangan tersebut menekankan signifikansi budaya patriarki yang menyebabkan subordinasi perempuan sebagai tantangan sistemik yang harus diselesaikan. Peneliti merekomendasikan pemberdayaan perempuan dalam bentuk meningkatkan kualitas sumber daya perempuan melalui pelatihan tenaga kerja dan penyerapan unit usaha ramah perempuan sebagai salah satu upaya dalam menyelesaikan tantangan sistemik tersebut dalam pembangunan.

Development is a collective effort carried out by the Nation State with the aim of improving the quality of life of the human beings who become its citizens, with the principles of justice, equality and sustainability in the management of various existing modalities, especially natural resources. However, development as a paradigm, only focused on economic growth alone, and it is in fact not fully capable of fulfilling the goal of a quality life for humans, due to the neglect of the principles of justice and protection of the environment and natural resources in a sustainable manner. The Sustainable Development Paradigm has finally emerged and strengthened since the 1992 World Conference on Sustainable Development (Earth Summit) in Rio de Janeiro. The paradigm that was developed became a 2030 Global Development Agenda called the Sustainable Development Goals (SDGs), with 17 Development Goals, including SDGs 2 (zero hunger). The research focused on criticizing the challenges in achieving SDGs 2 (zero hunger) as a case study, specifically in sub-target 2.1, as one of the five main sub-targets and three supporting sub-targets. Sub-target 2.1 aims to reduce hunger by ensuring access to safe, nutritious and sufficient food for vulnerable groups. This target is measured by two indicators of Prevalence of Undernourishment (PoU) and Prevalence of Food Insecurity Experience Scale (PFIES) which emphasizes access to food economically, socially and culturally as well as physically as its success indicators. Through the perspective of gender and development as analytical framework, the results of the study show that there are gaps existing based on gender in access to food caused by the subordination of women due to patriarchal culture. From the two aspects of women's subordination, namely economic conditions and social status, it was found that there were ten challenges for women in accessing food. This challenge emphasizes the significance of patriarchal culture as the cause of women subordination as a systemic challenge that must be resolved. Researchers recommend empowering women in the form of improving the quality of women's resources through workforce training and the absorption of women-friendly business units as one of the efforts to resolve these systemic challenges in development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library