Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Cholik Hasan
Abstrak :
Sumber daya manusia yang bermutu dalam suatu organisasi kesehatan diyakini sangat mempengaruhi kinerja organisasi kesehatan tersebut. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan kesehatan, meningkatkan dan memelihara mutu dan lembaga pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kualitas dan kemandirian sumber daya manusia melalui peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerjanya adalah suatu keharusan. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya ketaatan kerja staf di Rumah Sakit Umum Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara. Infornrasi dalam penelitian iii diperoleh melalui data primer dan sekunder dari Rumah Sakit Umum Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara, Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara, Kantor Statistik Lampung Utara dan data primer melalui pengisian kuesioner oleh seluruh staf Rumah Sakit Umum Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunaka pendekatan studi cross sectional, melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data (editing, coding, entry, cleaning), analisis data univariat dan analisis data bivariat. Berdasarkan hasil penelitian saat itu faktor-faktor yang berhubungan dengan ketaatan kerja staf di Rumah Sakit Umurn Mayjand. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara adalah motivasi, persepsi terhadap pekerjaan, kondisi kerja, imbalan dan jenis kelamin, sedangkan faktor jarak rumah ke tempat kerja tidak berhubungan dengan ketaatan kerja staf di Rumah Sakit Umum Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara. Untuk dapat lebih meningkatkan ketaatan kerja staf Rumah Sakit Umum Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara maka pihak manajemen rumah sakit hendaknya dapat meningkatkan motivasi staf, memfasilitasi lingkungan kerja dan meningkatkan persepsi terhadap pekerjaan sesuai job diskripsi. ......Factors Related To Staff Work Discipline At Mayjend. HM Ryacudu General Hospital Kotabumi Lampung Utara in the Year 2002The performance of health organization depends on the quality of human resources. In order to improve and maintain health services which are must to develop intellectual ability and work productivity of the human resources. Several staffs at Mayjend. Mayjend. HM. Ryacudu General Hospital Kotabumi Lampung Utara, are being observed in order to know which factors influence the low standard of work dicipline. The data collected in this research are from Mayjend. HM. Ryacudu General Hospital Kotabumi Lampung Utara, Health Departement of Lampung Utara, and also Statistics office at Lampung Utara as secondary data. The primary data collected by the questionneir, that explore information from all Mayjend. HM. Ryacudu General Hospital Kotabumi Lampung Utara staffs. This research is quantitative research, using cross sectional method, with collecting, editing, coding, entry and cleaning data stoges, analysis univariat and bivariat data. The research shows that factors influence the staff work dicipline at Mayjend. HM. Ryacudu General Hospital Kotabumi Lampung Utara are motivation, work perception, work condition, sex, family responsibility but the distance between home and office doesn?t influence to discipline of the staff. Motivation by manager to the staff is needed for increase loyalty of staff, so they can do the job well.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T2863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri
Abstrak :
Tugas akhir ini mengangkat pentingnya pengetahuan disiplin berlalulintas pada pengemudi kendaraan sepeda motor agar mereka berlaku tertib dan disiplin lalu lintas dalam suatu situasi lalu lintas. program berisi serangkaian pelatihan yang pertisipatif dengan target pengojek di sepanjang jalan Margonda Raya depok namun secara khusus difokskan pada pengojek di gang Langgar Jalan Margonda Raya depok. ......This final project raises the importance of disciplinary knowledge passing on motorbike drivers so that they act in an orderly and disciplined traffic manner in a traffic situation. the program contains a series of participatory training with the target of drivers along Margonda Raya Depok road but specifically focused on the ojeg drivers in Jalan Langgar Jalan Margonda Raya Depok.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T38233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Senge, Peter M.
Jakarta : Binarupa Aksara, 1996
302.35 SEN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chairil
Abstrak :
Penelitian ini telah dilakukan terhadap 146 orang sampel secara random disproporsional berdasarkan tingkat pendidikan di bagian-bagian atau unit-unit kerja PT Tancho Indonesia Tbk. Data tersebut diambil sebagai bahan analisis hubungan Disiplin kerja dengan Produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk. Hasil Penelitian ini yang berdasarkan jawaban responden menunjukkan bahwa disiplin kerja dengan skor terendah adalah 85 dan skor tertinggi 126. Dari seluruh jumlah responden yang ada, 5 responden (3,42%) berada di bawah nilai rata-rata responden (X < X sedangkan 141 responden (96,58%) jawaban responden di atas jumlah nilai rata-rata responden (X > X) . Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja di PT Tancho Indonesia Tbk. telah dilaksanakan sesuai dengan konsep disiplin kerja yang telah ditetapkan dengan adanya : (1) Perumusan tujuan dan kemampuan kerja karyawan, (2) Keteladanan pimpinan, (3) Balas jasa, (4) Keadilan, (5) Waskat (6) Sanksi hukuman (7) Ketegasan, dan (8) Hubungan kemanusiaan. Untuk produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk yang diperoleh dari hasil penelitian dengan skor terendah 86 dan skor tertinggi 137. Dari jumlah responden yang ada hanya 1 responden (0,7%) yang berada di bawah nilai rata-rata (Y < Y ), sedangkan 145 responden (99,3%) berada di atas nilai rata-rata (Y > Y), Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk. Mempunyai mental ke arah produktivitas kerja, yaitu (1) lebih dari sekedar memenuhi kualifikasi pekerjaan, (2) bermotivasi tinggi, (3) memenuhi orientasi kerja, (4) dewasa, (5) dapat bergaul dengan efektif. Hasil analisis statistik Infrensia dengan menggunakan koefisien korelasi Product Moment pada metode parametrik menunjukkan hubungan positif antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk. (r = 0,9665) atau sebesar 93,41% . Semua indikator disiplin kerja mempunyai hubungan yang positif dengan produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk.dan mempunyai keberartian (signifikansi) hubungan setelah dilakukan Uji Keberartian (signifikansi) koefisien korelasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk dengan Tingkat Determinasi sebesar 93,41% . Hal ini berarti bahwa hanya 6,59 % faktor hubungan dengan produktivitas kerja karyawan ditentukan oleh variabel-variabel lain. Walaupun besarnya pengaruh variabel disiplin kerja terhadap produktivitas kerja, variabel disiplin kerja karyawan masih perlu lebih ditingkatkan, guna mencapai peningkatan produktivitas kerja yang maksimal. Bila produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk. mencapai titik maksimal, maka keuntungan perusahaan tentu akan meningkat pula, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan karyawan berupa pembagian bonus atau peningkatan gaji dan upah.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T1257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Labre, Benediktus
Abstrak :
Penelitian ini dikenakan pada Siswa SMA kelas III di Kota Administratif Kupang Nusa Tenggara Timur. Masalah pokok dalam penelitian tersebut adalah sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Penelitian ini juga ingin melihat hubungan antara persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga, lingkungan sekolah dan tingkat aspirasi terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Selanjutnya, ingin melihat pula pengaruh persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga, lingkungan sekolah, dan tingkat aspirasi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Permasalahan tersebut diangkat mengingat remaja SMA merupakan kader-kader generasi penerus yang potensial, sehingga pembinaan, pembentukan dan pengembangan disiplin diri bagi mereka perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Di samping itu, remaja sebagai individu yang sedang mencari dan menemukan jati dirinya menuntut pengertian dan perlakuan khusus dari semua pihak yang bertanggung jawab. Temuan penelitian ini menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Siswa SMA kelas III di Kota Administratif Kupang umumnya mempunyai sikap positif terhadap disiplin sekolah. Hal ini berarti, remaja SMA masih menerima disiplin sebagai suatu nilai untuk menjawab kebutuhan-kebutuhannya, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan belajar di sekolah. Sikap positif tersebut juga memberikan suatu indikasi bahwa remaja SMA memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan di sekolah dan bagi kehidupan masa depannya. 2. Adanya hubungan yang positif dan bermakna antara persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, keluarga tetap berperan sebagai lingkungan pertama bagi anak dalam mengadakan sosialisasi dan penyesuaian diri yang positif. Keluarga memang mempunyai peran yang sangat besar dalam pembentukan dan pengembangan pribadi anak seutuhnya. 3. Ada hubungan yang positif dan bermakna antara persepsi siswa tentang lingkungan sekolah dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, sekolah sebagai lingkungan kedua bagi anak setelah keluarga, memainkan peranan yang tidak kecil bagi terbentuk dan terbinanya sikap positif siswa terhadap disiplin sekolah. Lingkungan sekolah merupakan salah satu dapur utama yang ikut membentuk dan, membina disiplin anggota masyarakat, bila sekolah dapat berkarya dengan disiplin dan kejujuran yang tinggi. 4. Tidak terdapat hubungan yang positif dan bermakna antara tingkat aspirasi dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, tingkat aspirasi sebagai standar kinerja yang melibatkan ego, tidak memberikan kontribusi yang berarti terhadap sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Tingkat aspirasi seseorang sangat dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi dan orientasi nilai budaya masyarakat setempat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua siswa relatif rendah, dan berdasarkan pengamatan bahwa orientasi nilai budaya masih tertuju terhadap kebutuhan jangka pendek, yaitu perbaikan keadaan ekonomi terutama sandang pangan dan perumahan. Aspirasi pendidikan, pekerjaan dan jabatan yang akan dilakukan masih menggantungkan diri pada pekerjaan sebagai pegawai negeri. Pola pandang tersebut, menutup kemungkinan bagi pilihan pekerjaan lain. Selanjutnya, pola pandang yang demikian mencerminkan sikap hidup ketergantungan, etos kerja yang rendah, tidak berani mengambil resiko, kurang percaya diri, dan kebiasaan cepat puas. Sikap dan perilaku ini merupakan kendala budaya yang turut mempengaruhi dan membentuk tingkat aspirasi masyarakat. 5. Dari ketiga variabel bebas (prediktor) tersebut, persepsi siswa tentang lingkungan sekolah paling dominan memberikan kontribusi terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Sedangkan variabel persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga dan variabel tingkat aspirasi tidak memberikan kontribusi yang bermakna terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Akan tetapi secara bersama-sama ketiga prediktor tersebut memberikan kontribusi yang cukup bermakna terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, ketiga prediktor dalam mempengaruhi kriterium mempunyai kekuatan peran yang berbeda-beda dan masih banyak pengaruh variabel lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian tersebut. Dengan demikian keluarga, lingkungan sekolah dan tingkat aspirasi siswa merupakan variabel-variabel bebas (prediktor) yang harus diperhitungkan dalam pembinaan, pembentukan dan pengembangan sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Dengan kata lain, sangat diharapkan kerja sama terus menerus antara faktor internal dan faktor eksternal dalam mempengaruhi terbentuknya sikap positif terhadap disiplin sekolah. Adanya sikap positif remaja SMA terhadap disiplin sekolah merupakan modal dasar baginya untuk berdisiplin diri dalam karier dan pengabdiannya pada masa-masa yang akan datang.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Rusdi Aiyub
Abstrak :
Menyadari bahwa manusia merupakan kekuatan utama pembangunan dan sekaligus tujuan pembangunan, maka harus ditingkatkan kualitas manusia sebagai sumber daya insani. Sejalan dengan itu dikembangkan suasana yang makin membangkitkan peranan yang efektif dan dinamis dari seluruh masyarakat dalam pembangunan. Pegawai memegang peranan penting dan menentukan dalam suatu organisasi, karena berfungsinya organisasi sangat tergantung pada pegawai dalam mencapai tujuan. Para pegawai dituntut melaksanakan tugas dengan disiplin, yaitu dengan penuh kesadaran, mentaati segala ketentuan organisasi dan penuh tanggung jawab. Mengingat pentingnya disiplin, maka merupakan keharusan bagi pimpinan organisasi untuk menanamkam disiplin yang baik terhadap pegawainya, Lebih-lebih dalam organisasi pemerintahan karena menyangkut kepentingan negara dan masyarakat. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berusaha menegakkan disiplin dilingkungan Pegawai Negeri, dengan berpedoman kepada peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun. 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Dari hasil penelitian pendahuluan ternyata masih banyak hukuman disiplin dijatuhkan kepada Pegawai Negeri Sipil di DKI, dimana dalam 5 Tahun terakhir terdapat 564 kasus. Faktor penyebab adanya pelanggaran Disiplin tersebut terutama kurangnya pembinaan Pegawai Negeri Sipil, dimana masalah kesejahteraan merupakan masalah utama. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bagian terbesar 45 % pegawai yang dikenakan hukuman disiplin, adalah pelanggaran meninggalkan tugas, keadaan ini menunjukkan indikasi bahwa menurunnya tingkat kepuasan Pegawai Negeri Sipil mewarnai suasana kerja Sekretariat Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Disisi lain berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa ada tiga faktor yang dapat menunjang disiplin Pagawai Negeri Sipil, yaitu kesejahteraan, keteladanan, dan ketegasan. Mengacu kepada hasil pengamatan dan tinjauan teoritis penelitian, maka pokok permasalahan yang ingin dikaji adalah bagaimanakah pengaruh Peraturan Disiplin sebagai salah satu usaha Pembinaan Pegawai Negri Sipil. Berdasarkan telaahan teoritis, dan pendapat para sarjana dapat diungkapkan bahwa, pembinaan Pegawai Negeri Sipil dapat didefinisikan secara bervariasi. Dalam rangka upaya pembinaan, maka definisi yang digunakan adalah definisi yang dinamis, memberikan peluang dalam kaitan dengan fungsi merencanakan, mengatur, dan Berdasarkan pada telaahan ini, maka hipotesis yang dapat dikemukan adalah : 1. Ada pengaruh positif antara efektivitas pelaksanaan peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan usaha pembinaan pegawai. 2.Semakin efektif Penerapan Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka akan semakin menunjang keberhasilan pembinaan pegawai. Untuk menguji kebenaran dari kedua hipotesis diatas dilakukan penelitian lapangan, dua variabel yang diteliti adalah Penerapan Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, sebagai variabel bebas dan keberhasilan usaha pembinaan pegawai sebagai variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari 2 sub variabel, ketaatan dan penjatuhan hukuman, sedangkan variabel terikat terdiri dari 3 sub variabel. ketertiban, hasil kerja, serta aparat yang bersih dan beribawa. Dari hasil kajian diperoleh imformasi bahwa hipotesis pertama teruji kebenarannya, bahwa terdapat pengaruh positif antara Pelaksanaan Peraturan Disiplin dengan usaha. pembinaan dengan nilai 0,12416, walaupun dalam kategori yang rendah sekaii, diantara 0 - 0,20. Akan tetapi dari hasil pengujian signifikansi ternyata nilai yang diperoleh bahwa to < t tab yaitu 1,76047, menunjukkan bahwa hubungan tidak signifikan antara penerapan Peraturan Disiplin dengan keberhasilan Pembinaan Pegawai. Dari hasil persamaan Regresi, V = - 0.51609 + 1,25296 X, maka sumbangan variabel bebas terhadap usaha pembinaan pegawai, hanya 0.01541, berarti hanya 1,5 %. Angka prosentase ini menunjukkan bahwa sedikit sekaii pengaruh Penera- ' pan Peraturan Disiplin Pegawai terhadap keberhasilan Pembinaan, walaupun demikian pengaruhnya positif dan terbukti hipotesa kedua teruji kebenarannya. Sejalan dengan temuan lapangan dan hasil pengujian hipotesa tersebut diatas maka untuk membina Pegawai Negeri Sipil di Daerah Khusus Ibukota Jakarta disarankan : 1. Supaya dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil, di Sekretariat Daerah Khusus Ibukota Jakarta memberikan peranan yang lebih besar kepada pimpinan-pimpinan unit kerja, di samping itu pimpinan unit kerja.harus memberikan tauladan yang baik untuk bawahannya. 2. Pendekatan pembinaan tidak difokuskan pada penerapan Peraturan Disiplin saja, akan tetapi pembinaan harus dilakukan melalui, pendekatan keseiahteraan, pemerataan pendapatan, pemerataan kesempatan dan sebagainya. 3. Prinsip keadilan dalam penjatuhan hukuman disiplin harus benar-benar diperhatikan 4. Peranan Korpri harus lebih nyata dalam pembinaan Pegawai, baik karir pegawai, mental pegawai maupun kesejah teraan Pegawai. Melalui pendekatan-pendekatan diatas keberhasilan pembinaan akan lebih terbuka peluangnya untuk mencapai tujuan organisasi Sekretariat Wilayah Daerah Pemerintah Daerah Khusus Ibukata Jakarta.
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dominikus Dolet Unaradjan
Abstrak :
Disiplin kerja karyawan penting karena disiplin kerja berhubungan dengan produktivitas. Para karyawan suatu perusahaan yang berdisiplin selalu bersikap dan berperilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau tata tertib kerja yang berlaku dalam perusahaan tersebut. Konsep disiplin dalam penelitian ini adalah ketaatan dan kepatuhan pada karyawan yang penuh keinsafan dan kesadaran terhadap peraturan-peraturan yang berlaku. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki berbagai faktor yang mempengaruhi disiplin karyawan, seperti teladan para pemimpin, faktor pribadi karyawan, dan lingkungan kerja. Dalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut dioperasionalisasikan sebagai berikut: pendidikan, pengalaman kerja, kematangan karyawan dan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan atasannya. Sumbangan sumber daya manusia dalam perusahaan ditentukan oleh disiplin kerja karyawan yang dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman kerja, kematangan karyawan dan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan. Penelitian secara empiris menguji serangkaian hipotesis yang didasarkan atas kajian teoritis sebagai berikut: (1) Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan kematangan karyawan; (2) Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan; (3) Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan disiplin kerja karyawan; (4) Ada hubungan antara kematangan karyawan dengan disiplin kerja (5) Ada hubungan antara pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja; (6) Ada hubungan antara kematangan karyawan dengan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan. Analisis data empiris lewat tabel distribusi frekuensi dan tabel silang dengan uji coba Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis ternyata menunjukkan hal-hal berikut: (1) Hipotesis yang berbunyi: "Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan kematangan karyawan" diterima. Hipotesis yang berbunyi: "Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan disiplin kerja karyawan", diterima. Hipotesis yang berbunyi: "Ada hubungan antara kematangan karyawan dengan disiplin kerja karyawan" diterima; (2) 5edangkan hipotesis yang berkaitan dengan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan atasannya ternyata harus ditolak karena tidak didukung oleh data empiris. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja karyawan sangat penting dan perlu mendapat perhatian dan pengakuan formal manajemen perusahaan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinandus Hartadi Edy Nugroho
Abstrak :
Dalam proses peradilan pidana setelah ada putusan pengadilan, selanjutnya jaksa akan melaksanakan putusan itu dan membawa terpidana untuk dimasukkan ke lembaga pemasyarakatan. Pada tahap selanjutnya pengadilan masih memiliki tanggungjawab dan kewajiban untuk mengendalikan putusannya dengan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaaan pidana yang harus dijalani oleh terpidana. Lembaga baru berupa hakim yang bertugas untuk mengawasi eksekusi dari putusan pidana awalnya diambil dari negara Perancis, yaitu "juge de l'application des peines", yang dapat disejajarkan dengan hakim pengawas dan pengamat yang diintrodusir oleh Undang-Undang Nomor 14 Tabun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 8 Tabun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Hakim pengawas dan pengamat melaksanakan tugas pengawasan dan pengamatan setelah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dan terpidana menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan, pidana bersyarat, pelepasan bersyarat, maupun setelah selesai menjalani pidana dan kembali ke masyarakatan. Hakim pengawas dan pengamat dalam KUHAP diatur pada Pasal 277 sampai dengan Pasal 283.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsan Yudhistira
Abstrak :
Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan RI yang melanggar hukuman Disiplin akan diberikan sanksi hukuman disiplin sesuai peraturan yang berlaku untuk menjaga kehormatan dan martabat proesi selaku pejabat fungsional yang menurut Undang-Undang berwewenang guna menangani perkara yang mewakili kepentingan masyarakat indonesia sesuai dengan kewajiban jaksa kepada yakni menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Profesi, akan tetapi dewasa ini Masyarakat Indonesia merasa bahwa penegakan Hukuman Disiplin dirasakan belum efektif dibuktikan bahwa kurun waktu 2017-2020 Kejaksaan RI merupakah salah satu instansi yang para pegawainya paling banyak dijatuhi Hukuman Disiplin dan mengakibatkan kurangnya kepercayaan masyarakat Indonesia terkait efektivitas penerapan Hukuman Disiplin pada para Pegawai Kejaksaan RI. Peneliti memakai metode penelitian Yuridis Normatif dengan sifat deskriptif yang memakai data sekunder dan memakai sifat penelitian Preskriptif dari menerapkan alat pengumpul data meliputi studi kepustakaan dengan Metode analisis data secara Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk menegakan hukuman disiplin Kejaksaan RI dapat diterapkan berdasarkan Peraturan BKN ataupun ditindak oleh Komisi Kejaksaan dan juga mada kurangnya kesadaran PNS terkait Tindakan Disiplin menyebabkan Penjatuhan Hukuman Disiplin yang selalu tinggi tiap tahunnya, dan seharusnya Penerapan hukuman disiplin pegawai Kejaksaan RI harus mengutamakan keefektifitasan bukan hanya berdasar statistic yang tinggi serta harus dilakukan pencegahan sebelum terjadinya penjatuhan hukuman disiplin dari Pejabat yang Bersangkutan. ......The Civil Servants of the Attorney General’s Office of Indonesia who violates the disciplinary penalty should be given the sentence according to the valid regulations as the purpose of maintaining the profession and dignity as a functionary who given an authorization based on the act to coping up with the case to deputize the society needs. According to the attorney’s obligation: uphold the profession and dignity, on the other hand, society found that the enforcement of disciplinary penalties is ineffective nowadays. It is proven on the years 2017- 2020, employees of the Attorney General's Office of Indonesia have neglected their obligations and being punished due to disciplinary penalties, this case causes society’s trust regarding the effectivity the use of the disciplinary penalties of the Attorney General's Office of Indonesia. The research method used is normative juridical with descriptive that utilize the secondary data, prescriptive research to utilizing the data collection tools in the form of literature study with qualitative analysis method. The outcome would indicate that the enforcement of disciplinary penalties for civil servants of the Attorney General's Office of Indonesia could be applied to BKN regulation. Moreover, the lack of civil servants’ awareness regarding the disciplinary penalties causes an increase in the number of employees sentenced each year. It is a necessity that the practice of disciplinary penalties for civil servants of the Attorney General's Office of Indonesia prioritizes the effectiveness. Furthermore, the prevention of this case is highly important to reduce the number of employees sentenced.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>