Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ana Mariani
Abstrak :
"Peningkatan terus menerus kemakmuran dengan penekanan semata-mata pada kerja dan konsumsi menyebabkan banyak orang bertanya-tanya hahkan putus asa tentang arti kehidupan seperti itu." (camas Mayer) Dalam kapaitalisme lanjut, media merupakan obyek konsumsi yang menyita perhatian banyak pihak. Ironisnya, media sebagai obyek konsumsi justru menghampiri subyeknya dengan kelimpahruahan bentuk dan isinya. Media telah mengambil peran penting dalam kehidupan sosial sehingga siapapun tidak kuasa untuk menghindarinya. Bahkan dalam pandangan hegemonian, media merupakan intellectual organic yang memberikan pengaruh dan menindas klas-klas yang sudordinat termasuk kelas buruh di dalamnya. Kelas buruh merupakan entitas yang identik dengan ketertindasan dan penghisapan secara terus menerus dalam kehidupannya. Proses pemiskinan intelektual kelas buruh dengan banyaknya beban pekerjaan yang ditanggungnya dan pemanfaatan waktu luang yang tidak signifikan dalam menumbuhkan kesadaran kelas menjadikan buruh hanya sebagai alat produksi yang melanggengkan kuasa kapitalisme yang seharusnya diperanginya. Tesis ini berangkat dari asumsi bahwa setiap buruh mengkonsumsi media, dan disela sifat-sifat kerjanya, praktik konsumsi media sebagai bagian dari budaya konsumsi media pada kelas buruh menunjukkan kekhasan yang menarik untuk dicermati Tesis ini bermaksud mengkritisi budaya konsumsi klas buruh terhadap media dalam sistem yang kapitalistik. Tesis ini tidak bermaksud mengukur dan mencari dampak tertentu dari penggunaan media pada kelas buruh, tetapi hanya memberikan deskripsi sederhana dari budaya mengkonsumsi media dari buruh yang penulis amati. Untuk tujuan tersebut maka tesis ini menggunakan metode etnografi yang tidak saja melibatkan peneliti dalam keseharian kelas buruh tetapi juga melakukan wawancara untuk melengkapi pengetahuan peneliti tentang budaya konsumsi media pada klas buruh. Dari studi etnografi yang dilakukan, ditemui bahwa kelas buruh tidak benar-benar secara sadar dalam mengkonsumsi media. Konsumsi buruh terhadap media lebih menyerupai transaksi dimana buruh menukarkan waktu luangnya dengan kesenangan-kesenangan yang dikomodifikasi media untuk dapat mengurangi kepenatannya dalam berkerja. Media yang paling mendapat perhatian dari kelas buruh adalah media penyiaran yaitu televisi dan radio. Sementara surat kabar dan majalah tidak banyak mendapatkan perhatian. Kelas buruh hampir tidak mengkonsumsi buku, film serta tidak menggunakan komputer dalam kesehariannya. Alih-alih praktik penggunaan media itu dapat menumbuhkan kesadaran kelas buruh sebaliknya justru memalingkan kelas buruh dari kondisi-kondisi actual yang menindas mereka.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dirjen Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1973
301.2 IND c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibawarta
Jakarta: UI-Press, 2013
PGB 0254
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Jungsoo Kim
Abstrak :
The huge popularity of Korean pop culture overseas, labeled Hallyu, otherwise known as the Korean Wave, is an unprecedented event in the cultural history of Korea. Many foreign observers tend to see it as the result of the Korean government?s policy efforts. This paper claims that Hallyu in essence is an unintended ?success without design.? No one, including the Korean government, intentionally planned it. There were five key factors that made it possible: the competitiveness of Korean culture industries, political economic changes in East Asian countries, entrepreneurs in show business, fragmentary governmental support, and global digital networks. Each of these factors has independently contributed in its own way to the success of Hallyu. The fact that Hallyu is not a product of any deliberate plan has some important implications for cultural policy and culture industries.
Graduate School of Public Administration Seoul National Universiarty, 2016
370 KJPS 31:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Krisnadi Yuliawan
Abstrak :
Tesis ini membahas fenomena munculnya kebijakan Uni Eropa di bidang perfilman, dan bagaimana kebijakan itu mempengaruhi kebijakan perfilman di negara-negara anggota Uni EropaHasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kebijakan perfilman Uni Eropa terbentuk karena adanya shared ideas yang dimiliki para pemimpin dan pejabat Uni Eropa, serta pemimpin dan pejabat di negara-negara anggotanya. Shared ideas itu tumbuh karena pemahaman yang sama akan ancaman dan kepentingan yang dihadapi, terutama di bidang perfilman.Berdasarkan studi kasus kebijakan perfilman di negara-negara Jerman, Inggris, Italia dan Perancis, terlihat bahwa kebijakan dan regulasi perfilman di negara-negara itu sangat dipengaruhi oleh kebijakan perfilman Uni Eropa. Namun, kebijakan di level nasional itu, juga mempengaruhi kebijakan di tingkat Uni Eropa. ......The Focus of this study is about European Union Film Policy, and how those policy influence film policy in European Union member state.This research showed that the formulation of European Unon Film Policy, is based on shared ideas that slowly develop among European Union leaders and its member states leaders. This shared ideas is came from the same feeling of treat and interest that developed among European leader.Based on case studies of Germany, Britain, Italy and France national film policy, we can see that regulation and film policy in those country is definitely being influenced by European Union Film Policy. But those country policy also influence decision making in European level.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Desti
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang praktik diplomasi publik Jepang dalam melaksanakan sebuah program pertukaran pemuda antara Jepang dengan negara-negara anggota ASEAN bernama JENESYS. JENESYS sebagai alat diplomasi publik Jepang bertujuan untuk memengaruhi opini publik tentang Jepang, sehingga Jepang memiliki reputasi yang baik di kalangan khalayak internasional. Penelitian ini menggunakan teori diplomasi publik abad 21 yang dikemukakan oleh Gyorgy Szondi untuk menganalisis program JENESYS pada tahun 2007 hingga 2014 dengan kegiatan-kegiatan di dalamnya, dan menjelaskan hubungan antara JENESYS dengan nation branding. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ditemukan bahwa JENESYS berkepentingan untuk mempromosikan budaya Jepang sekaligus memengaruhi publik asing dalam meningkatkan reputasi Jepang. ...... This study discusses about the practice of Japan 39s public diplomacy in the implementation of JENESYS mdash a youth exchange program between Japan and the member states of ASEAN. JENESYS as a tool of Japanese public diplomacy aims to influence public opinion about Japan, so Japan has a good reputation amongst international audiences. This study uses the 21st century public diplomacy theory pointed out by Gyorgy Szondi in analyzing the JENESYS program from 2007 until 2014 and its activities, and explains the relationship between JENESYS and nation branding. Qualitative descriptive study is the method of this study. The result of this study indicates that JENESYS has a national interest to promote Japanese culture as well as to influence foreign public in enhancing Japan 39s reputation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1987
909 SAR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siegler, Heinrich von
Verlag fur Zeitarchive: Siegler, 1961
BLD 327.940 SIE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Yogyakarta: Gadjahmada University Press, 1994
306.4 SAR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>