Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elizabet Endang P.
Abstrak :
Penelitian berjudul Model Terapi tari Bali sebagai Metode Intervensi Sosial dalam Penanganan Korban Kekerasan Seksual dalam Rumah Tangga ini bertujuan untuk : 1. Menjelaskan bahwa gerakan tari Bali, memiliki potensi untuk dijadikan media intervensi sosial. 2. Memformulasikan tahapan metode intervensi sosial dengan gerakan tari bali, menjadi sebuah model terapi tari dalam intervensi sosial. 3. Menerapkan formulasi model terapi tari bali dalam melakukan intervensi sosial. 4. Menganalisa proses terapi tari Bali yang diterapkan sebagai sebuah model terapi yang komprehensif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian qualitative, dengan informan utama adalah pasangan suami istri sebagai korban dan pelaku kekerasan seksual dalam rumah tangga. Proses penelitian dilakukan dengan menerapkan model terapi tari bali ini pada informan dalam bentuk 12 (duabelas) sessi terapi selama lebih kurang 6 (enam) bulan. Hasil terapi tari bali menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan atas BIO, PSIKO,SPIRITUAL dan SOSIAL, yaitu munculnya kesepakatan dalam relasi hubungan suami istri dalam memaknai sebuah relasi rumah tangga. Selain itu, dari penerapan terapi tari bali yang dilakukan terbukti bahwa terapi tari bali ini tidak hanya dapat dimanfaatkan bagi klien yang mengalami masalah kekerasan seksual dalam rumah tangga, tetapi juga untuk permasalahan lainnya, seperti ; pecandu alcohol, depresi, migraine dan sebagainya. Kesimpulan penelitian ini adalah ; bahwa 1. Gerakan tari Bali merupakan representasi dari Tri Takarana ; unsur Tuhan, manusia dan alam semesta memiliki potensi yang besar untuk dapat dijadikan media intervensi sosial, dimana juga merupakan bentuk metode yang melibatkan kearifan local dalam menyelesaikan permasalahan klien 2. Formulasi Model Terapi Tari Bali merupakan sebuah treatment yang inovatif, dalam membantu klien untuk menemukan kesepakatan makna didalam relasi rumah tangga. Dengan demikian akan menambah kekayaan metode intervensi sosial dalam ilmu pekerjaan sosial. 3. Penerapan Terapi tari ini digunakan sebagai sebuah jembatan spiritual agar manusia dapat berinteraksi melalui symbol-simbol ; antara dirinya sendiri, dengan manusia lain diluar dirinya dan dengan lingkungan sosialnya. 4. Sebagai sebuah treatment yang melibatkan unsure BIO, PSIKO, SPIRITUAL dan SOSIAL, maka model terapi tari bali ini merupakan sebuah metode yang komprehensif dalam membantu menyelesaikan permasalahan klien secara keseluruhan. Sebagai sebuah rekomendasi praktis : bahwa Model Terapi Tari Bali berhasil untuk digunakan sebagai sebuah alternative intervensi. Mengingat Indonesia kaya akan berbagai macam suku yang masing-masing suku memiliki produk adatnya dalam bentuk seni tari, maka sangat dimungkinkan untuk dapat mengadaptasi model terapi tari bali ini untuk jenis gerakan tari dari daerah lain. Adapun rekomendasi akademis adalah bahwa : 1. Terapi Tari Bali, dapat digunakan sebagai salah satu MODEL untuk melakukan Intervensi Sosial, didalam Ilmu Kesejahteraan Sosial. 2. Berdasarkan penelitian ini, Model Terapi Tari Bali, dapat pula digunakan sebagai metode intervensi pada masalah-masalah social lainnya tidak terbatas pada permasalahan kekerasan seksual dalam rumah tangga saja. Sebagai harapan untuk Pekerja Sosial Indonesia masa depan ; 1. Melalui kekayaan seni budaya Indonesia, dalam hal ini adalah seni Tari, diharapkan MODEL TERAPI TARI BALI ini dapat memperkuat strategi Pelayanan Sosial dalam PROFESI PEKERJAAN SOSIAL INDONESIA. 2. Melalui Penelitian ini, dapat memicu KETRAMPILAN pada PEKERJA SOSIAL, untuk melakukan INOVASI STRATEGI INTERVENSI SOSIAL, sebagai sebuah Pengembangan MODEL dan METODE INTERVENSI yang telah ada sebelumnya. 3. Seorang praktisi/terapis mampu untuk dapat menghubungkan antara ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya dengan budaya tradisional klien yang sedang ditanganinya melalui penghargaan dan adaptasi terhadap budaya dan adat istiadat yang berlaku, agar bantuan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat local dan tujuan pelayanan dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan. 4. Pemanfaatan sumber daya local keIndonesiaan yang memiliki kekayaan variant produk budaya dalam hal ini adalah TARI, maka terapi tari tradisional, dapat menjadi tantangan dan kekuatan bagi perkembangan Pekerjaan Sosial Indonesia di masa yang akan datang. ...... The study entitled Balinese Dance Therapy Model as a Method of Social Intervention in the Treatment of Sexual Violence Victims in a Family aims to: 1. Explains that Balinese dance movements have a potency to be used as media of social intervention. 2. Formulating the stages of social intervention methods using Balinese dance movement to be used as a dance therapy model of social intervention. 3. Applying the formulation of Balinese dance therapy model in doing the social intervention. 4. Analyzing the process of the Balinese dance therapy that is applied as a model of comprehensive therapy. The research method used was a qualitative research method, the key informants were spouses as the victim and the perpetrator of sexual violence in the family. The research process is done by applying the model of Balinese dance therapy on the informants in the form of 12 ( twelve ) therapy sessions for approximately 6 ( six ) months. Balinese dance therapy results indicated that there has been a change in BIO, PSYCHO , SPIRITUAL and SOCIAL , namely the emergence of an agreement in interpreting the relationship of husband and wife in a family relationship. Moreover, from the implementation of Balinese dance therapy conducted proved that the Balinese dance therapy can be utilized not only for clients who have problems of sexual violence in the family, but also for other problems, such as alcoholics , depression , migraine and so on . The conclusion is , that 1 . Balinese dance movement is a representation of the Tri Takarana: -- elements of God , man and the universe that has a great potential to be used as media of social intervention, which is also a form of method that involves local wisdom to solve problems of clients 2 . The formulation model of Balinese Dance Therapy is an innovative treatment, in helping clients to find an agreement within the meaning of relations of husbands and wives in a family life . Thus it will increase the wealth of social intervention methods in the science of social work. 3. The application of dance therapy is used as a spiritual bridge for people to interact through symbols; -- among themselves, with other human beings outside himself and the social environment. 4 . As a treatment that involves elements of BIO , PSYCHO , SPIRITUAL and SOCIAL , the Balinese dance therapy moel is a comprehensive method to help solve client problems as a whole . As a practical recommendation : that the Balinese Dance Therapy Model has successfully used as an alternative intervention . Since Indonesia is rich in a variety of tribes and each tribe has their own traditional products in the form of dance , it is very possible to adapt the Balinese dance therapy model for this type of dance movements from other areas . The academic recommendation is that : 1 . Balinese Dance therapy , can be used as one of the models to Social Intervention in Social Welfare Studies . 2 . Based on this research , Balinese Dance Therapy Model can also be used as a method of intervention on other social issues, not limited to the issue of sexual violence in the home alone . As hopes for the future of Social Workers of Indonesia; 1 . Through a wealth of art and culture of Indonesia , in this case is the art of Dance , it is expected that this THERAPY BALI DANCE MODEL will strengthen the social services in SOCIAL WORK PROFESSIONALS in INDONESIA . 2 . This study can trigger the SOCIAL WORKER SKILLS to conduct SOCIAL INNOVATION STRATEGY INTERVENTION as a MODEL for the Development of the existing INTERVENTION METHODS. 3 . A practitioner / therapist is able to connect his/her expertise to traditional culture of the client that is being handled through the appreciation and adaptation to the culture and customs, so that the assistance provided can be accepted by the local community and service objectives can be realized as expected . 4 . Utilization of local Indonesian cultural resources which own rich and variant cultural products in this case is DANCE, the traditional dance therapy can become a challenge and a power for the development of Indonesian Social Work in the future.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nissa Cantika
Abstrak :
Hambatan mobilitas fisik merupakan masalah yang umum terjadi pada lansia. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan pada sistem muskuloskeletal lansia secara fisiologis maupun patologis, seperti stroke. Kondisi post-stroke berdampak pada mobilisasi lansia dalam beraktivitas. Penulisan karya ilmiah dengan metode studi kasus ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan yang diberikan terhadap lansia post-stroke dengan masalah hambatan mobilitas fisik di Panti Sasana Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas dari tanggal 3-20 April 2023. Intervensi yang dilakukan berupa dance therapy sebagai latihan fisik dan berfokus pada peningkatan keseimbangan serta kekuatan otot lansia dengan cara sederhana serta menyenangkan. Hasil evaluasi dari intervensi yang dilakukan selama 10 hari terhadap klien menunjukkan peningkatan nilai Berg Balance Test dari 39 menjadi 49, Timed Up and Go dari 22 detik menjadi 11 detik, dan nilai kekuatan otot melalui Manual Muscle Test. Hal ini membuktikan terdapat peningkatan mobilisasi lansia dari keseimbangan dan kekuatan otot setelah melaksanakan intervensi menari. ...... Physical mobility limitation is a common problem for the elderly. This can be caused by physiological and pathological changes in the musculoskeletal system of the elderly, such as stroke. Post-stroke conditions can have an impact on the mobilization of the elderly in their activities. This scientific writing with case study method aims to describe the nursing care given to post-stroke elderly with physical mobility limitation at Panti Sasana Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas from April 3-20 2023. The intervention is dance therapy as physical exercise for the elderly and focus on increasing balance and muscle strength in a simple and fun way. Evaluation results of interventions carried out for 10 days on the elderly showed an escalation in Berg Balance Test values from 39 to 49, Timed Up and Go Test from 22 to 11 seconds, and muscle strength values through the Manual Muscle Test. This proves there is an increase in the mobilization for the elderly in terms of balance and muscle strength after carrying out dance therapy interventions.
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Caranissa Ayudia Djatmiko
Abstrak :
ABSTRAK
Studi constructivist grounded theory ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman mengenai perspektif orang tua dan guru mengenai kelas tari khusus penyandang Down syndrome di Gigi Art of Dance berdasarkan pengalaman mereka. Walau kelas tersebut terbukti menyediakan banyak kesempatan bagi para murid ini, ia juga memiliki makna yang signifikan bagi orang tua dan guru yang terlibat. Berdasarkan observasi partisipan selama tiga bulan, delapan wawancara mendalam dan memo writing, studi ini berhasil menemukan tiga kategori emergent: ?Mewujudkan Rumah?, ?Menginginkan Anak Bersosialisasi? dan ?Mengubah Persepsi?. Hasilnya berkontribusi terhadap manfaat kegiatan seni, khususnya tari, bagi orang tua dan guru penyandang Down syndrome. Ditambah lagi, studi ini menggarisbawahi pentingnya memperhitungkan pengalaman partisipan dalam memahami proses konstruksi makna. Yang terakhir, ia menunjukan penggunaan dari constructivist grounded theory yang sebelumnya mungkin jarang dihubungkan dengan metode tersebut
ABSTRACT
This constructivist grounded theory study aims to develop a deeper understanding of parents and dance teacher?s perspectives on Down syndrome dance class in Gigi Art of Dance based on their experiences. Although the class itself proves to provide great opportunities for these students, it also means a great deal for the parents and teacher involved. Drawing on three months of participant observation, eight in-depth interviews and memo writing, this study manages to reveal three emergent categories: ?Realizing a Home?, ?Wanting the Children to Socialize? and ?Changing the Perception?. The results contribute to the benefits of the arts, particularly dance, for parents and teachers of people with Down syndrome. In addition, this study highlights the importance of accounting for participants? experiences in understanding the process of meaning construction. Finally, it demonstrates the use of constructivist grounded theory in the field of communications, which might be rarely associated with the method before;
2016
S64895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library