Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Information,Publication and Public affairs Office University of the Philipines Manila, 1998,
R 617.3 Man
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Juniper, Richard P.
London: Butterworth-Heinemann, 1993
617.6 JUN e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
St. Louis : MosbyJems, 2002
616.025 EMT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Bintang Abadi
"Keberhasilan penanganan pasien-pasien emergensi ke rumah sakit berkaitan erat dengan "waktu penanganan" yaitu waktu antara kedatangan pasien dengan waktu tindakan yang seharusnya dilakukan, dalam hal ini tindakan pembedahan. Makin lama waktu respon penanganan akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas yang akan dialami pasien tersebut di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (UGD RSCM) yang khusus menangani pasien-pasien gawat darurat/emergensi telah ditetapkan stiatu indikator kinerja sebagai acuan keberhasilan penanganan yaitu dengan dibedakannya kasus Sangat Gawat Darurat (SGD) dan kasus Gawat Darurat (GD). Kasus Sangat Gawat Darurat adalah kondisi pasien yang rnembutuhkan tindakan pembedahan secepatnya karena adanya ancaman kehilangan nyawa. Hal ini dihubungkan dengan adanya gangguan jalan nafas, kemampuan bernafas atau gangguan sirkulasi. Sedangkan kasus Gawat Darurat adalah kondisi pasien yang memerlukan tindakan pembedahan dalam waktu 8 jam pertama (misalnya : hernia strangulata, apendisitis, trauma pembuluh darah, trombosis pembuluh darah). Dalam hal keterlambatan penanganan akan meningkatkan morbiditas yang pada akhirnya akan meningkatkan mortalitas.
Sejak saat kedatangan di UGD, pasien pada umumnya harus melewati beberapa pemeriksaan, diantaranya anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, tindakan-tindakan prabedah. Selain itu juga dilakukan konsultasi antar departemen jika diperlukan dan persetujuan pasien atau keluarganya atas tindakan pembedahan yang akan dilakukan. Bila pasien yang datang disebabkan trauma akan dilakukan Primary Survey dengan segala penanganannya dan dilanjutkan dengan Secoudary survey.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lamanya waktu penanganan prabedah pada pasien-pasien kasus SGD dan GD UGD RSCM yang akan dilakukan pembedahan beserta faktor-faktor 1 alasan yang mempengaruhinya.
Parameter yang digunakan adalah waktu yang dilalui pasien sejak kedatangan sampai dilakukan tindakan bedah dikaitkan dengan waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan-pemeriksaan dan tindakan-tindakan prabedah lainnya (persiapan prabedah)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
618.92 UPD
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: McGraw-Hill, Higher Education, 2005
616.025 2 BAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Victoria: Australian Red Cross, 1995
616.025 2 FIR (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Flint, Thos
Philadelphia : W.B. Saunders, 1958
616.02 FLI e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Tiranda
"Kantong stoma standar memiliki harga yang tidak bisa dijangkau oleh ostomate dengan tingkat ekonomi rendah sehingga diperlukannya alternatif lain dengan fungsi yang sama dan iritasi kulit yang minimal. Penelitian ini bertujuan menganalisa efektifitas penggunaan skin barier batok kelapa dengan kantong stoma standar terhadap cost effectiveness dan iritasi kulit peristoma.
Desain penelitian ini menggunakan RCT (randomized control trial) dengan metode pengumpulan sampel secara consecutive sampling; cross over design. Pengambilan sampel menggunakan randomisasi blok dan single blind. Sampel dalam penelitan ini adalah penyandang stoma yang berada di wilayah Palembang dengan jumlah 8 orang. Cost effectiveness diukur berdasarkan jumlah kali ganti dan harga ganti sedangkan iritasi kulit peristoma dinilai berdasarkan hiperemia yang terjadi menggunakan The SACS Instrument pada hari 0, 3 dan 7.
Hasil penelitian menggunakan paired t-test didapatkan perbedaan cost effectiveness (jumlah kali ganti) antara masing-masing kelompok, tidak terdapat perbedaan cost effectiveness (harga ganti) masing-masing kelompok. Hasil analisis menggunakan Mc Nemar didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan iritasi kulit peristoma pada masing-masing kelompok (p=0,072). Dalam jumlah kali ganti, penggunaan kantong stoma standar jauh lebih efektif dalam waktu dan tenaga dibandingkan kantong stoma standar.
Hasil penelitian ini juga mendapatkan perbedaan kejadian iritasi kulit peristoma antara batok kelapa dan kantong standar sama besarnya. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai tingkat kecembungan batok kelapa yang paling efektif sebagai skin barier, lama waktu penggunaan batok kelapa dan berapa ketebalan batok kelapa yang paling efektif sebagai skin barier. Serta perlu adanya penggabungan teknologi tepat guna dalam pengembangan batok kelapa sebagai skin barier.

Standardize stoma bags has a prices that wasn't affordable by poor ostomates, and another alternatif tool had a similarity in used it of and functions with low risk for peristomal skin irritation was needed. This research is aimed to analyze the effectiveness of coconut shell skin barrier and stoma bag for cost effectiveness and peristomal skin irritation to the colorectal cancer patient.
RCT was used in this research with cross over design approach and 8 ostomates was joined which is lives in Palembang region. Block randomization and single blind was used for sampling technique. The cost effectiveness was measured by the changes of frequency on number and price between the group and The SACS Instrumens was used to measured the peristomal skin irritation at 0, 3 and 7 days.
The results was used paired t-test that there were differences of cost effectiveness (account) and no differences of cost effectiveness (prices) between group. The result of McNemar test showed that there were no differences between group in peristomal skin irritation (p=0,072). Stoma bag was cost effectifeness (the changes of frequency on number) in time and effort better than coconut shell as a skin barrier.
This research found that there were no diferences of incidence in peristomal skin irritation between the groups. Need another continuity about the efficacy in convexity of coconut shell, how long the coconut shell could use as a skin barier and the efficacy in tight of coconut shell. And need the compounding of appropriate technology in develop of coconut shell as a skin barrier.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rao, S. Devaji
New Delhi: Jaypee Brothers Medical, 2012
617.026 RAO g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>