Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Kandida Dita Kusumadewi
"Agentic Engagement (Keterlibatan agentik) merupakan salah satu aspek dari keterlibatan peserta didik atau dikenal dengan istilah student engagement. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peran motivasi terhadap keterlibatan agentik pada peserta didik SMA dalam masa pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini dilakukan pada 375 peserta didik kelas XII yang bersekolah di SMA Negeri Jabodetabek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Agentic Engagement Scale (AES) (Reeve, 2013) dan Questionnaire of Motivation Dimensions (QMD) (Maulana & Bosker, 2011). Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis regresi berganda, dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa motivasi ekstrinsik pada peserta didik cenderung rendah. Sementara motivasi introjected, identified dan intrinsik pada peserta didik bahwa motivasi intrinsik lebih tinggi. Dan motivasi intrinsik dan introjected juga lebih baik memengaruhi secara positif kontribusi konstruktif peserta didik.
Agentic Engagement is one of an aspect from student engagement. The purpose of this research is to see the role of motivation on keterlibatan agentik or involvement in school, especially during distance learning. This research was conducted on 375 12th grade students who attend SMA Negeri Jabodetabek. The measuring tools used in this study are the Keterlibatan agentik Scale (AES) (Reeve, 2013) and the Questionnaire of Motivation Dimensions (QMD) (Maulana & Bosker, 2011). The method used in this study is a simple regression analysis, with the results that the extrinsic motivation of students tends to be low. While introjected, identified and intrinsic motivation to students that intrinsic motivation is higher. And intrinsic and introjected motivation are also better at positively influencing the constructive contribution of students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nabila Hasna Arini
"Kecurangan akademik pada peserta didik SMA terus meningkat dalam 70 tahun terakhir, yang semula berada pada angka 20% saat ini mencapai 75-98%. Fenomena ini menjadi salah satu masalah dalam dunia pendidikan. Berbagai faktor dari segi individual maupun kontekstual sering dihubungkan dengan kecurangan akademik. Penelitian ini fokus pada faktor kontekstual, yang bertujuan untuk melihat pengaruh struktur tujuan kelas terhadap kecurangan akademik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen between-subject (mastery vs performance). Pengambilan data dilakukan secara daring kepada 293 peserta didik SMA (berusia 15-18 tahun) yang sedang melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Peneliti melakukan randomisasi pada manipulasi skenario bacaan struktur tujuan kelas, kemudian memberikan kuesioner kecurangan akademik. Manipulation check juga diberikan untuk melihat efektivitas bacaan. Skenario bacaan (vignette) struktur tujuan kelas diperoleh dari penelitian Day et al. (2011) dan kecurangan akademik diukur menggunakan alat ukur dari Septiana (2016), keduanya disesuaikan dengan konteks SMA di Indonesia dan PJJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dengan struktur tujuan kelas performance (M = 52.49, SD = 21.293) memiliki kecenderungan melakukan kecurangan akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik pada struktur tujuan kelas mastery (M = 39.21, SD = 13.092), t(265.7) = -6.527, p < 0.05. Hasil dari penelitian ini menyarankan para pengajar untuk menerapkan struktur tujuan kelas mastery kepada peserta didik di kelas.
Academic cheating among high school students has continued to increase in the last 70 years, from 20% to 75-98% today. This phenomenon is one of the problems in the education field. Various factors, both individual and contextual, are often associated with academic cheating. This study focuses on contextual factors, which aims to see the effect of classroom goal structure on academic cheating. This research is a quantitative study with a between-subject experimental design (mastery vs performance). Data was collected online to 293 high school students (aged 15-18 years) who were implementing distance learning. The researcher randomized the manipulation of the reading scenario of the classroom goal structure, then gave an academic cheating questionnaire. Manipulation check is also given to see the effectiveness of the readings. The reading scenario (vignette) of the classroom goal structure was obtained from the research of Day et al. (2011) and academic cheating were measured using a measuring tool from Septiana (2016), both adapted to the context of high school in Indonesia and distance learning. The results showed that students with the performance goal structure (M = 52.49, SD = 21.293) had a higher tendency to commit academic cheating than students in the mastery goal structure (M = 39.21, SD = 13.092), t(265.7) = -6.527, p < 0.05. The results of this study suggest the teachers to apply the mastery goal structure to the students in the classroom."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadhila Adani
"
ABSTRAKPandemi COVID 19 telah mengakibatkan penutupan sekolah di seluruh dunia. Untuk memastikan kelangsungan pengajaran dan pembelajaran, sekolah, perguruan tinggi dan universitas telah memindahkan kelas dan kuliah mereka secara online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi stres kerja pada mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas Indonesia yang sedang menyusun skripsi selama pandemi COVID 19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survei cross sectional dan interpretasi deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner online yang terdiri dari; karakteristik individu, Perceived Stress Scale 10 items, Perceived Social Support Scale dan kuesioner yang dibuat dengan mempertimbangkan situasi pandemi, pengalaman dan persepsi mahasiswa dan hubungan efek dosis. Sampel dalam penelitian ini adalah 167 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja dirasakan tinggi sebesar 21%, stres sedang 66,5% sedangkan untuk stres rendah 12,6%.Temuan lain yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan pola belajar dari tatap muka menjadi pendidikan jarak jauh dengan tingkat stres mahasiswa (OR=16,65). Peneliti memberikan rekomendasi beberapa hal terkait dengan tindakan dalam mengelola stres kerja pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi yaitu dengan berdiskusi dengan pembimbing akademis terkait beban tugas, mengerjakan skripsi di ruangan yang nyaman, membuat jadwal belajar agar cukup untuk beristirahat atau melakukan hal positif yang menyenangkan.
ABSTRACTThe Pandemic COVID 19 has resulted in the closure of schools around the world. To ensure the continuity of teaching and learning, schools, colleges and universities have moved their classes and lectures online. The purpose of this study is to get an overview of perceptions of work stress in public health students University of Indonesia who are preparing their undergraduate thesis during the COVID 19 pandemic. This research is a quantitative study with cross sectional survey design and descriptive interpretation. Data were collected using an online questionnaire consisting of; individual characteristics, Perceived Stress Scale 10 items, Perceived Social Support Scale and a questionnaire has made by considering on these pandemic situation, the experience and perception of students and the relationship of dose effects The sample in this study was 167 students. The results showed that work stress was felt high (21%), moderate (66.5%) and mild (12.6%). Another finding is a significant relationship between the impact of changes in learning patterns from face to face to online learning during the COVID-19 pandemic with students' stress levels (OR=16.65). Researcher gives several things to manage work stress among public health students who are preparing their thesis, by discussing with academic counsellor related to the academic load, making an undergraduate thesis in a comfortable environment, making a study schedule in order to get enough break or do what they like to do in a positive ways."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library