Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitri Nuzululhayati
Abstrak :
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim untuk berinovasi terhadap perilaku inovatif terkait dengan Sosialisasi Objektif 2013 PT IA dengan tema ?Synergy for Operational Excellence?. Berdasarkan hasil wawancara dan focus group discussion untuk mengetahui permasalahan organisasi, diketahui bahwa terdapat kebutuhan untuk berinovasi pada organisasi. Hal ini dikarenakan perubahan kondisi eksternal yang menyulitkan organisasi. Karyawan di organisasi khususnya di kantor pusat perlu menunjukkan perilaku inovatif dalam mendukung organisasi untuk mencapai operational excellence dalam proses kerja mereka. Perilaku inovatif pada karyawan dipengaruhi antara lain oleh iklim organisasi yang dirasakan oleh karyawan. Iklim untuk berinovasi diukur dengan menggunakan alat ukur dari Panuwatwanich (2008) yang terdiri dari 36 item ( = 0,944) dan perilaku inovatif dengan menggunakan alat ukur dari Janssen (2000) yang terdiri dari 9 item ( = 0,895). Hasil penelitian pada 65 karyawan di kantor pusat menunjukkan bahwa iklim untuk berinovasi mempengaruhi perilaku inovatif secara signifikan (R2 = 0,218). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti kemudian merancang intervensi yaitu pelatihan iklim untuk berinovasi untuk dapat meningkatkan iklim untuk berinovasi sehingga perilaku inovatif pada responden dapat meningkat. Responden intervensi berjumlah 8 orang yang berasal dari divisi dengan iklim untuk berinovasi yang rendah. ...... This research aims to determine the influence of climate for innovation on innovative behavior related to PT IA?s Objective Socialization themed "Synergy for Operational Excellence". Based on interviews and focus group discussions known that there was a need on organization to innovate. It was related to the changing of external situation burdened the organization. The employees, specially in head office, need to improve innovative behavior in order to support organization in achieving operational excellence in their work processes. Employee innovative behavior influenced by climate for innovation. Climate for innovation was measured using Climate for Innovation Scale by Panuwatwanich (2008) consists of 36 items (( = 0,944) whereas innovative behavior was measured using Innovative Behavior Scale by Janssen (2000) consists of 9 items ( = 0,895). The result of 65 respondents from head office's employees showed that climate for innovation influenced innovative behavior significantly (R2 = 0,218). Based on the result, researcher designed the training as intervention to enhance climate for innovation so it predicts to enhance innovative behavior, too. The intervention conducted to 8 employees from division with low score on climate for innovation.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T36025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Vina Mirayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Proses bisnis dari suatu perusahaan merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan keberhasilan dari perusahaan tersebut. Proses bisnis dari suatu perusahaan harus selalu disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan, baik halnya tujuan, strategi, maupun peraturan yang mengatur kegiatan bisnis dari perusahaan. Namun pada kenyataannya terdapat proses bisnis yang dirancang tanpa memenuhi ketentuan tersebut. Pada umumnya, terutama pada sektor bisnis swasta, tidak ada peraturan yang mengatur kegiatan bisnisnya. Namun terdapat sektor bisnis khusus yang disebut dengan regulated industry, yang merupakan sektor bisnis yang banyak diatur oleh ketentuan terutama peraturan dari pemerintah dalam penentuan tarif atau harga, aktivitas proses bisnis, ataupun hal yang lainnya. Untuk itulah diperlukan suatu pendekatan baru dalam merancang proses bisnis, terutama untuk sektor regulated industry, agar proses bisnis yang dihasilkan dapat memenuhi ketentuan yang membatasi suatu perusahaan. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan Model Motivasi Bisnis. Yang dimaksud “motivasi“ disini adalah alasan dari suatu perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnisnya. Proses bisnis yang menjadi studi kasus dalam penelitian ini adalah proses bisnis pembelian tiket kapal penyeberangan yang dikelola oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) khususnya di Cabang Merak. Pada akhir penelitian ini didapatkan rancangan proses bisnis yang baru yang lebih sesuai dengan peraturan pemerintah, yang digambarkan dengan menggunakan notasi Business Model and Notation (BPMN).
ABSTRACT
Business processes of an enterprise is very closely related to the success of the company. It must always be adapted to the conditions faced by the company, either as goals, strategies, and regulations which are governing the business activities of the company. But in fact there are many business processes that are designed without complying with those provisions. In general, particularly in private business sector, there are no regulations governing business activities. But there is a specific business sector called the regulated industry, which is a business sector that is heavily regulated by the provisions of the regulations of the government, especially in the determination of rates or prices, business process activities, or other things. In order to design business processes, particularly for the regulated industry sector, we need a new approach that can be used to create business process that comply with the environmental boundaries of a company. In this study, we used Business Motivation Model. The definition of "motivation" is the reason why a company do its business activities. This research studies the business process of ferry ticket purchases that are managed by PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) especially in Merak Branch. At the end of this study, the design a new business processes that are more in line with government regulations, which are represented using Business Model and Notation (BPMN).
2015
T44674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Lydia
Abstrak :
Kreativitas merupakan hal penting bagi manusia dewasa ini mengingat berbagai macam aspek kehidupan memerlukan kreativitas sebagai wadah untuk peningkatan kesejahteraan individu dan pengembangan diri individu. Tidak hanya individu yang dituntut unluk kreatif tetapi juga perusahaan yang merupakan kumpulan individu yang punya sasaran tertentu untuk memperoleh profit, membutuhkan kreativitas untuk terus tumbuh, berkembang serta bertahan dalam dunia industri yang sangat kompetitif. Nigel (1995) berpendapat suatu orgnisasi untuk bertahan dan berkembang membutuhkan kreativitas dan inovasi dalam menciptakan produk dan jasa yang baru, sehingga ia dapat bersaing ketat dari perusahaan-perusahaan lain. Kreativitas dan inovasi itu setidaknya harus individu dalam organisasi tersebut sehingga perusahaan dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Individu dalam organisasi dapat lebih kreatif dan inovatif dengan dorongan yang kuat dari atasannya , dalam hal ini manajer. Manajer selaku pimpinan , bila tidak memiliki kreativitas, harusnya dapat menjadi fasilitator bagi bawahannya sehingga bawahannya dapat menampilkan unjuk kerja kreativitasnya. Fokus penelitian diarahkan pada keempat kelompok bidang manajerial yaitu produksi, pemasaran, keuangan dan R &D, mengingat mereka menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan produksi. Keempat kelompok manajer itu harusnya melakukan kerja sama yang baik guna keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan proit dalam organisasinya. Mereka diharapkan memiliki kreativitas yang tinggi agar perusahaan dapar terus bertahan menghadapi persaingan yang sangat kompetitif ini. Kreativitas hanya akan terbentuk bila individu memiliki sikap kreatif.i Sikap kreatif ini yang merangsang individu untuk bertindak kreatif. Penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana gambaran umum sikap kreatif manajer tingkat menengah di Jakarta, dalam hal ini sikap kreatif pada keempat kelompok manajer itu. Yang juga ingin dilihat apakah ada perbedaan sikap kreatif pada 4 kelompok bidang manajerial itu. Manajer R &D diasumsikan memiliki sikap kreatif yang lebih baik daripada manajer pemasaran, manajer produksi dan manajer keuangan, tugas utamanya untuk melakukan riset dan pengembangan terhadap produk atau jasa baru. Merekalah penentu keberhasilan inovasi organisasi melalui pemikiran dan hasil riset mereka. Taylor (dalam King, 1995) berpendapat bahwa ilmuwan R&D merupakan jenis khusus individu yang dinilai kreatif dilihat dari bidang aktivitas mereka, selain seniman, dan arsitek. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan secara nonprobabilita dengan teknik insidental sampling. Dengan demikian hasil penelitian hanya terbatas untuk sampel yang diteliti. Manajer yang dilibatkan adalah manajer tingkat menengah di beberapa perusahaan di Jakarta. Inventori yang digunakan sebagai alat ukur adalah sikap kreatif dari Eugene Raudsepp. Penelitian juga ingin melihat apakah usia, jenis kelamin, pendidikan formal, jenis perusahaan dan bidang disiplin ilmu (yang semuanya dikontrol dalam penelitian ini) berperan dalam sikap kreatif. Hasil penelitian menunjukkan sikap kreatif manajer keempat kelompok berada pada kategori rata-rata. Ini berarti mereka cukup kreatif. Hasil juga menunjukkan tidak ada perbedaan sikap kreatif diantara keempat kelompok manajer. Hasil lain menunjukkan bahwa usia, pendidikan formal, jenis perusahaan dan bidang disiplin ilmu berperan dalam sikap kreatif manajer. Sedangkan jenis kelamin tidak berperan dalam sikap kreatif secara umum, tetapi dari segi problem solving terdapat perbedaan antara pria dan wanita. Dalam sumbangan teoritisnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai sikap kreatif pada manajer pada bidang tertentu dalam organisasi. Selanjutnya manfaat praktisnya diharapkan dengan mengetahui kondisi sikap kreatif manajer yang ada saat ini, perusahaan bisa memberikan pelatihan-pelatihan yang tepat atau menyediakan kondisi atau iklim organisasi yang yang terbuka terhadap kreativitas individu dalam organisasi. Saran yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian : pengambilan sampel secara random, penelitian kualitatif perlu dilakukan, menambah variabel lain seperti variabel berpikir kreatif dan produk kreatif untuk memperkaya hasil penelitian, dan mempertajam inventori.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
S2937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Azizah Debryana
Abstrak :
Skripsi ini menelusuri pengaruh dari peran pemerintah melalui kebijakan kebudayaan terhadap perkembangan kewirausahaan kreatif dari tahun 1990 sampai 2016. Teori koevolusi dan teori institusional merupakan basis teori dari analisis ini. Data kualitatif sekunder akan digunakan untuk melakukan studi kasus secara eksploratif. Tujuan utama dari skripsi ini adalah untuk menjelaskan bagaimana dan sampai sejauh mana kebijakan kebudayaan yang diformulasikan oleh pemerintah dapat berinteraksi dengan wirausahawan kreatif di tiap negara. Studi ini menunjukkan bahwa koevolusi yang terjadi di kedua negara dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara spesifik dimiliki tiap negara, seperti situasi perkembangan negara dan prioritas akan industri kreatif. ...... This paper explores the influence of government roles through cultural policy towards the development of creative entrepreneurship from 1990 until 2016. Co evolutionary theory and institutional theory will be the theoretical basis for the analysis. Qualitative secondary data will be utilized to conduct this exploratory case study. The main objective of this thesis is to explain how and to what extent the cultural policy made by the government can interact with the creative entrepreneurs in each country. The study showed that the coevolution that occurs in both countries are affected by several country specific factors such as the countrys development situation and prioritization of creative industry.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajrina Diva Ghaisani
Abstrak :
Industri kreatif adalah salah satu industri di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Melalui keunikan budaya Indonesia dan keunikan geografisnya, subsektor kerajinan dalam Industri kreatif adalah salah satu sub-sektor yang memiliki peran utama dalam pertumbuhan ekonomi industri kreatif. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan permintaan pasar, pelaku di industri kerajinan masih menghadapi beberapa masalah dalam pengembangan bisnisnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis permasalahan dan mencari solusi untuk subsektor kerajinan dalam industri kreatif di Indonesia, melalui pendekatan system dynamics, metode ini akan menganalisis variabel apa yang berperan dalam ekosistem industri kerajinan melalui data primer dan sekunder yang dikumpulkan dari tinjauan pustaka, data statistik dan wawancara mendalam. Penelitian ini juga mempertimbangkan beberapa skenario yang mungkin dapat meningkatkan perkembangan industri ini, pada akhir tulisan, dapat diketahui bahwa skenario terbaik adalah untuk menurunkan harga bahan baku, pemerintah dapat memberikan semacam subsidi untuk industri melalui harga bahan baku. ......The creative industry is one of the industry in Indonesia that has great potential to develop. Through the uniqueness of Indonesia 39 s culture and its geographic uniqueness, Craft subsector in the creative Industry is one of the sub sectors that have main role in economic growth of the creative industry. But along with the development of technology and market demand, actors in the craft industry is still facing some of problems in its business development. The purpose of this paper to analyze the problems and to find solutions for craft subsector in creative industry in Indonesia, through the system dynamics approach, this method will analyze what variables that play a role in the craft industry ecosystem through primary and secondary data which are collected from literature review, statistic data and in depth interview. The paper also takes into account some scenarios which possibly can boost up the development of this industry, at the end of this paper, can be known that the best scenario is to lower the raw material price, the government may provide kind of subsidy for this industry through the raw material price.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wunker, Stephen
New York: McGraw-Hill, 2011
658.8 WUN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kao, John J.
New Jersey: Prentice-Hall, 1991
658.4 KAO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tam, Marilyn
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007
650.1 TAM ht
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Baker, Stephen, 1921-2004
New York: McGraw-Hill, 1979
659.1 BAK s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kawakatsu, Hisashi
Taibei shi : Tian Xia Wen Hua, 1992
330.9 KAW z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>